Fauzan Ma’aruf
(SINTA ID: 6738426), Dept. Of Environmental Health, Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EVALUASI LAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN SEBAGAI INTERVENSI SPESIFIK UNTUK MENDUKUNG AKSELERASI PENURUNAN STUNTING Lagiono Lagiono; Nuryanto Nuryanto; Hari Rudijanto; Muhammad Rifki Maulana; Fauzan Ma'ruf
Jurnal LINK Vol 19, No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/link.v19i1.9428

Abstract

Akselerasi penurunan stunting dilaksanakan melalui intervensi spesifik, salah satunya melalui upaya perbaikan kualitas kesehatan lingkungan. Sarana penyediaan air bersih, jamban dan sanitasi bangunan berkontribusi secara tidak langsung terhadap kejadian stunting. Tujaun penelitian adalah untuk mengevaluasi program kesehatan lingkungan sebagai intervensi spesifik untuk mendukung akselerasi penurunan stunting di Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan survei. Data digunakan dari 9 Puskesmas dengan teknik pengambilan sampling secara purposive sampling melalui wawancara dan penelusuran dokumen. Layanan kesehatan lingkungan sebagai intervensi spesifik untuk mendukung akselerasi penurunan stunting di 9 Puskesmas sudah berjalan cukupn baik. Meskipun demikian terdapat hambatan dalam pelaksanaannya antara lain sebagian besar pengelola belum mengikuti pelatihan stunting, belum ada anggaran khusus serta capaian layanan penyediaan air bersih masih dibawah rata-rata capaian Kabupaten Banyumas. Perlunya peningkatan capaian penyediaan air bersih melalui pemberdayaan masyarakat sebagai upaya penurunan stunting.
PEMBUDAYAAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DAN PERCEPATAN VAKSINASI COVID-19 DI JAWA TENGAH M. Choiroel Anwar; Sri Widiyati; Fauzan Ma'ruf; Puteri Inandin Nabiha; Marichatul Jannah; Sunarto Sunarto
Jurnal LINK Vol 18, No 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.052 KB) | DOI: 10.31983/link.v18i2.9240

Abstract

Pandemi COVID-19 yang menyerang sistem pernafasan pada manusia, yang telah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Salah satu usaha dari pemerintah dalam menjaga agar tidak terpapar wabah ini adalah dengan melaksanakan vaksinasi, meningkatkan promosi kesehatan dengan memberikan penyuluhan. Kegiatan Pengabdian Masyarkat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dan Puskesmas di wilayah kerja Kecamatan Adiwerna dan Suradadi. Rangkaian kegiatan diantaranya pemeriksaan kesehatan yaitu screening kesehatan pra vaksin, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis 1 dan 2 maupun booster, serta pemberian materi penyuluhan bagi 400 warga dari 2 Desa Gembongdadi dan Desa Pedeslohor. Dari hasil kegiatan yang didapatkan pengetahuan warga di Desa Gembongdadi dan Desa Pedeslohor meningkat dan cakuipan vaksin COVID-19 juga ikut meningkat.
Kombinasi Koagulan Tawas dan Poly Aluminium Chloride (PAC) untuk Penurunan Warna pada Air Limbah Batik Nasyi’a Zaimaturahmi; Sugeng Abdullah; Marsum Marsum; Fauzan Ma'ruf
Buletin Keslingmas Vol 42, No 4 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.4 TAHUN 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v42i4.10847

