Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

INTEGRASI KARAKTER BANGSA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS SMPN DI KECAMATAN SAPE, BIMA Waluyati, Ida; Irfan, Irfan; Nurnazmi, Nurnazmi
Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika Vol 3, No 2: December 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.857 KB) | DOI: 10.36312/e-saintika.v3i2.140

Abstract

[Title: The Integrated of The Nations Characters Based on The Scientific Approach in the Lesson Plan of Social Science at SMPN in Sape Regions, Bima]. The rage of students delinquency that happens at Sape district, so the SMPN commit some efforts in designing the lesson plan of social science based on the scientific approach.The research aims to describe the integrity of the nations characters based on the scientific approach in social science planning at SMPN in Sape Regions, Bima. The study uses the descriptive qualitative approach. The subjects of the research are The headmaster, vice-headmaster and 6 teachers of IPS that are chosen purposively sampling. The instruments that are used: interview guide and documents. The technical analysis data that are used: reduction, display and verification. The testing of the data validity using the triangle source and tehcnics. The results results shows is sufficiently reprentative incarryng the values of nations characters in each level of RPP that made are the characteristic determinant of the achievement competency, the purpose of the study, learning methods, and technical evaluation of leraning in which continued by the program over the study result. Based on the results study, can be concluded thet the set of equipments which have been arranged have shown the learning activity by using the scientific approach and by integriting the characteristic values in every its component.
Integrasi Karakter Bangsa Berbasis Pendekatan Saintifik pada Perencanaan Pembelajaran IPS SMPN di Kecamatan Sape, Bima Ida Waluyati; Irfan Irfan; Nurnazmi Nurnazmi
Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika Vol. 3 No. 2: December 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/e-saintika.v3i2.140

Abstract

[Title: The Integrated of The Nations Characters Based on The Scientific Approach in the Lesson Plan of Social Science at SMPN in Sape Regions, Bima]. The rage of students delinquency that happens at Sape district, so the SMPN commit some efforts in designing the lesson plan of social science based on the scientific approach.The research aims to describe the integrity of the nations characters based on the scientific approach in social science planning at SMPN in Sape Regions, Bima. The study uses the descriptive qualitative approach. The subjects of the research are  The headmaster, vice-headmaster and 6 teachers of IPS that are chosen purposively sampling. The instruments that are used: interview guide and documents. The technical analysis data that are used: reduction, display and verification. The testing of the data validity using the triangle source and tehcnics. The results results shows is sufficiently reprentative  incarryng the values of nations characters in each level of RPP that made are the characteristic determinant of the achievement competency, the purpose of the study, learning methods, and technical evaluation of leraning in which continued by the program over the study result. Based on the results study, can be concluded thet the set of equipments which have been arranged have shown the learning activity by using the scientific approach and by integriting the characteristic values in every its component.
DAMPAK APLIKASI TIKTOK DALAM PROSES SOSIAL DI KALANGAN REMAJA RABADOMPU TIMUR Ade Rosdiana; Nurnazmi Nurnazmi
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 4 No 1 (2021): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v4i1.490

