Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH BERBAGAI JENIS KAPUR DALAM APLIKASI PENGAPURAN UNTUK MEMPERBAIKI SIFAT KIMIA ULTISOL Amsar Maulana; H Herviyanti; Teguh Budi Prasetyo
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1021.39 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.2.04

Abstract

Liming increases soil fertility through improved soil conditions in acidic soils (Ultisols). This study aimed to determine the effect of limes [CaO; Ca(OH)2; CaCO3 and CaMg(CO3)2 ] on the chemical properties of Ultisols of Limau Manis Padang. Treatments tested in this study application of four types of lime, i.e. A = CaO; B = Ca(OH)2; C = CaCO3; dan D = CaMg(CO3)2. on an Ultisol. A control treatment with no application of lime was also included in this study. After incubation of the soil-lime mixtures for two weeks, the results of the study showed that liming using dolomite [CaMg(CO3)2] was more effective in improving the chemical properties of Ultisols, compared to other types of lime [CaO; Ca(OH)2; CaCO3]. The effect of dolomite on 1*exchangeable Al (1 me Ca 100 g-1) improved chemical properties of an Ultisol from Limau Manis Padang such as pH H2O by 0.35 unit, available P by 1.03 ppm, exchangeable Al by 0.91 cmolc kg-1; exchangeable H by 0.92 cmolc kg-1; CEC by10.49 cmolc kg-1; exchangeable K by 0.03 cmolc kg-1; exchangeable Ca by 0.44 cmolc kg-1 and exchangeable Mg by 1.34 cmol ckg-1, compared to control.
PENGARUH APLIKASI AMELIORAN DARI FORMULASI LIMBAH BATUBARA (FLY ASH DAN BOTTOM ASH) DAN SAMPAH PASAR DENGAN KAPUR TERHADAP pH, KTK DAN P TERSEDIA ULTISOL DAN GAMBUT Farah Ilham; Amsar Maulana; Bonatua Hasiholan; Ikhsan Ilham; Fetri Yulia Negsih
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol. 8 No. 1 (2021)
Publisher : Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (985.149 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtsl.2021.008.1.27

Abstract

The formulation of coal waste (4 million t year-1) and market waste (175.000 t year-1) is a potential development of alternative ameliorant for marginal and swamplands. The purpose of this study was to examine ameliorant formulations from coal and market waste to improve pH, available P, and CEC of Ultisols and Peat. The step I of the study used a completely randomized design with 3 replications, namely A = coal waste (100 g); B = market waste (100 g); C = 1:1 (50 g : 50 g); D = 2:1 (66.7 g 33.3 g-1) and E = 1:2 (33.3 g 66.7g-1). The step II of the study used a completely randomized design with 3 replications in 3 formulations namely: A = best formulation (100 g); B = best formulation + 10% [Ca(OH)2] (10 g 100 g-1) and C = best formulation + 10% [CaMg(CO3)2] (10 g 100 g-1). The step III of the study used a completely randomized design with 3 replications namely: A = 0 t ha-1 (0 g 500 g-1 soil); B = 10 t ha-1 (2.5 g 500 g-1 soil); C = 20 t ha-1 (5.0 g 500 g-1 soil); D = 30 t ha-1 (7.5 g 500 g-1 soil); E = 40 t ha-1 (10.0 g 500 g-1 soil) and F = 50 t ha-1 (12.5 g 500 g-1 soil). The results of the study showed that application of ameliorant formulations from coal and market waste with 10% [CaMg(CO3)2] at 50 t ha-1 increased pH, available P and CEC of Ultisols and peat, respectively by 0.60 units, 2.11 ppm P and 10.83 cmolc kg-1 on Ultisols, and 0.33 units, 2.64 ppm P and 68.86 cmolc kg-1 in peat, compared to control.
Pencemaran Pestisida pada Sungai Batang Gadis, Mandailing Natal, Sumatera Utara Yusni Atifah; Mutiara Lubis; Laila Tussifah Lubis; Amsar Maulana
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 2 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.408 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/32100-1053729

