Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Evaluation of Village Empowerment Funds in Kelurahan Kawangu, Sumba Timur Lusianus Heronimus Sinyo Kelen; Raynesta M. I. Malo; Diana A. Djoh
Warta Pengabdian Vol 15 No 2 (2021): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v15i2.21543

Abstract

Community empowerment funds that are managed at both the village and sub-district levels are an important aspect of community empowerment and development. East Sumba Regency certainly has a number of government programs to give funding to the community at the village and sub-district levels. However, it is difficult to control and evaluate the funding due to limited knowledge and skills. Through the program of KKN-PPM held by Universitas Kristen Wira Wacana Sumba in Kawangu Village, East Sumba Regency, an evaluation program for community empowerment funds was held. Several parties participated in this program were lecturers, students, village government officials, and the beneficiaries. This evaluation, which was carried out from 21 August to 14 September 2020, included four types of businesses, fisheries and marine business, agricultural product business, weaving business, and machine shop services. The results of this evaluation will certainly help the Government of Kawangu in determining policies related to empowerment in the future.
Penggunaan Perangkap Kuning dan Pestisida Nabati untuk Pengendalian Hama Tanaman Kubis di Desa Kiritana, Kabupaten Sumba Timur Sri Ita Tarigan; Linda Rambu Kuba Yowi; Diana Andayani Djoh; Sifrah Varah Veronika Lena; Raynesta Mea Indri Malo
Jurnal Abdidas Vol. 1 No. 6 (2020): Vol 1 No 6 December 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v1i6.137

Abstract

Tanaman kubis merupakan tanaman utama petani di Desa Kiritana. Produktivitas tanaman kubis selama 2 tahun terakhir mengalami penurunan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang pembuatan perangkap kuning, cara aplikasi, dan metode monitoring hama pada tanaman kubis di lapangan. Metode kegiatan yaitu dengan kegiatan workshop selanjutnya diadakan kegiatan pendampingan cara pembuatan perangkap kuning, cara aplikasi serta metode monitoring hama di pertanaman kubis. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa seluruh peserta mengikuti rangkaian kegiatan, memahami pengetahuan tentang perangkap kuning, cara pembuatan dan aplikasi perangkap kuning serta metode monitoring penggunaan perangkap kuning di pertanaman kubis. Hasil monitoring menunjukkan bahwa penggunaan perangkap kuning dapat menurunkan intensitas serangan hama lalat buah (Bactrocera sp.) sebesar 55% sedangkan Plutella xylostella sebesar 40%. Stadia yang ditemukan di pertanaman kubis untuk hama P. xylostella adalah telur, larva, pupa dan imago sedangkan pada hama Bactrocera sp. ditemukan stadia imago saja. Aplikasi pestisida nabati dan perangkap kuning di pertanaman kubis menghasilkan produksi kubis sebesar 5 ton/ha jika dibandingkan dengan tanpa perangkap kuning dan pestisida nabati (kontrol).
Dampak Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Tani di Desa Kambata Tana Kabupaten Sumba Timur Diana Andayani Djoh
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.465 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.04.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak modernisasi terhadap perubahan sosial masyarakat tani di Desa Kambata Tana,Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan penentuan informan menggunakan teknik snowball sampling. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan yang terjadi pada pola pikir dan perilaku masyarakat desa Kambata Tana  di satu sisi menerima kehadiran modernisasi dalam bidang pertanian, namun di lain sisi mereka masih tetap memegang teguh nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang dianut. Transformasi pertanian yang terjadi hanya sebatas pada cara produksi tanpa merubah struktur sosial masyarakat. Modernisasi pertanian membawa dampak pada berkurangnya kebutuhan tenaga kerja. Tenaga kerja manusia dan hewan dapat digantikan oleh mesin-mesin modern seperti traktor, pompa air, mesin pengering jagung dan padi. Ramalan Marx tentang pembentukan modal produksi kapitalis tidak terbukti pada masyarakat desa Kambata Tana. Konsep kepemilikan alat produksi masih tetap mempertahankan tradisi yang telah ada. Kepemilikan alat produksi didasarkan oleh kepemilikian komunitas, sehingga tidak ada satu pihak pun yang akan menjadi penguasa alat produksi. Masyarakat tani desa Kambata Tana umumnya lebih mengedepankan orientasi sosial-kemasyarakatan, yang diwujudkan dengan tradisi gotong royong dalam kegiatan mereka. Jadi bertani bukan saja aktivitas ekonomi, melainkan sudah menjadi budaya hidup yang sarat dengan nilai-nilai sosial-budaya masyarakat lokal
PERAN KELOMPOK TANI TERHADAP PRODUKTIVITAS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA PALAKAHEMBI KECAMATAN PANDAWAI Adrianus Umbu Zogar; ElfisUmbu Katongu Retang; Diana Andayanie Djoh
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 9, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v9i2.7280