Abstract

Maksud penelitian untuk mengetahui konsep diri remaja pengguna aplikasi TikTok di Rabadompu Timur. Tujuannya untuk mengetahu self remaja pengguna aplikasi TikTok di Rabadompu Timur dalam menunjukan eksistensi diri di lingkungan pergaulannya, untuk mengetahui peran significant other dan peran reference group terhadap remaja pengguna Aplikasi TikTok di Rabadompu Timur dalam menunjukan eksistensi diri diingkungan pergaulannya. Pendekatan penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi, informan berjumlah 1 orang diperoleh dengan tekhnik purposive sampling terdiri dari 1 orang informan. Teknik pengumpulan data adalah studi pustaka: referensi buku, karya ilmiah, internet searching dan studi lapangan; observasi, nonpartisipan, wawancara mendalam. Uji keabsahan data adalah perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi dan diskusi teman sejawat. Teknik analisa adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpuan. Hasil penelitian:1. Pengertian TikTok dikalangan remaja rabadompu timur menunjukan penertian TikTok menurut bapak usman salah satu warga di kampung Rabadompu Timur bahwa TikTok sudah ada sejak 5 Tahun. Aplikasi Tik Tok ini kalo untuk kalangan remaja masih sekitar hanya hiburan saja untuk media belajar belum ada meskipun ada hanya beberapa saja. 2. Dampak TikTok dikalangan remaja menunjukan 3 dari sisi Pemaham;remaja memiliki pemahaman tentang aplikasi TikTok untuk mengekspresikan diri,sarana hiburan, mengeuarkan skill yang dimiliki. Manfaat; tingkat percaya diri meningkat ,tidak perduli perkataan orang lain. Tujuan; hiburan, menunjukan bakat, memperbanyak teman, agar videonya viral. 3. Ketergantungan menggunakan TikTok menunjukan 1 sisi buruk; akan membuat para remaja lupa waktu dan belajar. 4. Pentingnya TikTok di kalangan remaja menunjukan 2 sisi positif:bisa mengetahui berita yang lagi trend,viral,informasi terbaru. 5. TikTok mempengaruhi negara indonesia menunjukan 1 sisi negatif; orang akan menghabiskan uang untuk membeli data melihat TikTok yang sedang berjoget.
PENAMAAN DIRI MASYARAKAT BIMA KHUSUSNYA DI KALANGAN BANGSAWAN (MUMA DAE) PADA SUKU MBOJO DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Suhartin Suhartin; Nurfaridah Nurfaridah; Nurnazmi Nurnazmi
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 4 No 1 (2021): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v4i1.491

Abstract

Penelitian ini membahas salam hormat yang disampaikan oleh komunitas bima dengan menggunakan dialek Rato untuk menyapa orang lain. Secara khusus, alamat kehormatan digunakan untuk menyapa orang yang lebih tua dengan menggunakan nama tertentu yang menurut budaya setempat menunjukkan respocet dan kehormatan yang tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan berakar pada sosiolinguistik sebagai landasan pemahaman perspektif sosial budaya. Lokasi penelitian adalah Desa Rato, kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Sejumlah masyarakat sekitar yang terdiri dari 2 orang menjadi informan penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Bima mempersepsikan sapaan yang tertanam secara sosial dalam budaya untuk mengangkat kehormatan kepada sesama, orang tua, teman dan yang lebih muda. Sistem budaya dalam tradisi Bima menggunakan modifikasi penamaan diri untuk mengedepankan rasa hormat dan penghormatan. Sistem sapaan secara sosial mengekspresikan kesopanan dan nilai-nilai agama yang bersumber dari ajaran islam. Desa Rato, kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, merupakan suatu daerah yang sangat menarik untuk dibicarakan. Karena sebagian masyarakatnya yang masih memiliki nama panggilan sapaan penghormatan yang secara turun temurun berdasarkan aspek keturunannya, nama-nama sapaan sebagai sapaan penghormatan kepada orang yang dituakan yang dianggap tinggi di desa Rato tersebut adalah sapaan Muma dan Dae, yang memiliki gelar bangsawan yang berdasarkan pada garis keturunan keluarganya. Keberadaan bangsawan ini juga dianggap oleh masyarakat yang memiliki sikap sopan santun, tata-krama, kewibawaan, memiliki sikap toleransi dan bertanggung jawab. Golongan Muma dan Dae di daerah Rato ini , khususnya di pedesaan masih berpengaruh terutama di lingkungan keluarga mereka. Teori interaksionisme simbolik Herbert Blumer berparadigma interpretatif, untuk itu peneliti ini menggunakan interpretatif dengan asumsi bahwa keturunan bangsawan masih terpolarisasi berdasarkan simbol-simbol status bangsawan. Metodelogi yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe penelitian diskriptif. Hasilnya ditemukan bahwa semua keturunan bangsawan tidak terpolarisasi berdasarkan kesenjangan ekonomi melainkan sebagian besar keturunan bangsawan terpolarisasi berdasarkan aspek keturunan, simbol status dan sosial. Dimana keturunan bangsawan ini menimbulkan kesadaran diri pada bangsawan dalam memberikan prestise pada setiap tindakan atau perilaku bangsawan, menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya dan menghormati setiap keturunan bangsawan baik yang muda maupun yang tua. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi secara gografis penamaan diri masyarakat Bima sebagai sapaan hormat kepada orang yang dituakan, dan mengungkapkan bentuk-bentuk kata sapaan Bima yang ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: 1) kata sapaan hormat menurut jenis kelamin. Misalnya, anak laki-laki disapa “ana mone” (anak laki); anak perempuan disapa “ana siwe” (anak perempuan); 2) kata sapaan menurut usia. Misalnya, kakek disapa “ompu” (kakek). Penamaan diri sebagai sapaan hormat kepada orang yang dituakan ini menunjukkan adanya beberapa Faktor yang mempengaruhi fungsi penamaan diri Masyarakat Bima, khususnya Desa Rato kecamatan Bolo adalah sebagai bentuk tata krama, sopan santun, saling menghormati dan menghargai ketika masyarakat berinteraksi antara satu sama lain.
KONTRIBUSI KEWIRAUSAHAAN DALAM MENGURANGI PENGANGGURAN DI DESA SUMI KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA St. Nurbayan; Ade Muliansyah; Nurnazmi Nurnazmi
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 4 No 2 (2021): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v4i2.654

