Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

GEOLOGI DAN ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PEMUKIMAN BERDASARKAN PENDEKATAN GEOMORFOLOGI DAN METODE AHP DI BUKIT PINANG, SAMARINDA ULU, KOTA SAMARINDA Hamzah Umar; Resty Intan Putri; Adjie Zunaid Tualeka; Utari Alifia
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.581 KB)

Abstract

Lokasi penelitian berada di Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah arahan peruntukan lahan permukiman yang sudah ada di lokasi penelitian sudah sesuai dengan kriteria - kriteria peruntukan lahanya berdasarkan pendekatan geomorfology. Adapun metode analisis yang digunakan ialah metode Proses Hirarki Analitik (AHP), yang digunakan untuk mencari nilai bobot dari parameter litologi, morfologi, kemiringan lereng, tingkat kebasahan lahan, dan tingkat tutupan lahan. serta menggunakan penentuan klasifikasi kesesuaian lahan menurut FAO 1976 untuk kategori sub-kelas. Hasilnya terdapat 3 kelas wilayah di daerah penelitian yaitu lahan sesuai, merupakan daerah yang memilki tingkat kemampuan lahan tinggi dan baik untuk dibangun atau dikembangkan lahan pemukiman, lahan sesuai bersyarat merupakan daerah yang memilki tingkat kemampuan sedang atau kurang untuk dikembangkan sebagai lahan pemukiman, lahan tidak sesuai merupakan daerah yang memilki tingkat kemampuan lahan yang buruk untuk dikembangkan sebagai lahan pemukiman.
STUDI FASIES PENGENDAPAN FORMASI PULAU BALANG DAERAH BENANGA LEMPAKE KECAMATAN SAMARINDA UTARA, KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Hamzah Umar; Muhammad Dahlan Balfas; Ilham Wahyudi; Ikhzan .
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.097 KB)

Abstract

Lingkungan pengendapan adalah karakteristik dari suatu tatanan atau sistem geomorfik dengan proses fisik, kimia, dan biologi berlangsung akan menghasilkan suatu jenis endapan sedimen tertentu. Lingkungan pengendapan secara umur dibagi menjadi 3 macam yaitu lingkungan pengendapan darat, transisi dan laut.Fasies  merupakan suatu  tubuh  batuan  yang  memiliki  kombinasi  karakteristik dilihat  dari litologi, struktur sedimen dan biologi yang memperlihatkan aspek fasies yang berbeda dari tubuh batuan yang ada di bawah, atas dan di sekitarnya. Metode yang digunakan dalam melakukan analisis fasies dengan cara pengamatan struktur sedimen pada litogi yang ada, tekstur sedimen dengan melakukan sayatan tipis pada sampel batuan dan melakukan pengamatan kehadiran fosil jejek pada litologi.Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada daerah penelitian didapatkan 4 asosiasi fasies dan 2 ichnofasies, dari data tersebut didapatkan 2 lingkungan pengendapan yaitu dataran pasang surut (Tidal Flat) merupakan lingkungan pengendapan yang dipengaruhi oleh arus pasang-surut (tidal) dan pantai (Shoreface-0ffshore) yang merupakan lingkungan pengendapan yang dipengaruhi oleh gelombang.
GEOLOGI DAN ANALISIS BAHAYA TANAH LONGSOR DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI DESA TANAH DATAR KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Hamzah Umar; Heriyanto .; Pramudita Pradya Syilvana; Friska Hutapea
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.506 KB)

