Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Identifikasi Kawasan Rawan Kebakaran di Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dengan Sistem Informasi Geografis Sasmita, Nisfi; Reida, Rina; Santi, Ida Parida; Nurahmah, Daratun; Kurniawati, Neny; Ridwan, Ichsan
Jurnal Fisika FLUX Vol 5, No 2 (2008): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2008
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v5i2.3017

Abstract

Abstrak: Martapura sebagai kota yang banyak terdapat pemukiman mempunyai kerentanan kebakaran yang cukup tinggi, dilihat dari variabel kepadatan, pola bangunan, kualitas bahan bangunan, lebar jalan, dan kualitas jalan. Daerah pusat kota, memiliki kepadatan tinggi, dengan pola bangunan tidak teratur sehingga daerah tersebut rawan kebakaran. Varibel kepadatan dan kualitas bangunan paling berpengaruh pada kerawanan kebakaran di Martapura. Sedangkan variabel jalan dan kualitas jalan berperan dalam kelancaran penanguulangan bahaya kebakaran di Martapura. Penyajian data daerah rawan kebakaran ini disajikan dalam Sistem Informasi Geografis (SIG).
PENGARUH VARIASI WAKTU PAPARAN GELOMBANG ULTRASONIK DALAM MENGURANGI JUMLAH BAKTERI COLIFORM PADA SAMPEL AIR SUNGAI KAHAYAN Sunariyati, Neny Kurniawati, Kerelius,; Widya Krestina, Luqman Hakim, Dyah Ayu Pramoda Wardani,; Diah K. Fatmala, Dwi Tyas Setiawan, Ferry Purwanto,
Risalah Fisika Vol 4, No 1 (2020): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35895/rf.v4i1.168

Abstract

Abstrak ? Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh waktu paparan gelombang ultrasonik terhadap pengurangan jumlah koloni bakteri coliform pada sampel air sungai Kahayan. Pengambilan sampel air sungai dilakukan dengan teknik Grab Sampling menggunakan alat Kemmerer Sampler. Sampel air yang didapatkan diberikan paparan gelombang ultrasonik secara langsung, tanpa merubah kondisi lingkungan awal. Waktu paparan divariasikan pada 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, dan 5 jam dengan frekuensi 40 kHz untuk memperoleh data waktu optimum. Uji coliform dilakukan dengan metode MPN, dengan tahapan uji pendugaan, uji penegasan, dan perhitungan koloni. Hasil uji MPN 24 jam setelah paparan menunjukkan bahwa penggunaan ultrasonik sebagai antibateri dapat optimum ketika diberikan paparan dengan waktu 3 jam, dengan efisiensi  96%. Kata kunci: antibakteri, coliform, ultrasonik, water treatment, sungai Kahayan  Abstract ? This study aims to examine the effect of ultrasonic wave exposure time on reducing the number of coliform bacterial colonies in the Kahayan river water samples. River water sampling is done using the Grab Sampling technique using the Kemmerer Sampler tool. The water samples obtained were given direct ultrasonic wave exposure, without changing the initial environmental conditions. The exposure time is varied in 1 hour, 2 hours, 3 hours, 4 hours and 5 hours with a frequency of 40 kHz to obtain optimum time data. Coliform test was carried out by the MPN method, with the stages of the estimation test, affirmation test, and colony calculation. The MPN test results 24 hours after exposure showed that the use of ultrasonic as an antibody can be optimum when given exposure with a time of 3 hours, with an efficiency of 96%.Keywords : antibakterial, coliform, ultrasonic, water treatment, Kahayan river
Identifikasi Kawasan Rawan Kebakaran di Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dengan Sistem Informasi Geografis Nisfi Sasmita; Rina Reida; Ida Parida Santi; Daratun Nurahmah; Neny Kurniawati; Ichsan Ridwan
Jurnal Fisika FLUX Vol 5, No 2 (2008): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2008
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.663 KB) | DOI: 10.20527/flux.v5i2.3017

Abstract

PENERAPAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DALAM BUDIDAYA SISTEM HIDROPONIK DI UMKM MAESTRO BORNEO HIDROPONIK FARM PALANGKA RAYA Yunus Pebriyanto; Neny Kurniawati; Made Dirgantara; Dita Monita
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 8: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i8.4485

