Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Training Of Learning Strategies in Writing Essay Winarto, Agus Edi
JEELS (Journal of English Education and Linguistics Studies) Vol. 2 No. 2 (2015): JEELS November 2015
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.499 KB) | DOI: 10.30762/jeels.v2i2.96

Abstract

Writing essay is still considered difficult for English students to master. The students are expected to be able to express their ideas correctly without making any chance of messages to be misinterpreted by the readers; therefore, they have to know and use the best or the most appropriate ways to write. The purpose of writing this article is to introduce learning strategies and the possibility of training of learning strategies in writing essay to English students. The first strategy is integration of strategy with the process of writing essay: pre-writing, writing draft, and post-writing activities. The second is training learning strategies, such as memory, cognitive, compensation, metacognitive, affective, and social strategies to students to make writing essay easier, faster, more enjoyable, more effective, and more self-directed to achieve the desired result in their writing. To get better result of improvement, the model of training of learning strategies in writing essay should be applied and developed based on the appropriateness of teachers, learners, subjects, and situations.
Peer and Self Editing Strategies to Improve Students’ Writing Skill Winarto, Agus Edi
JEELS (Journal of English Education and Linguistics Studies) Vol. 5 No. 1 (2018): JEELS May 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.43 KB) | DOI: 10.30762/jeels.v5i1.552

Abstract

Peer and self editing strategies are social and metacognitive strategies used in the steps of sharing, revising, and editing in writing. The objective of the study is to see how peer and self editing strategies are able to improve students’ writing skill. 64 students participants were actively involved in this classroom action research. Peer editing worksheet, self editing worksheet, and test sheet were used as the instruments. The results showed that students’ writing skill improved in all elements: the quality of format, punctuation and mechanics, content, organization, and grammar and sentence structure. They had achieved the criteria of success as determined. It can be concluded that peer and self-editing strategies are able to improve students’ writing skill.
Politik Hukum Pemilihan Kepala Daerah dengan Satu Pasangan Calon Winarto, Agus Edi; Mustakim, Andi Ardiyan
Realita: Jurnal Penelitian dan Kebudayaan Islam Vol. 22 No. 1 (2024): Jurnal Realita: Jurnal Penelitian dan Kebudayaan Islam
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/realita.v22i1.423

Abstract

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 100/PUU-XIII/2015 menjadi payung hukum penyelenggaraan pilkada dengan satu pasangan calon. Landasan hukum tersebut merupakan jalan keluar atas kebuntuan hukum, namun masih menyisakan berbagai persoalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji alasan hukum yang mendasari legalitas pilkada dengan satu pasangan calon, implikasi politik, dan factor-faktor penyebab maraknya penyelenggaraan pilkada dengan satu pasangan calon. Desain penelitian ini yuridis-normatif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti mengkaji data berupa Putusan MK, UU Pilkada, PKPU Pencalonan, artikel jurnal, dan buku-buku relevan, serta data empiris dari Komisioner KPU Kabupaten Kediri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, alasan hukum yang mendasari Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 100/PUU-XIII/2015 adalah untuk menjamin hak politik warga negara untuk bisa memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan. Kedua, implikasi politik yang terjadi adalah: a) jumlah daerah penyelenggara pilkada dengan satu pasangan calon kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu; dan b) penyelenggara pilkada tidak dapat memberikan perlakuan secara adil dan setara terhadap pasangan calon dan kotak kosong. Ketiga, ada beberapa factor penyebab lahirnya pilkada dengan satu pasangan calon, yaitu: a) adanya indikasi kegagalan partai politik dalam menjalankan fungsi kaderisasi dan rekrutmen politik; b) adanya kecenderungan partai politik lebih mengedepankan pragmatisme politik atau politik transaksional; c) adanya oligarki DPP partai politik dalam menentukan pasangan calon melalui surat rekomendasi; d) syarat dukungan pengajuan pasangan calon terlalu tinggi; dan e) tingginya biaya operasional untuk bisa menjadi pasangan calon.
Politik Hukum Pemilihan Kepala Daerah dengan Satu Pasangan Calon Winarto, Agus Edi; Mustakim, Andi Ardiyan
Realita: Jurnal Penelitian dan Kebudayaan Islam Vol. 22 No. 1 (2024): Jurnal Realita: Jurnal Penelitian dan Kebudayaan Islam
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/realita.v22i1.423

Abstract

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 100/PUU-XIII/2015 menjadi payung hukum penyelenggaraan pilkada dengan satu pasangan calon. Landasan hukum tersebut merupakan jalan keluar atas kebuntuan hukum, namun masih menyisakan berbagai persoalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji alasan hukum yang mendasari legalitas pilkada dengan satu pasangan calon, implikasi politik, dan factor-faktor penyebab maraknya penyelenggaraan pilkada dengan satu pasangan calon. Desain penelitian ini yuridis-normatif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti mengkaji data berupa Putusan MK, UU Pilkada, PKPU Pencalonan, artikel jurnal, dan buku-buku relevan, serta data empiris dari Komisioner KPU Kabupaten Kediri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, alasan hukum yang mendasari Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 100/PUU-XIII/2015 adalah untuk menjamin hak politik warga negara untuk bisa memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan. Kedua, implikasi politik yang terjadi adalah: a) jumlah daerah penyelenggara pilkada dengan satu pasangan calon kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu; dan b) penyelenggara pilkada tidak dapat memberikan perlakuan secara adil dan setara terhadap pasangan calon dan kotak kosong. Ketiga, ada beberapa factor penyebab lahirnya pilkada dengan satu pasangan calon, yaitu: a) adanya indikasi kegagalan partai politik dalam menjalankan fungsi kaderisasi dan rekrutmen politik; b) adanya kecenderungan partai politik lebih mengedepankan pragmatisme politik atau politik transaksional; c) adanya oligarki DPP partai politik dalam menentukan pasangan calon melalui surat rekomendasi; d) syarat dukungan pengajuan pasangan calon terlalu tinggi; dan e) tingginya biaya operasional untuk bisa menjadi pasangan calon.
Training Of Learning Strategies in Writing Essay Winarto, Agus Edi
JEELS (Journal of English Education and Linguistics Studies) Vol. 2 No. 2 (2015): JEELS November 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Wasil, Kediri, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/jeels.v2i2.96