Abstract

Secara administratif daerah penelitian terletak di Desa Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanengara, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi meliputi tatanan geologi baik kondisi geomorfologi, struktur geologi, stratigrafi dan mekanisme struktur geologi, maupun analisis bahaya longsor dari daerah penelitian dan dipetakan pada peta berskala 1:10.000. Metode yang digunakan dalam analisis ini yaitu metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan mengintegrasikan Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan bantuan software ArcGIS. Beberapa data yang digunakan yaitu data geologi dan beberapa data sekunder seperti peta curah hujan dan peta penggunaan lahan. Analisis pada penelitian ini yaitu analisis geologi dari hasil pemetaan geologi kemudian dilanjutkan dengan analisis bahaya longsor dengan metode AHP yang diolah dengan mencari bobot serta konsistesi rasio terhadap nilai eigen. Kemudian, dilakukannya pembobotan dan sistem overlay terhadap data–data seperti peta litologi, peta kemiringan lereng, peta penggunaan lahan, dan peta curah hujan. Hasil penelitian untuk menentukan keadaan geologi di daerah penelitian terdapat 2 satuan batuan yaitu satuan batuan batupasir Tanah Datar dan satuan batuan batulempung Batu–batu. Struktur Geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah antiklin, sinklin, dan kekar. Sedangkan geomorfologi daerah penelitian termasuk bentuk asal denudasional. Bentuk asal denudasional dengan bentuk lahan perbukitan terkikis dengan simbol D1. Pada analisis bahaya tanah longsor didapatkan zona bahaya dari daerah penelitian yang terdiri dari 4 kelas yaitu rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
INTERPRETASI SEISMIK REFRAKSI 2D UNTUK MENGIDENTIFIKASI GEOMETRI MUD VOLCANO DI DAERAH BERAMBAI, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR Muhammad Amin Syam; Muhammad Dahlan Balfas; Hamzah Umar; Yoga Tri Wardana
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1609.812 KB)

Abstract

Lokasi penelitian terletak di Cekungan Kutai dengan luas wilayah pemetaan geologi 6,25 km2. Fenomena geologi yang dapat dijumpai di lokasi penelitian sebagai efek tektonik di masa lampau adalah mud volcano yang terbentuk di perbukitan antiklin. Analisis yang digunakan adalah dengan melakukan interpretasi lapisan batuan di bawah permukaan yang terekam oleh alat seismik refraksi. Mekanisme akuisisi seismik refraksi di lapangan adalah dengan menentukan lintasan geophone yang berada di sekitar mud volcano. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software geosstru easyrefract diperoleh nilai cepat rambat gelombang pada tiap lapisan batuan. Lapisan pertama memiliki kecepatan rambat gelombang 194.6 m/s - 379.6 m/s diinterpretasi sebagai lapisan sand (unsaturated), lapisan kedua memiliki kecepatan rambat gelombang 500.8 m/s - 857.2 m/s yang diinterpretasi sebagai lapisan sand and gravel saturated, dan lapisan ketiga memiliki kecepatan rambat gelombang 1006.0 m/s - 1130.3 m/s diinterpretasi sebagai lapisan clay. Geometri mud volcano yang dapat diinterpretasi tersusun atas 3 lapisan batuan yang mengindikasikan lapisan dari mud volcano dengan kedalaman maksimal yang mampu dicapai adalah 38 meter di bawah permukaan.
GEOLOGI DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK DAERAH BAHAYA BANJIR DENGAN METODE AHP DI DESA BANGUN REJO KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG, KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR Hamzah Umar; Muhammad Dahlan Balfas; Dewi Arum Pertiwi; Fajar Muhammad Iqbal
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.621 KB) | DOI: 10.30872/jtg.v4i1.6483

Abstract

Banjir merupakan genangan air yang mengalir deras dengan ketinggian melebihi batas normal. Pada saat banjir akan menggenangi sebagian besar daratan yang biasanya tidak tergenangi air. Ketika musim hujan tiba, sebagian wilayah mengalami banjir curah hujan yang tinggimerupakan salahsatu faktor penyebab banjir. daerah yang sering mengalami banjir antara lain pantai, daerah dataran banjir, daerah sepadan sungai, daerah cekungan. Pada daerah penelitian didapatkan daerah aman, rawan, sangat rawan dengan metode AHP serta memanfaatkan SIG (Sitem Informasi Geografis) untuk analisis secara spasial. Parameter banjir yang digunakan antara lain Curah hujan, litologi, kemiringan lereng, tutupan lahan, jarak sungai, Elevasi. Dengan klasifikasi bahaya banjir wilayah yang termasuk daerah aman memiliki luas 11.866 m 2 menempati 38,93 % pada peta, yang termasuk daerah rawan memiliki luas 13.242 m 2 menempati 43,44% pada peta, dan yang termasuk daerah sangat rawan memiliki luas 5.370 m2 menempati 17,61% pada peta.
GEOLOGI DAN STUDI STRUKTUR GEOLOGI BERDASARKAN CITRA SATELIT DAERAH MUANGLAMA, KECAMATAN SAMARINDA UTARA, KOTA SAMARINDA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Heriyanto .; Hamzah Umar; Collin Pangeran; Ali Shodiqin
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.499 KB)

