Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Antara Minat Profesi Guru Dan Sikap Keguruan Terhadap Kemampuan Pemahaman Profesi Pendidikan Dan Kesiapan Magang Mahasiswa Program Studi MIPA Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan T.A. 2017-2018 ADI SYAPUTRA; LAILA TUSSIFAH LUBIS
Jurnal Education and Development Vol 6 No 2 (2018): Vol.6.No.2.2018
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3078.962 KB) | DOI: 10.37081/ed.v6i2.727

Abstract

Untuk dapat menjadi guru yang profesional sudah dapat terlihat dari sikap dan minat keguruan seorang mahasiswa sewaktu mulai kuliah terutama dalam menjalani mata kuliah profesi keguruan.Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui (1) Hubungan antara minat profesi guru dengan kemampuanpemahaman profesi pendidikan dan kesiapan magang mahasiswa. (2) Hubungan antara sikap keguruan dengan kemampuanpemahaman profesi pendidikan dan kesiapan magang mahasiswa. (3) Hubungan antara minat profesi guru dan sikap keguruan dengan kemampuanpemahaman profesi pendidikan dan kesiapan magang mahasiswa. Dalam penelitian ini teknik pengambilan data Teknik angket (kuesioner) untuk mengumpulkan data tentang minat dan sikap keguruan serta tes penilaian pemberian skor untuk menilai pemahaman kompetensi profesi keguruan untuk persiapan magang I. Uji yang dilakukan untuk menguji data penelitian adalah uji regresi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara minat profesi guru dan sikap keguruan dengan kemampuanpemahaman profesi pendidikan terhadap kesiapan magang mahasiswa program studi MIPA Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan T.A 2017 – 2018 dengan nilai probabilitas (0,04) < 0,05 berdasarkan taraf kepercayaan 95%.
TEST OF BORAX AND FORMALINE ON SNACKS AT MUHAMMADIYAH ELEMENTARY SCHOOL PADANGSIDIMPUAN CITY Fatma Suryani Harahap; Laila Tussifah Lubis; Heni Mulyani Pohan; Jalilah Azizah; Aisyah Nurmi
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan) Vol 9, No 1 (2022): August
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/biolink.v9i1.6967

Abstract

According to data from the Food and Drug Supervisory Agency (BPOM), throughout 2012, the incidence of poisoning due to consuming food occupied the highest position, at 66.7%. One of the causes of food poisoning is the presence of food additives such as formalin, borax. At Muhammadiyah Elementary Schools 1, 2 and 3, there are a lot of street food vendors, such as; fried noodles, meatballs, sausages, snacks. This research aims to find out which snacks contain borax and formalin and to find out which snacks are safe and unsafe for children. Sampling used a simple random technique with the assumption that a lot of samples were purchased by children and were thought to contain borax and formalin, so that a sample of 15 snacks were obtained from 6 snack sellers. Then given code seller 1 until 15. In this research, the borax and formalin tests were carried out qualitatively, using test kit. The results of the research show that of the 15 samples of snacks that have been tested, there are no samples that are positive for borax and formalin. It is proven by the absence of color changes that occur in the samples of snacks that have been tested.
TEST OF BORAX AND FORMALINE ON SNACKS AT MUHAMMADIYAH ELEMENTARY SCHOOL PADANGSIDIMPUAN CITY Fatma Suryani Harahap; Laila Tussifah Lubis; Heni Mulyani Pohan; Jalilah Azizah; Aisyah Nurmi
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan) Vol. 9 No. 1 (2022): August 2022
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/biolink.v9i1.6967

Abstract

According to data from the Food and Drug Supervisory Agency (BPOM), throughout 2012, the incidence of poisoning due to consuming food occupied the highest position, at 66.7%. One of the causes of food poisoning is the presence of food additives such as formalin, borax. At Muhammadiyah Elementary Schools 1, 2 and 3, there are a lot of street food vendors, such as; fried noodles, meatballs, sausages, snacks. This research aims to find out which snacks contain borax and formalin and to find out which snacks are safe and unsafe for children. Sampling used a simple random technique with the assumption that a lot of samples were purchased by children and were thought to contain borax and formalin, so that a sample of 15 snacks were obtained from 6 snack sellers. Then given code seller 1 until 15. In this research, the borax and formalin tests were carried out qualitatively, using test kit. The results of the research show that of the 15 samples of snacks that have been tested, there are no samples that are positive for borax and formalin. It is proven by the absence of color changes that occur in the samples of snacks that have been tested.
Pencemaran Pestisida pada Sungai Batang Gadis, Mandailing Natal, Sumatera Utara Yusni Atifah; Mutiara Lubis; Laila Tussifah Lubis; Amsar Maulana
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 2 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.408 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/32100-1053729

