Rohmalina Rohmalina
IKIP Siliwangi

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Gambaran Paternal Accesibility dalam Pendidikan Anak Usia Dini Dilihat dari Persepsi Guru Rohmalina Rohmalina; Ghina Wulansuci; Syah Khalif Alam; Ririn Hunafa Lestari
Tunas Siliwangi Vol 6, No 1 (2020): Vol 6 No 1, APRIL 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v6i1p%p.1477

Abstract

Salah satu isu yang sedang berkembang di bidang pendidikan anak usia dini adalah pendidikan keluarga. Pendidikan keluarga yang diberikan orang tua sebagai lingkungan belajar yang sangat dekat dengan anak usia dini. Kemudian dilanjut dengan pendidikan sekolah sebagai lembaga social yang bertujuan menyelenggarakan proses pendidikan. Peran orang tua dan sekolah dibutuhkan agar anak dapat mengembangkan diri secara optimal. Akan tetapi hasil pengamatan diperoleh bahwa orang tua yang terlibat dalam program sekolah identic dengan kehadiran ibu tanpa ayah. Maka dari itu tujuan penelitian ini ingin mengetahui salah satu dimensi keterlibatan ayah yaitu paternal accessibility di sekolah. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan angket sebagai instrument yang dilakukan disalah satu gugus terpadu Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 responden sebanyak 2  responden (13, 3%) sudah paham dan 13 responden (86,7%) mulai memahami tentang paternal accessibility. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara lapangan guru belum banyak paham tentang dimensi keterlibatan ayah dengan kebutuhan anak atas kehadiran ayah tanpa adanya interaksi secara langsung.
STUDI DESKRIPTIF TENTANG METODE HYPNOTEACHING PADA ANAK USIA DINI ifat fatimah zahro; rohmalina rohmalina; heni nafiqoh
Tunas Siliwangi Vol 5, No 2 (2019): VOL 5 NO 2, OKTOBER 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v5i2p64-72.1473

Abstract

Metode Hypnoteaching merupakan suatu keahlian untuk memberikan ‘pesan’ ke dalam bawah sadar sehingga anak tersebut terdorong untuk melaksanakan pesan tersebut. Pesan yang dimaksud adalah sugesti berisi serangkaian kalimat verbal yang diucapkan oleh guru kepada anak dengan tujuan yang mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan pelaksanaan pembelajaran dengan metode Hypnoteaching di lembaga PAUD berikut faktor penghambat dalam penggunaan metode ini. Jadi fokus masalah dalam penelitian ini yakni belum optimal penggunaan metode yang digunakan dalam upaya pembelajaran yang menyenangkan bagi anak dan minimnya kemampuan sebagian guru dalam penggunaan beragam metode yang sesuai dengan tahap usia anak. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Lokasi dan subjek yang diteliti ialah PAUD Terpadu Tunas Siliwangi, anak usia 4-5 tahun dan guru. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru melakukan beberapa tahapan yang teorinya menggunakan teknik sugesti serta pola interaktif. sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan mampu memberikan perubahan pada anak.Kata kunci: Metode Hyphnoteaching,anak usia dini
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ANAK USIA DINI KELOMPOK B MELALUI METODE OPEN ENDED rohmalina Rohmalina; Komala Komala
Tunas Siliwangi Vol 6, No 2 (2020): VOL 6 NO 2, OKTOBER 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v6i2p%p.2135

Abstract

In this study the researcher concluded the results of the two groups studied, namely the experimental group and the control group. In the experimental class the researchers gave treatments using the open-ended method, while for the control group the researchers provided treatments using ordinary learning using children's worksheets (LKA). The study began with conducting a pretest and posttest in both groups. The results of this study are that the open-ended method can develop children's abilities in recognizing the concept of numbers (Rohmalina et al., 2021). Based on the results of the independent t-test, the posttest data shows that the p value is 0.01. And 0.01 <0.05 so that Ho is rejected and Ha is accepted, thus the posttest results (after the treatment) are stated to have increased after the treatment was carried out using the open-ended method. 
MENUMBUHKAN JIWA ENTREPRENEURSHIP MELALUI KEGIATAN IBU DAN ANAK DI PAUD AZZAHRA INSAN KAMIL Jono Suharjono; Rohmalina Rohmalina
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Maret 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i2.10259

