Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MAKNA SIMBOLIK TRADISI COMPO SAMPARI DAN COMPO BAJU DALAM KAJIAN TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK TEORI HERBERT BLUMER (Studi Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima) Nurhasanah Nurhasanah; Bunyamin Bunyamin; Nurnazmi Nurnazmi
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 5 No 2 (2022): Edusociata: Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v5i2.1006

Abstract

Masyarakat Suku Bima (Mbojo) memiliki tradisi yang disebut upacara adat dan sampai sekarng masih dilestarikan oleh masyarakat Bima, lebih khususnya pada masyarakat Lambu Kabupaten Bima. istilah sunatan disebut Suna Ro Ndoso (Compo Sampari dan Compo Baju). Prosesi adat sudah mentradisi sejak Bima kuno terutama mewarisi tradisi Hindu di masa lampau. Ketika Islam menjadi agama Kerajaan Bima, prosesi adat menjadi alat pemersatu bagi orang-orang yang tergabung dalam tradisi. Tujuan penelitian ini Untuk mendeskripsikan Tata Cara Pelaksanaan Compo Sampari dan Compo Baju Dalam Kajian Interaksionisme Simbolik. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi model tinjauan sosial budaya, penelitian yang digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah, dan penelitian tidak membuat perlakuan, katena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti (Sugiyono, 2011: 218). Informan penelitian adalah masyarakat pelaksana tradisi compo sampari dan compo kanefe, penentuan informan dengan cara purposive sampling yakni dengan kriteria tertentu krena tidak semua masyarakat melaksanakan tradisi ini. Teknik pengumpulan data yakni wawancara, observasi dan dokumentasi dan dilengkapi dengan instrumen penelitian, kemudian analisis data dengan display data, ferifikasi data, uji keabsahan data dan kesimpulan. Hasil penelitian yakni Compo Sampari dan Compo Baju sendiri merupakan hal yang tidak terpisahkan bagi seseorang untuk menuju kedewasaan dalam hal ini masyarakat Suku Bima yang berada di Desa Simpasai Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima karena menurut sebagian adat dan tradisi, hal tersebut menandakan seseorang akan menuju kedewasaan adalah harus dengan disunat. Gagasan makna tradisi compo sampari dan compo baju menjadi suatu nilai budaya yang berkaitan langsung dengan doktrin tauhid dan aqidah yang menjadi dasar bagi pemeluk agama Islam