Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

SIMULASI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 KAMBERA Yohana Makaborang; Erfy Melany Lalupanda; Vidriana Oktoviana Bano; Ospensius Taranau Kawawu Taranau; Riwa Rambu Hada Endah; Yohana Njdoeroemana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.994 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4375

Abstract

ABSTRAKTujuan dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan simulasi kepada Guru Biologi di SMA Negeri 1 Kambera tentang cara pembuatan dan penggunaan media pembelajaran Biologi dalam proses pembelajaran. Pengabdian ini menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, studi kasus, curah pendapat, simulasi dan praktik. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah guru Biologi mampu membuat dan menggunakan media pembelajaran. Kegiatan ini mampu meningkatkan antusias dan motivasi guru dalam memanfaatkan media pembelajaran. Selain itu juga guru-guru dapat memperoleh pengetahuan mengenai pembuatan media pembelajaran dalam bentuk Tiga Dimensi dan produk ini dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas. Kata kunci: media pembelajaran; biologi; tiga dimensi ABSTRACTThe aims of this community service is to provide a simulation to the Biology teacher at SMA Negeri 1 Kambera on how to make and use Biology learning media in the learning process. This service uses lectures, discussions, question and answer methods, case studies, brainstorming, simulations and practices. The result of this service activity is that the Biology teacher is able to create and use learning media. This activity is able to increase the enthusiasm and motivation of teachers in utilizing learning media. In addition, teachers can also gain knowledge about making learning media in the form of three dimensions and this product can be used in classroom learning. Keywords: learning media; biology; three dimensions
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN SUMBA TIMUR Ospensius Kawawu Taranau
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 3 No 2 (2018): Mei
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran biologi di sekolah menengah di Kabupaten Sumba Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan diskusi, dapat disimpulkan bahwa: penggunaan media pembelajaran biologi di sekolah menengah di Kabupaten Sumba Timur adalah “kurang sekali” sebesar 8,26% (9 responden) "kurang" sebesar 23,85% (26 responden), kategori "sedang" adalah 34,86% (38 responden), kategori "baik" adalah 26,52% (29 responden), dan kategori "sangat bagus" adalah 6, 42% (7 responden). Sedangkan berdasarkan nilai rata-rata 15,89, maka penggunaan media pembelajaran biologi di sekolah menengah di Kabupaten Sumba Timur termasuk dalam kategori sedang. Kata Kunci: Media Pembelajaran, High School Biologi.
KEANEKARAGAMAN JENIS JAMUR MAKROSKOPIS DI HUTAN HALAWILA DESA KAKAHA KABUPATEN SUMBA TIMUR Simon Umbu Djuku; Yohana Makaborang; Ospensius Kawawu Taranau
Jurnal Penelitian Kehutanan BONITA Vol 3, No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55285/bonita.v3i2.1027

Abstract

Penelitian ini bertujuan guna mengetahui jenis-jenis jamur makroskopis yang terdapat di hutan Halawila desa Kakaha kabupaten Sumba Timur yang di manfaatkan dari hasil penelitian sebagai sumber belajar dalam bentuk buku saku yang di gunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah transek kuadrat dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini purposive sampling dan dianalisis menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel jamur makroskopis yang ditemukan di hitung menggunakan teknik transek kuadrat dengan ukuran setiap plot 20x20 meter, dengan garis transek yang dibentangkan sejauh 200 meter pada setiap stasiun pengambilan sampel. Penelitian terbagi atas tiga stasiun, setiap stasiun dibagi menjadi 5 plot. Jarak antara setiap plot adalah 25 meter. Hasil penelitian yang diperoleh adalah 10 jenis jamur makroskopis yang terdiri dari 3 ordo dan 3 family. Jenis-jenis jamur tersebut yaitu, Daedaleopsis confragosa, Hexagonia tenius, Microporus affinis, Pycnoporus cinnabarius, Lentinus tigrinus, Genoderma appalatum, Picipes badius, Fomes fomentarius, Herecium erinaceus Auricularia auricula-judae. Indeks keenekaragaman jamur makroskopis di hutan Halawila desa Kakaha kabupaten Summba Timur tergolong sedang dengan nilai indeks H’ = 1,633.
Pelatihan Pemanfaatan Google Classroom dan Google Meet sebagai Media Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 di SMP Negeri 2 Kanatang Anita Tamu Ina; Riwa Rambu Hada Enda; Erfy Melany Lalupanda; Vidriana Oktoviana Bano; Ospensius Kawawu Taranau; Yohana Ndjoeroemana; Yohana Makaborang; Trivanka Ersiane Eli; Jelita Muluana Kalli; Isda Bana Ata Siwu; Arifudin Arifudin
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 3 (2022): JAMSI - Mei 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.362