Abstract

This research was conducted and the background of the lack of stimulation in cultivating the entrepreneurial spirit of children from an early age is still difficult for group B students to do which requires guidance and participation of parents, especially a mother in the implementation process. In PAUD Insan Kamil the learning method is still monotonous, therefore the researcher aims to carry out activities for children and mothers in increasing the entrepreneurial spirit through role-playing activities as traders. This study aims to foster the entrepreneurial spirit of children through mother and child activities by playing the role of traders in schools. This research was conducted at the Azzahra Insan Kamil PAUD in group B. The subjects in this study were 10 children consisting of 7 boys and 3 girls. The methodology in this study uses descriptive qualitative methods with data collection techniques of observation, interviews, and documentation and data analysis using data reduction, data display, and drawing conclusions. Based on the results of the study, simple activities carried out by mothers and children with role-playing activities as traders can foster an entrepreneurial spirit in children.Penelitian ini  dilakukan  dan dilatarbelakangi kurangnya stimulasi dalam menumbuhkan jiwa entrepeneurship anak sejak usia dini, secara nyata masih  sulit dilakukan oleh anak didik kelompok B yang mana perlu bimbingan dan peran serta orang tua khususnya seorang ibu dalam proses pelaksanaannya. Di PAUD Insan Kamil dalam metode pembelajaran masih monoton maka dari itu peneliti bertujuan untuk melakukan kegiatan anak dan ibu dalam meningkatkan jiwa entrepreunership melalui kegiatan bermain peran sebagai pedagang. Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa entrepreuneurship anak melalui kegiatan ibu dan anak dengan bermain peran sebagai pedagang yang dilakukan di sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Azzahra Insan Kamil pada kelompok B. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 10 anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan  3 anak perempuan. Metodologi pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi dan analisis data menggunakan reduksi data, display data dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dengan kegiatan sederhana yang dilakukan oleh ibu dan anak dengan kegiatan bermain peran menjadi pedagang dapat menumbuhkan jiwa entrepreuneurship pada anak.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MEDIA AUDIO-VISUAL DI PAUD MELATI 04 PADASUKA Fitri Virgianti; Rohmalina Rohmalina
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 5 (2020): Volume 3 Nomor 5, September 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i5.p%p

Abstract

Audiovisual media in language learning is appropriate to improve language skills. With the very rapid progress in education or teaching, it helps the learning phase that takes place, in the progress of this information children can get to know various things, especially with language development. With the hope that students from PAUD Melati 04 will find it easier to respond, understand, motivate, and add vocabulary to children's language. This exploration uses the PTK (classroom action research) method. The subject of the study was group B children of 13 people using pre-cycles, cycle I, and cycle II. Data collection techniques were obtained through observation, reflection, and planning. And the data analysis used is descriptive data. From the results of the discussion, it can be summarized or summarized that children's ability in language through audio-visual gets satisfying results. This language proficiency can increase positive responses for children and add a lot of vocabulary to the figure of individuals aged 5-6 years. From the results obtained from the learning process, namely in pre-cycle 6%, in the first cycle 15% while in the second cycle 60%. From all this, it can be obtained that language skills through audiovisual media are very good at preschoolers.Media audio visual dalam pembelajaran bahasa tepat dilakukan guna menigkatkan kemampuan dalam berbahasa. Dengan adanya kemajuan yang sangat pesat dalam pendidikan ataupun pengajaran sangat membantu  tahap belajar yang berlangsung, in kemajuan informasi ini anak dapat mengenal berbagai hal khusunya dengan perkembangan bahasa. Dengan harapan murid dari PAUD Melati 04 semakin mudah untuk merespon, memahami, memotivasi dan menambah kosa kata bahasa anak. Eksplorasi ini memakai metode PTK (classroom action research). subjek penelitiannya anak kelompok B yang berjumlah 13 orang dengan menggunakan prasiklus, siklus I dan siklus II. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, refleksi dan perencanaan. Dan data analisis yang dipakai yaitu dengan data deskriptif. Dari hasil pembahasan dapat diringkas maupun dirangkum bahwa kemampuan anak dalam berbahasa melalui audio visual mendapatkan hasil yang memuaskan. Kemahiran bahasa ini dapat meningkatkan respon yang positif untuk anak dan menambah kosakata yang banyak untuk sosok individu usia 5-6 tahun. Dari hasil yang didapat dari proses pembelajaran yaitu pada prasiklus 6%, siklus I  15 % sedangkan di siklus II  60 %. Dari semua ini dapat diperoleh bahwa kemampuan berbahasa yang melalui media audio visual sangat baik pada anak prasekolah. 
PEMBELAJARAN STEAM PADA PEMBUATAN INSTALASI PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN BOTOL PLASTIK AIR MINERAL UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI Dewi Agustina; Roni Mugara; Rohmalina Rohmalina
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 4 (2020): Volume 3 Nomor 4, Juli 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i4.p%p

