Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate Jonathan Paul Sabatani Tani; Fanny Soewignyo
LITERATUS Vol 4 No 3 (2022): Pergeseran Sosial, Budaya, dan Hukum dalam Menghadapi Era Society 5.0
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/lit.v4i3.1046

Abstract

Saat krisis ekonomi perusahaan properti adalah salah satu sektor yang dapat bertahan pada masa itu. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji pengaruh dari struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan. Struktur kepemilikan yang digunakan adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kepemilikan pihak asing. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur melalui price to book value. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dengan 72 data perusahaan property dan real estate tahun yang terdaftar di BEI 2012-2015 sebagai sampel akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model secara keseluruhan berpengaruh signifikan, dengan nilai adjusted R2 sebesar 41.8%. Namun dari tiga variabel independen, hanya variabel kepemilikan institusional yang didapati memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kepemilikan institusional dapat memperkuat kontrol perusahaan dari pihak luar, dengan penurunan biaya agensi untuk mencapai nilai perusahaan yang diharapkan.
Efek Moderasi Gender atas Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Christin Rindorindo; Fanny Soewignyo
LITERATUS Vol 4 No 3 (2022): Pergeseran Sosial, Budaya, dan Hukum dalam Menghadapi Era Society 5.0
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/lit.v4i3.1047

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efek moderasi gender atas pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Sampel ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling, sehingga diperoleh 27 perusahaan sebagai sampel penelitian. Struktur modal diukur menggunakan debt to total asset ratio sebagai variabel independen, diversitas gender sebagai variabel moderasi dan nilai perusahaan diukur menggunakan price earning ratio sebagai variabel dependen. Metode analisa regresi berganda menunjukan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan, kemudian didapati hasil bahwa diversitas gender dapat memoderasi hubungan struktur modal terhadap nilai perusahaan menjadi lebih kuat. Hal ini menunjukan direksi wanita dalam jajaran manajemen dapat berkontribusi dalam keputusan struktur modal yang berpengaruh terhadap peningkatan nilai perusahaan.
KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN KEBIJAKAN DIVIDEN Agita Prasetyowati Wibowo; Fanny Soewignyo
Klabat Accounting Review Vol 3 No 1 (2022): Klabat Accounting Review
Publisher : UNKLAB Business School

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.86 KB) | DOI: 10.60090/kar.v3i1.820.54-65

Abstract

Amid economic pressure due to the COVID-19 pandemic, the manufacturing sector continues to play an important role to support the national economy. This is evidenced by the company’s consistency in paying dividends. This study was conducted to investigate the impact of financial performance on the dividend policy of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2020 period. Financial performance is measured by liquidity, firm size, profitability, and debt policy, while dividend policy is measured by the percentage of dividends to net income. The results showed that simultaneously financial performance had a significant impact on dividend policy with the Prob. (F) of 0.000 < 0.05. Furthermore, the results of the partial analysis show that debt policy has no significant impact on dividend policy. However, liquidity, firm size, and profitability have a significant positive impact on dividend policy. These results indicate that if the liquidity as measured by the ratio of cash to short-term debt is higher, the company can pay dividends with a higher percentage. For companies with larger asset sizes tend to distribute dividends with a larger percentage than companies with smaller sizes. In terms of profitability, the greater the ratio of profit to assets, the greater the percentage of dividend distribution. It is recommended to the management of the company to pay attention to the ratio of dividends paid, because dividends are an information tool for investors regarding company's financial performance. Keywords: debt policy, dividend policy, firm size, liquidity, profitability Di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19, sektor manufaktur tetap memainkan peranan penting sebagai penopang perekonomian nasional. Hal ini dibuktikan dengan konsistensi perusahaan dalam membayarkan dividen. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak kinerja keuangan terhadap kebijakan dividen perusahaan terdaftar pada sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2020. Kinerja keuangan diukur dengan likuiditas, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan kebijakan utang, sedangkan kebijakan dividen diukur dengan persentase dividen terhadap laba bersih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan kinerja keuangan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen dengan nilai Prob. (F) sebesar 0.000 < 0.05. Selanjutnya, hasil analisis parsial menunjukkan bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Namun, likuiditas, ukuran perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil ini mengindikasikan bahwa jika likuiditas yang diukur dengan rasio kas terhadap hutang jangka pendek semakin tinggi maka perusahaan dapat membayarkan dividen dengan persentase yang lebih besar. Untuk perusahaan dengan ukuran aset yang lebih besar cenderung membagikan dividen dengan persentase lebih besar dibandingkan perusahaan dengan ukuran lebih kecil. Dari sisi profitabilitas, semakin besar rasio laba terhadap aset, semakin besar juga persentase pembagian dividen. Direkomendasikan kepada manajemen perusahaan untuk tetap memperhatikan persentase dividen yang dibayarkan, karena dividen merupakan alat informasi bagi investor mengenai kinerja keuangan perusahaan. Kata kunci: kebijakan dividen, kebijakan hutang, likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan
ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING (STUDI KASUS PADA UD MANDIRI) Fanny Soewignyo; Sheren Syalomitha Antou; Chesiona Esteron Keintjem
Klabat Accounting Review Vol 2 No 2 (2021): Klabat Accounting Review
Publisher : UNKLAB Business School