Abstract

Sungai Batang Gadis merupakan sungai yang sangat penting sebagai penyedia air untuk mendukung kelangsungan hidup dan kegiatan perekonomian utama masyarakat, yaitu pertanian. Disepanjang pinggiran sungai Batang Gadis banyak ditemukan daerah pertanian masyarakat yang memanfaatkan irigasi dari aliran sungai Batang Gadis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat pencemaran pestisida di Sungai Batang Gadis Mandailing Natal. Metode : Metode survey digunakan dalam penelitian ini dengan mengambil dua titik sampling yaitu Muara Mais dan Tamiang. Penentuan titik sampling menggunakan Purposive sampling method. Pengambilan sampel air, tanah dan ikan yang diambil dianalisis menggunakan Gas Kromatografi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan residu pestisida hanya ditemukan pada stasiun II (Muara Mais). Residu pestisida yang ditemukan pada air, sedimen tanah dan ikan dari golongan organofosfat yang terdeteksi adalah diazinon, malation, dan klorfirifos sedangkan dari golongan organoklorin aldrin, dieldrin dan endosulfan. Selain residu pestisida juga ditemukan residu pupuk yaitu fosfat, amonia, nitrat, nitrit dan sulfida. Kesimpulan : Residu pestisida pada Sungai Batang Gadis yang ditemukan hannya pada titik lokasi yang ditemukan daerah pertanian disepanjang pinggiran sungai tersebut. Kadar residu pestisida dan juga residu pupuk yang ditemukan masih berada di bawah Batas Maksimal Residu (BMR) pestisida. Konsentrasi residu pestisida organofosfat tersebut yang terbesar terdapat pada tanah, lalu ikan dan terakhir air, sedangkan organoklorin terbesar pada ikan, air kemudian tanah.
Pencemaran Pestisida pada Sungai Batang Gadis, Mandailing Natal, Sumatera Utara Yusni Atifah; Mutiara Lubis; Laila Tussifah Lubis; Amsar Maulana
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 2 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/j.bes/32100-1053729

Abstract

Sungai Batang Gadis merupakan sungai yang sangat penting sebagai penyedia air untuk mendukung kelangsungan hidup dan kegiatan perekonomian utama masyarakat, yaitu pertanian. Disepanjang pinggiran sungai Batang Gadis banyak ditemukan daerah pertanian masyarakat yang memanfaatkan irigasi dari aliran sungai Batang Gadis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat pencemaran pestisida di Sungai Batang Gadis Mandailing Natal. Metode : Metode survey digunakan dalam penelitian ini dengan mengambil dua titik sampling yaitu Muara Mais dan Tamiang. Penentuan titik sampling menggunakan Purposive sampling method. Pengambilan sampel air, tanah dan ikan yang diambil dianalisis menggunakan Gas Kromatografi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan residu pestisida hanya ditemukan pada stasiun II (Muara Mais). Residu pestisida yang ditemukan pada air, sedimen tanah dan ikan dari golongan organofosfat yang terdeteksi adalah diazinon, malation, dan klorfirifos sedangkan dari golongan organoklorin aldrin, dieldrin dan endosulfan. Selain residu pestisida juga ditemukan residu pupuk yaitu fosfat, amonia, nitrat, nitrit dan sulfida. Kesimpulan : Residu pestisida pada Sungai Batang Gadis yang ditemukan hannya pada titik lokasi yang ditemukan daerah pertanian disepanjang pinggiran sungai tersebut. Kadar residu pestisida dan juga residu pupuk yang ditemukan masih berada di bawah Batas Maksimal Residu (BMR) pestisida. Konsentrasi residu pestisida organofosfat tersebut yang terbesar terdapat pada tanah, lalu ikan dan terakhir air, sedangkan organoklorin terbesar pada ikan, air kemudian tanah.
Pencemaran Pestisida pada Sungai Batang Gadis, Mandailing Natal, Sumatera Utara Yusni Atifah; Mutiara Lubis; Laila Tussifah Lubis; Amsar Maulana
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 2 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/j.bes/32100-1053729

Abstract

Sungai Batang Gadis merupakan sungai yang sangat penting sebagai penyedia air untuk mendukung kelangsungan hidup dan kegiatan perekonomian utama masyarakat, yaitu pertanian. Disepanjang pinggiran sungai Batang Gadis banyak ditemukan daerah pertanian masyarakat yang memanfaatkan irigasi dari aliran sungai Batang Gadis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat pencemaran pestisida di Sungai Batang Gadis Mandailing Natal. Metode : Metode survey digunakan dalam penelitian ini dengan mengambil dua titik sampling yaitu Muara Mais dan Tamiang. Penentuan titik sampling menggunakan Purposive sampling method. Pengambilan sampel air, tanah dan ikan yang diambil dianalisis menggunakan Gas Kromatografi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan residu pestisida hanya ditemukan pada stasiun II (Muara Mais). Residu pestisida yang ditemukan pada air, sedimen tanah dan ikan dari golongan organofosfat yang terdeteksi adalah diazinon, malation, dan klorfirifos sedangkan dari golongan organoklorin aldrin, dieldrin dan endosulfan. Selain residu pestisida juga ditemukan residu pupuk yaitu fosfat, amonia, nitrat, nitrit dan sulfida. Kesimpulan : Residu pestisida pada Sungai Batang Gadis yang ditemukan hannya pada titik lokasi yang ditemukan daerah pertanian disepanjang pinggiran sungai tersebut. Kadar residu pestisida dan juga residu pupuk yang ditemukan masih berada di bawah Batas Maksimal Residu (BMR) pestisida. Konsentrasi residu pestisida organofosfat tersebut yang terbesar terdapat pada tanah, lalu ikan dan terakhir air, sedangkan organoklorin terbesar pada ikan, air kemudian tanah.