Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Review Artikel: Analisis Molecular Docking Senyawa yang Menghambat Pertumbuhan SARS-CoV-2 Diba Masyrofah; Lhidya Halizah Malik; Nadia Andriaini; Nisa Alifia Zahra; Putri Wulanbirru
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11626

Abstract

SARS-CoV-2 merupakan virus yang menyebabkan sindrom pernapasan akut berat yang dikenal sebagai COVID-19. Tingginya kemampuan mutasi pada virus mengakibatkan SARS-Cov-2 menghasilkan beberapa varian, varian yang menjadi perhatian karena kemampuan dalam penyebaran saati ini adalah varian delta dan omicron. Review artikel ini bertujuan untuk mengetahui beberapa turunan sebagai calon obat antivirus SARS-CoV-2 dengan menggunakan metode molecular docking. Artikel ini dibuat dengan metode studi literatur dari berbagai jurnal. Jurnal yang digunakan dalam artikel ini berjumlah total 15 jurnal. Jurnal-jurnal yang dipakai sebagai referensi review ini adalah jurnal yang diterbitkan tidak lebih dari 10 tahun yang lalu. Obat yang saat ini digunakan sebagai pedoman pengobatan termasuk azitromisin, remdesivir, oseltamivir, dan nelfinavir. Namun, agen-agen ini telah dilaporkan kekurangan, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan agen yang efektif dan efisien menekan COVID-19. Studi fitokimia terhadap zat alami sedang dilakukan untuk mencari bahan aktif yang mungkin memiliki efek antivirus terhadap SARS-CoV-2. Adapun Docking senyawa ke situs aktif protein lonjakan SARS-CoV-2, yang mengikat ke ACE2, menghasilkan empat senyawa paling potensial sebagai kandidat obat COVID-19. Senyawa dioscin dari golongan bahan tumbuhan sekunder, lalu quercetin, yang berasal dari berbagai spesies tanaman, berpotensi sebagai penghambat protein 3CLpro, PLpro, dan NSP3 SARS-CoV-2 novel inhibitor.
Review Artikel: Analisis Senyawa Sianogenik pada Tanaman Dianti Pratiwi; Diba Masyrofah; Elsya Martia; Gita Kurniawati Putri; Tintia Rafika Putri
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Farmasetis: Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Glikosida sianogenik merupakan suatu senyawa hidrokarbon yang dapat terikat pada gugus CN dan gula. Beberapa tanaman dapat melakukan sianogenesis yaitu tanaman tingkat tinggi yang membentuk glikosida sianogenik sebagai hasil dari sampingan reaksi biokimia pada tanaman. Berdasarkan kajian medis diketahui bahwa sianida dapat mengganggu kesehatan, terutama sistem pernapasan, karena oksigen dalam darah terikat oleh senyawa beracun tersebut. Gejala keracunan akibat mengkonsumsi sianida yang terkandung dalam makanan antara lain pusing, lemas, muntah-muntah, radang kerongkongan dan kejang perut. Konsumsi bahan pangan yang mengandung 50 mg – 100 mg sianida dilaporkan menyebabkan keracunan akut dan kematian. Metode yang digunakan pada review ini menggunakan studi literature dengan menggunakan Google Scholar berupa jurnal nasional dan internasional 10 tahun terakhir. Berdasarkan hasil dari literature pustaka yang di dapatkan terdapat lima jenis tanaman yang mengandung senyawa glikosida sianogenik, yaitu singkong, rebung, daun singkong, biji pucung mentah serta umbi gadung. Singkong mengandung senyawa glikosida sianogenik yang berupa linamarin yang terdapat pada semua bagian tanaman. Singkong yang pahit pada umumnya mengandung kadar racun yang lebih tinggi.
Review Artikel: Identifikasi Pemanis Sintetis Sakarin dan Siklamat pada Minuman Ringan Menggunakan Berbagai Metode Nuraenah Nuraenah; Diba Masyrofah; Gita Kurniawati Putri; Putri Wulanbirru; Marsah Marsah; Rahmawati Utami; Lina Nurfadhila
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Farmasetis: Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.404 KB)

Abstract

Penggunaan pemanis sintesis atau buatan sudah diizinkan penggunaannya serta tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 208/MenKes/Per/IV/1985 yaitu aspartame, sakarin dan siklamat. Pemanis buatan banyak digunakan oleh produsen minuman dikarenakan memiliki harga yang lebih murah serta tingkat kemanisannya lebih tinggi. Tetapi penggunaan pemanis buatan yang berlebihan atau melebihi batas aman akan memicu berbagai masalah kesehatan. Tujuan studi review artikel ini untuk mengetahui kadar pemanis sakarin dan siklamat yang digunakan pada minuman ringan. Review Jurnal ini menggunakan studi literature dengan menggunakan Google Scholar berupa jurnal nasional dan internasional dari tahun 2011 – 2022. Berdasarkan hasil yang diperoleh ditemukannya pemanis buatan sakarin dan siklamat pada beberapa minuman kemasan dengan kadar yang berbeda – beda dari setiap sampelnya. Maka dapat disimpulkan bahwa pemanis buatan masih banyak yang digunakan dengan melebihi batas aman dengan diperoleh 15 sampel yang dianalisis 5 diantaranya tidak mengandung atau negative sakarin.