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.235 KB) | DOI: 10.60090/kar.v2i2.586.148-164

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis biaya produksi yang dilakukan UD Mandiri, dibandingkan dengan metode full costing dan variable costing. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi sementara jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya produksi menggunakan full costing untuk produk dodol salak lebih besar 10.63% dibandingkan dengan metode yang digunakan UD Mandiri dan metode variable costing lebih rendah 0.25% daripada metode perusahaan sehingga laba bruto menggunakan metode full costing lebih rendah 22.56% dari laba bruto berdasarkan perhitungan perusahaan. Adapun laba bruto menggunakan variable costing lebih tinggi 0.54% daripada metode perhitungan perusahaan. Total biaya produksi gula semut dengan menggunakan metode full costing > 3.87% dibandingkan dengan metode perusahaaan. Total biaya produksi menggunakan metode variable costing < 0.10% dari metode perusahaan yang berdampak pada laba bruto dengan menggunakan metode full costing lebih rendah 6.24% daripada metode perusahaan dan laba bruto dengan metode variable costing lebih besar 0.17% dari metode perusahaan. Hasil penelitian ini merekomendasikan perusahaan untuk memilih metode full costing untuk perhitungan biaya produksi karena metode ini memasukan dan memperhitungkan semua biaya yang digunakan untuk proses produksi sehingga akan lebih akurat dalam menentukan target laba dan harga jual. Kata kunci: dodol salak, full costing, gula semut, product cost, variabel costing
PENGARUH PERUBAHAN HARGA KOMODITAS PERTANIAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI PROPINSI SULAWESI UTARA Fanny Soewignyo; Natasya Simatupang
Klabat Accounting Review Vol 1 No 1 (2020): Klabat Accounting Review
Publisher : UNKLAB Business School

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.548 KB) | DOI: 10.60090/kar.v1i1.454.14-26

Abstract

This study aims to analyze the effect of price changes of agricultural commodities, which consist of shallots, cayenne peppers and tomatoes on the welfare of farmers in North Sulawesi Province during 2013-2017. This study uses farmer exchange rate in measuring the welfare of farmers. The results show that the overall changes in the three crop prices would lead to changes in the farmer exchange rates with the adjusted R2 showing that 93.2 percent variance in farmer exchange rate could be explained by the change in price of crops. Partially, the change in tomato prices is the only measure that predicts the changes in farmer exchange rate with the significant and positive effect, while changes in the prices of shallot and cayenne pepper do not significantly affect farmer exchange rate. The results suggest that the increase in tomato price contributes to welfare of farmers. This is not surprising as North Sulawesi yields more tomatoes than shallots and cayenne peppers. Therefore, it is recommended to farmers with relatad government assistance to increase tomato productivity. To farmers who still have suitable land for shallots and cayenne peppers, it is recommended to plant them to improve the welfare of North Sulawesi farmers. Keywords: Agricultural commodity, ayenne pepper, farmer exchange rate, farmers’ welfare, horticultural crops, price changes, shallot, tomato Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan harga komoditas pertanian jenis tanaman hortikultura yang terdiri dari bawang merah, cabai rawit dan tomat terhadap kesejahteraan petani di Propinsi Sulawesi Utara tahun 2013-2017. Kesejahteraan petani diukur dengan nilai tukar petani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan perubahan harga komoditas tanaman hortikultura berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar petani dengan nilai koefisien determinasi adjusted R2 menyatakan ada sebesar 93.2 persen variasi pada nilai tukar petani dijelaskan oleh perubahan harga komoditas hortikultura. Namun, jika dianalisa secara parsial, ditemukan hanya perubahan harga komoditas tomat yang berpengaruh signifikan positif terhadap nilai tukar petani sedangkan perubahan harga komoditas bawang merah dan cabai rawit tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar petani. Hasil ini menyatakan, bahwa kenaikan harga tomat berkontribusi signifikan terhadap kesejahteraan petani. Hal ini tidak mengherankan, sebab untuk Sulawesi Utara hasil produksi tomat lebih banyak dibandingkan dengan bawang merah ataupun cabai rawit. Direkomendasikan kepada petani Sulawesi utara dengan bantuan pemerintah terkait untuk meningkatkan produktivitas tanaman tomat untuk dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Kepada petani yang masih memiliki lahan pertanian yang cocok untuk tanaman bawang merah dan cabai rawit direkomendasikan untuk ditanami agar dapat meningkatkan kesejahteraan petani Sulawesi Utara. Kata kunci: Bawang merah, cabai rawit, hortikultura, kesejahteraan petani, komoditas pertanian, nilai tukar petani, perubahan harga, tomat
AUDIT DELAY PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA Fanny Soewignyo; Rut Ezer Wanda
Klabat Accounting Review Vol 1 No 2 (2020): Klabat Accounting Review
Publisher : UNKLAB Business School

