Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Tradisi Hari Raju dalam Aktivitas Pertanian Tradisional Masyarakat Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Nurhasanah Nurhasanah
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 7 No 2 (2017): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hari raju adalah salah satu tardisi lama yang masih di pertahankan oleh masyarakan Di Desa Mbawa. Hari raju ini sendiri merupaka tradisi yang biasa dilakukan hanta satu kali dalam satu tahun yaitu di bula oktober uapacara ini berlangsun selama tujuh hari tujuh malam, manfaat dari hari raju ini sendiri adalah untuk berburu binatang yang akan merusak hasil pertanian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah; a. Untuk mengetahui tradisi hari raju dalam aktivitas pertanian tradisonal masyarakat Di Desa Mbawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif sumber data terdari dari data primer dan data sekunder. Informen penelitian berupa: tokoh budaya, mantan, Kepala Desa yang menjabat pada waktu penelitian, tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara pendalam, dokumentasi. Uraian di dalam penelitian ini berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat Mbawa. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: dalam tradisi Hari Raju terdapat 3 hal yang harus di lakukan: 1. Asal Usul tradisi Hari raju adala: Hewan liar merupakan musuh yang dapat merugikan masyarakat karena hasil pertanian masyarakat akan mengalami kekurangan. Hewan-hewan yang dapat mengangu tanaman pertanian adalah , babi hutan, monyet, ulat, tikus, burung, rusa, ayam hutan. Dari pengalam hidup dari generasi kegenerasi leluhur masyarakat Mbawa mengahadapi musuh dalam pertanian yaitu hari raju dianggap mampu menghalangi musuh di ladang pertnaian. 2. Unsur-Unsur dalam Tradisi hari raju ada 3 yaitu: 1. Pelaksanaan upacara. 2. Waktu dan tempat pelaksanaan. 3. Pantangan bagi masyarakat Mbawa.
Kebudayaan Islam yang Berkembang di Kesultanan Bima pada Abad Ke XVII M Zuriatin Zuriatin; Nurhasanah Nurhasanah
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 2 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i2.126

Abstract

Masuk dan berkembangnya Islam di Bima tidak hanya membawa perubahan besar pada kepercayaan yang di anut oleh masyarakat di kerajaan tersebut namun juga membawa perubahan secara-besaran terhadap tatanan politik, sosial dan kemasyarakatan serta kebudayaan. Pengaruh Islam terlihat nyata pada kebudayaan yang berkembang sesudah agama ini mulai tumbuh dan berkembang di Bima. Perpaduan antara kebudayaan Islam dan kebudayaan local terjalin indah dalam setiap adat dan budaya yang berkembang dalam masyarakat. hal ini terlihat dari berbagai kebudayaan antaa lain; pertama “Rimpu” yang merupakan busana adat harian tradisional yang berkembang pada masa kesultanan Bima. Sebagai pakaian yang mencerminkan identitas wanita Bima yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Upacara memperingatan mauled nabi besar Muhammad SAW di oleh masyarakat Bima di adakan acara Hanta Ua pua. Ketiga Zikir (jiki) kepada Allah yang di lantunkan pada suklus hidup masyarakat. Keempat Hadrah: Merupakan tari tradisional Bima yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT. Kelima Dali merupakan Puisi yang di sebut “dali” ini dapat juga di sebut dalil yaitu suatu petuah dan nasehat yang berdasar atas adat dan agama. Keenam Acara khitan dan Khatam Al-qur’an Dalam adat Bima, proses pendewasaan seorang anak manusia ditandai dengan dua macam upacara adat. Upacara adat ini merupakan pengejawantahan syariat Islam yaitu kewajiban untuk melaksanakan khitan bagi laki-laki serta anjuran untuk menamatkan pembelajaran baca Al-Qur’an sebagai penuntun hidup seorang manusia untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat
Perkembangan Pelabuhan Bima Dibawah Pengelolaan PT. PELINDO III Cabang Bima Tahun 1962-2010 Zuriatin Zuriatin; Nurhasanah Nurhasanah; Nurlaila Nurlaila
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 10 No 1 (2020): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v10i1.329