Abstract

Keberadaan kewirausahaan di Desa Sumi memberikan warna tersendiri bagi pengangguran, karena semenjak keberadaan kewirausahaan dapat mengurangi pengangguran di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis data dalam penelitian menggunakan data primer dan data sekunder, informan kunci sebanyak 8 orang dan 6 informan pendukung. Dalam penentuan informan digunakan tehnik purposive sampling. Tehnik pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang didapatkan di lapangan di analisis dengan cara reduksi data, display data, dan verifikasi data. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi tehnik pengumpulan data, triangulasi sumber data, dan triangulasi waktu. Hasil temuan dalam penelitian ini, mengambarkan bahwa dengan keberadaan kewirausahaan dapat mengurangi 43 pengangguran yang ditempatkan pada pelayanan, promosi atau pemasaran dan rata-rata para pekerja merasa nyaman dengan pola kerja yang ditentukan oleh pemilik CV kewirausahaan dan upanya sangat sesuai dengan standar UMR Kota dan Kabupaten Bima. Selain itu, terdorongnya pertumbuhan ekonomi Desa, meningkatnya pendapatan masyarakat serta berkurangnya pengangguran.
REAL TEACHING : PROFESIONALISME MAHASISWA PPL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI STKIP BIMA DI KOTA BIMA Nurnazmi
CENDEKIA: Jurnal Studi Keislaman Vol. 4 No. 2 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Hasan Jufri Bawean

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37348/cendekia.v4i2.55

Abstract

Professional teachers have the characteristics as based on Law No. 14 of 2005, among others: having pedagogical competence, personality competence, professional competence and social competence. The STKIP Bima Sociology Education Study Program which has teacher background holds real teaching or Field Experience Practices (PPL) with 107 PPL students with a total of 843 students from various study programs located in Bima City and Bima Regency. The research method used is descriptive qualitative. The research informants were students in social studies majors in grades X and XI, science class X and class XI. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The data analysis technique according to Mile and Huberman has three stages (data reduction, data display and data verification). Testing the validity of the data using data triangulation. The research analyst uses the structural functional theory of Robert King Merton. The results of this study relate to the performance of PPL teachers and the competence of professional teachers. The performance of PPL teachers experienced a dominant increase in student assessment in the second month of implementation. Professional teacher competency consists of pedagogic competencies, personality competencies, professional competencies and social competencies. Pedagogical competencies are more emphasized on methods, media, and learning strategies. Personality competency, the teacher is still not firm in controlling students who make noise. Professional competence, the teacher still lacks mastery of the material so that it has an impact on the delivery of piecemeal material, rigid and forgetfulness. Social competence, teachers always remind and direct students how important the future is.
Pola Hubungan Antara Buruh Tenun (Tembe Nggoli) Dengan Pemilik Modal Di Kelurahan Rabadompu Barat Kecamatan Raba Kota Bima Nurnazmi Nurnazmi; Syaifullah Syaifullah; Ida Waluyati
Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam Vol 11 No 1 (2019): September 2019
Publisher : IAI Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30739/darussalam.v11i1.460

