Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PELATIHAN PENCIPTAAN KOSTUM TARI KREASI MELALUI PEMBERDAYAAN LIMBAH SAMPAH BAGI GURU PAUD DI PURWAKARTA Fifiet Dwi Tresna Santana; Komala Komala; Heris Hendriana
Tunas Siliwangi Vol 5, No 2 (2019): VOL 5 NO 2, OKTOBER 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v5i2p120-125.1569

Abstract

Tujuan jangka panjang dalam pengadian kepada masyarakat ini adalah untuk mengenalkan kembali nilai-nilai kearifan lokal melalui kegiatan penciptaan kostum tari kreasi serta untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang sadar akan limbah sampah, sehingga pengolahan limbah sampah menjadi barang yang berguna yakni kostum tari kreasi. Tujuan yang ingin dicapai mengoptimalkan pemberdayaan limbah sampah untuk menumbuhkembangkan kesadaran budaya (cultural awarreness), ketahanan budaya (cultural reliance) dan kecerdasan budaya (cultural intelligence) para generasi muda terhadap budayanya sendiri. Metode yang digunakan yakni penelitian dengan pendekatan Lesson Study terhadap guru-guru PAUD di Purwakarta. Observasi, wawancara serta dokumentasi akan dilakukan untuk mendapatkan data mengenai pelatihan penciptaan kostum tari kreasi. Data akan dianalisis dengan beberapa teori yang terkait: pendidikan, sosiologi, antropologi dan psikologi. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan: (1) Produk kreatif model kostum tari kreasi dari sampah limbah; (2) Terbinanya masyarakat yang sadar akan potensi local wisdom; (3) Terbinanya ketahanan budaya bangsa, (4). Terbinanya masyarakat akan sadar sampah limbah.Kata Kunci : Pelatihan, Penciptaan, Kostum Tari Kreasi, Sampah
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ANAK USIA DINI KELOMPOK B MELALUI METODE OPEN ENDED rohmalina Rohmalina; Komala Komala
Tunas Siliwangi Vol 6, No 2 (2020): VOL 6 NO 2, OKTOBER 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v6i2p%p.2135

Abstract

In this study the researcher concluded the results of the two groups studied, namely the experimental group and the control group. In the experimental class the researchers gave treatments using the open-ended method, while for the control group the researchers provided treatments using ordinary learning using children's worksheets (LKA). The study began with conducting a pretest and posttest in both groups. The results of this study are that the open-ended method can develop children's abilities in recognizing the concept of numbers (Rohmalina et al., 2021). Based on the results of the independent t-test, the posttest data shows that the p value is 0.01. And 0.01 <0.05 so that Ho is rejected and Ha is accepted, thus the posttest results (after the treatment) are stated to have increased after the treatment was carried out using the open-ended method. 
Efektivitas Pengembangan Fisik-Motorik Anak Usia Dini melalui Permainan Kreatif (Studi Kuasi Eksperimen pada Anak Kelompok B di TK PHBS dan TK Kartika Kabupaten Bandung Barat) komala komala
Tunas Siliwangi Vol 4, No 2 (2018): VOL 4 NO 2, OKTOBER 2018
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v4i2p71-76.1243