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu: 1). Untuk mengetahui Bagaimana awal perkembangan pelabuhan Bima. 2). Kebijakan-kebijakan pengelolaan pelabuhan Bima yang berlaku setelah menjadi pelabuhan laut yang di usahakan di bawah pengawasan PT. PELINDO III Cabang Bima? 3). Untuk mengetahui dampak dari perkembangan pelabuhan Bima terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat? Penelitian ini merupakan penelitian sejarah mengunakan metode sejarah yang terdiri dari empat langkah yaitu pengumpulan sumber sejarah (heuristic), kritik terhadap sumber sejarah, analisis dan interpretasi terhadap fakta-fakta sejarah, dan penulisan sejarah. Sumber sejarah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa dokumen, arsip, sumber sekunder berupa buku, berita cetak maupun elektronik yang relevan. Pelabuhan Bima telah ada sejak jaman Kerajaan hingga sekarang. mulai tumbuh dan berkembang seiring dengan ramainya aktifitas perdagangan dan pelayaran di wilayah Nusantara. Menjadi tempat persingahan penting pelayaran dari Malaka ke Maluku. Lokasinya yang strategis dan potesi hinterland yang beragam menjadi pendukung utama perkembangan pelabuhan Bima, hal ini mendorong pengembangan pelabuhan Bima menjadi pelabuhan yang di usahakan di bawah pengelolaan PELINDO III. Dengan peraihan status segala pengelolaan dan tata laksana serta kebijakan yang berkenaan dengan pelabuhan Bima di kelola oleh PELINDO III dan Administrator Pelabuhan Bima di bantu oleh Instansi terkait. Dampak keberadaan pelabuhan Bima dapat di lihat dari sektor ekonomi yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Keberadaan pelabuhan Bima juga memberi kontribusi yang berar dalam sector pendidikan lanacarnya arus transportasi mempermudah masyarakat dalam mengakses pendidikan di daerah lain.
Kapasitas Pemerintah Daerah dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bima Nurlaila Nurlaila; Nurhasanah Nurhasanah
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 10 No 2 (2020): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v10i2.372

Abstract

Kapasitas sumber daya manusia aparatur pemerintah kabupaten/kota dapat diketahui dengan melihat kapsitas pengetahuan,kapsitas keterampilan serta prilaku dan etika kerja pegawai dan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan ketiga kapsitas tersebut sumber daya manusia aparatur yang memilki kompetensi dan memilki pengetahuan yang cukup akan tugas dan fungsinya. Oleh karena itu pemerintah kabupaten/kota perlu memperluas dan menambah akan pengetahuan pegawai serta upaya-upaya yang sistematis untuk menigkatkan pengetahuan pegawai, baik melelui pendidikan formal, maupun dengan pelatihan- peletihan yan dapat meningkatkan pengetahuan pegawai dalam hal memberikan pelayana yang dibutuh kan oleh masyarakat. Selain itu dari hasil wawancara dengan kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten bima menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kapsitas pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dan memberikan pelayana kepada masyarakat maka mereka perlu di berikan pemehaman tentang tugas dan tanggung jawabnya masing-masing
Pandangan Dan Perjuangan Ki Hadjar Dewantara Dalam Memajukan Pendidikan Nasional Zuriatin Zuriatin; Nurhasanah Nurhasanah; Nurlaila Nurlaila
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 11 No 1 (2021): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v11i1.442

