Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penegakan Hukum Perjudian Online Menurut Undang-undang ITE Selviana Teras Widy Rahayu
Rechtsregel : Jurnal Ilmu Hukum Vol 5, No 2 (2022): Rechtsregel : Jurnal Ilmu Hukum
Publisher : Program Studi Hukum Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/rjih.v5i2.27599

Abstract

MEWUJUDKAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN ERA SOSIAL MEDIA Selviana Teras Widy Rahayu; Dadang Dadang; Henlia Peristiwi Rejeki
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Sekretari
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/skr.v10i1.28432

Abstract

ABSTRAK  Pentingnya kesadaran mewujudkan pertahanan dan keamanan bangsa di era revolusi industri bagi generasi muda dalam menjaga kedaulatan bangsa. Sebagai warga negara memiliki hak dan kewajiban dalam upaya bela negara dan upaya pertahanan keamanan (pasal 27 ayat 3 dan pasal 30 ayat (1) UUD 1945). Diatur lebih rinci lagi dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982, tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia. Globalisasi yang begitu pesatnya membuat semakin derasnya beragam kebudayaan asing, yang menjadi kendala ketika generasi muda tidak memiliki pegangan dalam menerima semua informasi yang masuk sehingga tidak menyaring mana yang patut dijadikan pengetahuan dan mana yang harus disingkirkan karena tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Generasi muda salah satunya siswa kelas XI Madrasah Aliyah Daarul Hikmah sudah terbiasa memegang gadget sejak kecil. Pengenalan teknologi dan dunia maya membuat mereka sering berselancar di media sosial sehingga terjadi interaksi dengan beragam karakter orang tanpa ada batasan ruang dan waktu ini sangat berpengaruh pada perkembangan kehidupan dan kepribadian. Jika digunakan secara bijak justru adanya media sosial ini bisa digunakan sebagai sarana menggalang persatuan anak muda bangsa untuk menjalin komunikasi, bertukar pikiran, mengenalkan kebudayaan bangsa ke negara lain yang memiliki keindahan alam di dalamnya untuk kemajuan bangsa dengan beragam keberagaman budaya yang dimiliki justru bukan mempermudah perpecahan. Namun, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, ditemukan bahwa peserta didik: Kurang bijak dalam mengatur waktu dalam menggunakan media sosial, Ketertarikan terhadap budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, Menurunnya rasa nasionalisme, dan Rendahnya etika bermedia sosial. Oleh sebab itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat memutuskan terjun dan menawarkan solusi permasalahan dengan memberikan sosialisasi terhadap siswa kelas XII Madrasah Aliyah Daarul Hikmah tentang pentingnya mewujudkan pertahanan dan keamanan bagi generasi Z di era media sosial. Sosialisasi menggunakan metode ceramah interaktif yang bertujuan meningkatkan kreatifitas dan keaktifan siswa dengan adanya diskusi serta sesi tanya jawab. Para siswa akan diberikan penjabaran terkait karakteristik generasi Z yang dekat dengan media sosial, dampak positif dan negative dari media sosial, menggunakan media sosial sebagai sarana meningkatkan rasa nasionalisme sehinga memiliki kesadaran pentingnya meningkatkan kontribusi dalam pertahanan dan keamanan. Kata-kata Kunci: Keamanan, Media Sosial, Pertahanan  ABSTRACT  The importance of awareness of realizing the defense and security of the nation in the era of the industrial revolution for the younger generation in maintaining the sovereignty of the nation. As citizens have rights and obligations in efforts to defend the state and defense efforts for security (article 27 paragraph 3 and article 30 paragraph (1) of the 1945 Constitution). It is regulated in more detail in Law Number 20 of 1982, concerning the Basic Provisions of State Security Defense of the Republic of Indonesia. Such rapid globalization has made the influx of various foreign cultures, which becomes an obstacle when the younger generation does not have a handle in receiving all incoming information so that it does not filter out which ones should be used as knowledge and which ones should be removed because they are not in accordance with the personality of the nation. The younger generation, one of which is a class XI student of Madrasah Aliyah Daarul Hikmah, has been accustomed to holding gadgets since childhood. The introduction of technology and cyberspace makes them often surf social media so that there is interaction with various characters of people without any restrictions on time and space, this greatly affects the development of life and personality. If used wisely, the existence of social media can be used as a means of rallying the unity of the nation's youth to establish communication, exchange ideas, introduce the nation's culture to other countries that have natural beauty in it for the progress of the nation with a variety of cultural diversity that is owned instead of facilitating division. However, based on the results of observations made, it was found that students: Lack of wisdom in managing time in using social media, Interest in foreign cultures that do not match the personality of the nation, Decreased sense of nationalism, and Low ethics of social media. Therefore, the Community Service team decided to jump in and offer solutions to problems by providing socialization to class XII students of Madrasah Aliyah Daarul Hikmah about the importance of realizing defense and security for generation Z in the era of social media. Socialization uses an interactive lecture method that aims to increase student creativity and activity with discussions and question and answer sessions. Students will be given an explanation of the characteristics of generation Z who are close to social media, the positive and negative impact of social media, using social media as a means of increasing the sense of nationalism so as to have an awareness of the importance of increasing contributions in defense and security. Keywords: Security, Social Media, Defense
Peningkatan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Melalui Buku Cerita Bergambar Yuli Wahyuni; Diyah Iis Andriani; Selviana Teras Widy Rahayu
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2022): Edisi November 2022
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v4i1.27