Abstract

Sungai Batang Gadis merupakan sungai yang sangat penting sebagai penyedia air untuk mendukung kelangsungan hidup dan kegiatan perekonomian utama masyarakat, yaitu pertanian. Disepanjang pinggiran sungai Batang Gadis banyak ditemukan daerah pertanian masyarakat yang memanfaatkan irigasi dari aliran sungai Batang Gadis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat pencemaran pestisida di Sungai Batang Gadis Mandailing Natal. Metode : Metode survey digunakan dalam penelitian ini dengan mengambil dua titik sampling yaitu Muara Mais dan Tamiang. Penentuan titik sampling menggunakan Purposive sampling method. Pengambilan sampel air, tanah dan ikan yang diambil dianalisis menggunakan Gas Kromatografi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan residu pestisida hanya ditemukan pada stasiun II (Muara Mais). Residu pestisida yang ditemukan pada air, sedimen tanah dan ikan dari golongan organofosfat yang terdeteksi adalah diazinon, malation, dan klorfirifos sedangkan dari golongan organoklorin aldrin, dieldrin dan endosulfan. Selain residu pestisida juga ditemukan residu pupuk yaitu fosfat, amonia, nitrat, nitrit dan sulfida. Kesimpulan : Residu pestisida pada Sungai Batang Gadis yang ditemukan hannya pada titik lokasi yang ditemukan daerah pertanian disepanjang pinggiran sungai tersebut. Kadar residu pestisida dan juga residu pupuk yang ditemukan masih berada di bawah Batas Maksimal Residu (BMR) pestisida. Konsentrasi residu pestisida organofosfat tersebut yang terbesar terdapat pada tanah, lalu ikan dan terakhir air, sedangkan organoklorin terbesar pada ikan, air kemudian tanah.
Pencemaran Pestisida pada Sungai Batang Gadis, Mandailing Natal, Sumatera Utara Yusni Atifah; Mutiara Lubis; Laila Tussifah Lubis; Amsar Maulana
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 2 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/j.bes/32100-1053729

Abstract

Sungai Batang Gadis merupakan sungai yang sangat penting sebagai penyedia air untuk mendukung kelangsungan hidup dan kegiatan perekonomian utama masyarakat, yaitu pertanian. Disepanjang pinggiran sungai Batang Gadis banyak ditemukan daerah pertanian masyarakat yang memanfaatkan irigasi dari aliran sungai Batang Gadis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat pencemaran pestisida di Sungai Batang Gadis Mandailing Natal. Metode : Metode survey digunakan dalam penelitian ini dengan mengambil dua titik sampling yaitu Muara Mais dan Tamiang. Penentuan titik sampling menggunakan Purposive sampling method. Pengambilan sampel air, tanah dan ikan yang diambil dianalisis menggunakan Gas Kromatografi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan residu pestisida hanya ditemukan pada stasiun II (Muara Mais). Residu pestisida yang ditemukan pada air, sedimen tanah dan ikan dari golongan organofosfat yang terdeteksi adalah diazinon, malation, dan klorfirifos sedangkan dari golongan organoklorin aldrin, dieldrin dan endosulfan. Selain residu pestisida juga ditemukan residu pupuk yaitu fosfat, amonia, nitrat, nitrit dan sulfida. Kesimpulan : Residu pestisida pada Sungai Batang Gadis yang ditemukan hannya pada titik lokasi yang ditemukan daerah pertanian disepanjang pinggiran sungai tersebut. Kadar residu pestisida dan juga residu pupuk yang ditemukan masih berada di bawah Batas Maksimal Residu (BMR) pestisida. Konsentrasi residu pestisida organofosfat tersebut yang terbesar terdapat pada tanah, lalu ikan dan terakhir air, sedangkan organoklorin terbesar pada ikan, air kemudian tanah.
Pencemaran Pestisida pada Sungai Batang Gadis, Mandailing Natal, Sumatera Utara Yusni Atifah; Mutiara Lubis; Laila Tussifah Lubis; Amsar Maulana
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 2 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/j.bes/32100-1053729

Abstract

Sungai Batang Gadis merupakan sungai yang sangat penting sebagai penyedia air untuk mendukung kelangsungan hidup dan kegiatan perekonomian utama masyarakat, yaitu pertanian. Disepanjang pinggiran sungai Batang Gadis banyak ditemukan daerah pertanian masyarakat yang memanfaatkan irigasi dari aliran sungai Batang Gadis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat pencemaran pestisida di Sungai Batang Gadis Mandailing Natal. Metode : Metode survey digunakan dalam penelitian ini dengan mengambil dua titik sampling yaitu Muara Mais dan Tamiang. Penentuan titik sampling menggunakan Purposive sampling method. Pengambilan sampel air, tanah dan ikan yang diambil dianalisis menggunakan Gas Kromatografi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan residu pestisida hanya ditemukan pada stasiun II (Muara Mais). Residu pestisida yang ditemukan pada air, sedimen tanah dan ikan dari golongan organofosfat yang terdeteksi adalah diazinon, malation, dan klorfirifos sedangkan dari golongan organoklorin aldrin, dieldrin dan endosulfan. Selain residu pestisida juga ditemukan residu pupuk yaitu fosfat, amonia, nitrat, nitrit dan sulfida. Kesimpulan : Residu pestisida pada Sungai Batang Gadis yang ditemukan hannya pada titik lokasi yang ditemukan daerah pertanian disepanjang pinggiran sungai tersebut. Kadar residu pestisida dan juga residu pupuk yang ditemukan masih berada di bawah Batas Maksimal Residu (BMR) pestisida. Konsentrasi residu pestisida organofosfat tersebut yang terbesar terdapat pada tanah, lalu ikan dan terakhir air, sedangkan organoklorin terbesar pada ikan, air kemudian tanah.