Abstract

Ki Hadjar Dewantara merupakan tokoh pembaharu dalam dunia pendidikan nasional pahlawan nasional ini di kenal sebagai bapak pendidikan nasional yang memperjuangkan dan mengangkat martabat bangsa melalui bidang pendidikan. Cita-cita Ki hadjar Dewantara yaitu menciptakan pendidikan yang sesuai dengan adat istiadat bangsa Indonesia. Ki Hadjar Dewantara bertekad untuk meluaskan semangat tentang pendidikan kepada generasi muda. Dalam pandangan beliau upaya untuk mendidik kaum muda merupakan syarat utama dalam membebaskan diri dari jeratan penjajah. Pendidikan yang mendasarkan kebudayaan nasional dapat menghindarkan dari kebodohan. Untuk mewujudkan cita-cita dan pandangan tersebut Tanggal 3 Juli 1922 babak baru perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam bidang pendidikan di mulai yaitu dengan mendirikan Taman Siswa yang mula-mula bernama “ National Onderwijs Instituut Taman Siswa” yang pertama di Jogjakarta, sekolah ini kelak di ubah menjadi “ Perguruan Kebangsaan Taman Siswa”
Tradisi Lisan Dalam Nyanyian Rakyat Pada Masyarakat Tradisional Sambori Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima Nurhasanah Nurhasanah; Zuriatin Zuriatin
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 1 No 1 (2018): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v1i2.30

Abstract

Salah satu jenis nyayian lama yang masih dilestarikan oleh masyarakat Sambori seperti Bola La Mbali, Mangge ila, Bela Leha, aruggela. Nyanyian rakyat ini biasanya dinyanyikan sesuai dengan acara ataupun kegiatan tertentu.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi lisan dalam nyanyian rakyat pada masyarakat tradisional sambori. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif sumber data terdari dari data primer dan data sekunder.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa a. Bola la mbali nyanyian ini di lantunkan pada saat membersihkan mata air yang di keramatkan dan sebagai alat ritual terhadap para roh leluhur. b. Mangge ila nyanyian ini mengandung pemujaan terhadap para leluhur. c. Bela leha nyanyian ini biasanya di lantunkan olehpara perempuan pada saat adanya wabah penyakit atau tolak bala burung pipit.d. Arugele nyanyian ini biasanya akan di lantunkan pada musim tanam maupun musim panen tiba.nyanyainrakyatsambori mengandung makna yang sakral seperti mantra pemujaan pada tempat yang di keramatkan, pengharapan dan doa pada sang Pencipta berupa penyembuhan bagi yang sakit, rasa syukur dan penyemangat dan hiburan dalam aktifitas pertanian.
DAMPAK COVID-19 TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT (STUDI DI DESA NARU KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA) Irfan Irfan; Nurhasanah Nurhasanah; Azhar Azhar
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 4 No 1 (2021): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v4i1.492

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh adanya Dampak Covid-19 berupa Perubahan Perilaku Masyarakat Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima. rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana Dampak Covid-19 Terhadap Perubahan Perilaku Masyarakat Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil temuan dilapangan dengan landasan teori yanga ada, peneliti mengemukakan bahwa perubahan perilaku individu dipengaruhi kondisi tertentu yang terencana, alamiah, fisiologi, dan kesediaan untuk berubah yang berdampak pada aktivitas sosial ekonomi, budaya, agama, pendidikan, kesehatan dan lainya. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu adanya Dampak Covid-19 terhadap perubahan perilaku masyarakat Desa Naru Barat menunjukan perubahan yang cukup besar, perubahan ini bukan saja mencakup tentang perubahan perilaku tetapi banyak dari berbagai aspek, perubahan yang terjadi seperti perubahan dari aspek kesehatan masyarakat, psikologi, ekonomi, pendidikan dan aspek keagamaan.
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUS IPS DI SMAN 4 KOTA BIMA Nurhasanah Nurhasanah; Julfikar Tabah; St. Nurbayan
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 4 No 2 (2021): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v4i2.669

