Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pelatihan PSG Anak Usia Dini Melalui Kurva Pertumbuhan WHO pada Guru TK Wulele Sanggula I dan II Kota Kendari Fithria, Fithria; Yunawati, Irma; Ruwiah, Ruwiah; Harleli, Harleli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.543 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v1i1.10081

Abstract

Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan secara sistematis, berkesinambungan dan sejak dini. Saat ini, Indonesia mengalami masalah gizi ganda, tidak hanya masalah gizi kurang saja, tetapi prevalensi overweight dan obesitas juga meningkat. Anak yang menderita gizi buruk dapat mengalami gangguan bicara, apatis, penurunan skor intelligence quotient (IQ), penurunan perkembangan kognitif, penurunan intelegensi sensori, gangguan pemusatan perhatian, gangguan penurunan rasa percaya diri dan merosotnya prestasi akademik di sekolah sedangkan anak dengan status gizi obesitas juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler, DM tipe 2, asma dan stres pada masa kehidupan selanjutnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam memantau tumbuh kembang anak adalah melalui penilaian status gizi anak. Penilaian status gizi terhadap anak usia prasekolah perlu dilakukan karena belum adanya petugas kesehatan atau kader kesehatan yang secara khusus menangani anak usia prasekolah sehingga salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan sosialisasi dan pelatihan terhadap para guru TK dan orangtua tentang penilaian status gizi anak usia dini melalui kurva pertumbuhan World Health Organization (WHO). Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat mencakup binasuasana dan sosialisasi, pembuatan modul kegiatan, diseminasi informasi, pelatihan penilaian status gizi anak usia dini serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji Mc Nemar menunjukkan bahwa ada pengaruh pelatihan penilaian status gizi anak usia dini melalui kurva pertumbuhanWHO terhadap pengetahuan peserta sebelum dan sesudah pelatihan (pre dan post test) dengan nilai p-value = 0,000.
Pelatihan PSG Anak Usia Dini Melalui Kurva Pertumbuhan WHO pada Guru TK Wulele Sanggula I dan II Kota Kendari Fithria, Fithria; Yunawati, Irma; Ruwiah, Ruwiah; Harleli, Harleli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.808 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v2i1.12148

Abstract

Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan secara sistematis, berkesinambungan dan sejak dini. Saat ini, Indonesia mengalami masalah gizi ganda, tidak hanya masalah gizi kurang saja, tetapi prevalensi overweight dan obesitas juga meningkat. Anak yang menderita gizi buruk dapat mengalami gangguan bicara, apatis, penurunan skor intelligence quotient (IQ), penurunan perkembangan kognitif, penurunan intelegensi sensori, gangguan pemusatan perhatian, gangguan penurunan rasa percaya diri dan merosotnya prestasi akademik di sekolah sedangkan anak dengan status gizi obesitas juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler, DM tipe 2, asma dan stres pada masa kehidupan selanjutnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam memantau tumbuh kembang anak adalah melalui penilaian status gizi anak. Penilaian status gizi terhadap anak usia prasekolah perlu dilakukan karena belum adanya petugas kesehatan atau kader kesehatan yang secara khusus menangani anak usia prasekolah sehingga salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan sosialisasi dan pelatihan terhadap para guru TK dan orangtua tentang penilaian status gizi anak usia dini melalui kurva pertumbuhan World Health Organization (WHO). Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat mencakup binasuasana dan sosialisasi, pembuatan modul kegiatan, diseminasi informasi, pelatihan penilaian status gizi anak usia dini serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji Mc Nemar menunjukkan bahwa ada pengaruh pelatihan penilaian status gizi anak usia dini melalui kurva pertumbuhanWHO terhadap pengetahuan peserta sebelum dan sesudah pelatihan (pre dan post test) dengan nilai p-value = 0,000.
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SEKOLAH DASAR Rahayu, Asry; Ruwiah, Ruwiah; Akifah, Akifah
Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan Vol 5, No 1 (2024):
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) mencegah potensi bahaya yang dapat mengakibatkan lingkungan pendidikan yang kotor dan menjadi saluran penularan penyakit, seperti gastroenteritis. Karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum matang, anak-anak rentan terhadap diare. Tujuan: Menilai hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan prevalensi diare pada siswa yang bersekolah di SDN 4 Watopute, Kabupaten Muna pada tahun 2023. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross-Section. Sampel penelitian terdiri dari 69 orang dari total 83 siswa kelas 4, 5, dan 6 di SDN 4 Kabupaten Muna, yang merupakan populasi penelitian. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan (p=0,000) antara frekuensi gastroenteritis di antara siswa di SDN 4 Watopute dan frekuensi mencuci tangan dengan deterjen. Korelasi (p=0,000) diamati antara preferensi makanan penyegar siswa dan prevalensi diare di antara siswa di SDN 4 Watopute. Selain itu, korelasi (p=0,000) diamati antara penggunaan jamban yang higienis dan sanitasi dengan prevalensi diare di antara siswa di SDN 4 Watopute. Terakhir, terdapat hubungan (p=0,000) antara kejadian gastroenteritis pada siswa yang terdaftar di SDN 4 Watopute, dengan pembuangan sampah yang tepat. Kesimpulan: berdasarkan temuan penelitian, bahwa kejadian diare pada murid SDN 4 Watopute berhubungan dengan cara anak memilih makanan jajanan, menggunakan toilet yang bersih dan higienis, dan membuang sampah dengan benar.
STUDI KUALITATIF PANTANGAN MAKAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIK (KEK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANA KABUPATEN MUNA TAHUN 2022 Astina, Wa Ode; Ruwiah, Ruwiah; Erawan, Putu Eka Meiyana
Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan Vol 4, No 3 (2023):
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) adalah Ibu hamil dengan risiko kurang energi kronik yang ditandai dengan ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang dari 23,5 cm. Tujuan: untuk mengetahui gambaran sikap, norma subjektif dan niat pantangan makan pada ibu hamil dengan kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) di wilayah kerja Puskesmas Dana Kabupaten Muna Tahun 2022. Metode: Jenis penelitian yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, melalui wawancara mendalam dan observasi. Informan kunci dalam penelitian ini adalah 5 orang ibu hamil yang mengalami kurang energi kronik dengan penentuan ukuran lingkar lengan atas dan informan biasa 1 orang yaitu petugas kesehatan. Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sikap ibu hamil terkait pantangan makan adanya kepercayaan persepsi budaya sehingga menimbulkan kebiasaan yang turun temurun dalam suatu masyarakat, norma subjektif terkait pantangan makan pada ibu hamil dipengaruhi oleh orang tua, keluarga dan orang-orang disekitarnya dan niat terkait pantangan makan pada ibu hamil yaitu kepercayaan dan pengaruh dari orang lain untuk memiliki keinginan dan mau melakukan pantangan makan ketika hamil yang dimana kondisi tersebut sangat dibutuhkan jenis dan jumlah makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu selama hamil. Kesimpulan: Kebiasaan melakukan pantangan makan pada ibu hamil masih terjadi pada masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Dana di Kabupaten Muna. Menurut mereka hal ini sudah turun temurun oleh karena itu beberapa jenis makanan dihindari agar tidak mendapat kosekuensi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAROBO KECAMATAN MAROBO KABUPATEN MUNA TAHUN 2023 Fitriyani, Fitriyani; Ruwiah, Ruwiah; Fithria, Fithria
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 4, No 3 (2023):
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v4i3.46262