Abstract

Perkembangan Kecerdasan fisik-motorik anak perlu dikembangkan dengan baik dan benar karena pengembangan fisik motorik berkaitan dengan peningkatan baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada fisik anak. Penelitian ini akan membahas mengenai “Efektivitas Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini melalui Permainan Kreatif di TK PHBS Padalarang Kabupaten Bandung Barat”. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengembangan fisik motorik anak di TK PHBS Kabupaten Bandung Barat, permainan kreatif di TK PHBS Padalarang Bandung Barat dan mengetahui bagaimana pengembangan fisik motorik anak melalui permainan kreatif di TK PHBS Kabupaten Bandung Barat. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen, dengan berbentuk Non Equivalent Control Group Design. Secara umum perkembangan fisik motorik anak dapat dikembangkan melalui beberapa permainan diantaranya permainan kreatif. Hasil pretest yang dilakukan terhadap perkembangan fisik motorik, untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang hampir sama yaitu berturut-turut rata-rata sebesar 21,28 dan rata-rata 21,45. Setelah dilakukan program pada kedua kelompok, yakni kelompok eksperimen menggunakan program permainan kreatif, dan kelompok kontrol menggunakan program konvensional, dilakukan postest dan untuk kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata sebesar 30,25 dengan standar deviasi 1,25. Sedangkan untuk hasil postest kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata pengembangan fisik motorik anak 23,35 dengan standar deviasi 2,12. Artinya permainan kreatif dapat meningkatkan kecerdasan fisik motorik. Adanya perbedaan peningkatan pengembangan kecerdasan anak usia dini yang signifikan antara anak yang memperoleh stimulasi permainan kreatif dengan anak yang memperoleh program konvensional. Rata-rata peningkatan pengembangan kecerdasan fisik motorik pada eksperimen yaitu 32,89 lebih besar dibandingkan kelompok kontrol sebesar 22,15, selisih perbedaan tersebut sebesar 10,74. Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas pengembangan fisik motorik anak usia dini memperoleh program,permainan kreatif lebih berkembang sangat baik dibandingkan dengan anak yang memperoleh program konvensional.Kata Kunci: Efektivitas, Fisik Motorik, Permainan Kreatif
THE EFFECTIVENESS OF LEARNING PROGRAMS THROUGH BOY-BOYAN GAME TO DEPELOVE INTERPERSONAL AND INTRAPERSONAL INTELLIGENCE OF KINDERGARTEN STUDENTS KINDERGARTEN Komala Komala
Journal Of Educational Experts (JEE) Vol 1, No 1 (2018): Journal of Educational Experts (JEE)
Publisher : Kopertis Region IV Jabar and Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30740/jee.v1i1p51-58

Abstract

The objectives of this research is to know the effectiveness of learning program through Boy-boyan Game (traditional game from West Java Indonesia) to develope interpersonal and intrapersonal intelegency of  PHBS Kindergarten and NEO Mahardika Kindergarten students (TK). This research is motivated by the discovery of the potential development of interpersonal and intrapersonal intelligence of Kindergarten students which is not well developed and it’s need to be developed optimally by implementing learning programs Boyboyan game. To formulate the framework program and finding data as material preparation program, so in this study used quantitative approach with quasi experimental methods used against children in group B PHBS and NEO Mahardika that is consisting  20 students as control group 20 students as experiment group. The procedure consists of pre-field research, the implementation of the study, data analysis and reporting the result .Based on the research the researcher found the following result: First, the development of interpersonal and intrapersonal intelligence of kindergarten appeared to vary for each children. Second, the learning program found that the learning program through the traditional game formulations include: rational, goals, objectives and scopes. Third, learning programs through traditional games have a positive effectiveness to improve interpersonal and intrapersonal development of early childhood, from the average obtained that the average experimental group is greater than the control group. It  means that interpersonal and intrapersonal intelligence grouped experiment better than the control group or in other words the treatment in the experimental group in the form of learning through traditional games effective in improving interpersonal and intrapersonal intelligence of children. Based on the findings of the above the recommendation of this research is aimed to teachers of kindergarten should enhance the program in accordance with the curriculum related to the themes of learning certain to develop learning activities both theoretical study and practical for children, so that children are able to develop intelligence prominent/dominant in him. For further research should apply the kind of game where the more dominant towards the development of a child's intelligence so that it will appear to optimally increase interpersonal or intrapersonal intelligence of children.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MELALUI PERMAINAN MENCAMPUR WARNA PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK 3-4 TAHUN Jeni Kristiana Pattisina; Komala Komala
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 2, No 5 (2019): Volume 2 Nomor 5, September 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.515 KB) | DOI: 10.22460/ceria.v2i5.p220-224