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.608 KB) | DOI: 10.60090/kar.v1i2.514.19-33

Abstract

Ketidakstabilan pertumbuhan produksi pada industri manufaktur di Indonesia dapat berdampak pada keuntungan yang diperoleh. Situasi ini dapat mengakibatkan tertundanya penerbitan informasi keuangan kepada publik karena kekhawatiran manajemen terhadap reaksi pasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat profitabilitas, solvabilitas, klasifikasi Kantor Akuntan Publik dan kaitannya terhadap audit delay perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017. Dengan menggunakan statistik deskriptif untuk menganalisis data berdasarkan 303 observasi, hasil empiris menunjukkan bahwa rentang waktu audit yang pendek terjadi pada perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi dan tingkat solvabilitas rendah. Rentang waktu audit Panjang terjadi pada perusahaan dengan tingkat profitabilitas rendah dan tingkat solvabilitas tinggi. Lebih lanjut, berdasarkan pada klasifikasi Kantor Akuntan Publik, ditemukan bahwa kinerja perusahaan manufaktur yang diaudit oleh auditor Big Four lebih baik jika dibandingkan dengan Non Big Four. Yang diaudit oleh Big Four memiliki return on assets lebih tinggi, debt to equity ratio lebih rendah dan audit delay lebih pendek. Penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik memilih untuk diakui oleh auditor yang kompeten yang dapat menyelesaikan laporan audit lebih awal dan dapat terpublikasi segera untuk membuat laporan itu relevan bagi investor. Kata kunci: Audit delay, audit firms, profitability, return on assets, solvency
ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Merlien Mamarimbing; Fanny Soewignyo
Klabat Journal of Management Vol 3 No 1 (2022): Klabat Journal of Management
Publisher : Faculty of Economics and Business, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.431 KB) | DOI: 10.60090/kjm.v3i1.806.1-17

Abstract

This study aims to analyze the potential of bankruptcy using the Altman Z-Score, Springate, and Zmijewski models in mining sector development board companies listed on Indonesia Stock Exchange. Through these three models, the authors identify the early symptoms of financial distress based on the 2015 financial statements. To find the level of reliability of the three models, the scores of each model are compared with the financial performance of 2016 to 2018. The category of development board was chosen to find out the performance of the companies while evaluating whether there was a bankruptcy factor that affected these companies to move to the main board. From the total population of 27 companies, the final sample contains 10 companies. The results show that the Springate model is more accurate in predicting for the period of 1 year, 2 years, and 3 years before financial distress occurred, followed by the Altman Z-Score model and Zmijewski models. These findings are contradicted to previous studies which stated that the Altman Z-Score model had the highest level of accuracy in predicting financial distress. The results of the analysis show that 8 companies experiencing performance instability and 3 of them suffered losses during the study period. This condition can be a barrier to enter the main board. Studi ini bertujuan untuk menganalisis potensi kebangkrutan dengan menggunakan model Altman Z-Score, Springate, dan Zmijewski pada perusahaan-perusahaan sektor pertambangan kategori papan pengembangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Melalui tiga model ini penulis mengidentifikasi gejala awal financial distress menggunakan laporan keuangan tahun 2015. Untuk menemukan tingkat kehandalan dari ketiga model dimaksud, skor dari masing-masing model dibandingkan dengan kinerja keuangan tahun 2016 sampai 2018. Kategori papan pengembangan dipilih untuk mengetahui kinerja perusahaan yang diteliti sekaligus mengevaluasi apakah ada faktor kebangkrutan yang mempengaruhi sehingga menyebabkan perusahaan-perusahaan tersebut sulit untuk berpindah ke papan utama. Dari total populasi 27 perusahaan diperoleh sampel akhir 10 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Springate lebih akurat dalam memprediksi untuk periode 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun sebelum financial distress terjadi, diikuti dengan model Altman Z-Score dan yang terakhir adalah model Zmijewski. Temuan ini bertentangan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa model Altman Z-Score memiliki tingkat akurasi tertinggi dalam memprediksi financial distress. Hasil analisis menunjukkan bahwa 8 perusahaan mengalami ketidakstabilan kinerja dan 3 diantaranya mengalami kerugian selama periode penelitian. Kondisi ini bisa menjadi penghambat perusahaan untuk masuk ke papan utama. Kata kunci: altman z-score, kebangkrutan, papan pengembangan, springate, zmijewski
PERBANDINGAN MODEL ALTMAN, SPRINGATE, DAN ZMIJEWSKI SEKTOR MANUFAKTUR INDONESIA Gloria Ngangi; Fanny Soewignyo
Klabat Journal of Management Vol 3 No 2 (2022): Klabat Journal of Management
Publisher : Faculty of Economics and Business, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.661 KB) | DOI: 10.60090/kjm.v3i2.883.56-68