Abstract

Maraknya menanam tanaman dengan cara hidroponik saat ini, banyak digemari karena tidak memerlukan tanah dan lahan yang luas. Dengan menanam dengan cara hidroponik, hasil panen akan lebih cepat namun perlu untuk memperhatikan ketepatan dalam pemberian nutrisi, intensitas cahaya dan suhu sekitar tanaman. Seperti yang telah dilakukan UKM Maestro Borneo Hidroponik Farm bahwa menanam hidroponik dengan metode NFT (Nutrient Film Technique) dibutuhkan aliran air yang tetap terjaga, tujuannya untuk mengalirkan air nutrisi pada akar tanaman. Dalam praktiknya, PLN digunakan untuk menghidupkan pompa air tersebut namun bila suplai energi dari PLN mati akibat gangguan maka pasokan nutrisi tanaman juga akan ikut terhenti sehingga diperlukan suatu solusi. Dalam kegiatan pengabdian ini, penulis akan menerapkan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tentunya system PLTS ini dapat menjadi sumber energi alternatif dalam sistem pengairan untuk memasok nutrisi ke tanaman hidroponik tersebut. Selain itu juga dengan adanya kombinasi PLTS pada system hidroponik ini menjadi salah satu usaha penulis untuk mendukung program pemerintah dalam penggunaan energi terbarukan.
DEMONSTRASI PERAKITAN ALAT SISTEM PANEL SURYA DI SMPS GOLDEN CHRISTIAN SCHOOL SEBAGAI UPAYA MEMUNCULKAN MINAT SISWA DALAM PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN Yunus Pebriyanto; Dita Monita; Neni Kurniawati; Made Dirgantara; Lasiani Lasiani
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 8: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i8.4487

Abstract

Sebagai Negara berkembang, Indonesia memiliki kebutuhan energi yang terus meningkat. Kenaikan rata-rata kebutuhan energi ini mencapai 7 % pertahun. Sebagaian besar atau sekitar 75 % dari kebutuhan energi ini dipasok oleh bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Mengingat kebutuhan energi yang terus meningkat dan mendesak serta pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, maka pemanfaatan energi terbarukan seperti energi matahari menjadi solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan energi ini. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis berkeinginan untuk ikut memberikan sumbangsih kepada khalayak masyarakat dalam menumbuhkan kesadaran dalam penggunaan energi terbarukan khususnya dalam penggunaan panel surya. Khalayak sasaran dalam program pengabdian ini adalah siswa-siswi di SMPS Golden Christian School. Besar harapan penulis, dengan adanya program pengabdian ini dapat menumbuhkan minat siswa-siswi khususnya di SMPS Golden Christian School terhadap kesadaran pemanfaatan energi terbarukan khususnya dengan menggunakan panel surya. Selain itu juga, dengan adanya program pengabdian ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kemandirian energi nasional.
Pengukuran Tingkat Kebisingan dan Analisis di Ruang Kuliah Fakultas MIPA Universitas Palangka Raya Al-Rahmani, Muhammad Naufaldi Abdul Ghani; Hakim, Luqman; Kurniawati, Neny
Magnetic: Research Journal of Physics and It’s Application Vol. 4 No. 2 (2024): Magnetic: Research Journal of Physics and It’s Application
Publisher : Program Studi Fisika - Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/magnetic.v4i2.471

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada 3 ruangan di ruang kuliah Fakultas MIPA Universitas Palangka Raya, yaitu pada ruang A, B, dan C untuk mengambil data sebaran taraf intensitas dalam ruangan yang dipengaruhi oleh kebisingan di dalam dan disekitar ruangan dalam kurun waktu 5 hari berturut – turut selama 3 minggu dengan interval waktu 2 jam di setiap ruangan dan data diambil setiap 3 menit pada saat berlangsungnya aktivitas perkuliahan sejak pukul 07.30 – 17.00 WIB. Dilakukan pengambilan data sebanyak 3 kali, pertama pada jam 07.30 – 09.30 WIB, kedua pada jam 10.00 – 12.00 WIB dan ketiga pada jam 13.00 – 15.00 WIB,. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebisingan pada ruang kuliah Fakultas MIPA Universitas Palangka Raya, dan mengetahui apakah ruang kuliah Fakultas MIPA Universitas Palangka Raya masih berada pada ambang batas kebisingan yang telah ditetapkan. Data tersebut berupa taraf intensitas (dB) dan kemudian digambarkan dalam bentuk grafik sehingga dapat dibandingkan dengan acuan yang digunakan yaitu 55 dB.
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengaplikasian Teknologi Balur Apung untuk Mengatasi Keterbatasan Lahan Pertanian di Daerah Aliran Sungai Desa Tanjong Sangalang, Pulang Pisau: Community Empowerment through the Application of Floating Raft Technology to Overcome Agricultural Land Limitations in the River Basin Area of Tanjong Sangalang Village, Pulang Pisau Kurniawati, Neny; Arifin, Samsul; Andanu, Odi; Dirgantara, Made
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i1.8289