Abstract

This research is important to develop the ability to think logically groups of 3-4 years. This research develops aspects of early childhood development, namely the ability to think logically. The purpose of this study was to determine the development of the ability to think logically 3-4 years of age through media mixing games. This type of research conducted by researchers is to use Quasi Experimental design with Nonequivalent Group Pretest Posttest Design. The results of the study showed the results of the SPPSS version 22 test get a sig value of 0.616> 0.05, thus Ha was accepted and Ho was rejected. If Ha is accepted then this shows that learning media mixing colors gives an influence on the development of logical thinking of children aged 3-4 years. Through the method of mixing colors in this study the teachers can not only develop the ability to think logically, but also can be done to develop several other aspects of development in children.Penelitian ini penting untuk  mengembangan kemampuan berpikir logis kelompok 3-4 tahun. Penelitian ini mengembangkan aspek perkembangan anak usia dini yaitu  kemampuan berpikir logis. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengembangan kemampuan berpikir logis usia 3-4 tahun melalui media permainan mencampur warna. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan Quasi Experimental dengan desain jenis Nonequivalent Group Pretest Posttest Design. Hasil dari penelitian menunjukkan hasil perhitungan uji SPPSS versi 22 tersebut mendapatkan nilai sig 0,616 > 0,05 dengan dengan demikian Ha diterima dan Ho di tolak. Jika Ha diterima maka hal ini menunjukan bahwa media pembelajaran mencampur warna memberikan pengaruh terhadap perkembangan berpikir logis anak usia 3-4 tahun. Melalui metode pencampuran warna dalam penelitian ini para guru tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis saja tetapi juga dapat dilakukan untuk mengembangkan beberapa aspek-aspek perkembangan lainnya pada anak 
HUBUNGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI TERHADAP KEMAMPUAN INTELEKTUAL Santi Santi; Komala Komala
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 6 (2021): Volume 4 Nomor 6, November 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i6.p%p

Abstract

Independence is the process of children's growth and development and habituation of daily activities, in solving their own problems so that intellectual abilities grow, based on the observations of researchers at Sukrilah PAUD, it was found that some children were not independent and had no responsibility to the teacher's orders, making it difficult for their intellectual development. This is because children should be accustomed to carrying out activities related to the needs or needs of children independently from childhood, the researchers tried to examine the relationship, independence of early childhood to their intellectual abilities. The population in this study were all children of PAUD Sukrilah, Cianjur, while the research sample was 10 children of grade B. The approach used in this research process was quantitative with a correlational method. Data collection techniques, based on observations of children in the learning process, continued with correlational data analysis using SPSS.22 software. Based on the results of correlational research, it was obtained that sig 0.001 <0.005 means that H0 is rejected, so there is a clear influence of children's independence on intellectual abilities, this is indicated by independent children who are able to obey orders ordered by the teacher responsibly.Kemandirian adalah proses tumbuh kembang anak dan pembiasaan kegiatan sehari-hari, dalam menyelesaikan permasalahnya sendiri sehingga tumbuh kemampuan intelektual, berdasarkan pengamatan peneliti di PAUD Sukrilah ditemukan beberapa anak yang belum mandiri dan belum tanggungjawab terhadap perintah guru, sehingga sulit bagi perkembangan intelektualnya. Hal tersebut sebab anak seharusnya di biasakan untuk melakukan kegiatan yang berkenaan dengan keperluan atau kebutuhan anak secara mandiri dari sejak kecil maka peneliti mencoba meneliti hubungan, kemandirian anak usia dini terhadap kemampuan intelektualnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak PAUD Sukrilah, Cianjur, sedangkan sampel penelitiannya adalah 10 anak kelas B. Pendekatan yang dipakai dalam proses penelitian ini adalah kuantitatif dengan metodenya yaitu korelasional. Teknik pengumpulan data, berdasarkan observasi terhadap anak dalam proses pembelajaran, dilanjutkan dengan analisis data korelasional menggunakan sofware SPSS.22. Berdasarkan hasil penelitian korelasional maka diperoleh sig 0,001<0,005 artinya tolak H0 maka, terdapat pengaruh yang jelas dari kemandirian anak terhadap kemampuan intelektual, hal ini ditandai oleh anak yang mandiri mampu mematuhi perintah yang diperintahkan guru secara tanggung jawab. 
MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL ORAY-ORAYAN PADA KELOMPOK B DI TK NURUL-HUDA Siti Fatimah; Komala Komala
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 1 (2021): Volume 4 Nomor 1, Januari 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i1.p%p

