Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INTERPRETASI SEISMIK REFRAKSI 2D UNTUK MENGIDENTIFIKASI GEOMETRI MUD VOLCANO DI DAERAH BERAMBAI, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR Muhammad Amin Syam; Muhammad Dahlan Balfas; Hamzah Umar; Yoga Tri Wardana
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1609.812 KB)

Abstract

Lokasi penelitian terletak di Cekungan Kutai dengan luas wilayah pemetaan geologi 6,25 km2. Fenomena geologi yang dapat dijumpai di lokasi penelitian sebagai efek tektonik di masa lampau adalah mud volcano yang terbentuk di perbukitan antiklin. Analisis yang digunakan adalah dengan melakukan interpretasi lapisan batuan di bawah permukaan yang terekam oleh alat seismik refraksi. Mekanisme akuisisi seismik refraksi di lapangan adalah dengan menentukan lintasan geophone yang berada di sekitar mud volcano. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software geosstru easyrefract diperoleh nilai cepat rambat gelombang pada tiap lapisan batuan. Lapisan pertama memiliki kecepatan rambat gelombang 194.6 m/s - 379.6 m/s diinterpretasi sebagai lapisan sand (unsaturated), lapisan kedua memiliki kecepatan rambat gelombang 500.8 m/s - 857.2 m/s yang diinterpretasi sebagai lapisan sand and gravel saturated, dan lapisan ketiga memiliki kecepatan rambat gelombang 1006.0 m/s - 1130.3 m/s diinterpretasi sebagai lapisan clay. Geometri mud volcano yang dapat diinterpretasi tersusun atas 3 lapisan batuan yang mengindikasikan lapisan dari mud volcano dengan kedalaman maksimal yang mampu dicapai adalah 38 meter di bawah permukaan.
ANALISA HUBUNGAN AIRTANAH DENGAN KONDISI GEOLOGI TERHADAP KANDUNGAN BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DALAM AIR TANAH DI WILAYAH GUNUNG BATU PUTIH, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR Adam Mulya Giffari; Adjie Zunaid Tualeka; Edwin Rony Richson Siagian; Laurensius Pian Pasiakan; Mifta Sardilla; Robert Royda Adi Wardana; Yoga Tri Wardana; Yuyun Giska Oviandari
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2017
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v5i2.1394

Abstract

Kawasan perbukitan di wilayah gunung Batu Putih merupakan fenomena geologi alami yang terbentuk berjuta tahun yang lalu. Formasi Batu Putih ini relatif berusia miosen bawah (N8), terendapkan sekitar 23 hingga 16 juta tahun lalu, dengan ketebalan relatif 2-50 m, dan lingkungan pengendapan diperkirakan laut dangkal. Pada kawasan perbukitan Batu Putih ini sebagian besar penduduk setempat menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Penelitian yang dilakukan berupa pengujian air tanah yang berada pada kawasan Batu Putih untuk mengetahui kandungan besi (Fe) dan juga mangan (Mn) serta keterkaitannya dengan kondisi geologi yang ada dengan cara pengambilan sampel air tanah yang kemudian akan dilakukan analisa di laboratorium dan pengumpulan data melalui pengkajian pustaka serta penelitian di lapangan. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil kandungan besi (Fe) dan Mangan (Mn) kawasan perbukitan gunung Batu Putih yaitu pada sample air tersebut didapatkan hasil 0,157 mg/L besi (Fe) dan mangan (Mn) memiliki kandungan 0,021 mg/L yang keduanya masih terbilang normal tidak melebihi batas maksimum.