Abstract

The purpose of this research is to describe the pattern of relationships between Weaving Workers and capital owners. The research approach uses a qualitative approach, a phenomenological method. The main informants were 13 people and 3 supporting informants, the sampling technique used was purposive sampling. Data collection techniques using interview, observation and documentation. Data analysis techniques using data reduction, data display, and data verification. The results showed (1) the pattern of the weaver's relationship with the weaving capital, (2) the pattern of the relationship of the weaving laborer with their own capital and educational institutions, (3) the pattern of the relationship of the weaving laborer with the company / individual capital owner, (4) the pattern of the weaver's relationship with small family (nuclear family), (5) pattern of weaver relationship with extended family, (6) pattern of labor relations between weaving with KUBE, company and own capital, (7) pattern of relationship between weaving labor and small family (nuclear family) and extended family, (8) the pattern of relations between weaving workers and individual owners of capital, (9) the pattern of relations between laborers weaving with banks, and (10) the pattern of relations between workers weaving with savings and loan cooperatives, analyzed using the theory of alienation.
PENDAMPINGAN PEKAN ASPIRASI SEBAGAI ACUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA Nurnazmi Nurnazmi; Syahru Ramadan; Nurhasanah Nurhasanah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.666 KB)

Abstract

Abstrak: Pembangunan Desa yang akan dilaksanakan harus kewenangan berdasarkan hak asal usul, adat istiadat dan kewenangan lokal skala desa. Aspek pembangunan desa terdapat dua opsi yakni desa membangun dan membangun desa. Penyarulan aspirasi khusus perempuan dan akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dalam tempo 6 tahun dan RKPDes tertuang setiap tahunnya, dan akan bersinergi dengan visi misi kepala desa. Tujuan, (1) Mendorong perempuan untuk berpartisipasi dalam desa membangun, melali pekan aspirasi desa; (2) Mengidentifikasi aspirasi berdasarkan bidangnya, dan (3) Mendeksripsikan aspirasi perempuan dalam Musrembangdes khusus perempuan untuk diajukan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan tertuang pada Rencana Kerja Pemerintah Desa. Pendekatan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatatif, jenis penelitian fenomenologi. Sumber data terdiri dari relawan yang mengumpulkan aspirasiwarga 24 orang (21 orang laki-laki dan 3 orang perempuan) dan 606 aspirasi warga di Desa Dadibou Kecamatan Woha Kabupaten Bima, yang terdiri dari kelompok anak 3%, kelompok perempuan 41%, kelompok disabilitas dan kelompok lansia 4%, dan kelompok masyarakat padaumumnya 52%. Teknik Pengumpulan data yakni wawancara dan dokumentasi, jenis wawancara yang digunakan yakni wawancara terstruktur, wawancara langsung atau tidak langsung. Penyampaian aspirasi warga khususnya partisipasi perempuan, sebelumnya belum pernah dilakukan dan melalui program Sekar Desa (Sekolah Anggaran Desa) dapat terealisasi pada setiap tahun. Program Sekar Desa (Sekolah Anggaran Desa) dapat meningkatkan kemampuan soft skill dan hard skill karena dalam soft skill, dapat meningkatkan kemampuan interpersonal (komunikasi, manajemen waktu, motivasi dan kecerdasan emosional) bagi relawan pekan aspirasi; dan peningkatan hard skill para relawan pekan aspirasi dan warga, dalam menganalisis hasil aspirasi dan diimplementasikan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa. Media penyampaian aspirasi warga terdri dari warga khususnya perempuan datang langsung ke posko aspirasi; serap aspirasi langsung yang dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa; warga yang perempuan melakukan pengaduan melalui telepon, sms atau WA; hasil temuan di lapangan atau observasi yang dilakukan oleh tim khusus pekan aspirasi selama 1 Minggu; dan warga melakukan pengaduan melalui email. Aspirasi