Abstract

Children aged 5-6 years have different abilities in interacting with peers, adults, schools, or the environment. The children in Nurul-Huda Kindergarten are already good at socializing and can fulfill their responsibilities, some are not fully developed. Thus, the problems faced by children in the social-emotional field must get a stimulus that suits their needs. Therefore, the researcher made an increase to improve social-emotional skills through the traditional oray-orayan game. This study used classroom action research consisting of 2 cycles. Subjects in this study amounted to 15 children with vulnerable ages of 5-6 years. Analysis of the data used in this study using qualitative descriptive analysis. Qualitative data were obtained from the use of student activity observation sheets which took place using the oray-orayan game. The data was collected using research techniques such as interviews, observation, and documentation. The results of the study show that there is an increase in emotional social skills through traditional oray-orayan games in group B at TK Nurul-Huda. Previously, the children showed impatience in waiting their turn, couldn't keep quiet, and were quiet, became better than the teacher just using the learning material that was delivered as usual.Anak yang berumur 5-6 tahun memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam  berinteraksi  dengan  teman  seumurannya,  orang  dewasa,  sekolah atau lingkungan. Keadaan anak di TK Nurul-Huda ada yang sudah  pintar bersosialisasi dan sudah dapat  memenuhi tanggung jawabnya,  ada juga yang belum sepenuhnya berkembang. Dengan demikian,  permasalahan yang dihadapi anak  dalam  bidang  sosial  emosional harus mendapatkan stimulus yang sesuai dengan kebutuhannya. Karena itu Peneliti melakukan peningkatan dalam upaya meningkatkan keterampilann sosial emosional melalui permainan tradisional  oray-orayan. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 15 anak dengan rentan usia 5-6 Tahun. Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari penggunaan lembar observasi aktivitas “siswa yang berlangsung dengan menggunakan permainan oray-orayan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik penelitian berupa wawancara, observasi dan dokumentasi.  Hasil dari penelitian metunjukan bahwa adanya peningkatan keterampilan sosial emosional melalui permainan tradisional  oray-orayan pada kelompok B di TK Nurul-Huda. Yang sebelumnya anak-anak menunjukan sikap tidak sabar dalam  menunggu giliran,  tidak bisa diam,  dan yang pendiam , menjadi  lebih baik dari pada guru hanya menggunakan materi pembelajaran yang disampaikan seperti biasa.
PEMBELAJARAN METODE READ ALOUD TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK A DI RA ARROHMAN Enung Setiasih; Komala Komala
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 2 (2021): Volume 4 Nomor 2, Maret 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i2.p%p

Abstract

The Read-Aloud method is a method by reading books aloud that can attract attention to children so that they are interested and the meaning of the story is conveyed and can arouse discussions in children so that children's language development can increase, language is an important communication tool for everyone. Through language, a child will be able to develop social skills with other people. Because of this understanding, researchers conducted research using literature reviews, where researchers did not collect their own data but by researching and utilizing data or documents produced by other parties. In this case, secondary data is primary data obtained by other parties or primary data that has been further processed and presented either by primary data collectors or by other parties with data analysis used in this study, namely bibliographic annotation analysis. From previous research data, it is stated that learning using the read-aloud method properly and correctly can improve linguistic intelligence in children, using this method is expected to be a teacher strategy to help children focus attention mentally, raise questions, and stimulate interest in the discussion. This strategy has an effect on focusing attention and creating a cohesive group (interconnected) and building intimacy between people.Metode Read Aloudadalah suatu metode dengan membacakan buku dengan keras yang dapat menarik perhatian untuk anak-anak sehingga mereka tertarik dan makna cerita tersampaikan serta dapat menggugah diskusi pada anak, sehingga perkembangan bahasa anak dapat meningkat, bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi setiap orang. Melalui berbahasa, seorang anak akan dapat mengembangkan kemampuan bergaul (social skill) dengan orang lain. Karena pemahaman tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan literature review, yakni peneliti tidak mengambil data sendiri melainkan dengan meneliti dan memanfaatkan data atau dokumen yang dihasilkan oleh pihak-pihak lain. Dalam hal ini, data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak laindengan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis anotasi bibliografi.Dari data penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode read alouddengan baik dan benar dapat meningkatkan kecerdasan linguistik pada anak, dengan menggunakan metode ini diharapkan menjadi strategi guru untuk membantu anak untuk memfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan pertanyaan-pertanyaan serta merangsang minat untuk diskusi, strategi ini mempunyai efek pada pemusatan perhatian dan membuat suatu kelompok kohesif (saling berhubungan)serta membangun keakraban antar sesama. 
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA PERMAINAN KOTAK HURUF PADA KELOMPOK B Ai Yati Sumiati; Komala Komala
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 6 (2020): Volume 3 Nomor 6, November 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i6.p%p