Abstract

Writing essay is still considered difficult for English students to master. The students are expected to be able to express their ideas correctly without making any chance of messages to be misinterpreted by the readers; therefore, they have to know and use the best or the most appropriate ways to write. The purpose of writing this article is to introduce learning strategies and the possibility of training of learning strategies in writing essay to English students. The first strategy is integration of strategy with the process of writing essay: pre-writing, writing draft, and post-writing activities. The second is training learning strategies, such as memory, cognitive, compensation, metacognitive, affective, and social strategies to students to make writing essay easier, faster, more enjoyable, more effective, and more self-directed to achieve the desired result in their writing. To get better result of improvement, the model of training of learning strategies in writing essay should be applied and developed based on the appropriateness of teachers, learners, subjects, and situations.
Peer and Self Editing Strategies to Improve Students’ Writing Skill Winarto, Agus Edi
JEELS (Journal of English Education and Linguistics Studies) Vol. 5 No. 1 (2018): JEELS May 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Wasil, Kediri, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/jeels.v5i1.552

Abstract

Peer and self editing strategies are social and metacognitive strategies used in the steps of sharing, revising, and editing in writing. The objective of the study is to see how peer and self editing strategies are able to improve students’ writing skill. 64 students participants were actively involved in this classroom action research. Peer editing worksheet, self editing worksheet, and test sheet were used as the instruments. The results showed that students’ writing skill improved in all elements: the quality of format, punctuation and mechanics, content, organization, and grammar and sentence structure. They had achieved the criteria of success as determined. It can be concluded that peer and self-editing strategies are able to improve students’ writing skill.
Problematika Penegakan Hukum Tindak Pidana Pemilu pada Pemilu Tahun 2019 di Kabupaten Kediri Huda, H.M. Dimyati; Winarto, Agus Edi; Lestariningsih, Lestariningsih
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 7 No 2 (2022): Volume 7 Nomor 2, Mei 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.784 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v7i2.1012

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji berbagai macam permasalahan yang menjadi hambatan dalam melakukan penegakan hukum tindak pidana pemilu pada Pemilu Tahun 2019 di Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti menggunakan latar alamiah. Sedangkan jenis penelitian ini adalah normatif-empiris. Secara normatif, dikaji undang-undang pemilu dan peraturan Bawaslu dan secara empiris, didapatkan data dari hasil wawancara dan dokumentasi hasil pengawasan Pemilu Tahun 2019 di Kabupaten Kediri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 2 faktor penting yang menjadi penghambat dalam penegakan hukum tindak pidana pemilu pada Pemilu Tahun 2019 di Kabupaten Kediri. Pertama, regulasi yang mengatur tentang ketentuan dan penanganan tindak pidana pemilu masih memiliki titik lemah, antara lain: a) masih ada celah hukum yang membuat sulit menjerat pelaku tindak pidana pemilu, khususnya politik uang yang terjadi secara massif; b) tidak adanya kewenangan Bawaslu untuk memanggil paksa terhadap seseorang untuk dimintai keterangan atau kesaksiannya sehingga proses penegakan hukum tidak dapat dilanjutkan; dan c) alotnya pembahasan untuk memutuskan tindak lanjut dugaan pelanggaran tindak pidana pemilu di Gakkumdu karena adanya perbedaan persepsi. Kedua, masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam berkontribusi melakukan pengawasan pemilu dikarenakan beberapa factor, diantaranya: a) tingkat pendidikan politik masyarakat tentang kepemiluan masih rendah, termasuk di kalangan remaja dan pemuda; b) adanya pemahaman masyarakat bahwa penyelenggaraan pemilu merupakan urusan Penyelenggara Pemilu, dan bukan urusan mereka; c) adanya pemahaman di kalangan masyarakat bahwa hasil pemilu tidak berpengaruh terhadap kehidupan atau kesejahteraan mereka sehingga mereka cenderung menjadi apatis; d) adanya budaya ewuh pakewuh karena para pelanggar pemilu umumnya masih ada hubungan tetangga, saudara / keluarga mereka sendiri, atau setidaknya mereka saling kenal mengenal; dan e) masih ada kekhawatiran adanya intimidasi dari terlapor jika melaporkan pelanggaran pemilu sehingga keamanan diri dan keluarganya merasa terancam, hal ini karena tidak adanya jaminan keamanan terhadap pelapor maupun saksi tindak pidana pemilu.