Abstract

Abstrak Status gizi merupakan status kesehatan dari suatu individu yang diperlukan dipengaruhi oleh asupan makanan dan penggunaan zat gizi dalam tubuh. Penilaian status gizi secara antropometri pada ibu hamil dilakukan melalui pengukuran lingkar lengan atas. Ambang batas ukuran LILA yang direkomendasikan adalah ≥23,5 cm. Ketika ibu hamil memiliki ukuran LILA
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU, PENDAPATAN KELUARGA DAN ASUPAN ENERGI PROTEIN DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENU- BENUA KOTA KENDARI TAHUN 2023 Anggraeni, Dwi Apri; Ruwiah, Ruwiah; Octaviani Kohali, Rizki Eka Sakti
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 4, No 3 (2023):
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v4i3.46267

Abstract

Abstrak Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Balita usia 1- 5 tahun dalam tahap perkembangan yang pesat, apabila jika tidak didukung gizi yang seimbang Balita jatuh pada kondisi gizi kurang, kekurangan gizi pada masa Balita terkait dengan perkembangan otak sehingga dapat mempengaruhi kecerdasan dan berdampak pada pembentukan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Kebutuhan gizi Balita pada awal masa kehidupannya merupakan hal yang sangat penting, karena dapat memberikan konsekuensi buruk yang tidak bisa dihindari, dimana manifestasi terburuk dapat menyebabkan kematian. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu, pendapatan keluarga dan asupan energi protein dengan status gizi anak balita 1-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Benu- Benua Kota Kendari tahun 2023. Metode dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Proportional Random Sampling yang berjumlah 116 responden, serta menggunakan analisis statistik uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita usia 1-5 tahun (p = 0,459), namun ada hubungan antara pendapatan keluarga (p = 0,005), asupan energi (p = 0,04), asupan protein (p = 0,042) dengan status gizi balita usia 1-5 tahun. Peneliti berharap ibu yang memiliki balita di wilayah kerja puskesmas Benu-Benu agar lebih memperhatikan makanan untuk Balitanya sebisa mungkin di berikan makanan yang bervariasi yang mengandung gizi agar balitanya kebutuhan gizinya terpenuhi. Kata Kunci: Status Gizi Balita,Pengetahuan Ibu, Pendapatan Orang Tua, Asupan Energi, Asupan Protein Abstract Nutritional status is a condition caused by the balance between the intake of nutrients from food and the need for nutrients needed to metabolize the body. Toddlers aged 1-5 years are in a stage of rapid development, if not supported by balanced nutrition, toddlers fall into malnutrition, malnutrition in the toddler period is related to brain development so that it can affect intelligence and have an impact on the formation of the quality of human resources in the future. The nutritional needs of toddlers at the beginning of their life are very important, because it can have bad consequences that cannot be avoided, where the worst manifestations can cause death. The purpose of this study was to determine the relationship between maternal nutritional knowledge, family income and protein energy intake with the nutritional status of children under five years of age in the Benu-Benua Health Center Working Area of Kendari City in 2023. The method in this study is quantitative research, namely with a cross sectional approach using Proportional Random Sampling technique totaling 116 respondents, and using statistical analysis of the Chi-Square test. The results showed that there was no relationship between maternal nutrition knowledge and the nutritional status of toddlers aged 1-5 years (p = 0.459), but there was a relationship between family income (p = 0.005), energy intake (p = 0.04), protein intake (p = 0.042) with the nutritional status of toddlers aged 1-5 years.Researchers hope that mothers who have toddlers in the Benu-Benu health center work area will pay more attention to food for their toddlers as much as possible to provide varied foods that contain nutrients so that their nutritional needs are met. Keywords: Nutritional Status of Toddlers, Mother's Knowledge, Parent's Income, Energy Intake, Protein Intake
Dampak Stunting Terhadap Kesehatan Anak: Narrative Review Alifariki, La Ode; Arifiati, Nurce; Rini, Mutia Puspa; Nurseha, Nurseha; Ruwiah, Ruwiah; Indah, Indar
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i4.2388