Abstract

Kehadiran covid-19 yang melanda masyarakat indonesia memaksa masyarakat untuk tetap di Rumah, bekerja, belajar, beribadah dan belanja di Rumah. Siswa-siswa belajar dirumah dengan menggunakan aplikasi internet atau gadget yang biasa disebut pembelajaran daring. Pembelajaran daring merupakan salahsatu cara yang dilakukan oleh sekolah-sekolah supaya siswa tidak mengalami ketertinggalan belajar dan mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari adakah pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa di SMAN 4 Kota Bima. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif yang dimana setiap data dianalisis berdasarkan statistik atau angka-angka. Sampel penelitian sebanyak 30 orang siswa kelas X jurusan IPS di SMAN 4 Kota Bima yang ditentukan dengan cara stratifife random sampling. Teknik pengumpulan data dengan angket, observasi dan dokumentasi, hasil data dianalisis berdasarkan rumus korelasi product moment. Data dianalisis dengan rumus korelasi product moment dan statistik Uji-t pada taraf 5% (α=0,05). Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, karena thitung ≥ tabel yaitu 0,10 sehingga H0 ditolak atau H1 diterima maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh sangat rendah antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa jurusan IPS di SMAN 4 Kota Bima, uraiannya bahwa pembelajaran daring kurang memberikan peningkatan pada hasil belajar siswa yakni dari 35 siswa kelas X Jurusan IPS terdapat 22 yang rata-rata hsil belajar memenuhi standar KKM.
PENDAMPINGAN PEKAN ASPIRASI SEBAGAI ACUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA Nurnazmi Nurnazmi; Syahru Ramadan; Nurhasanah Nurhasanah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.666 KB)

Abstract

Abstrak: Pembangunan Desa yang akan dilaksanakan harus kewenangan berdasarkan hak asal usul, adat istiadat dan kewenangan lokal skala desa. Aspek pembangunan desa terdapat dua opsi yakni desa membangun dan membangun desa. Penyarulan aspirasi khusus perempuan dan akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dalam tempo 6 tahun dan RKPDes tertuang setiap tahunnya, dan akan bersinergi dengan visi misi kepala desa. Tujuan, (1) Mendorong perempuan untuk berpartisipasi dalam desa membangun, melali pekan aspirasi desa; (2) Mengidentifikasi aspirasi berdasarkan bidangnya, dan (3) Mendeksripsikan aspirasi perempuan dalam Musrembangdes khusus perempuan untuk diajukan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan tertuang pada Rencana Kerja Pemerintah Desa. Pendekatan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatatif, jenis penelitian fenomenologi. Sumber data terdiri dari relawan yang mengumpulkan aspirasiwarga 24 orang (21 orang laki-laki dan 3 orang perempuan) dan 606 aspirasi warga di Desa Dadibou Kecamatan Woha Kabupaten Bima, yang terdiri dari kelompok anak 3%, kelompok perempuan 41%, kelompok disabilitas dan kelompok lansia 4%, dan kelompok masyarakat padaumumnya 52%. Teknik Pengumpulan data yakni wawancara dan dokumentasi, jenis wawancara yang digunakan yakni wawancara terstruktur, wawancara langsung atau tidak langsung. Penyampaian aspirasi warga khususnya partisipasi perempuan, sebelumnya belum pernah dilakukan dan melalui program Sekar Desa (Sekolah Anggaran Desa) dapat terealisasi pada setiap tahun. Program Sekar Desa (Sekolah Anggaran Desa) dapat meningkatkan kemampuan soft skill dan hard skill karena dalam soft skill, dapat meningkatkan kemampuan interpersonal (komunikasi, manajemen waktu, motivasi dan kecerdasan emosional) bagi relawan pekan aspirasi; dan peningkatan hard skill para relawan pekan aspirasi dan warga, dalam menganalisis hasil aspirasi dan diimplementasikan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa. Media penyampaian aspirasi warga terdri dari warga khususnya perempuan datang langsung ke posko aspirasi; serap aspirasi langsung yang dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa; warga yang perempuan melakukan pengaduan melalui telepon, sms atau WA; hasil temuan di lapangan atau observasi yang dilakukan oleh tim khusus pekan aspirasi selama 1 Minggu; dan warga melakukan pengaduan melalui email. Aspirasi masyarakat dikelompokkan dalam 5 Bidang yakni (1) Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa dengan jumlah aspirasi 47 aspirasi, (2) Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa dengan jumlah aspirasi 71 aspirasi, (3) Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa dengan jumlah aspirasi 19 aspirasi, (4) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan jumlah aspirasi 151aspirasi, dan (5) Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan darurat dan Mendesak dengan jumlah aspirasi 0 aspirasi, Total 288 aspirasi. Sistem evaluasinya bahwa rekapitulasi aspirasi perempuan diimplementasikan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa.Abstract: Village development to be carried out must be authorized based on the rights of origin, customs and local authority at the village scale. Aspects of village development there are two options, namely village building and village building. The expression of women's specific aspirations will be stated in the Village Medium-Term Development Plan within 6 years and the RKPDes will be stated annually, and will synergize with the vision and mission of the village head. Objectives, (1) Encouraging women to participate in village development, through village aspiration week; (2) Identifying aspirations based on their field, and (3) Describing women's aspirations in the women's special Musrembangdes to be submitted to the Village Medium-Term Development Plan and contained in the Village Government Work Plan. The research approach uses a qualitative approach, the type of phenomenological research. The data sources consist of volunteers who collect the aspirations of 24 people (21 men and 3 women) and 606 people's aspirations in Dadibou Village, Woha District, Bima Regency, which consists of 3% children's groups, 41% women's groups, disability groups and groups of people with disabilities. elderly 4%, and community groups in general 52%. Data collection techniques are interviews and documentation, the types of interviews used are structured interviews, direct or indirect interviews. Submission of citizens' aspirations, especially women's participation, has never been done before and through the Sekar Desa program (Village Budget School) it can be realized every year. The Sekar Desa Program (Village Budget School) can improve soft skills and hard skills because in soft skills, it can improve interpersonal skills (communication, time management, motivation and emotional intelligence) for aspiration week volunteers; and improving the hard skills of aspiration week volunteers and residents, in analyzing the results of aspirations and implementing them in the Village Medium-Term Development Plan. The media for conveying the aspirations of the citizens consists of residents, especially women, who come directly to the aspiration post; absorb direct aspirations carried out by the Village Consultative Body; female residents make complaints by telephone, sms or WA; findings in the field or observations made by the aspiration week special team for 1 week; and residents make complaints via email. Community aspirations are grouped into 5 fields, namely (1) Village Government Administration with 47 aspirations, (2) Village Development Implementation with 71 aspirations, (3) Village Community Development Sector with 19 aspirations, (4) Village Community Development Sector with 19 aspirations. Village Community Empowerment with 151 aspirations, and (5) Disaster Management, Emergency and Urgent situations with 0 aspirations, a total of 288 aspirations. The evaluation system is that the recapitulation of women's aspirations is implemented in the Village Medium-Term Development Plan and the Village Government Work Plan.
Strategi Pemerintah Desa dalam Meningkatkan Pendidikan Anak Putus Sekolah di Desa Pai Kecamatan Wera Irfan Irfan; M. Tahir; Nurhasanah Nurhasanah
Pendikdas: Pendidikan Dasar Vol 3, No 01 (2022): Mei 2022
Publisher : STKIP HARAPAN BIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/pendikdas.v3i01.115