Abstract

This study was conducted to evaluate the level of financial distress or bankruptcy of the manufacturing sector listed on the Indonesia Stock Exchange and to find the most accurate predictive model in predicting financial difficulties and bankruptcy. Researchers used 2015 data to measure the level of bankruptcy and then compared it to net profit (loss) in 2016-2019 to validate the accuracy of predictions. The three prediction models being compared were Altman Z-score, Springate, and Zmijewski. The results showed that the highest level of accuracy was the Altman Z-score model, the second was Springate, and the third was Zmijewski. The Altman model in this study showed that the most appropriate predictions were for the third year (2018) and fourth year (2019) with the highest level of accuracy (76.88%) compared to the second and first year. It is recommended for investors, creditors, and management of manufacturing sector companies to use the Altman Z-score prediction model in evaluating the probability of company bankruptcy in the third or fourth year from the prediction year. Keywords: Altman Z-score, comparative analysis, manufacturing sector, Springate model, Zmijewski model Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi tingkat kesulitan keuangan atau kebangkrutan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan untuk menemukan model prediksi yang paling akurat dalam memprediksi kesulitan keuangan dan kebangkrutan. Peneliti menggunakan data tahun 2015 untuk mengukur tingkat kebangkrutan kemudian dibandingkan dengan laba (rugi) bersih pada tahun 2016-2019 untuk validasi keakuratan prediksi. Tiga model prediksi yang dibandingkan adalah Altman Z-score, Springate, dan Zmijewski. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keakuratan tertinggi diperoleh dengan menggunakan model Altman Z-score, kedua adalah Springate, dan ketiga Zmijewski. Model Altman pada penelitian ini menunjukkan bahwa prediksi yang paling tepat dilakukan adalah untuk tahun ketiga (2018) dan keempat (2019) dengan tingkat keakuratan tertinggi (76.88%) dibandingkan dengan tahun kedua dan pertama. Disarankan bagi investor, kreditor, maupun manajemen perusahaan sektor manufaktur untuk dapat menggunakan model prediksi Altman Z-score dalam mengevaluasi kemungkinan kebangkrutan perusahaan di tahun ketiga atau keempat dari tahun prediksi. Kata kunci: analisis komparatif, model Altman Z-score, model Springate, model zmijewski, sektor manufaktur
ANALYSIS OF CORPORATE GOVERNANCE IN PREDICTING THE PERFORMANCE OF LQ45 COMPANIES Frandy Melvin Walean; Fanny Soewignyo
Jurnal Ekonomi Vol. 12 No. 04 (2023): Jurnal Ekonomi, 2023
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of the research is to analyze the predictive ability of corporate governance on company performance. The research uses a sample of companies listed on the Indonesia Stock Exchange and listed consistently in the LQ 45 index from 2019 to 2021. Five hypotheses are tested using multiple regression analysis. The results of this research show that the greater the number of members of the board of directors, the higher the level of profitability as measured using the company's return on equity. Second, the greater the proportion of independent commissioners on the board of commissioners, the worse the company's performance as measured using return on equity. The results of this research show that a large number of directors has a positive impact on increasing the profitability of LQ45 Company. On the other hand, it was found that the greater number of independent commissioners on the board of commissioners had a negative impact on the company's level of profitability. These results can be of concern to the board of commissioners to pay attention to their role as commissioners. For regulators, determining the number of independent commissioners must be reconsidered if they cannot make a positive contribution to improving the company's performance.
DAMPAK KUNJUNGAN WISATAWAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA MANADO DENGAN ANALISIS STATISTIK, TREN DAN PROPORSI Lakat, Junior; Soewignyo, Fanny
JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi). Vol 11 No 1 (2024): JMBI UNSRAT Volume 11 Nomor 1
Publisher : FEB Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jmbi.v11i1.54859

Abstract

The study aims to analyze the impact of the number of tourist visits on the original income of the City of Manado in 2019-2021 as well as the trend and proportion of restaurant tax receipts in Manado City. The study uses restaurant tax realisation as a moderation variable. This is due to the presence of the Covid-19 pandemic in the period 2019-2021 which caused the number of tourist visits to the City of Manado to be disturbed. Furthermore, when the tourist visit is moderated by the realisation of restaurant tax it was found to strengthen the influence of tourists visits on Manado City PAD. This is because of the reception of the restaurant tax to be one of the largest types of tax contributors in Manado City.