Abstract

Padi menjadi tanaman pangan yang paling banyak dibudidayakan oleh petani Indonesia. Pemberdayaan masyarakat tani perlu dilakukan dalam mewujudkan pembangunan pertanian. Salah satu upaya pemerintah bersama petani adalah dengan membentuk kelompok tani dipedesaan. Fungsi kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi, ketiga fungsi ini memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan pertanian. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana hubungan peran kelompok tani terhadap produktivitas usaha tani padi sawah. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan survei terhadap anggota kelompok tani di Desa Palakahembi Kecamatan Pandawai dengan teknik pengambilan sampel proporsional sampling.Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara peran kelompok tani terhadap produktivitas yang digunakan alat analisis Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran kelompok tani memiliki kategori berperan. Produktivitas usahatani padi sawah berada pada ketegori sedang . Hasil pengujian hubungan peran kelompok tani terhadap produktivitas menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara peran kelompok tani terhadap produktivitas usahatani dengan tingkat keeratan yang sangat lemah, dan memiliki arah hubungan yang negatif.
Ritual Petani Marapu (Makna Simbolik Ritual Petani Marapu di Desa Wunga Kabupaten Sumba Timur) Diana Andayani Djoh; Denisius Umbu Pati; Ospensius Kawawu Taranau
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11642