Abstract

Penafsiran  geologi  melalui  citra  satelit  merupakan  suatu  kegiatan  analisis  yang  didasarkan kepada kenampakan permukaan bumi, sedangkan informasi geologi dapat diketahui berdasarkan hubungan antara geologi dengan objek gambar yang tidak lain adalah hasil radiasi dan emisi energi elektromagnetik. Interpretasi citra, gambar, atau foto adalah sebuah kegiatan menganalisis foto yang dihasilkan dari suatu alat dengan tujuan untuk mengidentifikasi suatu objek dan peran dari objek tersebut.Studi struktur dengan berbasis citra diawali dengan analisis visual kelurusan pada komposit citra band 567 yang masing-masing band telah dikoreksi radiometrik, kemudian di tumpang tindih dengan data kelurusan yang diperoleh secara otomatis. Data kelurusan otomatis juga digunakan untuk menentukan arah tegasan utama pada daerah penelitian. Kemudian dari hasil analisis dilakukan  pembuktian  dilapangan  untuk  menentukan  mana  data  kelurusan  yang merupakan struktur geologi.Struktur geologi pada daerah Muanglama di pengaruhi oleh tegasan utama berarah barat laut- tenggara dibuktikan dengan hasil dari ekstrasi kelurusan otomatis dan juga di perkuat dengan tegasan utama regional.
GEOLOGI DAN ANALISIS KUALITAS AIR PADA GOA BATU GELAP UNTUK AIR MINUM DESA SUKAMAJU KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Muhammad Dahlan Balfas; Hamzah Umar; Muhammad Amin Syam; Robert Royda Adi Wardana; Berlin .
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.391 KB) | DOI: 10.30872/jtg.v4i1.6511

Abstract

Secara administratif daerah penelitian dilaksanakan di daerah Desa Sukamaju, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Secara geografis daerah penelitian berada di Luas daerah penelitian adalah kurang lebih 9 km 2 lebar dari utara ke selatan tiga kilometer (km) dan panjang dari timur ke barat tiga km. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi meliputi tatanan geologi baik kondisi geomorfologi struktur geologi, stratigrafi dan mekanisme struktur geologi dari daerah penelitian dan dipetakan pada peta berskala 1:15,000. Metode pengambilan data difokuskan pada pengambilan data-data geologi permukaan, yang terdiri atas studi literatur, akuisisi data, analisa data dan hasil yang pada akhirnya menjadi sebuah tulisan ilmiah berupa skripsi. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 3 (tiga) bentuk lahan yakni, bentuk lahan punggungan homoklin, lembah antiklin dan punggungan hockbag. Yang termasuk kedalam bentuk asal struktural . Di daerah penelitian terdapat 3 satuan batuan yaitu satuan Batupasir greywacke, Batugamping Goa Batu Gelap dan Batupasir Sukamaju. Struktur Geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah Antiklin Separi,. Berdasarkan hasil analisis pengujian sampel air Goa Batu Gelap secara Fisik, Kimia, dan Mikrobiologi, diperoleh beberapa parameter yang sangat melampui kadar maksimum baku mutu, di antaranya parameter TDS, Kekeruhan dan Bakteri Total Coliform yang menyebabkan air menjadi tercemar. Metode Indeks Pencemaran, menunjukkan bahwa tingkat pencemaran air pada Goa Batu Gelap tergolong cemar ringan hingga Cemar Sedang untuk kualitas air minum, itu nilai Pij dari ketiga parameter nilainya kurang dari 10 maka Kategori mutu kualitas Air Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 adalah memenuhi Baku Mutu (kondisi Baik).
PENERAPAN SISTEM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN METODE SWOT DI PERUSAHAAN PT. ANSAF INTI RESOURCES Aline Thresa; Shalaho Dina Devy; Hamzah Umar
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2020
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v8i2.5194

