Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Domestic Violence in COVID-19 Pandemic Era from January to September 2021 in Manado Phoebe C. A. Pangalila; James F. Siwu; Nola T. S. Mallo
e-CliniC Vol. 10 No. 1 (2022): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v10i1.37372

Abstract

Abstract: Domestic violence has been reported globally in various countries, including Indonesia. The COVID-19 pandemic has intensified this issue, regardless the decrease shown in the number of cases reported. This study aimed to obtain the incidence rate of domestic violence, its influencing factors, and forms of domestic violence during the COVID-19 pandemic in Manado from January to September 2021. This was a retrospective and descriptive study with a cross-sectional design. Secondary data were domestic violence cases reported in Manado Women Empowerment and Child Protection Service. The results showed 11 reported cases. Mapanget and Wanea were districts that received the most reports. Victims were dominated by females who were wives, children, or niece of the perpetrators, aged under 18 years old, mostly under 5 years old. Household neglect was the most form of domestic violence. In conclusion, domestic violence cases reported in Manado from January to September 2021 were dominated by female victims and children of the perpetrators. The COVID-19 pandemic and patriarchal culture were suspected as indirect triggers in terms of household neglect as the most common form of domestic violence.Keywords: COVID-19 pandemics; domestic violence Abstrak: Kekerasan domestik (KDRT) telah dilaporkan secara global di beragam negara, termasuk Indonesia. Pandemi Covid-19 turut memperhebat kasus ini walaupun jumlah laporan kasus justru menurun. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran angka kejadian KDRT, faktor yang memengaruhinya, serta bentuk KDRT di Kota Manado pada saat pandemi Covid-19 periode Januari–September 2021. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan desain potong lintang menggunakan data sekunder, yakni laporan kasus KDRT yang dikumpulkan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Manado. Hasil penelitian mendapatkan 11 kasus terlapor, dengan Mapanget dan Wanea sebagai kecamatan yang menerima laporan terbanyak. Korban didominasi oleh perempuan yang merupakan istri, anak, serta keponakan pelaku yang berusia di bawah 18 tahun, terbanyak ialah anak berusia kurang dari 5 tahun. Bentuk kekerasan terbanyak dialami ialah penelantaran rumah tangga. Simpulan penelitian ini ialah kasus KDRT terlapor di Kota Manado pada Januari-September 2021 didominasi oleh korban berstatus anak pelaku berusia kurang dari 5 tahun dan berjenis kelamin perempuan.  Pandemi Covid-19 dan budaya patriarki disinyalir menjadi pemicu tidak langsung dilihat dari penelantaran rumah tangga sebagai bentuk KDRT terbanyak.Kata kunci: pandemi Covid-19; kekerasan dalam rumah tangga
Deaths of Health Workers at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Exposed to Coronavirus Disease-19 Period 2020-2021 Reinhart E. Sunardibuana; Johannis F. Mallo; James F. Siwu
Medical Scope Journal Vol. 3 No. 2 (2022): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v3i2.37340

Abstract

Abstract: Coronavirus disease-19 (COVID-19) pandemic has spread to all countries, including Indonesia. This pandemic has caused a lot of losses in economic factors as well as losses of relatives including health care workers. This study aimed to determine the description of deaths among health care workers at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital, Manado, who were exposed to COVID-19. This was a retrospective and descriptive study using secondary data, namely all deaths of health care workers at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital exposed to COVID-19 in the period of 2020-2021. The results showed that there were four cases of deaths among health care workers at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital exposed to COVID-19 during the period 2020-2021. Three cases were over 55 years old and one case was between 25-55 years old. Three cases were male and one case was female. Four cases were medical personnel (general practitioners and specialists). Four cases had hypertension, three cases had diabetes, and one case had heart disease as comorbid. In conclusion, from the health workers at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital exposed to COVID-19, the majority of deaths occurred in males, aged over 55 years, medical personnel, and had hypertension as comorbid.Keywords: mortality; health care workers; coronavirus disease-19 Abstrak: Pandemi coronavirus disease-19 (COVID-19) melanda semua negara, termasuk Negara Indonesia. Pandemi ini menyebabkan banyak kerugian, dari faktor ekonomi hingga kehilangan kerabat termasuk tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kematian tenaga kesehatan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang terpapar COVID-19. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan menggunakan data sekunder, yaitu seluruh data kematian tenaga kesehatan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang terpapar COVID-19 periode 2020-2021. Hasil penelitian mendapatkan empat kasus kematian pada tenaga kesehatan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang terpapar COVID-19 selama periode 2020-2021 yaitu tiga kasus berusia di atas 55 tahun dan satu kasus berusia di antara 25-55 tahun. Terdapat tiga kasus berjenis kelamin laki-laki dan satu kasus berjenis kelamin perempuan; kesemuanya ialah tenaga medis (dokter umum dan dokter spesialis). Empat kasus dengan komorbid hipertensi, tiga kasus dengan komorbid diabetes, dan satu kasus dengan komorbid penyakit jantung. Simpulan penelitian ini ialah pada tenaga kesehatan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang terpapar COVID-19, mayoritas kematian terjadi pada laki-laki, berusia di atas 55 tahun, tenaga medis, dengan komorbid hipertensi.Kata kunci: mortalitas; tenaga kesehatan; coronavirus disease-19
Gambaran Kasus Kematian akibat Keracunan Karbon Monoksida Muhamad R. Jehian; James F. Siwu; Nola T. S. Mallo
Medical Scope Journal Vol. 5 No. 1 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v5i1.45290

