Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GEOLOGI DAN ANALISIS KUALITAS AIR PADA GOA BATU GELAP UNTUK AIR MINUM DESA SUKAMAJU KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Muhammad Dahlan Balfas; Hamzah Umar; Muhammad Amin Syam; Robert Royda Adi Wardana; Berlin .
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.391 KB) | DOI: 10.30872/jtg.v4i1.6511

Abstract

Secara administratif daerah penelitian dilaksanakan di daerah Desa Sukamaju, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Secara geografis daerah penelitian berada di Luas daerah penelitian adalah kurang lebih 9 km 2 lebar dari utara ke selatan tiga kilometer (km) dan panjang dari timur ke barat tiga km. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi meliputi tatanan geologi baik kondisi geomorfologi struktur geologi, stratigrafi dan mekanisme struktur geologi dari daerah penelitian dan dipetakan pada peta berskala 1:15,000. Metode pengambilan data difokuskan pada pengambilan data-data geologi permukaan, yang terdiri atas studi literatur, akuisisi data, analisa data dan hasil yang pada akhirnya menjadi sebuah tulisan ilmiah berupa skripsi. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 3 (tiga) bentuk lahan yakni, bentuk lahan punggungan homoklin, lembah antiklin dan punggungan hockbag. Yang termasuk kedalam bentuk asal struktural . Di daerah penelitian terdapat 3 satuan batuan yaitu satuan Batupasir greywacke, Batugamping Goa Batu Gelap dan Batupasir Sukamaju. Struktur Geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah Antiklin Separi,. Berdasarkan hasil analisis pengujian sampel air Goa Batu Gelap secara Fisik, Kimia, dan Mikrobiologi, diperoleh beberapa parameter yang sangat melampui kadar maksimum baku mutu, di antaranya parameter TDS, Kekeruhan dan Bakteri Total Coliform yang menyebabkan air menjadi tercemar. Metode Indeks Pencemaran, menunjukkan bahwa tingkat pencemaran air pada Goa Batu Gelap tergolong cemar ringan hingga Cemar Sedang untuk kualitas air minum, itu nilai Pij dari ketiga parameter nilainya kurang dari 10 maka Kategori mutu kualitas Air Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 adalah memenuhi Baku Mutu (kondisi Baik).
ANALISA HUBUNGAN AIRTANAH DENGAN KONDISI GEOLOGI TERHADAP KANDUNGAN BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DALAM AIR TANAH DI WILAYAH GUNUNG BATU PUTIH, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR Adam Mulya Giffari; Adjie Zunaid Tualeka; Edwin Rony Richson Siagian; Laurensius Pian Pasiakan; Mifta Sardilla; Robert Royda Adi Wardana; Yoga Tri Wardana; Yuyun Giska Oviandari
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2017
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v5i2.1394

Abstract

Kawasan perbukitan di wilayah gunung Batu Putih merupakan fenomena geologi alami yang terbentuk berjuta tahun yang lalu. Formasi Batu Putih ini relatif berusia miosen bawah (N8), terendapkan sekitar 23 hingga 16 juta tahun lalu, dengan ketebalan relatif 2-50 m, dan lingkungan pengendapan diperkirakan laut dangkal. Pada kawasan perbukitan Batu Putih ini sebagian besar penduduk setempat menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Penelitian yang dilakukan berupa pengujian air tanah yang berada pada kawasan Batu Putih untuk mengetahui kandungan besi (Fe) dan juga mangan (Mn) serta keterkaitannya dengan kondisi geologi yang ada dengan cara pengambilan sampel air tanah yang kemudian akan dilakukan analisa di laboratorium dan pengumpulan data melalui pengkajian pustaka serta penelitian di lapangan. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil kandungan besi (Fe) dan Mangan (Mn) kawasan perbukitan gunung Batu Putih yaitu pada sample air tersebut didapatkan hasil 0,157 mg/L besi (Fe) dan mangan (Mn) memiliki kandungan 0,021 mg/L yang keduanya masih terbilang normal tidak melebihi batas maksimum.