Abstract

Industri batik menghasilkan limbah cair salah satunya berasal dari bahan pewarna yang dapat menyebabkan pencemaran apabila dibuang langsung ke badan air. Dampak buangan limbah batik berupa zat warna perlu dilakukan proses pengolahan sebelum limbah dibunag ke perairan salah satunya dengan metode kimia yaitu koagulasi flokulasi. Jenis penelitian Quacy eksperiment dengan metode pretest-posttest control dengan 1 kelompok kontrol dan 5 variasi dosis kombinasi koagulan tawas dan PAC dilakukan 5 kali replikasi. Analisis data menggunakan One Way ANOVA dan analisis tabel. Uji One Way ANOVA sig 0,000 0,05 terdapat perbedaan pada kelompok kontrol dan setiap variasi dosis untuk menurunkan warna air limbah batik. Hasil analisis tabel dosis optimum kombinasi koagulan tawas dan Poly Aluminium Chloride (PAC) untuk menurunkan warna air limbah batik yaitu dosis 3 dengan dosis kombinasi koagulan PAC 50 mg/L dan tawas 150 mg/L. Terdapat perbedaan yang signifikan kelompok kontrol dan semua variasi dosis untuk menurunkan warna air limbah batik dan dosis optimum pada penelitian yaitu dosis 3 dengan kosentrasi PAC 50 mg/L dan tawas 150 mg/L. Saran dilakukan pengolahan sebelum air limbah batik dibuang ke badan air dengan kombinasi koagulan tawas dan Poly Aluminium Chloride (PAC).
Implementasi Target Capaian sebagai Upaya Peningkatan Jumlah Layanan Klinik Sanitasi Nuryanto Nuryanto; Fauzan Ma'ruf; Bayu Chondro Purnomo
Buletin Keslingmas Vol 43, No 1 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 1 TAHUN 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v43i1.11300

Abstract

Analisis kualitas proses layanan kesehatan lingkungan yang dilakukan di salah satu puskesmas Kab. Banyumas menggunakan pendekatan QIP (Quality Improvement Process) menunjukkan bahwa layanan klinik sanitasi belum menjangkau seluruh pasien yang didiagnosis penyakit berbasis lingkungan. Implementasi target capaian merupakan salah satu rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan jumlah layanan klinik sanitasi yang diberikan kepada pasien/masyarakat. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh implementasi target capaian terhadap jumlah layanan klinik sanitasi meliputi konseling, inspeksi dan intervensi yang diberikan kepada masyarakat. Jenis penelitian pre-experiment dengan pendekatan one-shot case study. Penelitian dilakukan di salah satu Puskesmas di wilayah Kab. Banyumas. Teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi. Data yang terkumpul, kemudian diolah dan dianalisis secara statistik menggunakan uji Paired T-test serta disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Jumlah layanan klinik sanitasi sebelum adanya upaya perbaikan melalui implementasi target capaian (bulan Januari s.d Juni 2023) sebanyak 25 layanan (mean=4), sedangkan sesudah implementasi (Juli s.d Desember 2023) menunjukkan rata-rata sebesar 56 layanan (mean=9). Jumlah pasien yang berkunjung ke klinik sanitasi untuk mendapatkan konseling, inspeksi dan intervensi mengalami peningkatan sebelum dan sesudah upaya perbaikan yaitu sebesar 1,24%. Sebagian besar pasien tersebut didiagnosis penyakit ISPA (Inspeksi Saluran Pernafasan Atas) yaitu 71,6 %. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh implementasi target capaian terhadap jumlah layanan klinik sanitasi meliputi konseling, inspeksi dan intervensi yang diberikan kepada pasien (p-value 0,05). 
Modifikasi Tongkat Kruk Kursi Ergonomis Terhadap Kenyamanan Beraktivitas Penderita Patah Tulang Kaki Djamaluddin Ramlan; Yulianto Yulianto; Tri Cahyono; Fauzan Ma'ruf
Buletin Keslingmas Vol 43, No 2 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 2 TAHUN 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v43i2.11295

Abstract

Kesulitan berjalan yang dialami pasien patah tulang kaki akibat aktivitas fisik, olahraga dan kecelakaan lainnya yang mengakibatkan: memar, nyeri dan bengkak pada bagian kaki membutuhkan alat bantu agar dapat kembali berjalan. Kebutuhan alat bantu seperti kruk sangat dibutuhkan oleh orang atau penderita cacat kaki untuk membantu aktifitas maupun mobilisasi. Penggunaan kruk yang berulang akan menimbulkan penyempitan pada arteriaksilaris, sebab adanya pembebanan oleh berat badan untuk mengatasinya pengguna harus beristirahat. Pencarian tempat istirahat akan membutuhkan waktu dan jarak yang tidak mudah. Penelitian ini dikembangkan jenis Kruk sebagai alat bantu jalan saat ini berbentuk tongkat dengan kemampuan disesuaikan kebutuhan penggunanya, diantaranya adalah pegangan ditengah yang digunakan dengan cara dijepit di ketiak, tiang penyesuai jangkauan, jarak pegangan tangan dan pada bagian bawah diberi lapisan karet agar tidak licin, tahan tekanan serta sebagai inovasinya alat ini dapat dijadikan tempat duduk. Sebagai tahap evaluasi pengembangan tongkat kruk kursi ergonomi dapat lebih di uji pada berbagai aktifitas dan lokasi pasien dalam kegiatan rutinitas pada umumnya. Melalui pemodelan kruk kursi lipat ergonomi ini diharapkan menjadi Solusi bagi pata pasien cidera kaki untuk dapat merasakan kenyamanan beraktifitas dan meminimalisir kecelakaan yang terjadi pada penggunaan kruk yang lama.
Analisis Kualitas Proses Layanan Kesehatan Lingkungan Dengan Pendekatan Quality Improvment Process (QIP) Nuryanto Nuryanto; Fauzan Ma’aruf; Bayu Chondro Purnomo
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 23, No 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.23.2.215-225