Abstract

Abstract: Carbon monoxide (CO) is a toxic, odorless and colorless gas produced by incomplete combustion of carbon fuels such as wood, charcoal, and also gasoline products. Sources of carbon monoxide in the home environment include heating systems, cooking utensils, and fireplaces. Many of domestic and occupational poisoning cases were caused by exposure to carbon monoxide due to damaged or defective home appliances. This study aimed to obtain the description of death cases due to CO poisoning. This was a literature review study using three databases namely ClinicalKey, Pubmed, and Google Scholar. The results obtained 11 articles to be reviewed. Postmortem changes were CoHB in the blood, non-specific changes such as cherry red patches or bruises in the skin surface, nails, brain, internal organs and mucous membranes, and changes in the lung namely hypoxia, sub-pleural petechiae, lung edema, and lung stasis. In conclusion, specific postmortem change in CO poisoning is CoHb in the victim blood, meanwhile the non-specific changes are cherry red appearances in the skin and internal organs. Keywords: carbon monoxide poisoning; COHb; death cases; postmortem changes     Abstrak: Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun, tidak berbau, dan tidak berwarna yang dihasilkan melalui pembakaran tidak sempurna bahan bakar karbon seperti kayu, arang, dan juga produk bensin. Sumber-sumber karbon monoksida di lingkungan rumah meliputi sistem pemanas ruangan, alat masak, serta perapian. Banyak kasus keracunan domestik dan pekerjaan diakibatkan paparan karbon monoksida karena alat-alat rumah tersebut yang mengalami kerusakan atau cacat produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kasus kematian akibat keracunan CO. Metode penelitian yang digunakan ialah literature review dengan pencarian melalui tiga database yaitu ClinicalKey, Pubmed, dan Google Scholar. Hasil penelitian mendapatkan 11 artikel untuk dilakukan analisis. Gambaran postmortem yang dapat muncul ialah kadar CoHB pada kandungan darah korban, dan gambaran nonspesifik berupa bercak atau lebam berwarna merah terang (cherry red) pada permukaan kulit, kuku, otak, organ dalam, dan membran mukus dari korban, serta hipoksia pada paru, petekia sub-pleural, edema paru, dan stasis paru. Simpulan penelitian ini ialah gambaran postmortem spesifik pada keracunan karbonmonoksida meliputi kadar CoHB pada kandungan darah korban sedangkan tanda fisik non spesifik berupa gambaran cherry red pada permukaan kulit dan organ dalam. Kata kunci: keracunan karbon monoksida; COHb; kasus kematian; perubahan postmortem
Profil Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga di RS Bhayangkara Tingkat III Manado Periode 2021 Yudani H. Silaban; Erwin G. Kristanto; James F. Siwu
Medical Scope Journal Vol. 5 No. 1 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v5i1.45293

