Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelaksanaan Konseling Lintas Budaya Oleh Guru Bimbingan Dan Konseling Melalui Bimbingan Kelompok Di SMKN 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Yelnita Putri; Dodi Pasila Putra; Muhiddinur Kamal; Darul Ilmi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11430

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil wawancara penulis dengan guru Bimbingan dan Konseling sebagai informan kunci dan guru wali kelas sebagai informan pendukung serta 2 orang siswa yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan yang dimiliki siswa (A) kebudayaan Jawa dan kebudayaan yang dimiliki oleh siswa (M) kebudayaan Minang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendekatan konseling lintas budaya oleh guru bimbingan dan konseling di smkn 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang merupakan penelitian yang didasarkan pada pengumpulan, analisis, dan interpretasi data berbentuk narasi serta visual (bukan angka) untuk memperoleh pemahaman mendalam dari fenomena tertentu yang diamati. Jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu dengan mengambarkan kejadian yang terjadi dilapangan. Sesuai dengan informasi yang diperoleh atau penelitian yang berusaha untuk mengumpulkan data-data menyajikan data dan menganalisis data, mengambarkan pemecahan masalah yang ada. Data didapatkan dari observasi , wawancara yang dilakukan di sekolah smkn 1 Pulau Punjung. Adapun informan dari penelitian ini adalah informan kunci guru bimbingan dan konseling, wali kelas dan informan pendukung yaitu siswa kelas X AKL inisial (A) dan inisial (M). Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan konseling lintas budaya oleh guru bimbingan dan konseling melalui bimbingan kelompok di smkn 1 Pulau Punjung yaitu pendekatan yang berfokus pada universalitas dari sebuah budaya sehingga sebuah budaya dapat diterima oleh semua kalangan. Siswa berbaur dengan kelompok yang memiliki kebudayaan yang sama dengannya. Pendekatan emik yaitu pendekatan yang diperhatikan ciri khas dari budaya yang ada dan menyesuaikan dengan kebutuhan saat proses bimbingan dan konseling. Siswa lebih nyaman untuk menceritakan permasalahannya kepada teman yang memiliki kebudayaan yang sama dari pada ke guru bimbingan dan konseling. Pendekatan inklusif yaitu pendekatan yang menekankan keterlibatan konselor dalam proses bimbingan dan konseling yang sedang berlangsung.
Manajemen Tenaga Kependidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Padang Irma Yunita; Zulfani Sesmiarani; Darul Ilmi; Supratman Zakir; Aisyah Syafitri; Ali Mustopa Yakub Simbolon
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena peneliti menemukan beberapa permasalahan terkait dengan pengelolaan tenaga kependidikan di MTsN 2 Kota Padang yaitu masih banyak mismatch (ketidakcocokan) antara latar belakang pendidikan dengan tugas yang di emban tenaga kependidikan, kemudian masih kurangnya tenaga kependidikan secara kuantitas, sehingga tidak terkelola job Description yang telah diberikan. Tujuan dari penelitian skripsi ini untuk mengetahui tentang Pengelolaan Tenaga Kependidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Padang. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini kepala Madrasah, wakil kepala Madrasah, kepala tata usaha, dan Staf Tata Usaha bagian Kepegawaian. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian: (1) Rekrutmen yang dilakukan untuk tenaga kependidikan PNS di MTsN 2 Kota Padang, melalui pengumuman penerimanan tenaga kependidikan dilakukan dimedia cetak maupun media elektronik. (2) Penempatan tenaga kependidikan di MTsN 2 Kota Padang masih terdapat mismatch atau ketidakcocokan antara latar pendidikan dengan tugas yang diembannya. (3) Pengembangan tenaga kependidikan di MTsN 2 Kota Padang meliputi kegiatan pelatihan-pelatihan, seminar dan lokakarya. (4) Pengawasan tenaga kependidikan di MTsN 2 Kota Padang dilakukan dengan pemantauan oleh kepala Madrasah.
Metode Rekrutmen Peserta Didik Baru Pondok Pesantren Prof Dr Hamka Maninjau Abdurrasyid Ridha; Zulfani Sesmiarani; Darul Ilmi; Supratman Zakir; Indra Devi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya manajemen sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang. Dengan adanya manajemen yang baik, semuanya dapat berjalan secara maksimal. Begitu juga dalam rekrutmen peserta didik. Manajemen rekrutmen peserta didik adalah hal yang sangat penting yang harus dilakukan oleh sebuah lembaga pendidikan untuk dapat menjaring calon peserta didik yang berkualitas. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Tujuan dari penelitian ini sehingga dapat mengetahui: proses rekrutmen peserta didik, strategi rekrutmen peserta didik, dan kendala dalam pelaksanaan rekrutmen peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian yaitu Ketua Yayasan, satu orang Kepala MTs, dan dua orang Panitia Penerimaan Santri Baru. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, proses rekrutmen peserta didik baru dilakukan dengan persiapan kegiatan yang meliputi: (1) pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru; (2) mengadakan rapat penerimaan peserta didik baru; (3) pembuatan, pengiriman/pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru; (4) pendaftaran penerimaan peserta didik baru; (5) seleksi penerimaan peserta didik baru; (6) penentuan peserta didik yang diterima; (7) pengumuman peserta didik yang diterima; (8) pendaftaran ulang peserta didik yang diterima. Kedua, strategi rekrutmen peserta didik baru dilakukan dengan dua cara yaitu promosi dan seleksi. Ketiga, pelaksanaan rekrutmen peserta didik sudah dilakukan dengan bagus sesuai dengan ilmu manajemen sehingga tidak terdapat kendala dalam pelaksanaannya.