Abstract

Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang terkena dampak pandemi COVID-19. Sistem pembelajaran online pun menjadi satu-satunya pilihan di daerah terdampak COVID-19. Salah satu aplikasi media pembelajaran yang digunakan di masa pandemi ini adalah Google Meet dan Google Classroom. Namun, belum semua sekolah menengah di Sumba Timur menggunakan media pembelajaran online tersebut karena keterbatasan pemahaman teknologi para tenaga pendidik. Oleh karena itu, pelatihan pemanfaatan aplikasi media pembelajaran online seperti Google Meet dan Google Classroom akan membantu para guru untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode tutorial dan praktik langsung. Kegiatan PKM ini dilaksanakan di SMPN 2 Kanatang. Adapun hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah seluruh peserta pelatihan yang berjumlah 16 orang guru di SMP Negeri 2 Kanatang merasa puas dan dapat memahami materi pelatihan dengan baik yang dapat mereka aplikasikan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Application of the Group Investigation Learning Model to Increase Learning Outcomes of Junior High School Students in Science Lessons for Materials on Characteristics of Living Things Bentri Lensiana Hela; Erfy Melany Lalupanda; Ospensius Kawawu Taranau
Jurnal Pendidikan Biologi Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Magister Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpb.v11i2.33334

Abstract

The background of this research is the low learning outcomes of students in science subjects. The purpose of this study was to describe the application of thelearning model Group Investigation (GI) and improve science learning outcomes for seventh grade students of SMP Negeri 1 Umbu Ratu Nggay. The research method used is a group discussion method using an interactive strategy and analyzed using a quantitative approach. This research is a Classroom Action Research (CAR) which is carried out in pre-cycle activities, cycle I and cycle II consisting of planning, action implementation, observation, and reflection. The subjects of the research were 25th graders of class VII. The results showed that the application of the learning model GI could improve student learning outcomes in science subjects at SMP Negeri 1 Umbu Ratu Nggay. This increase can be seen during the pre-cycle, cycle I and cycle II through the learning carried out. The increase in student learning outcomes in the pre-cycle stage was worth 36%, the first cycle reached 64% and increased in the second cycle to 92%. In line with the increase in student learning outcomes by applying the GI learning model, this is similar to the observation of student learning activities at SMP N 1 Umbu Ratu Nggay class VII in science subjects material characteristics of living things through the GI learning model. Because it uses the GI learning model. Practical benefits are expected to add teacher references in implementing learning models that increase student participation.
Ritual Petani Marapu (Makna Simbolik Ritual Petani Marapu di Desa Wunga Kabupaten Sumba Timur) Diana Andayani Djoh; Denisius Umbu Pati; Ospensius Kawawu Taranau
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11642