Abstract

Abstract: Most cases of domestic violence are perpetrated by husbands, not only happen to wives and children, but this violence can also be experienced by those who live in the house. This study aimed to determine the profile of domestic violence cases at Bhayangkara Hospital Level III Manado in the 2021 period. This was a retrospective and descriptive study using secondary data from visum et repertum. The results obtained 121 cases reported as domestic violence in 2021; most cases occurred in June and September 2021. The victims most often experienced physical violence, followed by sexual violence. Majority of victims were female that worked as housewife. Most perpetrators were husbands. In conclusion, housewives are the most common victims followed by students. Husbands most often commit domestic violence against their wives and children. Keywords: domestic violence; victims of violence; type of violence; perpetrator   Abstrak: Sebagian besar kasus kekeraan dalam rumah tangga (KDRT) dilakukan oleh suami, tidak hanya dapat terjadi kepada istri dan anak saja, namun kekerasan dalam ranah rumah tangga juga dapat dialami oleh mereka yang tinggal menetap di rumah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kasus KDRT di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Tingkat III Manado periode 2021. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif menggunakan data sekunder dari hasil visum et repertum. Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 121 kasus yang dilaporkan sebagai KDRT periode 2021. Kasus terbanyak terjadi pada bulan Juni dan September 2021. Korban paling sering mengalami kekerasan secara fisik dan diikuti oleh kekerasan seksual. Kelompok usia korban yang terbanyak ialah 11-21 tahun. Mayoritas korban berjenis kelamin perempuan dengan pekerjaan ibu rumah tangga. Pelaku KDRT yang terbanyak ialah suami. Simpulan penelitian ini ialah ibu rumah tangga (IRT) merupakan korban terbanyak dan diikuti oleh pelajar. Suami yang paling sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap istri dan juga anak. Kata kunci: kekerasan dalam rumah tangga; korban kekerasan; bentuk kekerasan; pelaku
Eutanasia Ditinjau dari Etika Kedokteran di Indonesia Octaviane K. Rarung; Djemi Tomuka; James F. Siwu
Medical Scope Journal Vol. 6 No. 2 (2024): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v6i2.53532

Abstract

Abstract: Legal perspective euthanasia is a form of taking one's life. There are differences in the legality of euthanasia in Indonesia and several other countries that require doctors to understand the medical ethics related to euthanasia. This study aimed to explore the medical ethics related to euthanasia. This was a systematic literature review study using three database sources, namely ClinicalKey, Pubmed, and Sage Journal based on inclusion criteria and exclusion criteria. The results showed that euthanasia was not an appropriate and ethical matter for doctors to do. Doctors had to fulfill the autonomy of patients meanwhile doctors had also to consider the decisions given by patients since not all decisions of the patients had to be fulfilled, let alone decisions asking for euthanasia. Medical ethics viewed euthanasia as an unethical act to be performed by a doctor. Legal and religious views viewed euthanasia as something that should not be done. Moreover, medical ethics' view on euthanasia was different from bioethics' view on euthanasia. Bioethics viewed euthanasia from various perspectives, broader than medical ethics did. In conclusion, medical ethics respects the autonomy of the patient, albeit, the patient does not have the right to assert the obligation of others to fulfill that right. Keywords: euthanasia; medical ethics; doctors; patient’s autonomy   Abstrak: Dalam perspektif hukum eutanasia merupakan suatu bentuk tindakan menghilangkan nyawa seseorang. Terdapat perbedaan legalitas eutanasia di Indonesia dengan beberapa negara lain yang mewajibkan dokter untuk mengetahui etika kedokteran terkait eutanasia. Penelitian ini bertujuan untuk memahami etika kedokteran terkait eutanasia. Jenis penelitian yang dilakukan ialah systematic literature review dengan tiga sumber database yang digunakan yakni ClinicalKey, Pubmed, dan Sage Journal berdasarkan kriteria inklusi serta kriteria eksklusi. Hasil penelitian mendapatkan bahwa eutanasia bukan hal yang pantas dan bukan hal yang etis untuk dilakukan oleh seorang dokter. Dokter memang harus memenuhi otonomi pasien namun dokter juga harus mempertimbangkan keputusan yang diberikan pasien karena tidak semua keputusan yang diambil pasien harus dipenuhi oleh dokter, apalagi keputusan meminta untuk eutanasia. Etika kedokteran memandang eutanasia sebagai tindakan yang tidak etis untuk dilakukan oleh seorang dokter. Pandangan hukum dan pandangan agama memandang eutanasia sebagai hal yang tidak patut untuk dilakukan. Pandangan etika kedokteran terhadap eutanasia berbeda dengan pandangan bioetika terhadap eutanasia. Bioetika memandang eutanasia dari berbagai sudut pandang, yang lebih luas dari pandangan etika kedokteran. Simpulan penelitian ini ialah etika kedokteran menghargai otonomi pasien namun pasien tidak mempunyai hak untuk menuntut kewajiban orang lain untuk memenuhi hak tersebut. Kata kunci: eutanasia; etika kedokteran; dokter; otonomi pasien