Abstract

Latar belakang: Layanan kesehatan lingkungan bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan supaya tidak berdampak pada penyakit/gangguan kesehatan. Penyelenggaraan layanan tersebut melalui berbagai proses. Proses kualitas layanan kesehatan lingkungan di Puskesmas A masih ditemukan kendala, sehingga memerlukan upaya perbaikan untuk meningkatkan kualitas layanan dengan menggunakan metode Quality Improvement Process (QIP). Penelitian bertujuan untuk menganalisis kualitas proses layanan kesehatan lingkungan dengan pendekatan QIP.Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan survei. Penelitian dilakukan di Puskesmas A Kabupaten Banyumas. Teknik pengumpulan data melalui FGD dan studi dokumentasi. Focus Group Discussion (FGD) melibatkan Kepala Puskesmas dan 4 orang pengelola program kesehatan lingkungan untuk mengidentifikasi, menentukan prioritas, menemukan akar masalah dan menyusun upaya perbaikan.Hasil: Prioritas area permasalahan kualitas proses layanan kesehatan lingkungan di Puskesmas A adalah layanan klinik sanitasi belum menjangkau seluruh pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan. Akar masalah kualitas proses layanan klinik sanitasi adalah belum adanya jadwal pembagian tugas dan pendelegasian, kurangnya koordinasi antara petugas sanitarian dengan layanan pengobatan, belum ada sosialisasi kepada pasien/masyarakat, belum menerapkan layanan jemput bola, belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP), kurang lengkapnya pengisian kuesioner, pengolahan data secara manual, penolakan kunjungan rumah dan tidak adanya target capaian layanan. Untuk menyelesaikan akar masalah kualitas proses layanan klinik sanitasi antara lain: perlu membuat jadwal jaga secara rutin, pendelegasian kepada sanitarian lain jika berhalangan, menerapkan layanan jemput bola, membuat media KIE (poster/x-banner), membuat SOP layanan, melakukan sosialisasi dan entry data yang terintegrasi dengan kegiatan konseling menggunakan Aplikasi Klinik Sanitasi Pintar (AKSI PINTAR).Simpulan: Permasalahan kualitas proses layanan klinik sanitasi berdampak pada kualitas layanan yang diberikan kepada pasien/masyarakat. Upaya perbaikan kualitas proses layanan perlu dilakukan untuk menyelesaikan permasalaahan berdasarkan akar masalah yang ditemukan. ABSTRACTTitle: Analysis Quality Process of Environmental Health Service using the Quality Improvement Process (QIP) ApproachBackground: Environmental health services aim to improve environmental quality so that it does not have an impact on disease/health problems. The provision of these services goes through various processes. The process of quality of environmental health services at Community Health Center A still finds obstacles, so it requires improvement efforts to improve service quality using the Quality Improvement Process (QIP) method. The research aims to analyze the quality of environmental health service processes using the QIP approach.Method: This type of research is descriptive with a survey approach. The research was conducted at the A Primary Health Center, Banyumas Regency. Data collection techniques through Focus Group Discussion (FGD) and documentation studies. Focus Group Discussion involves the Head of the Primary Health Center and  4 Sanitarians to identify, determine priorities, find the root of the problem and develop improvement efforts.Result:  The analysis shows that the priority problem area for the quality of the environmental health service process at the A Primary Health Center is that sanitation clinic services have not reached all patients diagnosed with environmental-based diseases. The root cause of problems with the quality of the sanitation clinic service process at the A Primary Health Center is the absence of a schedule for division of tasks and delegation, lack of coordination between sanitarian officers and officers in treatment services, no outreach to patients/community, no pick-up service implemented, no SOP for clinic services. sanitation, incomplete filling out of questionnaires, manual data processing, refusal of home visits, and lack of service achievement targets. The root cause of the quality of the sanitation clinic service process can be resolved through: the needs to make a routine duty schedule, delegate to other sanitarians if they are unable to do so, implement a pick-up service, create media of education (posters/x-banners), create Standard Operating Procedures for sanitation clinic services, carry out socialization and data entry integrated with counseling activities using the SIPINTAR application.Conclusion: The problem quality process of sanitation clinic services have an impact on the quality of services provided to patients/community. Efforts to improve the quality of service processes need to be made to resolve problems based on the root causes found.
Faktor Penentu Tingkat Risiko Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Nuryanto Nuryanto; Teguh Widiyanto; Suparmin Suparmin; Fauzan Ma'ruf
Buletin Keslingmas Vol 44, No 1 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 1 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i1.12823