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan strategi pemerintah Desa dalam meningkatkan mutu pendidikan anak putus sekolah Di Desa Pai Kecamatan Wera. Penelitian ini merupakan kajian yang mendalam guna memperoleh data yang lengkap dan terperinci, untuk itu pendekatan yang digunakan yakni deskriptif kualitatif, penentuan informan dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu yakni anak putus sekolah pada tingkat SD, SMP dan SMA. Teknik pengupulan data yakni wawancara, observasi dan dokumentasi lalu dianalisis dengan display data, ferifikasi data dan uji keabsahan data lalu kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Pemerintah Desa melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui keberadaan anak-anak putus sekolah di tengah masyarakat Desa Pai. Mendata anak-anak putus sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMU yang putus sekolah supaya dapat memberikan pengarahan dan motivasi. Melakukan pendampingan terhadap orang tua anak-anak putus sekolah. Melakukan pembinaan terhadap anak-anak putus sekolah supaya termotivasi dan semangat untuk meraih cita-cita. Pemerintah Desa melakukan pendekatan  kekeluargaan lebih khususnya kepada anak itu sendiri supaya mentalnya akan tumbuh dan berkembang. Pemerintah Desa berupaya bekerjasama dengan lembaga dan instansi pemerintah yang berwenang dalam menuntaskan pendidikan wajib 9 Tahun dan anak-anak putus sekolah di tingkat SMP, SMU melalui program paket A,B,C supaya anak-anak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.