Abstract

The introduction of letters is an aspect that needs to be developed in children because it is the basis for developing reading, writing, and literacy. The background of this research was because there are some children in class B did not know the symbols of the letter. In this research, the child was instructed to make the letters in the letters media into a word that corresponded to the image. This research was looking to find the motif of the letters media box against the increase in class B at Al-Khoiriyah Bani Yusuf Kindergarten, Batujajar, West Bandung Regency. As for the subjects of this study were 20 students, consisting of 13 male students, and 7 female students. This type of research is Classroom Action Research (CAR) Kemmis and Mc Taggart model, with research steps including planning, actions, observation, and reflection. This research was conducted in 2 cycles, every three meetings. The data analysis used is descriptive quantitative, with data collection techniques by means of observation, interview, and documentation. The results of the study explained that the increase in recognizing letters in class B experienced an increase seen from the pre-cycle percentage of 25%, after holding the first cycle increased to 40%, and the second cycle increased to 75%. Letterbox games are an alternative for teaching children to recognize letters.Pengenalan huruf adalah aspek yang perlu dikembangkan pada anak, karena merupakan dasar dalam mengembangkan baca, tulis atau keaksaraan. Latar belakang penelitian ini karena ada sebagian anak pada kelompok B yang belum mengenal simbol-simbol huruf, pada penelitian ini  anak diintruksikan untuk menyusun huruf yang terdapat dalam media kotak huruf menjadi sebuah kata sesuai dengan gambar, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan media kotak huruf terhadap peningkatan mengenal huruf pada kelompok B di Tk Al Khoiriyah Bani Yusuf, kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, adapun subjek penelitian ini sebanyak 20 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki, dan 7 siswa  perempuan.  Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis dan Mc Taggart dengan langkah-langkah penelitian meliputi, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing 3 kali pertemuan. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan datanya dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa peningkatan mengenal huruf pada anak kelompok  B mengalami peningkatan yang dilihat dari persentase pra siklus sebesar 25%, setelah diadakan siklus I meningkat menjadi 40%, dan siklus II meningkat menjadi 75%. Permainan kotak huruf menjadi alternatif mengajarkan mengenal huruf untuk anak. 
MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI MELALUI OUTDOOR ACTIVITY Suci Lia Halimah; Komala Komala
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 3 (2021): Volume 4 Nomor 3, Mei 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i3.p%p

Abstract

Interpersonal intelligence is also known as social intelligence, one of the multiple intelligences (Multiple Intelligence). This research is motivated by the many parents who only pay attention to intellectual intelligence problems only or only on the cognitive aspects. Therefore we need an activity that stimulates interpersonal intelligence in terms of communication skills, empathy, and difficulty children make friends with peers because Interpersonal intelligence is very important when living socializing in a social environment. Therefore we need activities to stimulate intelligence. The purpose of this study is to describe the stimulation of interpersonal intelligence with outdoor activity. This research is a qualitative descriptive method with the subject of early childhood research 5-6 years, amounting to 23 male students of class B4 in Ra. Daarul jihad Rancaekek with data collection techniques such as interviews, observation, and documentation with data analysis including data reduction, data display, and verification. Research results show that through outdoor activity interpersonal intelligence can develop with a variety of traditional game activities, or daily habituation.Kecerdasan Interpersonal dikenal juga dengan kecerdasan sosial salah satu dari kecerdasan ganda (Multiple Intellegence). Penelitian ini dilakukan karena banyaknya orangtua yang hanya memperhatikan  masalah kecerdasan intelektualnya saja atau hanya pada aspek kognitifnya. Oleh sebab itu diperlukan kegiatan yang menstimulus kecerdasan interpersonal dalam hal keterampilan berkomunikasi, berempati, dan sulitnya anak berteman dengan teman sebaya karena kecerdasan Interpersonal sangat penting saat hidup bersosialisasi di lingkungan bermasyarakat. Oleh karena itu diperlukan kegiatan untuk menstimulasi kecerdasan tersebut. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan menstimulus kecerdasan interpersonal dengan outdoor activity. Penelitian ini merupakan metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian peserta didk usia 5-6 tahun yang berjumlah 23 peserta didik laki-laki kelas B4 di Ra. Daarul jihad rancaekek dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan analisis data meliputi data reduction, data display, dan verification. Hasil penlitian menunjukkan bahwa melaui outdoor activitykecerdasan interpersonal dapat berkembang dengan berbagai ragam kegiatan permainan tradisional, ataupun pembiasaan sehari- hari