Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDAMPINGAN PEMBUATAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SEKOLAH BERBASIS APLIKASI PADA KKG OLAHRAGA KECAMATAN BINJAI SELATAN Imran Akhmad; Suharjo Suharjo; Afri Tantri; Rahma Dewi; Amirsyah Putra Lubis
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 29, No 1 (2023): JANUARI-MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v29i1.42117

Abstract

Mitra kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah Kecamatan Binjai Selatan berjarak 21 km dari Universitas Negeri Medan. Dinas pendidikan Kecamatan Binjai Selatan juga menghadapi permasalahan yang sama dengan  daerah lainnya terutama dalam Perangkat Pembelajaran oleh guru pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan (PJOK) di KKG Olahraga. Terdapat beberapa permasalahan mitra diantaranya di masa pandemi covid-19 pembelajaran penjas sangat tidak efektif, hal ini dikarenakan (1) Kurangnya pemanfaat teknologi sebagai sumber belajar. (2) Guru kurang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi dalam merancang sebuah bahan ajar berbasis online. (3) Guru PJOK cenderung kurang menggunakan teknologi dalam merancang sebuah pembelajaran dikarenakan tidak mampu menggunakan teknologi. Metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dari kegiatan pengabdian adalah model pemberdayaan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1) penjajakan dilakukan untuk memperoleh kesepakatan tentang mekanisme pelaksanaan pendampingan dengan cara Focus Group Discusion; 2) pelaksanaan workshop untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam perancangan Pendampingan Manajerial Perangkat Pembelajaran Sekolah Berbasis Aplikasi; 3) lesson study atau  bimbingan teknis I untuk mendampingi Manajerial Perangkat Pembelajaran Sekolah Berbasis Aplikasi bagi peserta; 4) evaluasi dan refleksi untuk melihat tingkat ketercapaian pelaksanaan kegiatan; 5) lesson study atau bimbingan teknis 2 dilakukan untuk finalisasi Perangkat Pembelajaran berbasis aplikasi. Hasil kegiatan : (1) Pendampingan Pembuatan Perangkat Pembelajaran Sekolah Berbasis Aplikasi Pada KKG Olahraga Kecamatan Binjai Selatan, (2) Ketercapaian Pelatihan Pembuatan Perangkat Pembelajaran Berbasis Aplikasi 87,5%, (3) Ketercapaian Penilaian Perangkat Pembelajaran Berbasis Aplikasi 90%, dan (4) Ketercapaian Rancangan Perangkat Pembelajaran 93%. Program kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini menyimpulkan bahwa 1) seluruh target capaian terpenuhi sebesar 87,5%, (2) tingkat pengetahuan dan keterampilan guru dalam melakukan perancangan perangkat pembelajaran berbasis aplikasi sebesar 90%, (3) dan tingkat kepuasan pelaksanaan kegiatan sebesar 93%. Keywords: Sports, Multimedia, Learning
The Application of The Game Methods and Interest to Elementary School Students’ Learning Outcomes of Fundamental Movement Skills in Running Rahma Dewi; Bessy Sitorus Pane; Nurkadri Nurkadri; Amirsyah Putra Lubis
Halaman Olahraga Nusantara : Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 6 No. 1 (2023): Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/hon.v6i1.10350

Abstract

This research aimed to determine the application of the game methods and interest to Elementary School students’ learning outcomes of fundamental movement skills in running. The research samples consisted of 60 third-grade elementary school students. This research used treatment by level 2x2 research design with Tukey's test at the level of 16∝">  = 0.05. The results showed: 1) Qh=12.40 and Qt=3.83 in groups A1 and A2. Based on these results, it can be concluded that there were differences in learning outcomes of fundamental movement skills in running between-group game methods and individual game methods. 2) The Fh > Ft was 19.81 > 4.15. In conclusion, there was an interaction between the game methods and learning interest on fundamental movement skills in running. 3) The result of the Tukey’s test in groups A1B1 and A2B1 included Qh = 11.27 and Qt = 2.99. Based on these results, it can be concluded that the learning outcomes of fundamental movement skills in running with high interest taught using the group game method were better than the individual game method. 4) Furthermore, the Qh=1.32 and Qt=2.99. Based on these results, it could be concluded that the learning outcomes of low-interest fundamental movement skills in running taught using the group game method were not better than the individual game method.
PERAN PELATIH DALAM PERKEMBANGAN PRESTASI ATLET KARATE Ismail Fauzan Nasution; Aditia Pranata Sembiring; Lusianna Clara Br Ginting; Imran Akhmad; Amirsyah Putra Lubis
JURNAL PRESTASI Vol. 8 No. 1 (2024): JURNAL PRESTASI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jp.v8i1.58474

Abstract

Karate merupakan salah satu cabang olahraga yang populer di Indonesia memerlukan fisik yang kuat, tehnik yang mumpuni dan didorong dengan kondisi psikis yang baik agar dapat mendukung tampilan performa bagi setiap atletnya. Berbagai faktor latihan itu dibentuk dalam proses latihan yang melibatkan peran penting pelatih didalamnya. Pelatih karate dapat dideskripsikan sebagai seorang pendidik, cendekiawan, guru, dan orang tua bagi atletnya. Ia wajib memahami peran, tugas serta kewajibannya sebagai pelatih agar atlet dapat sukses dalam kariernya. Peningkatan keilmuan juga perlu diupayakan pelatih melalui berbagai cara karena pada hakikatnya berbagai disiplin ilmu melekat dalam suatu cabang olahraga seperti karate, Sehingga Pelatih karate harus memahami berbagai disiplin ilmu seperti ilmu faal olahraga, anatomi, kinesiologi, biomekanika, psikologi, gizi, dan lain-lain agar pelatih meningkat intelektualitasnya terlebih dalam hal terkait proses latihan dan menjadikan ilmu dan teknologi menjadi dasar pijakan dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi latihan. Di dunia pelatihan ada semacam ungkapan yang menyatakan: (1) tinggi rendahnya keberhasilan atlet merupakan refleksi dari tinggi rendahnya kualitas pengetahuan dan kecakapan pelatihnya. (2) apa yang dicapai oleh atlet dalam kompetisi merupakan refleksi dari apa yang sudah diberikan pelatihnya dalam pelatihan. Maka pelatih merupakan figur penting dibalik pencapaian atletnya, karena tiadanya arahan dari seorang pelatih serta pengontrolannya maka keberhasilan yang maksimal tidak akan dicapai atlet.