Abstract

Kemampuan berbicara (speaking) menjadi faktor utama penguasaan bahasa Inggris. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Ikhlas yang berlokasi di Pondok Aren merupakan lembaga pendidikan agama yang menghendaki peserta didik memiliki kemampuan berbahasa Inggris, selain ilmu agama. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwa peserta didik kesulitan berbicara dalam bahasa Inggris. Oleh sebab itu, tim PkM memutuskan terjun dan menawarkan solusi permasalahan berupa pengajaran keterampilan berbicara bahasa Inggris menggunakan karya sastra berupa cerita buku. Kegiatan PkM bertujuan untuk motivasi orang tua dalam menumbuhkan rasa percaya diri anak, meningkatkan daya dan minat anak membaca buku, serta menambah pengetahuan pendidik terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris. Tim menggunakan metode Storytelling dan Total Phisycal Response. Hasilnya meningkatnya motivasi belajar para peserta didik bahasa Inggris, minat membaca melalui media cerita bergambar dan menyampaikan isi cerita menggunakan bahasa Inggris. Hal ini secara tidak langsung dapat melatih peserta didik dalam berbicara bahasa Inggris.
PENYULUHAN PENINGKATAN KESADARAN BELA NEGARA BAGI GENERASI Z MELALUI MEDIA SOSIAL Selviana Teras Widy Rahayu; Afendra Eka Saputra
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 04 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang berjudul “Penyuluhan Peningkatan Kesadaran Bela Negara Bagi Generasi Z Melalui Media Sosial” dilaksanakan atas Kerjasama tim PkM Program Studi Ilmu Hukum Universitas Pamulang dengan pihak SMK Tunas Bangsa Sejahtera Bogor. Berdasarkan hasil observasi di lapangan pihak mitra mengalami permasalahan bahwa peserta didik: kurang bijak dalam mengatur waktu dalam menggunakan media sosial, ketertarikan terhadap budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, menurunnya rasa nasionalisme, dan rendahnya etika bermedia sosial. Seperti kita ketahui bahwa menjaga kedaulatan bangsa menjadi kewajiban bersama dengan berpartisipasi aktif dalam upaya bela negara sesuai dengan Pasal 9 Ayat (1) Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Oleh sebab itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat menawarkan solusi dengan memberikan sosialisasi terhadap siswa SMK Tunas Bangsa Sejahtera Bogor tentang pentingnya peningkatan kesadaran bela negara bagi generasi Z melalui media sosial.
Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Judi Online Yang Melibatkan Anak Sebagai Pelaku : Penelitian Selviana Teras Widy Rahayu; Agus Salim; Afendra Eka Saputra
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.1098

Abstract

Perjudian online di Indonesia berkembang pesat sebagai bentuk penerapan teknologi secara negatif yang mengancam norma agama, kesusilaan, budaya, dan hukum. Tingginya angka pengangguran serta akses mudah ke internet mendorong masyarakat mencari uang secara instan, termasuk melalui judi online. Faktor lingkungan, termasuk bujukan orang terdekat, semakin memperparah kondisi, terutama bagi remaja yang terjebak dalam game berbasis judi. Dampak negatifnya meliputi utang yang meningkat, terutama lewat pinjaman online, kebocoran data pribadi, dan penipuan. Generasi muda yang kecanduan judi menghadapi konsekuensi finansial dan sosial serius. Pemerintah berupaya mengatasi perjudian online melalui tindakan preventif dan represif untuk memastikan kepastian hukum. Pasal 27 Ayat (2) dan Pasal 45 Ayat (3) UU No. 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik menetapkan larangan dan sanksi berat, termasuk hukuman penjara hingga 10 tahun dan denda Rp10 miliar. Inilah pentingnya penegakan hukum terhadap perjudian online yang melibatkan anak serta strategi untuk menekan dampak kecanduannya. Efek jera yang kuat diharapkan mampu mengubah pola pikir masyarakat agar tidak terjebak dalam perjudian yang menimbulkan berbagai masalah sosial dan ekonomi.
Independensi Hakim Konstitusi di Tengah Badai Polarisasi Politik: Penelitian Selviana Teras Widy Rahayu; Afendra Eka Saputra; Agus Salim
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.4249

Abstract

The Constitutional Court is one of the judicial authorities, alongside the Supreme Court, as stipulated in Article 24 paragraphs (1) and (2) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. However, a problem arises when the credibility of the Constitutional Court judges, who are supposed to ensure substantive justice, is tarnished by acts of corruption and irresponsibility. This raises questions about how to supervise them, as the interests and subjectivity of the judges can also be reflected in the decisions they make, which can ultimately lead to unfair and incorrect outcomes. Furthermore, the controversy surrounding Constitutional Court Decision Number 90/ PUU-XXI/2023 has sparked debate about the judges' bias in making decisions related to political interests. The expansion of authority without a credible and reliable oversight process and institution has proven to be problematic for the Constitutional Court, particularly with the establishment of the newly formed Honorary Council. This study employs a normative legal method, referencing applicable laws and regulations, cases, and concepts. The purpose of this study is to determine the independence of Constitutional Court judges amid political polarity and to examine the oversight of Constitutional Court judges, especially considering the final and binding nature of their decisions. Additionally, to date, the Constitutional Court does not have an external oversight body. We must not allow the decisions made to undermine the democratic order and provide room for intervention in the work of the Constitutional Court judges as guardians of the constitution.