Abstract

Kebudayaan masyarakat Desa Wunga merupakan perilaku masyarakat yang dilakukan dengan cara menghormati leluhur-leluhur melalui suatu kepercayaan yang disebut sebagai marapu. Metode penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan pola deskriptif-eksploratif. Penelitian dilaksanakan bulan Maret sampai Desember 2018. Lokasi penelitian Desa Wunga, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur. Pengambilan sampel menggunakan teknik purpove sampling. Informan yang dipilih berjumlah enam orang, dua orang sebagai informan kunci yaitu pemimpin agama/tua-tua adat (Rato) dan empat orang sebagai informan utama atau petani desa Wunga. Jenis pengumpulan data yakni data primer dan data sekunder. Teknik analisa data adalah kualitatif. Hasil penelitian Kepercayaan marapu berfungsi untuk menjembatani hubungan dengan Alkhalik sebagai yang tertinggi. Mereka percaya adanya Tuhan atau Alkhalik yang tidak boleh secara sembarang disapa oleh manusia. Untuk itu, Marapu berfungsi untuk menjembatani hubungan dengan Alkhalik sebagai sebagai pemilik semesta alam yang ada. Marapu diyakini juga sebagai pengatur, pemelihara alam semesta yang mewujudkan kekuatan ilahi dalam bentuk tanda- tanda alam (kilat, gempa bumi, dan lain-lain), maupun dalam bentuk benda-benda (gunung, batu, pohon, emas yang dikeramatkan dan sebagainya). Makna Simbolik Ritual Petani Marapu ditandai dengan praktik atau ritual yang dijalankan masyarakat Wunga dalam bertani maupun berternak ialah seluruh kegitan tersebut dilakukan melalui ritual/ kepercayaan marapu mulai dari persiapan hingga panen dan beberapa ternak disiapkan sebagai pelengkap dari ritual tersebut. Melalui ritual ditemukan makna diproyeksikan dalam bentuk rumah adat orang Sumba dengan arsitektur dan fungsinya yang menggambarkan posisi serta.
Studi Fenomenologis Poligami di Sumba Timur (Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Para Istri yang Dipoligami Mengambil Keputusan Untuk Memutuskan Ikatan Perkawinan Poligami Ditinjau dari Perspektif Gender) Diana Andayani Djoh; Ospensius Kawawu Taranau
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengangkat fenomena poligami yang masih terjadi di Sumba Timur. Fokus riset pada fenomena poligami yang dilakukan oleh seorang partisipan yang memiliki 16 orang istri dan hidup berpoligami selama belasan tahun. Namun hal yang menarik bagi penulis bahwa dari ke-16 istri yang dipoligaminya sampai saat ini tinggal 7 orang istri yang bertahan dalam perkawinan poligami tersebut. Ke-9 istrinya yang lain sudah mengambil keputusan untuk memutuskan ikatan perkawinan poligami (cerai). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi para istri untuk memutuskan ikatan perkawinan poligami dan bagaimana upaya yang dilakukan agar perempuan tidak lagi terjerat dalam perkawinan poligami. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan femenologi yaitu metode kualitatif dalam rangka menggali dan mengungkap kesamaan makna dari sebuah konsep atau fenomena yang menjadi pengalaman hidup sekelompok individu, dalam hal ini mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi para istri yang dipoligami dalam mengambil keputusan untuk memutuskan ikatan perkawinan poligami. Lokasi penelitian mengambil tempat di desa Maubokul, kecamatan Pandawai kabupaten Sumba Timur. Teknik mengambilan data menggunakan puposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan para istri memutuskan ikatan perkawinan poligami karena mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Bentuk kekerasan yang dominan dialami para istri adalah kekerasan non verbal seperti tekanan psikis, tidak mampu menolak keputusan suami untuk berpoligami dan pengabaian hak-hak ekonomi. Partisipan yang hidup dalam perkawinan poligami berhasil memutuskan ikatan perkawinan poligami karena ingin mengakhiri mata rantai kekerasan yang dibalut dalam perkawinan poligami.
Upaya Meningkatan Rasa Nasionalisme Dengan Pendidikan Kewarganegaraan Kepada Generasi Milenial Di Era Globalisasi Ospensius Kawawu Taranau
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 3 (2023): Juni, socio-economics, community law, cultural history and social issues
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i3.24968

Abstract

Seiring kemajuan teknologi, generasi muda dapat dengan mudah mengakses budaya asing. Rasa nasionalisme diperlukan karena globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat. Pendidikan kewarganegaraan dan pancasila adalah salah satu cara untuk memupuk rasa nasionalisme. Belajar tentang Indonesia adalah bagian dari pendidikan kewarganegaraan. Artinya adalah menjadi orang Indonesia sepenuhnya, yang dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebangsaan. Studi kepustakaan ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Studi literatur adalah jenis penelitian di mana literatur yang relevan dikumpulkan. Negara Indonesia menghadapi banyak tantangan di era globalisasi saat ini, yang mempengaruhi keyakinan rakyatnya, terutama generasi milenial. Bisa merusak nasionalisme generasi milenial jika dibiarkan.Rasa cinta akan tanah air, komitmen untuk menjaga kedaulatan rakyat, dan pembentukan suatu kebangsaan adalah definisi dari patriotisme. Nasionalisme juga digunakan sebagai langkah dan tujuan awal dari kegiatan budaya dan ekonomi. Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan warga negara untuk menjadi tidak hanya tunduk dan patuh kepada negara, tetapi juga untuk menjadi mandiri dan toleran. Jenis pendidikan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada generasi berikutnya. Salah satu cara untuk mengatasi pengaruh globalisasi terhadap jiwa nasionalisme adalah dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang nasionalisme kepada generasi milenial. Ini akan membantu mereka mengembangkan pola pikir yang berkepribadian dan memiliki rasa cinta terhadap negara dan sikap rela berkorban untuk negara dan bangsa Indonesia.
Upaya Meningkatan Rasa Nasionalisme Dengan Pendidikan Kewarganegaraan Kepada Generasi Milenial Di Era Globalisasi Kawawu Taranau, Ospensius
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 3 (2023): Juni, socio-economics, community law, cultural history and social issues
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i3.24968