masyarakat dikelompokkan dalam 5 Bidang yakni (1) Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa dengan jumlah aspirasi 47 aspirasi, (2) Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa dengan jumlah aspirasi 71 aspirasi, (3) Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa dengan jumlah aspirasi 19 aspirasi, (4) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan jumlah aspirasi 151aspirasi, dan (5) Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan darurat dan Mendesak dengan jumlah aspirasi 0 aspirasi, Total 288 aspirasi. Sistem evaluasinya bahwa rekapitulasi aspirasi perempuan diimplementasikan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa.Abstract: Village development to be carried out must be authorized based on the rights of origin, customs and local authority at the village scale. Aspects of village development there are two options, namely village building and village building. The expression of women's specific aspirations will be stated in the Village Medium-Term Development Plan within 6 years and the RKPDes will be stated annually, and will synergize with the vision and mission of the village head. Objectives, (1) Encouraging women to participate in village development, through village aspiration week; (2) Identifying aspirations based on their field, and (3) Describing women's aspirations in the women's special Musrembangdes to be submitted to the Village Medium-Term Development Plan and contained in the Village Government Work Plan. The research approach uses a qualitative approach, the type of phenomenological research. The data sources consist of volunteers who collect the aspirations of 24 people (21 men and 3 women) and 606 people's aspirations in Dadibou Village, Woha District, Bima Regency, which consists of 3% children's groups, 41% women's groups, disability groups and groups of people with disabilities. elderly 4%, and community groups in general 52%. Data collection techniques are interviews and documentation, the types of interviews used are structured interviews, direct or indirect interviews. Submission of citizens' aspirations, especially women's participation, has never been done before and through the Sekar Desa program (Village Budget School) it can be realized every year. The Sekar Desa Program (Village Budget School) can improve soft skills and hard skills because in soft skills, it can improve interpersonal skills (communication, time management, motivation and emotional intelligence) for aspiration week volunteers; and improving the hard skills of aspiration week volunteers and residents, in analyzing the results of aspirations and implementing them in the Village Medium-Term Development Plan. The media for conveying the aspirations of the citizens consists of residents, especially women, who come directly to the aspiration post; absorb direct aspirations carried out by the Village Consultative Body; female residents make complaints by telephone, sms or WA; findings in the field or observations made by the aspiration week special team for 1 week; and residents make complaints via email. Community aspirations are grouped into 5 fields, namely (1) Village Government Administration with 47 aspirations, (2) Village Development Implementation with 71 aspirations, (3) Village Community Development Sector with 19 aspirations, (4) Village Community Development Sector with 19 aspirations. Village Community Empowerment with 151 aspirations, and (5) Disaster Management, Emergency and Urgent situations with 0 aspirations, a total of 288 aspirations. The evaluation system is that the recapitulation of women's aspirations is implemented in the Village Medium-Term Development Plan and the Village Government Work Plan.
ANALISIS MODEL INTERAAKSI SOSIAL REMAJA PENGGUNA APLIKASI TIKTOK DI KELURAHAN DARA KOTA BIMA Nurnazmi Nurnazmi; Murni Andriani; Irfan Irfan
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 5 No 1 (2022): Edusociata (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v5i1.736