Abstract

The Learning of STEAM (Scientific Technology, Engineering, Art and Mathematics) is one of the innovations in Indonesian learning. STEAM learning can be applied at various levels of education. Early childhood needs a constructive stimulus in order to use mental operations and good logical thinking. Through the manufacture of water purification installation using plastic bottles of mineral water can develop a simple technology based psychomotor skills well. This simple Hastakarya requires the design of a tool that is in the description of work papers prepared by early childhood. In This phase, early childhood is trained to be able to take mathematically into the shape and size of the tool to make a simple design of precision and aesthetic look. This simple process of manufacturing aims to train children to develop basic scientific thinking that is at the heart of identifying problems, formulating questions, and collecting information and can draw conclusions and communicate them. STEAM learning is also aimed at making learning in PAUD take place fun and interactive. This is in accordance with with the philosophy of learning in the PAUD which is based on playing activities and interacting with the school environment. This data collection uses the method of literature using primary and secondary data sources then by analyzing the data, by reading the source books relating to the research and using a qualitative approach that seeks to describe or describe the learning activities that teachers do in class by researchers. The Final result of this study will be produced by a STEAM learning tool about the manufacture of simple water purification installations in PAUD and can activate the child's creativityPembelajaran STEAM (Scientific Technologi, Engineering, Art and Mathematics) merupakan salah satu inovasi pembelajaran di Indonesia. Pembelajaran STEAM diterapkan pada berbagai jenjang pendidikan. Anak usia dini membutuhkan stimulus agar dapat menggunakan operasi mental dan logika berpikir yang baik. Melalui pembuatan instalasi penjernihan air menggunakan botol plastik air mineral dapat mengembangkan teknologi sederhana berbasis keterampilan psikomotor. Hastakarya sederhana  ini memerlukan rancang bangun alat yang terdeskripsi pada kertas kerja yang disusun anak usia dini. Pada fase ini, anak dilatih untuk dapat memperhitungkan secara matematis bentuk dan ukuran alat agar tampilan hastakarya terlihat presisi dan estetik. Proses pembuatannya bertujuan untuk melatih anak mengembangkan berpikir ilmiah dasar yang merupakan inti dari kemampuannya dalam mengumpulkan berbagai informasi. Pembelajaran STEAM juga bertujuan agar pembelajaran berlangsung menyenangkan dan interaktif. Hal ini sesuai filosofi pembelajaran di PAUD  berdasar atas kegiatan bermain dan berinteraksi dengan lingkungan sekolah. Pengumpulan data ini menggunakan metode literature dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder kemudian dengan menganalisis data, membaca buku sumber yang berkaitan dengan penelitian dan menggunakan pendekatan kualitatif yang berupaya mendeskripsikan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas oleh peneliti. Hasil akhir penelitian akan menghasilkan sebuah perangkat pembelajaran STEAM tentang pembuatan instalasi penjernihan air sederhana serta dapat mengaktivasi kreativitas anak.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA DI KELOMPOK A KOBER ASSA’ADAH Teti Nurhayati; Rohmalina Rohmalina
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 5 (2020): Volume 3 Nomor 5, September 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i5.p%p

