Raudhatul Munawwarah
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Qur’an Siswa Kelas V-E di Sekolah MIN 12 Medan Tembung: Analysis Of The Ability To Read And Write The Qur'an For V-E Class Students At MIN 12 Medan Tembung School Arlina; Djodi Priantono; Ismail Effendi Nasution; Raudhatul Munawwarah; Yulia Haliza Lubis
Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol 3 No 2 (2022): Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : STAI DDI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55623/au.v3i2.117

Abstract

Learning and teaching reading and writing the Koran in the right way so that it is in accordance with makhraj and tajwid is an obligation for Muslims. By learning the science of recitation with the correct rules, reading the Koran will not make mistakes in both the pronunciation and the meaning of the verses read, so that reading the Koran can be of worship value. From this discussion, we as prospective educators at the MIN/SDN level should start paying attention to the quality of children regarding reading and writing the Koran correctly. This study aims to obtain information about reading and writing skills of the Koran in class V-E MIN 12 Medan Tembung. The method used in this study is to use a qualitative approach because it presents data in the form of words. The type of research used is descriptive research. From the results of the research conducted, it was found that students in class V-E MIN 12 Medan Tembung were able to read the Koran properly and correctly in accordance with the rules of tajwid and makharijul letters and also the writing of the Koran was good and correct. But there are some students who are not at all fluent and proficient in reading the Koran, there are also difficulties in writing the Koran properly and correctly.
Studi Kasus: Penggunaan Media Sosial sebagai Sarana Pembelajaran di Perguruan Tinggi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SU. Arlina Arlina; Raudhatul Munawwarah; Siti Hajar Hasibuan; Dwi Yudha Lesmana; Syukur Manik
Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran: JPPP Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jppp.v4i2.15344

Abstract

Banyak peneliti baru-baru ini menjadi tertarik pada penggunaan media sosial sebagai alat untuk belajar di pendidikan tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai seberapa baik media sosial dapat digunakan untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa, proses pembelajaran, dan interaksi antara mahasiswa dan dosen dalam pengaturan pendidikan tinggi. Survei dan pengamatan langsung terhadap mahasiswa dan dosen yang memanfaatkan media sosial untuk pembelajaran dimasukkan sebagai bagian dari metodologi penelitian. Temuan penelitian ini menawarkan informasi baru yang signifikan tentang keuntungan dan kesulitan penggunaan media sosial di pendidikan tinggi. Hasilnya menunjukkan bahwa media sosial adalah alat yang berharga untuk meningkatkan pembelajaran. Mahasiswa mengklaim bahwa menggunakan media sosial telah meningkatkan rasa keterlibatan mereka dalam pendidikan mereka. Melalui jaringan media sosial, mereka dapat berkomunikasi dengan teman sekelas dan profesor, meminta masukan, dan mengambil bagian dalam percakapan. Interaksi media sosial juga membantu meningkatkan hubungan antara mahasiswa dan profesor, menutup kesenjangan hierarki, dan menumbuhkan tempat kerja yang inklusif. Namun, penggunaan media sosial untuk pembelajaran berpotensi memiliki kekurangan. Saat menggunakan media sosial, beberapa mahasiswa mengalami kesulitan menjaga perhatian mereka dan mengatur waktu mereka. Kekhawatiran tentang privasi dan keamanan sering muncul saat menggunakan media sosial di lingkungan pendidikan. Pengetahuan mendalam tentang kelebihan dan kesulitan memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran di perguruan tinggi disediakan oleh penelitian ini. Aplikasi praktis studi ini adalah persyaratan untuk memasukkan media sosial ke dalam desain pembelajaran yang efisien sambil memperhatikan kontrol waktu dan privasi mahasiswa. Potensi penggunaan media sosial yang lebih besar di lingkungan pendidikan tinggi membutuhkan lebih banyak studi.