Abstract

Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis,berupa hubungan antara individu yag satu dengan indivudu yang laian, antara kelompok yang satu dengan kelompok yang sehingga interaksi sosial adalah hal yang perlu di lakukan setiap individu. sedangkan remaja ssaat ini jarang melakukan interaksi sosial dengan orang sekitarnya padahal interaksi ini di butuhkan dalam perkembng remaja. Pendekatanl yang digunakan dalam penelitian ini yakni pendekatan kualitatif.Jenis penelitian kualitatif yang di gunakan penliti adalah kualitatif deskripsi.Sumber data berasal dari 8 orang informen kunci dan 7 orang informen pendukung. Teknik pengumpulan data yaitu observasi,wawancara, dan dokumetasi. Tehnik analisis datayaitu reduksi data, display data, dan verifikasi.Pengujian keabsahan data triangulasi sumber data, triangulasi tehnik pengumpulan data, dan triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.teori yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teori dari goerge Herbert mead yaitu interaksionalisme simbolik. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: model interaksi sosial remaja pengguna aplikasi tiktok di Kelurahan Dara Kota Bima meliputi: jarang bermain dengan remaja yang tidak menggunakan aplikasi tiktok,mengobrol biasa dengan masyarakat sekitar, menghibur diri, kurang gaual,berkomunikasi dengan teman kampus,memilih-milih teman,kurang komunikasi.dampak penggunaan aplikasi tiktok terhadap interaksi sosial remaja meliputi: malas membatu orang tua,kurangnya prestasi belajar,kurang sopan berkata-kata,perbedaan sikap diluar rumah dan dalam rumah,berpakaian yang tidak pantas,hilangnya permainan tradisional.Teori interaksionalisme simbolik pada remaja menjadikan aplikasi tiktok sebagai simbol dalam berinteraksi satu sama lain pada perkembangan jaman sekarang, hal ini sangat sejalan dengan hasil penelitian peneliti di Kelurahan Dara Kecamatan Rasa Nae barat Kota Bima.interaksiyang di lakukan remaja berdasarkan mind,self,society yang di aukan remaja.
Sosialisasi Pendidikan Seks Pada Anak Sejak Dini Di SDN 30 Kota Bima ST Nurbayan; Ida Waluyati; Nurnazmi Nurnazmi; Nikman Azmin; Arifuddin Arifuddin; M. Tahir
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.549 KB) | DOI: 10.55784/jompaabdi.Vol1.Iss1.49

Abstract

Maraknya pelecehan seksual yang terjadi di Kota dan Kabupaten Bima sangat meresahkan masyarakat karena dapat mengintimidasi dan merusak karakter dan secara sikologinya akan terganggu sepanjang perkembangannya. Data kekerasan dan pelecehan seksual sepanjang Tahun 2021 terdapat 14.517," kata Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam diskusi virtual, Rabu (19 Januari 2022). Kemudian di Kelurahan Nitu terdapat 14 anak dibawah umur yang menjadi korban pelecehan seksua. Reskrim Polres Bima Kota IPTU M Rayendra (2021) laporan kasus pelecehan seksual di Bima meningkat tajam pada bulan Juni 2021 di Kelurahan Nitu Kota Bima terdapat belasan siswi yang diduga dilecehkan dan dari hasil visum terdapat empat orang yang mengalami luka dibagian vital. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi pendidikan seks pada anak sejak dini dengan tujuan agar anak-anak manpu menjaga dirinya dan dapat menjaga otonomi tubuh mereka. Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak yang berumur 11 samapai 12 tahun sebanyak 40 orang yang dibagi menjadi 2 kelompo. Metode yang digunakan terdiri dari 3 tahap yakni tahap awal dilakukan dengan menyusun jadwal, menetapkan tempat, mempersiapkan materi dan membentuk kelompok kegiatan, tahap pelaksanaan melakukan sosialisasi dengan pemberian materi dan tahap evaluasi dengan memberikan kuesioner yang sama seperti pada awal untuk memantau peningkatan pemahaman pendidikan seks sejak dini, otonomi tubuh. Adapun  pencapaian hasil yang diharapkan terlaksananya kegiatan dan adanya peningkatan pemahaman anak untuk menerapkan pendidikan seks dan ketercapaiannya 75% peningkatan dari pertanyaan yang diajukan diawal.