Abstract

Stunting in children is a global public health problem that has a significant impact on physical, cognitive and social development. This research analyzed ten studies that examined the relationship between stunting and various aspects of child development, including cognition, motor skills and behavior. The research methods used varied, including cohort studies, case-control studies, and cross-sectional designs, with populations consisting of children under seven years of age in various countries. The results showed that children who were stunted had lower cognitive and motor scores compared to non-stunting children. Additionally, environmental factors, such as maternal education and perinatal conditions, contribute significantly to developmental outcomes. This research emphasizes the need for integrated early intervention to prevent stunting and support children's optimal development. Although this study provides important insights, limitations in design, sample size, and unmeasured variables must be noted. These findings underscore the importance of policies that support child nutrition and health to improve long-term well-being
Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan dengan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Fe pada Remaja Putri di SMAN 1 Kabangka Kabupaten Muna Wahyuni, Wa Ode Putri; Zainuddin, Asnia; Ruwiah, Ruwiah
KOLONI Vol. 2 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v2i3.522

Abstract

Fe tablets are folate iron tablets, each containing 200 mg of ferro sulfate, 60 mg of elemental iron, and 0.25 mg of folic acid. Anemia is a condition in which hemoglobin (Hb) levels in the blood are lower than normal. Factors that can affect the consumption of Fe tablets in teenage daughters, namely lack of knowledge about nutrition, attitudes toward irregular dietary patterns, and inappropriate actions to take the Fe tablet The purpose of this research is to find out the relationship between knowledge, attitudes, and actions and compliance with the consumption of Fe tablets in the SMAN 1 Kabangka district of Muna. This type of research is observational, with a cross-sectional design. The sample in this study was 145 teenage girls in classes X, XI, and XII. The data is then processed and analyzed using the Chi Square Test. The results of this research show that there is a relationship between knowledge and compliance with the consumption of tablets. Fe in SMAN 1 Kabangka district of Muna (p = 0,003), there is no relationship between the attitude of young girls and compliance with taking tablets Fe in SMAN 1 Kabangka district (p = 0,244), and there is a connection between the actions of teenage daughters and compliance using tablets Fe in SMAN 1 Kabangka district of Muna (p = 0,006). It is hoped that the puskesmas can provide an understanding of the importance of taking Fe tablets for teenage daughters to prevent anemia as well as multiply the distribution of Fe tablets to schools. Keywords: knowledge, attitudes, actions, Fe tablets
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2023 Yanti, Lina; Ruwiah, Ruwiah; Paridah, Paridah
KOLONI Vol. 2 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v2i3.530

Abstract

Stunting is a condition of failure to thrive in children under five years of age (toddlers) which is caused by chronic malnutrition and recurrent infections, especially in the first 1,000 days of life (HPK), namely from the fetus to the child aged 23 months. This research aims to determine the factors associated with the incidence of stunting among toddlers in the Abeli ​​Health Center Working Area, Kendari City in 2023. The type of research used is quantitative research with a cross-sectional research design. This research used a proportional random sampling technique with a sample size of 90 respondents. Data analysis used univariate and bivariate analysis using the chi-square test. The research results were obtained. The results of statistical tests using the chi-square test showed that there was no relationship between maternal knowledge and the incidence of stunting with a value (p = >0.05), there was no relationship between family income and the incidence of stunting with a value (p = >0.05 ), there is a relationship between the history of exclusive breastfeeding and the incidence of stunting (p = <0.05) and there is a relationship between nutritional status and the incidence of stunting with value (p = <0.05). The conclusion in this study is that the factors related to the incidence of stunting among toddlers in the Abeli ​​Health Center Working Area, Kendari City are exclusive breastfeeding and nutritional status. The suggestion given by the researcher to the community health center is that the community health center staff, especially the community health center nutritionist, provide counseling regarding stunting and go directly to the community to provide education on food ingredients and a good menu schedule for toddlers.