Abstract

Air Minum Isi ulang (AMIU) menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhanair air minum yang murah dan praktis. Keberadaannya dapat menjadi potensi risiko penularan penyakit bagi masyarakat jika tidak dilakukan pengawasan risiko sanitasi DAMIU. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor penentu tingkat risiko sanitasi DAMIU. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan crossectional study. Populasi sebesar 30 unit DAMIU dengan teknik pengambilan sampel secara total sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasional. Wawancara dengan responden untuk mengetahui karakteristik pengelola dan DAMIU serta peran petugas kesehatan. Observasi dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko sanitasi DAMIU menggunakan formulir terstandar dari Kementerian Kesehatan RI. Analisis data menggunakan uji chi square dan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pengelola, rutin perawatan dan penyuluhan petugas kesehatan berhubungan dengan tingkat risiko sanitasi DAMIU (p-value ≤ 0,05). Pengetahuan pengelola dan penyuluhan petugas kesehatan menjadi faktor penentu tingkat sanitasi DAMIU. Petugas kesehatan di Puskesmas secara rutin dan berkelanjutan melakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan pengelola tentang risiko sanitasi DAMIU.
Efektivitas Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Biokoagulan dalam Penurunan Kadar Fosfat pada Air Limbah Laundry Ersa Sukma Khusnani; Marsum Marsum; Fauzan Ma'ruf
Buletin Keslingmas Vol 43, No 4 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.4 TAHUN 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v43i4.12431

Abstract

Nilai ambang batas kadar fosfat air limbah industri sabun dan detergen sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 sebesar 2 mg/L. Kadar fosfat pada air limbah laundry yang berlebih dapat menyebabkan eutrofikasi. Pengukuran pendahuluan oleh peneliti menggunakan Hydrotest – 1000 terhadap salah satu limbah laundry, diperoleh hasil bahwa air limbah tersebut mengandung fosfat yang yang tinggi yaitu sebesar 22 mg/L. Koagulasi – flokulasi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar fosfat. Serbuk biji kelor sebagai biokoagulan merupakan pilihan alternatif dalam rangka mengurangi penggunaan bahan sintetis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas serbuk biji kelor sebagai biokoagulan dalam penurunan kadar fosfat air limbah laundry dengan dosis yang bervariasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah quacy experiment dengan metode non equivalent group control pre-post test design. Analisis hasil penelitian dengan uji One Way ANOVA menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelima variasi dosis serbuk biji kelor dalam menurunkan kadar fosfat air limbah laundry. Terdapat salah satu dosis yang memiliki kemampuan lebih baik dalam penurunan kadar fosfat air limbah laundry yaitu dosis 50 mg/L. Efektivititas penurunan kadar fosfat tertinggi terjadi pada dosis 50 mg/L sebesar 52,45%. Disarankan agar melakukan penelitian lain dengan variasi dosis serbuk biji kelor yang berbeda dan menambah waktu pengendapan flok setelah proses koagulasi – flokulasi.