Aaltje E. Manampiring
Bagian Kimia, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL DI MASA PANDEMI COVID 19 PADA MASYARAKAT DI DESA TANAMON KABUPATEN MINAHASA SELATAN Syifa Katili; Fatimawali Fatimawali; Aaltje E. Manampiring; Welong S. Surya
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i3.6946

Abstract

Sejak merebaknya COVID 19, masyarakat harus lebih memperhatikan makanan atau minuman yang akan dikonsumsi agar meningkatkan daya tahan tubuh. Masyarakat percaya bahwa menggunakan obat tradisional seperti jamu dari rimpang jahe, kunyit, temulawak atau kencur, dapat meningkatkan imunitas tubuh. Salah satu solusi alternatif untuk pencegahan penyakit COVID 19 adalah dengan mengkonsumsi minuman tradisional lokal yang mengandung jahe biasa disebut dengan minuman saraba. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis penggunaan dan pemanfaatan obat tradisional di masa pandemi COVID 19 pada masyarakat di Desa Tanamon Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 146 KK. Variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan, peran tenaga kesehatan, media informasi dan variabel terikat yaitu penggunaan dan pemanfaatan obat tradisional Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner, data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel yang terbukti sebagai faktor yang berhubungan terhadap penggunaan dan pemanfaatan obat tradisonal pada masa pandemi COVID 19 yaitu pengetahuan (p= 0,002), peran petugas kesehatan (p= 0,036) dan tersedianya media informasi (p= 0,001) dan variabel yang terbukti sebagai faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap penggunaan obat tradisonal yaitu tersedianya media informasi (p= 0,019; OR= 5,907) dan pengetahuan (p= 0,040; OR= 2,457). Kesimpulan ialah faktor yang berhubungan terhadap penggunaan dan pemanfaatan obat tradisional pada masa pandemi COVID 19 yaitu pengetahuan, peran petugas kesehatan dan tersedianya media informasi. Secara multivariat faktor yang paling dominan berpengaruh yaitu tersedianya media informasi dan pengetahuan.  
ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KABUPATEN MOROWALI UTARA Dhanny E. P. Lagarense; Windy M. V. Wariki; Aaltje E. Manampiring
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15739

Abstract

Diabetes Melitus tipe 2 merupakan masalah kesehatan serius yang harus segera ditangani oleh tenaga medis atau dikontrol oleh penderita itu sendiri. Secara global, prevalensi, insiden, dan kematian akibat DM tipe 2 terus meningkat. Deteksi dini faktor risiko diharapkan dapat menurunkan angka kejadian DM tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara faktor risiko usia, riwayat keluarga, pola makan, dan jenis kelamin dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 di Kabupaten Morowali Utara. Sampel pada penelitian ini berjumlah 94 responden, diambil dengan teknik simple random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Data yang diperoleh dianalis menggunakan analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat. Hasil analisis hubungan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian DM tipe 2 (p=0,004), riwayat keluarga dengan kejadian DM tipe 2 (p<0,001), pola makan dengan kejadian DM tipe 2 (p<0,001) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian DM tipe (p=1,000). Secara simultan faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian DM tipe 2 adalah pola makan yang dikontrol oleh variabel confounding usia dan riwayat keluarga. Kesimpulan dalam penelitian yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara usia, riwayat keluarga dan pola makan dengan kejadian DM tipe 2 di Kabupaten Morowali Utara, dan faktor yang paling berhubungan dengan kejadian DM tipe 2 adalah pola makan.