Abstract

Seiring kemajuan teknologi, generasi muda dapat dengan mudah mengakses budaya asing. Rasa nasionalisme diperlukan karena globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat. Pendidikan kewarganegaraan dan pancasila adalah salah satu cara untuk memupuk rasa nasionalisme. Belajar tentang Indonesia adalah bagian dari pendidikan kewarganegaraan. Artinya adalah menjadi orang Indonesia sepenuhnya, yang dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebangsaan. Studi kepustakaan ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Studi literatur adalah jenis penelitian di mana literatur yang relevan dikumpulkan. Negara Indonesia menghadapi banyak tantangan di era globalisasi saat ini, yang mempengaruhi keyakinan rakyatnya, terutama generasi milenial. Bisa merusak nasionalisme generasi milenial jika dibiarkan.Rasa cinta akan tanah air, komitmen untuk menjaga kedaulatan rakyat, dan pembentukan suatu kebangsaan adalah definisi dari patriotisme. Nasionalisme juga digunakan sebagai langkah dan tujuan awal dari kegiatan budaya dan ekonomi. Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan warga negara untuk menjadi tidak hanya tunduk dan patuh kepada negara, tetapi juga untuk menjadi mandiri dan toleran. Jenis pendidikan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada generasi berikutnya. Salah satu cara untuk mengatasi pengaruh globalisasi terhadap jiwa nasionalisme adalah dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang nasionalisme kepada generasi milenial. Ini akan membantu mereka mengembangkan pola pikir yang berkepribadian dan memiliki rasa cinta terhadap negara dan sikap rela berkorban untuk negara dan bangsa Indonesia.
Analisis Status Kesuburan Tanah Pada Lahan Pertanian Di Kelurahan Lambanapu Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur Mila, Sartini; Nganji, Marten Umbu; Lewu, Lusia Danga; Kapoe, Suryani K.K.L; Pari, Aris Umbu Hina; Taranau, Ospensius Kawawu
Sandalwood Journal Of Agribusiness And Agrotechnology Vol. 2 No. 1 (2024): Edisi Mei 2024 (SJAA)
Publisher : Prodi Agroteknologi dan Agribisnis - Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58300/sjaa.v2i1.769

Abstract

Lambanapu Village is one of the villages that is a production center for horticultural and food crops. Paddy rice, corn, vegetable horticulture and fruit horticulture are common crops developed in Lambanapu Village. However, crop productivity has decreased due to erratic climatic conditions. In addition, another factor that determines the decline in crop productivity is the occurrence of flash floods and a decrease in soil quality. The availability of nutrients in the soil that are sufficient to support plant growth has a close relationship with the soil fertility of agricultural land. This study aims to determine the status of soil fertility on agricultural land in Lambanapu Village. The method used was survey method of soil sampling based on purposive sampling method. The results obtained on the content of P-available 9.26 - 23.09, K-available 37.34 - 50.17, base saturation 70.05 - 77.63, C-organic 1.65 - 1.94%, Cation Exchange Capacity 27.61 - 33.13. Based on the matching results of laboratory analysis with soil fertility status criteria, two soil fertility statuses were obtained in Lambanapu Village, namely low and medium soil fertility status. Low soil fertility status is at observation points T4,T5,T6,T7,T8,T9,T10, while medium soil fertility status is at observation points T1,T2,T3. Improvement efforts that can be done to improve soil fertility status on the research site is by adding organic matter to the soil in order to maintain and improve soil fertility.