Praesillia Christien Ator, Praesillia Christien
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH VARIASI KANDUNGAN BAHAN PENGISI TERHADAP KRITERIA MARSHALL PADA CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON-LAPIS ANTARA BERGRADASI HALUS Ator, Praesillia Christien; Waani, Joice E.; Kaseke, Oscar H.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 12 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) atau Laston (Lapis aspal beton-lapis antara). Campuran ini terdiri dari agregat kasar, agregat halus dan filler (bahan pengisi). Menurut Spesifikasi Bina Marga 2010 revisi 3, filler adalah bahan yang 100% lolos saringan No.100 dan tidak kurang 75% lolos saringan No.200. Dalam pelaksanaan pembuatan campuran beraspal panas menggunakan alat AMP (Asphalt Mixing Plant) kemungkinan terjadi fluktuasi kandungan filler. Pengaruh dari variasi kandungan filler dalam campuran ini yang akan diteliti terhadap kriteria Marshall. Dalam penelitian ini digunakan material agregat yang berasal dari desa Lolan dan telah melalui proses pemeriksaan sesuai dengan persyaratan agregat dalam campuran. Berdasarkan gradasi dicari komposisi campuran agregat dengan variasi kadar aspal kemudian diuji Marshall untuk mendapatkan kadar aspal terbaik. Berdasarkan gradasi yang diperoleh dan kadar aspal terbaik dibuat campuran yang mengikuti gradasi ideal, tetapi untuk membuat variasi filler pada ukuran saringan terbawah filler dan dua saringan sebelumnya turut divariasikan, setelah itu dibuat benda uji dengan variasi filler 2%,4%,6%,8%,10% terhadap berat total agregat kering. Hasil pengujian Marshall menunjukkan bahwa pada kadar filler 2% sampai dengan 10% nilai stabilitas adalah 1604 kg sampai dengan 2496 kg, nilai flow adalah 3,27 mm sampai dengan 4,35 mm, nilai VFB adalah 60,85% sampai dengan 83,09%, nilai ratio filler-bitumen efektif adalah 0,41 sampai dengan 2,03, hasil tersebut menunjukkan semakin tinggi kadar filler nilai stabilitas, flow, VFB dan ratio filler-bitumen efektif meningkat. Sedangkan pada kadar filler 2% sampai dengan 10% nilai VIM adalah 7,58% sampai dengan 2,56% dan nilai VMA adalah 19,35% sampai dengan 15,14%, menunjukkan semakin tinggi kadar filler nilai VIM dan VMA menurun. Kadar filler yang terbaik memenuhi seluruh kriteria Marshall ada pada range tertentu dan dalam penelitian ini dibatasi oleh persyaratan nilai ratio filler-bitumen efektif, maka range kadar filler terbaik berada antara 5% sampai dengan 7%. Kata Kunci : AC-BC, Filler (Bahan Pengisi), Kriteria Marshall
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KETERLAMBATAN PEKERJAAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILITY IMPACT GRID DAN PERANKINGAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERPADU FAKULTAS SYARIAH IAIN MANADO Ator, Praesillia Christien; Malingkas, Grace Y.; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 10, No 2 (2020): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterlambatan pekerjaan dibidang proyek konstruksi seringkali terjadi baik dalam proyek besar maupun proyek menengah ke bawah. Salah satu proyek yang teridentifikasi keterlambatan pekerjaan adalah pada proyek konstruksi Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Fakultas Syariah IAIN Manado. Analisis faktor keterlambatan pada proyek konstruksi ini bertujuan untuk mengetahui faktor utama penyebab keterlambatan pekerjaan serta dapat mencari respon risiko yang cocok dan tepat untuk penanganan dalam hal meminimalisir terjadinya dampak akibat risiko keterlambatan yang terjadi. Diharapkan dalam pekerjaan selanjutnya tidak terjadi lagi pekerjaan yang terlambat sehingga muncul adanya faktor-faktor keterlambatan yang berdampak pada kualitas mutu, waktu dan biaya dari proyek konstruksi tersebut.Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini dijadikan salah satu acuan untuk menentukan cara meminimalisir dan menghindari risiko keterlambatan. Tolak ukur dan landasan untuk melakukan analisis ini adalah data primer yaitu data hasil kuesioner yang dibagikan secara terstruktur, serta data sekunder yang diperoleh melalui laporan-laporan proyek, dokumen proyek dalam bentuk gambar dan tulisan serta dokumen umum. Analisis yang dilakukan menggunakan metode analisis Probability Impact Grid dan menggunakan metode Perankingan dengan dibantu alat ukur SPSS.Dari kedua output analisis menggunakan metode tersebut didapat kesimpulan secara masing-masing dan secara umum kedua metode tersebut. Ditemukan faktor penyebab terjadinya keterlambatan pekerjaan adalah pada variabel biaya, material dan manajemen yang dinilai tidak efisien. Maka disarankan agar memperhatikan dan meningkatkan kualitas mutu pekerja, manajemen biaya dan manajemen penjadwalan stok material agar tidak ada pekerjaan yang terhambat, dan khususnya pada manajemen biaya dan material dapat meningkatkan performa dan kualitas pekerjaan pada proyek ini. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil perankingan menggunakan SPSS konsultan RB 3.00 dan RMT 3.00, kontraktor RB 3.95 dan RMT 3.50 dan pekerja RB 3.94 dan RMT 3.78. Sementara hasil dari analisis Probability Impact Grid kontraktor RB 2.95, konsultan RB 3.00, RMT 2.25 RM 2.50 dan pekerja RB 2.95, RM 2.65. Kata kunci: factor, keterlambatan, Probability Impact Grid, perankingan, SPSS