Abstract

The introduction of mathematical concepts is important for children to understand for further education, especially regarding numbers. Because numbers are always used in all activities. Introducing mathematics learning in AUD is done by playing and playing through number card media will be more interesting and children will be enthusiastic about participating in learning. So researchers are interested in researching with the title "Improving the Ability to Recognize the Number Symbols through the Number Card Media in Group A Kober Assa'adah". This study aims to improve the ability to recognize number symbols through the number of card media in group A Kober assa'adah. This research is a Classroom Action Research (CAR), with the subject of the study being 15 children from the Kober Assa'adah group, which consisted of 5 boys and 10 girls. Data obtained through observation, documentation, and interviews. Data analysis used descriptive analysis with a qualitative approach. With the results of the discussion, it can be concluded that recognizing child number symbols can be improved through the number of card media. The improvement in recognizing number symbols is done through various number card media with attractive colors so that children are interested in participating in the learning process to recognize numbers. Besides understanding numbers is the first step of mathematics, without understanding numbers, a child will have difficulty in the next learning phase. By using some card media the children are enthusiastic to take part in learning to recognize numbers. The results of the study of the ability of numbers through media card numbers increase and can be seen from the percentage of prasiklus 15%, cycle I 25%, and cycle II 68%.Pengenalan konsep matematika penting dipahami oleh anak untuk pengetahuan di jenjang pendidikan lebih lanjut, terlebih mengenai bilangan.  Mengenalkan pembelajaran matematika pada anak usia dini dilakukan dengan permainan media kartu angka sangat tepat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan.  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka di kelompok A Kober assa’adah. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan subjek penelitiannya 15 anak kelompok A Kober Assa’adah yang terdiri dari 5 Orang anak laki-laki dan 10 orang anak perempuan. Data diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Analisis data memakai analisi deskriptif dengan pendekatan kualitatif.  Dengan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa mengenal lambang bilangan anak dapat ditingkatkan melalui media kartu angka. Peningkatan mengenal lambang bilangan dilakukan melalui media kartu angka yang bervariasi dengan warna- warna yang menarik, agar anak tertarik mengikuti proses pembelajaran mengenal bilangan. Selain itu memahami bilangan merupakan langkah awal dari pelajaran matematika, tanpa pemahaman akan bilangan, maka seorang anak akan mengalami kesulitan dalam tahapan pembelajaran selanjutnya. Dengan menggunakan media kartu angka anak- anak antusias untuk mengikuti pembelajaran mengenal bilangan. Hasil penelitian kemampuan bilangan melalui media kartu angka meningkat dan dapat dilihat dari prosentase prasiklus 15% , siklus I 25%, dan siklus II 68%. 
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI MEDIA SOSIAL YOUTUBE DALAM PEMBELAJARAN DARING Shalma Husyun Nisaa; Agus Hasby Noor; Rohmalina Rohmalina
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 Nomor 3, Mei 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i3.10520

Abstract

Motivating children's learning is an obligation that must be done by an educator and those around the child for encouragement from within the child himself, because one of the activities that children may not like is learning, therefore the encouragement of learning motivation is very important to do. Because indeed at his age children have limitations in concentration. Activities used to motivate children's learning through YouTube social media are carried out remotely (online), by watching videos on how to draw mangoes. The purpose of this study was to increase children's learning motivation through YouTube social media in online learning in group b at PAUD Nurul Zahra Bandung. The method used in this research is Classroom Action Research (CAR). The subjects in this study were 5 children, namely 2 girls and 3 boys. Data collection techniques using observation. The data analysis technique used in this research is qualitative data analysis. Based on the results of the study, it was found that 80% of learning motivation increased after watching videos on how to draw mangoes with youtube media.Memotivasi belajar anak adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang pendidik dan orang di sekitar anak untuk adanya dorongan dari dalam diri anak itu sendiri, karena salah satu kegiatan yang mungkin kurang anak sukai yaitu belajar, oleh karenanya dorongan motivasi belajar sangatlah penting dilakukan. Karena memang pada usianya anak mempunyai keterbatasan dalam konsentrasi. Kegiatan yang digunakan untuk memotivasi belajar anak melalui media sosial youtube yang dilakukan secara jarak jauh (daring), dengan kegiatan menonton video cara menggambar buah mangga. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar anak melalui media sosial youtube dalam pembelajaran daring pada kelompok b di PAUD Nurul Zahra Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 anak yaitu 2 anak perempuan dan 3 anak laki-laki. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Teknis analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil 80% motivasi belajar meningkat setelah dilakukannya kegiatan menonton video cara menggambar buah mangga dengan media youtube.
PENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN LIMBAH KERTAS KORAN DI TK PGRI CIKETUG Leni Karimah; Muhammad Kosim Sirodjudin; Rohmalina Rohmalina
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 4 (2020): Volume 3 Nomor 4, Juli 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i4.p%p