Abstract

The floating raft technology presents an innovative solution to address the flooding challenges that frequently disrupt agriculture in Tanjung Sanggalang Village, Pulang Pisau Regency. With this technology, floating farming on water surfaces becomes feasible, allowing the land to be no longer affected by floods and enabling farmers to utilize it more effectively, thereby increasing overall agricultural production. Floating raft technology aims to help improve food security and the economy of the Tanjung Sanggalang community by expanding agricultural areas and enhancing crop production. The community service methods include Focus Group Discussions (FGD), material presentations, hands-on practice, and evaluation. The results of the community service show that the practical training on floating raft construction was highly beneficial to all participants. The training met participants' expectations, with 100% of participants reporting that their expectations were fulfilled. Therefore, the training on floating raft construction, seedling, organic fertilizers, pesticides, and harvesting has been successfully conducted.
Kalibrasi Sensor Gas CO dan CO2 pada Sistem Deteksi Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Berbasis Mikrokontroler Kurniawati, Neny; Karelius; Rosmainar, Lilis; Rasidah; Sukoco, Yoricho Costapierro; Bryan, Kevin
Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains (JPFS) Vol 8 No 1 (2025): Maret
Publisher : Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52188/jpfs.v8i1.1168

Abstract

Mapping of Soil pH and NPK Nutrients on Peat Agricultural Land in Kalampangan Village, Palangka Raya City Agustiani, Reni; Kurniawati, Neny; Arifin, samsul; Andanu, Odi
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 27 No 1 (2025): Journal of Soil Science and Environment
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.27.1.16-23

Abstract

Kalampangan Village is one of the villages in Sebangau District, Palangka Raya City, Central Kalimantan Province. Kalampangan Village has an area of 5000Ha with a population of 4000 people. The main livelihood of the population is farming. Farmers convert peatlands into agricultural land to grow food crops. The main challenge of farming on peatlands is the high acidity value of peat soil which causes low soil nutrient content and decreases soil fertility. Therefore, this study aims to map the distribution of nutrient content and acidity of peat agricultural soil in Kelampangan Village. Data measurement in agricultural land was carried out using the Soil Sensor 5 Pin Probe RS485 NPKPHCTH-HMI043 by inserting the sensor feet into the ground and the results will be displayed on the HMI touch screen. While the coordinate points of data collection use the Global Positioning System. The data measurements obtained were analyzed using the Geographic Information System (GIS) application to produce a thematic map of the distribution of soil pH and NPK nutrients. The results show that peat agricultural land in Kalampangan tends to be slightly acidic (pH 4.48-6.64) with majority low N (0-1.24 mg/kg), P (0-18.44 mg/kg), and K (0-14.61 mg/kg) content. The resulting thematic map can be used as a reference for farmers to process peat agricultural land to be more productive, for local governments in formulating agricultural policies, and contribute to the development of science in the field of soil science.
Sistem Monitoring Kesuburan Lahan Pertanian menggunakan Sensor pH, Sensor Suhu, Intensitas Cahaya, dan Kelembapan Tanah Berbasis Internet of Things Arifin, Samsul; Kurniawati, Neny; Agustiani, Reni; Elsandika, Gabriela
Jurnal Riset Fisika Indonesia Vol 5 No 2 (2025): Juni
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jrfi.v5i2.5334

Abstract

This study developed an Internet of Things (IoT)-based soil fertility monitoring system to measure soil pH, soil moisture, and light intensity in real time, specifically for peatland agriculture. The system utilizes pH sensors, soil moisture sensors, and light intensity sensors calibrated with standard measuring instruments to ensure accuracy. Calibration results indicate that the pH sensor has an average error of 0.151%, the soil moisture sensor 1.11%, and the light intensity sensor 6.152%, with the latter exhibiting the highest variation due to environmental factors. Monitoring data shows that soil pH fluctuates more during the day (4.45–4.60) compared to a more stable range at night (4.75–4.80). Soil moisture remains high during the day at 85–90%, while at night, it gradually increases from 25% to 35%. Light intensity fluctuates between 9000–12000 lux during the day and approaches 0 lux at night. With high accuracy and real-time data accessibility, this system can assist farmers in optimizing irrigation, fertilization, and peatland soil management using IoT-based technology, ensuring sustainable agricultural productivity in peatland environments.