Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelaksanaan Pembinaan terhadap Para Narapidana Terorisme di Indonesia Abdul Muchzin Guntur Muarif; Sapto Priyanto
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7089

Abstract

Mantan narapidana teroris merupakan salah satu masalah besar yang bisa menghambat upaya penanggulangan terorisme di Indonesia. Hal ini disebabkan karena kepulangan mereka ke masyarakat masih menyisakan risiko, terutama terkait dengan keyakinan akan ideologi radikal yang sudah tertanam sejak berada dalam jaringan, yang kemudian dapat menimbulkan potensi terjadinya pengulangan peristiwa teror yang dilakukan oleh mereka. Berdasarkan pada permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi residivis terorisme di Indonesia dan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah terjadinya perbuatan residivis oleh mantan narapidana kasus teror. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan datanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa residivis terorisme di Indonesia terus meningkat, dimana di tahun 2020 sendiri, sudah ada 94 orang residivis diantara 825 narapidana terorisme yang ada. Hal ini kemudian mendorong pemerintah untuk melakukan pembinaan melalui program rehabilitasi untuk merubah ideologi dan menghilangkan pemikiran radikal ke arah yang lebih positif sehingga dapat merubah perilaku mereka agar mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
IMPLEMENTASI KONSEP KEAMANAN NASIONAL DALAM UPAYA MENGHADAPI ANCAMAN SIBER DI INDONESIA Christo Febi Cahya Manafe; Sapto Priyanto; Imam Subandi
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 4 (2023): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i4.2023.2063-2073

Abstract

Studi ini berargumen jika keamanan nasional adalah salah satu aspek terpenting dalam menjaga kemanan negara. Tidak hanya keamanan secara militer, Pemerintah juga perlu memperhatikan keamanan dari ruang siber. Oleh karena itu Pemerintah harus mengimplementasikan konsep keamanan nasional baik untuk ruang lingkup militer ataupun ruang siber. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan yang berfokus pada teori keamanan nasional dan ancaman siber. Penelitian ini menemukan hasil bahwa: Pemerintah Indonesia saat ini sudah berusaha untuk menjaga keamanan nasional baik dari sisi militer ataupun siber. Namun dalam implementasinya, saat ini belum ada regulasi khusus yang mengatur mengenai keamanan nasional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pemerintah saat ini sudah menjalankan beberapa strategi untuk menjaga keamanan nasional baik dari bidang militer ataupun bidang siber, akan tetapi perlu adanya regulasi khusus terkait keamanan nasional untuk semakin memperkuat strategi yang disiapkan.
PROGRAM DERADIKALISASI DI INDONESIA: PROSES REINTEGRASI MASYARAKAT Alfredo Benhard Pattiwaellapia; Sapto Priyanto; Muhamad Syauqillah
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 4 (2023): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i4.2023.2074-2083

Abstract

Studi ini berpendapat bahwa ancaman radikalisasi di Indonesia semakin meluas. Oleh karena itu Pemerintah harus melaksanakan program deradikalisasi dengan tahapan reintegrasi untuk mencegah penyebaran radikalisme semakin meluas di Indonesia. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan yang berfokus pada teori radikalisasi, deradikalisasi dan reintegrasi. Penelitian ini menemukan hasil bahwa: pemerintah Indonesia telah menjalankan program deradikalisasi melalui BNPT untuk mencegah penyebaran radikalisasi, Adapun strategi yang dilakukan Pemerintah dengan menjalankan program deradikalisasi dengan tahapan reintegrasi. Namun dalam menjalankan program ini masih menemukan beberapa permasalahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program deradikalisasi yang di jalankan Pemerintah saat ini belum secara menyeluruh mengatasi akar permasalahan, adapun model deradikalisasi yang diterapkan mencakup reintegrasi seperti upaya dalam counter terorisme, pencegahan radikalisme, perbandingan pemahaman agama, menghindari provokasi kebencian dan permusuhan atas nama agama, mencegah indoktrinasi masyarakat, serta partisipasi masyarakat dalam menolak terorisme.
Implementation of Pancasila Education in Preventing Radicalism in the Entikong Border Area West Kalimantan Satriadi Galeh; Sapto Priyanto
Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran Vol. 7 No. 1 (2024): January - April 2024
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/jsgp.7.1.2024.3475

Abstract

This research aims to analyze or describe problems based on a literature review regarding the implementation of Pancasila education in preventing the development of acts of radicalism, in Entikong, West Kalimantan. The first step in this research is to study data from previous research, then collect primary data from books, journals and websites for data processing. After that, carry out data analysis with analysis stages; data reduction, data presentation (display), and verification or conclusions. Testing the validity of data in qualitative research includes testing internal validity (credibility), external validity (transferability), reliability (dependability), and objectivity (confirmability). The results of the research show that Pancasila is a very important part to study as a form of preventing the entry of radicalism in the world of Indonesian education. A Pancasila Education Implementation Strategy is needed in preventing the development of acts of radicalism in maintaining the integrity of the Indonesian nation with unity and oneness in uniting various kinds of differences, especially in the outermost regions of Indonesia that directly border other countries.