Skema penyalahgunaan Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya yang selanjutnya disingkat NAPZA sudah semakin kompleks. Kondisi Kondisi tersebut juga terjadi di Kabupaten Merauke yakni Hampir setiap rentang waktu tertentu orang Papua banyak yang mati karena alkohol dan Aibon, terutama anak-anak usia produktif yang menjadi sasaran utama peredaran ini.. Dan Intervensi pemulihan Fisik dan Kebugaran Orang dengan Gangguan Penggunaan Zat di masyarakat masih belum tersosialisasi dengan baik serta belum memiliki program Latihan yang terukur dan berjangka. belum maksimalnya pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Fisik dan Kesehatan, serta belum adanya Pedoman Program Latihan Kebugaran dan Pola Hidup sehat terkait aktivitas yang aplikatif, pelaksanaanya bersifat komprehensif, Teratur, terukur dan bisa di lakukan secara mandiri ataupun dengan pendampingan dinas terkait. Permasalahan yang paling banyak di jumpai adalah berdasarkan hasil pengamatan peneliti sebagai praktisi Rehabilitasi adalah masih rendahnya hasil kebugaran jasmani korban penyalahgunaan Napza dalam proses Pemulihan. Dimana Kearifan lokal merupakan sebuah kebiasaan atau sistem yang mengeintegrasikan pengetahuan, budaya, dan kelembagaan serta praktek mengelola sumberdaya alam yang mudah dipahami oleh masyarakat setempat. Didasari permasalahan diatas tim pengabdi mengambil fokus kajian pengabdian terkait Penguatan Kapasitas SDM Kampung Yanggandur (Perbatasan RI-PNG) Terhadap Penanganan Kedaruratan Adiksi Napza Berbasis Kearifan Lokal Dalam Meningkatkan Etos Kerja Masyarakat. Metode Pelaksanaan yang digunakan dalam Skema PKM ini tim pengabdi membagi 4 tahapan pelaksanaan, yakni: Tahap Survei dan Pendahuluan (FGD) Tahap Penyusunan Materi dan Perencanaan Program); Tahap Sosialisasi dan diskusi melalui Forum Group Discussion terkait Penanganan Kedaruratan Adiksi Napza serta Perencanaan Pedoman Program; dan tahap yang terakhir adalah Tahap Monitoring dan Evaluasi. Hasil atau target luaran dari kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah Peningkatan bekal ilmu (kognitif) dalam pemahaman dan penguatan konsep terkait pemulihan adiksi. Setelah dilaksakannya kegiatan Penguatan Kapasitas SDM Kampung Yanggandur (Perbatasan RI-PNG) Terhadap Penanganan Kedaruratan Adiksi Napza Berbasis Kearifan Lokal Dalam Meningkatkan Etos Kerja Masyarakat, diharapkan dalam Kampung Perbatasan Yanggandur bisa mengaplikasikan pelayanan yang baik, terencana dan terukur dalam berbagai permasalahan terkait Penanggulangan Napza.