Abstract

Kebudayaan masyarakat Desa Wunga merupakan perilaku masyarakat yang dilakukan dengan cara menghormati leluhur-leluhur melalui suatu kepercayaan yang disebut sebagai marapu. Metode penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan pola deskriptif-eksploratif. Penelitian dilaksanakan bulan Maret sampai Desember 2018. Lokasi penelitian Desa Wunga, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur. Pengambilan sampel menggunakan teknik purpove sampling. Informan yang dipilih berjumlah enam orang, dua orang sebagai informan kunci yaitu pemimpin agama/tua-tua adat (Rato) dan empat orang sebagai informan utama atau petani desa Wunga. Jenis pengumpulan data yakni data primer dan data sekunder. Teknik analisa data adalah kualitatif. Hasil penelitian Kepercayaan marapu berfungsi untuk menjembatani hubungan dengan Alkhalik sebagai yang tertinggi. Mereka percaya adanya Tuhan atau Alkhalik yang tidak boleh secara sembarang disapa oleh manusia. Untuk itu, Marapu berfungsi untuk menjembatani hubungan dengan Alkhalik sebagai sebagai pemilik semesta alam yang ada. Marapu diyakini juga sebagai pengatur, pemelihara alam semesta yang mewujudkan kekuatan ilahi dalam bentuk tanda- tanda alam (kilat, gempa bumi, dan lain-lain), maupun dalam bentuk benda-benda (gunung, batu, pohon, emas yang dikeramatkan dan sebagainya). Makna Simbolik Ritual Petani Marapu ditandai dengan praktik atau ritual yang dijalankan masyarakat Wunga dalam bertani maupun berternak ialah seluruh kegitan tersebut dilakukan melalui ritual/ kepercayaan marapu mulai dari persiapan hingga panen dan beberapa ternak disiapkan sebagai pelengkap dari ritual tersebut. Melalui ritual ditemukan makna diproyeksikan dalam bentuk rumah adat orang Sumba dengan arsitektur dan fungsinya yang menggambarkan posisi serta.
Studi Fenomenologis Poligami di Sumba Timur (Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Para Istri yang Dipoligami Mengambil Keputusan Untuk Memutuskan Ikatan Perkawinan Poligami Ditinjau dari Perspektif Gender) Diana Andayani Djoh; Ospensius Kawawu Taranau
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengangkat fenomena poligami yang masih terjadi di Sumba Timur. Fokus riset pada fenomena poligami yang dilakukan oleh seorang partisipan yang memiliki 16 orang istri dan hidup berpoligami selama belasan tahun. Namun hal yang menarik bagi penulis bahwa dari ke-16 istri yang dipoligaminya sampai saat ini tinggal 7 orang istri yang bertahan dalam perkawinan poligami tersebut. Ke-9 istrinya yang lain sudah mengambil keputusan untuk memutuskan ikatan perkawinan poligami (cerai). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi para istri untuk memutuskan ikatan perkawinan poligami dan bagaimana upaya yang dilakukan agar perempuan tidak lagi terjerat dalam perkawinan poligami. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan femenologi yaitu metode kualitatif dalam rangka menggali dan mengungkap kesamaan makna dari sebuah konsep atau fenomena yang menjadi pengalaman hidup sekelompok individu, dalam hal ini mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi para istri yang dipoligami dalam mengambil keputusan untuk memutuskan ikatan perkawinan poligami. Lokasi penelitian mengambil tempat di desa Maubokul, kecamatan Pandawai kabupaten Sumba Timur. Teknik mengambilan data menggunakan puposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan para istri memutuskan ikatan perkawinan poligami karena mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Bentuk kekerasan yang dominan dialami para istri adalah kekerasan non verbal seperti tekanan psikis, tidak mampu menolak keputusan suami untuk berpoligami dan pengabaian hak-hak ekonomi. Partisipan yang hidup dalam perkawinan poligami berhasil memutuskan ikatan perkawinan poligami karena ingin mengakhiri mata rantai kekerasan yang dibalut dalam perkawinan poligami.
ANALISIS DETERMINAN KEJADIAN STUNTING DI DESA KAREKA NDUKU SELATAN KABUPATEN SUMBA BARAT Denisius Umbu Pati; Diana Andayani Djoh; Aris Umbu Hina Pari; Desy A. Sitaniapessy
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.20806

Abstract

Stunting merupakan suatu kejadian dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan karena adanya malnutrisi asupan zat gizi kronis atau menyakit infeksi kronis secara berulang-ulang sehingga menyebabkan anak tersebut mengalami kegagalan dalam pertumbahan. Desa Kareka Nduku Selatan merupakan salah satu desa stunting yang menjadi sasaran kampanye untuk desa bebas stunting, Kabupaten Sumba Barat dengan kasus stunting yang tertinggi sehingga pemerintah Kabupaten Sumba Barat bersama pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama-sama untuk menanggulangi maslah stunting yang ada di masyarakat. Metode Penelitian yang digunakan ialah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh anak berusia 12-59 bulan di Desa Kareka Nduku Selatan yang merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Pu’u Tamme berjumlah 250 anak dan sampel penelitian berjumlah 196 anak dengan metode pengambilan data sampel yaitu teknik random sampling. Hasil Analisis bivariat menunjukkan ada pengaruh antara pemberian ASI ekslusif dengan kejadian stunting (p=0,000) dan pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting (p=0,000) sedangkan tidak ada pengaruh antara pekerjaan ibu dengan kejadian stunting (p=0,248) dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting (p=0,292).