Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGUATAN KAPASITAS SDM KAMPUNG YANGGANDUR (PERBATASAN RI-PNG) TERHADAP PENANGANAN KEDARURATAN ADIKSI NAPZA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM MENINGKATKAN ETOS KERJA MASYARAKAT Damaris Marlissa; Emanuel Lewar; Arifin Ika Nugroho
JURNAL MASYARAKAT NEGERI ROKANIA Vol 3 No 2 (2022): JURNAL MASYARAKAT NEGERI ROKANIA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STKIP Rokania

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skema penyalahgunaan Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya yang selanjutnya disingkat NAPZA sudah semakin kompleks. Kondisi Kondisi tersebut juga terjadi di Kabupaten Merauke yakni Hampir setiap rentang waktu tertentu orang Papua banyak yang mati karena alkohol dan Aibon, terutama anak-anak usia produktif yang menjadi sasaran utama peredaran ini.. Dan Intervensi pemulihan Fisik dan Kebugaran Orang dengan Gangguan Penggunaan Zat di masyarakat masih belum tersosialisasi dengan baik serta belum memiliki program Latihan yang terukur dan berjangka. belum maksimalnya pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Fisik dan Kesehatan, serta belum adanya Pedoman Program Latihan Kebugaran dan Pola Hidup sehat terkait aktivitas yang aplikatif, pelaksanaanya bersifat komprehensif, Teratur, terukur dan bisa di lakukan secara mandiri ataupun dengan pendampingan dinas terkait. Permasalahan yang paling banyak di jumpai adalah berdasarkan hasil pengamatan peneliti sebagai praktisi Rehabilitasi adalah masih rendahnya hasil kebugaran jasmani korban penyalahgunaan Napza dalam proses Pemulihan. Dimana Kearifan lokal merupakan sebuah kebiasaan atau sistem yang mengeintegrasikan pengetahuan, budaya, dan kelembagaan serta praktek mengelola sumberdaya alam yang mudah dipahami oleh masyarakat setempat. Didasari permasalahan diatas tim pengabdi mengambil fokus kajian pengabdian terkait Penguatan Kapasitas SDM Kampung Yanggandur (Perbatasan RI-PNG) Terhadap Penanganan Kedaruratan Adiksi Napza Berbasis Kearifan Lokal Dalam Meningkatkan Etos Kerja Masyarakat. Metode Pelaksanaan yang digunakan dalam Skema PKM ini tim pengabdi membagi 4 tahapan pelaksanaan, yakni: Tahap Survei dan Pendahuluan (FGD) Tahap Penyusunan Materi dan Perencanaan Program); Tahap Sosialisasi dan diskusi melalui Forum Group Discussion terkait Penanganan Kedaruratan Adiksi Napza serta Perencanaan Pedoman Program; dan tahap yang terakhir adalah Tahap Monitoring dan Evaluasi. Hasil atau target luaran dari kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah Peningkatan bekal ilmu (kognitif) dalam pemahaman dan penguatan konsep terkait pemulihan adiksi. Setelah dilaksakannya kegiatan Penguatan Kapasitas SDM Kampung Yanggandur (Perbatasan RI-PNG) Terhadap Penanganan Kedaruratan Adiksi Napza Berbasis Kearifan Lokal Dalam Meningkatkan Etos Kerja Masyarakat, diharapkan dalam Kampung Perbatasan Yanggandur bisa mengaplikasikan pelayanan yang baik, terencana dan terukur dalam berbagai permasalahan terkait Penanggulangan Napza.
Manfaat Aktivitas Jasmani Bagi Kebugaran Siswa: Literature Review Damaris Marlissa; Cristiana Normalita De Lima
Musamus Journal of Physical Education and Sport (MJPES) Vol 4 No 02 (2022): Musamus Journal of Physical Education and Sport (MJPES)
Publisher : Program Studies of Physical Education, Faculty of Teacher Training and Education, Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjpes.v4i02.4595

Abstract

Kesegaran jasmani yaitu daya tubuh untuk melakukan beragam aktivitas, mulai dari aktivitas dengan intensitas rendah hingga aktivitas dengan intensitas tinggi, tanpa merasakan kelelahan yang berlebihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan maanfaat aktifitas jasmani terhadap kebugaran jasmani siswa selama pembelajaran pendidikan jasmani. Jenis penelitian ini adalah kualitatif atau penelusuran kepustakaan yang menggunakan berbagai penelusuran kepustakaan untuk menyempurnakan analisis penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui pencarian online Google Scholar, menggunakan kata kunci yang digunakan untuk mengumpulkan data dan manfaat aktivitas fisik bagi kebugaran siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Analisis terhadap 15 jurnal internasional dari sumber yang relevan menemukan bahwa manfaat aktivitas fisik terhadap kebugaran siswa yang mempelajari pendidikan jasmani membuat perbedaan yang signifikan dalam kebugaran siswa, termasuk mereka yang memiliki kesehatan dan peningkatan mental yang kuat. Ditampilkan. Kemudian saya belajar dalam olahraga. Itu tergantung pada siswa
Pemahaman Mahasiswa tentang Permainan dan Olahraga Tradisional sebagai Kultur Budaya pada Generasi Z Ade Yuni Sahruni; Andi Baso Husain; Ronald Ronald; Ronny Braynti Rahail; Ansar CS; Damaris Marlissa; Misran Misran
JURNAL PENDIDIKAN OLAHRAGA Vol 14 No 3 (2024): JURNAL PENDIDIKAN OLAHRAGA
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpo.v14i3.1664

Abstract

Dalam penelitian ini bertujuan agar dapat memberikan gambaran tingkat pemahaman mahasiswa tentang permainan dan olahraga tradisional yang secara umum permainan tradisional sebagai kultur yang mengandung nilai-nilai budaya suatu bangsa serta memiliki aktivitas fisik yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan Metode survei. Teknik pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda dengan menggunakan teknik total sampling sebanyak 51 mahasiswa jurusan penjaskerek. Adapun teknik analisis data yaitu menggunakan analisis deskriptif dengan menyajikan dalam bentuk persentase. Sehingga hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa jumlah mahasiswa yang memiliki pemahaman dengan kategori “Sangat Baik” yaitu 39% atau setara dengan 20 mahasiswa, kategori “Baik” yaitu 37% atau setara dengan 19 mahasiswa, kategori “Cukup” yaitu 18% atau setara dengan 9 mahasiswa, kategori “Kurang” yaitu 6% atau setara dengan 3 mahasiswa, dan kategori “Sangat Kurang” yaitu 0% atau setara dengan 0 mahasiswa. Kesimpulan dari hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa mayoritas mahasiswa memiliki tingkat pemahaman dengan kategori “sangat baik”, namun demikian penelitian ini perlunya menjadi suatu pedoman dalam upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa yang memiliki kategori cukup dan bahkan kurang dalam memiliki pemahaman tentang permainan dan olahraga tradisional.