Abstract

Fine motor skills are seen as important for AUD because they can create experiences that can arouse self-confidence and positive attitudes for optimal child development. Fine motor skills for AUD can be improved using meronce through newsprint waste media. From observations and observations, it is known that Group B TK PGRI Ciketug students lacked their creativity in meronce activities. This is seen from the work of students who are on average the same as the example given by the supervisor. This study aims to determine the fine motor development of children through the use of newspaper waste media in Group B at TK PGRI Ciketug. This type of research is PTK. The research was conducted at TK PGRI Ciketug including research subjects, namely Group B students of 20 children. The object of research is fine motor skills. Data collection techniques include observation and documentation. The data analysis technique was carried out in a quantitative descriptive manner. This research was conducted in 2 cycles. From the results of the study, the increase of Prasiklus, Cycle I and Cycle II respectively. In the pre-cycle stage there were 4 children (20%) who could categorize well, in cycle I there was 13 children (65%) who could categorize well, and then in cycle II, there were 18 children (90%) categorized as good.Kemampuan motorik halus dipandang penting bagi AUD dikarenakan dapat menciptakan pengalaman yang dapatmembangkitkan rasa percaya diri dan sikap positif untuk perkembangan anak secara optimal.Motorik halus untuk AUD dapat ditingkatkan dengan cara kegiatan meronce melalui media limbah kertas koran. Dari hasil pengamatan dan observasi, diketahui siswa Kelompok B TK PGRI Ciketug kurang menunjukkan kreatifitasnya  dalam kegiatan meronce. Hal tersebut dilihat dari hasil karya siswa yang rata-rata sama dengan contoh yang diberikan pembimbing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan motorik halus anak melalui pemanfaatan media limbah kertas koran pada Kelompok B di TK PGRI Ciketug.  Jenis penelitian ini merupakan PTK. Penelitian ini dilakukan di TK PGRI Ciketug meliputi subjek peneliti yaitu siswa Kelompok B sejumlah 20 anak. Objek penelitian adalah kemampuan motorik halus. Teknik pengumpulan data meliputi observasidan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Dari hasil penelitian memperlikhatkan peningkatan dari Prasiklus, Siklus I dan Siklus II secara berturut-turut. Pada tahap prasiklus terdapat 4 anak (20%) yang dapat meronce dikategorikanbaik, pada siklus I terdapat 13 anak (65%) yang dapat meronce dikategorikan baik, dan selanjutnya pada siklus II terdapat 18 anak (90%) dikategorikan baik.
PENERAPAN PERMAINAN PENJEPIT BAJU UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL PERBEDAAN UKURAN BANYAK DAN SEDIKIT DI TK KARTIKA XIX – 1 BANDUNG Titin Kurniatin; Rohmalina Rohmalina
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 2 (2020): Volume 3 Nomor 2, Maret 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i2.p%p

Abstract

The implementation of clothes pinning games to develop the ability to vary the size of many and few in TK Kartika XIX – 1. The problem of this research is whether through the implementation of clothes pinning clothes can develop the ability to recognize differences in size. The purpose of this research is to find out through the application of clothes pinning clothes that can develop the ability to recognize many and few differences. This study used a quasi-experimental study with the subject of children in group B TK Kartika XIX-1 with a total number of 22. Which was divided into 2 classes, consists of 11 children for the experimental group and .11 children for the control group? This research shows that there is a change to be better. This can be seen in the data before the research (pretest) when the experimental class is in the medium and low categories, whereas after using the clothes pinning game, it increases to the medium and high categories. The conclusion of this study is that the researchers concluded that the action of learning through the implementation of clothes chips can be proven to develop the ability and recognize the differences in the size of many and few children.Penerapan Permainan Penjepit Baju Untuk Mengembangkan Kemampuan Perbedaan Ukuran Banyak dan Sedikit  di TK Kartika XIX-I. Permasalahan penelitian ini  apakah melalui penerapan permainan penjepit baju dapat mengembangkan kemampuan mengenal perbedaan ukuran banyak dan sedikit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui melalui penerapan permainan penjepit baju dapat mengembangkan kemampuan mengenal perbedaan ukuran banyak dan sedikit. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen  dengan subjek penelitian anak Kelompok B TK Kartika XIX – 1 Bandung dengan jumlah keseluruhan 22. Yang dibagi menjadi 2 kelas yaitu 11 orang untuk kelas eksperimen dan 11 orang untuk kelas kontrol. Penelitian ini  menunjukkan adanya perubahan kearah yang lebih baik. Hal ini terlihat dalam data sebelum penelitian (pretest) kelas eksperimen berada pada kategori sedang dan rendah, sedangkan setelah menggunakan permainan penjepit baju meningkat menjadi kategori sedang dan tinggi. Kesimpulan penelitian ini bahwa tindakan pembelajaran melalui penerapan permainan penjepit baju dapat dibuktikan kebenarannya untuk mengembangkan kemampuan mengenal ukuran banyak dan sedikit  anak usia dini.