Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE BISHOP SIMPLIFIED DAERAH TANAH MERAH KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Heriyanto .; Resty Intan Putri; Laurensius Pian Pasiakan; Agus Salim
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.136 KB)

Abstract

Secara administratif daerah penelitian terletak di Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian berupa pemetaan geologi guna mengetahui kondisi geologi, struktur geologi dan geomorfologi serta penyelidikan geoteknik berupa penentuan nilai faktor keamanan (FK) pada daerah penelitian. Adapun metode perhitungan faktor keamanan menggunakan metode bishop simplified dengan kriteria keruntuhan Hoek-Brown. Parameter yang diperlukan dalam penyelidikan geoteknik yaitu jenis batuan, unit weight, GSI, mi,faktor gangguan, uji kuat tekan serta geomteri lereng. Sampel yang digunakan berjumlah 8 sampel dengan litologi batupasir, batubara dan batulempung Dari hasil pemetaan geologi, terdapat 3 satuan batuan yaitu Batupasir Tanah Merah, Batulempung Tanah Merah, dan Endapan Alluvial. Satuan bentuk lahan daerah penelitian memiliki 2 bentuk lahan yaitu, bentuk lahan perbukitan terkikis (D1) , dan bentuk lahan dataran alluvial (F1). Daerah Penelitian dikontrol oleh struktur geologi berupa lipatan dan kekar. Daerah penelitian terletak pada sayapan lipatan. Arah gaya yang bekerja pada daerah penelitian berada pada arah tenggara-barat laut. Dari hasil penyelidikan geoteknik berupa perhitungan kestabilan lereng pada daerah penelitian diperoleh nilai faktor keamanan (FK) 2,526. Dengan demikian, berdasarkan nilai faktor keamanan (FK) maka disimpulkan lereng termasuk ke dalam kategori stabil.
ANALISA HUBUNGAN AIRTANAH DENGAN KONDISI GEOLOGI TERHADAP KANDUNGAN BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DALAM AIR TANAH DI WILAYAH GUNUNG BATU PUTIH, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR Adam Mulya Giffari; Adjie Zunaid Tualeka; Edwin Rony Richson Siagian; Laurensius Pian Pasiakan; Mifta Sardilla; Robert Royda Adi Wardana; Yoga Tri Wardana; Yuyun Giska Oviandari
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2017
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v5i2.1394

Abstract

Kawasan perbukitan di wilayah gunung Batu Putih merupakan fenomena geologi alami yang terbentuk berjuta tahun yang lalu. Formasi Batu Putih ini relatif berusia miosen bawah (N8), terendapkan sekitar 23 hingga 16 juta tahun lalu, dengan ketebalan relatif 2-50 m, dan lingkungan pengendapan diperkirakan laut dangkal. Pada kawasan perbukitan Batu Putih ini sebagian besar penduduk setempat menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Penelitian yang dilakukan berupa pengujian air tanah yang berada pada kawasan Batu Putih untuk mengetahui kandungan besi (Fe) dan juga mangan (Mn) serta keterkaitannya dengan kondisi geologi yang ada dengan cara pengambilan sampel air tanah yang kemudian akan dilakukan analisa di laboratorium dan pengumpulan data melalui pengkajian pustaka serta penelitian di lapangan. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil kandungan besi (Fe) dan Mangan (Mn) kawasan perbukitan gunung Batu Putih yaitu pada sample air tersebut didapatkan hasil 0,157 mg/L besi (Fe) dan mangan (Mn) memiliki kandungan 0,021 mg/L yang keduanya masih terbilang normal tidak melebihi batas maksimum.