Abstract

Latar belakang: Dalam aktivitasnya PT. Ansaf tentunya mengharapkan agar tujuan penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja dapat tercapai tanpa kendala. Bukan hal yang mudah untuk mencapai tujuan tersebut karena banyak hal yang harus diperhatikan terlebih lagi kendala yang akan menghambat.Perencanaan strategis merupakan proses penyusunan perencanaan jangka Panjang. Karena itu, prosesnya lebih banyak menggunakan proses analisis yang tujuannya untuk menyusun strategi sehingga sesuai dengan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Tujuan: Untuk menganalisis dan mengetahui faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja pada PT. Ansaf. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data yang diambil adalah data primer berupa hasil wawancara dari key informan dan informan serta hasil pengamatan langsung di lapangan. Hasil: Hasil penelitian membuktikan bahwa perencanaan K3 yang dilakukan di PT. Ansaf belum membuat rencana yang lengkap dan strategis K3 yang diterapkan untuk mengendalikan potensi bahaya di tempat kerja. Akan tetapi perusahaan mempunyai prosedur terdokumentasi yang mempertimbangkan identifikasi bahaya dan penilaian resiko pada tahap melakukan perencanaan.
ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROCK MASS RATING DAN SLOPE MASS RATING PADA TAMBANG BATUPASIR DI SAMARINDA SEBERANG, KOTA SAMARINDA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Agusti Wulandari; Hamzah Umar
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2016
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v4i1.1419

Abstract

Kestabilan suatu lereng pada kegiatan penambangan dipengaruhi oleh kondisi geologi, bentuk keseluruhan lereng pada lokasi tersebut, kondisi air tanah, faktor luar seperti getaran akibat peledakan ataupun alat mekanis yang beroperasi. Salah satu metode analisis stabilitas lereng yaitu metode Rock Mass Rating dan Slope Mass Rating. Analisis ini dibutuhkan dalam eksploitasi tambang khususnya dalam sistem tambang terbuka. Lokasi penelitian terletak pada Formasi Pulaubalang dan Formasi Balikpapan. Nilai Kuat Tekan Batuan (UCS) di lokasi penelitian adalah 8,615 Mpa dan hasil analisis stereografis didapatkan longsoran di lokasi penelitian adalah longsoran baji. Nilai RMR di lokasi penelitian adalah 59,71 dan nilai SMR adalah 24,71. Dari hasil analisis klasifikasi massa batuan dengan menggunakan metode RMR pembobotan kelas massa batuan di lokasi penelitian termasuk kedalam kelas III yang termasuk dalam deskripsi batuan sedang. Sedangkan hasil analisis kestabilan lereng dengan metode SMR dapat disimpulkan bahwa kelas massa lereng termasuk kedalam kelas IV dengan asumsi berada dalam kelas massa batuan yang buruk, stabilitas lereng tidak stabil, dengan kelongsoran yang dapat terjadi adalah longsoran bidang dan longsoran baji, dan kemungkinan untuk longsor adalah 0,6.
PERHITUNGAN OVERBURDEN DAN CADANGAN BATUBARA PADA PIT DI AREA B III-S WARUTE SOUTH DI PKP2B PT. ANTANG GUNUNG MERATUS KECAMATAN SUNGAI RAYA, KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Azarya Ardfensone Depari; Sakdillah A; Hamzah Umar
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2020
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v8i1.3975

Abstract

Sesuai dengan berkembangnya kemajuan teknologi khususnya dibidang pertambangan, dewasa ini semakin banyak program berbasis komputerisasi yang dapat mempermudah pengerjaan permodelan serta perhitungan cadangan dan berbagai jenis desain penambangan. Program-program tersebut diciptakan untuk menunjang pekerjaan dengan basis kerja yang tidak berubah dari konsep dasar dan filosofi perhitungannya. Penelitian dilakukan pada pit di area B III-S Warute South Di  PKP2B PT. Antang Gunung Meratus Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Perhitungan overburden dan cadangan batubara dilakukan dengan menggunakan metode cross section dengan sistem komputerisasi pada perangkat lunak AutoCAD 2007 dan minescape 4.1.1.9. Perhitungan overburden dan cadangan batubara seam utama yaitu  seam  M4. Seam M4 menunjukkan ketebalan batubara yang bervariatif, struktur lapisan yang bergelombang dan mengalami percabangan (split). Kemiringan batubara pada daerah penelitian secara umum relatif curam, yaitu berada pada kisaran 380 – 420dengan arah strike N2000E – N2100E. Hasil perhitungan overburden dan batubara menggunakan metode cross section adalah : volume overburden sebesar 1339886,283 BCM dan cadangan sebesar 459678,6117 MT sehingga diperoleh nilai Stripping Ratio 2,97