Vivi Setiono, Vivi
Universitas Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI DESKRIPTIF: PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA REMAJA YANG KECANDUAN BERMAIN GAME ONLINE DI SURABAYA Christianti, Aditia; Nanik, Nanik; Setiono, Vivi
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 5, No 1 (2016): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggambarkan psychological well being remaja kecanduan bermain game online di Surabaya. Metode penelitian ini ialah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan angket baku kecanduan bermain game online dari Lemmens, et al. (2009) dan psychological well being dari penelitian Ryff dalam Vescovelli, et al. (2014). Selain itu peneliti juga menggunakan angket terbuka terkait identitas subjek, pendidikan, usia, jenis kelamin, serta kecanduan bermain game online dan psychological well being. Sampel subjek penelitian 70 remaja dengan rentang usia 14 – 20 tahun. Teknik pengambilan data menggunakan metode incidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki psychological well being yang tergolong baik secara menyeluruh maupun per aspek-aspeknya kecuali pada aspek penerimaan diri. Pada tingkat kecanduan bermain game online secara dominan subjek tergolong tinggi. Alasan subjek bermain game online adalah untuk hiburan dan upaya dalam mengatasi tekanan pada tuntutan prestasi. Oleh karena itu, agar murid tidak melampiaskan tekanan dengan bermain game online maka lembaga pendidikan disarankan menyediakan sarana seperti kegiatan-kegiatan positif di sekolah.
Personality, Subjective Well-Being of Senior Citizens, and Their Living Arrangements Agustin, Selvi; Setiono, Vivi; Hartanti
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol 26 No 1 (2010): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 26, No. 1, 2010)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/aipj.v26i1.4224

Abstract

It was doubtful that subjective well-being (SWB) of senior citizens who lived together with family was better than those who did not. It was assumed that there was correlation between SWB, personality, and a place where they live. Participants of this study were 30 senior citizens; 10 individuals lived with family, 10 individuals lived alone, and 10 individuals lived in foster home. Data was collected through The Big Five Inventory Personality Test combined with Satisfaction with Life Scale and The Affect Balance Scale. Hypothesis was tested with product moment correlation and one way ANOVA. Results show that only extraversion has a significant correlation with SWB (p < 0.05), and there is not any significant difference on SWB senior citizen based upon where they live (p > 0.05). Extraversion profile contributes 16.2% on SWB. Other factors’ contribution is discussed further. Diragukan bahwa kesejahteraan subjektif (subjective well-being = SWB) pada lansia yang tinggal bersama keluarga lebih baik daripada yang tidak tinggal bersama keluarga. Diduga ada keterkaitan SWB, kepribadian dan tempat tinggal lansia. Partispan penelitian adalah 30 lansia: 10 tinggal bersama keluarga, 10 tinggal sendiri, dan 10 tinggal di panti werdha. Data diperoleh melalui The Big Five Inventory Personality Test dan kombinasi Satisfaction with Life Scale dan The Affect Balance Scale. Pengujian hipotesis dengan korelasi product moment dan one way ANOVA. Hasil menunjukkan hanya profil extraversion berhubungan signifikan dengan SWB (p < .05), serta tidak ada perbedaan SWB lansia berdasarkan tempat tinggalnya (p > .05). Profil extraversion memberikan sumbangan 16.2% terhadap SWB. Dibahas lebih lanjut faktor-faktor lain yang menyumbang SWB
Self-Control Therapy on the Dietary Behavior of Adolescents with Type 1 Diabetes Mellitus Nanik; Salim, Lydia Corazon; Setiono, Vivi
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol 25 No 1 (2009): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 25, No. 1, 2009)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/aipj.v25i1.4334

Abstract

Adolescents with Type 1 Diabetes Mellitus (DM-1) usually show a lack of responsibility to maintain their healthy lifestyle, especially the obedience in controlling their dietary behavior. The main factor of this disobedience is lack of self control and self-endurance. This research was aimed to see the impact of self-control therapy on dietary behavior The applied self control ther- apy was the reformative type to alter the lifestyle, the behavior patterns, and the destructive ha- bits directly. Participants were two adolescents with DM-1, aged 15 and 22 years old participants, who were obtained through a snowball sampling technique. The questionnaire, which was based on the self control and the records of the dietary behaviors before, during and after therapy, was used to collect the data. The results showed that the self control therapy has a significant impact in helping the adolescents with DM-1 to alter their behavior towards a better diet. Remaja penyandang Diabetes Mellitus Tipe 1 (DM 1) umumnya menunjukkan kurang bertanggung jawab mengupayakan gaya hidup sehat, terutama kepatuhan dalam mengendalikan perilaku makannya. Faktor utama ketakpatuhan ini adalah kurangnya kendali diri dan ketahanan diri. Penelitian ini bertujuan melihat dampak terapi kendali diri terhadap perilaku makan. Terapi kendali diri terpakai adalah jenis reformatif untuk mengubah gaya hidup, pola perilaku, dan kebiasaan buruk secara langsung. Para peserta adalah dua orang remaja penyandang DM 1, berusia 15 dan 22 tahun yang diperoleh memakai teknik sampling bola salju. Peserta penelitian ini diperoleh memakai teknik snowball. Kuesioner yang didasarkan pada kendali diri dan catatan perilaku makan sebelumnya, terapi selama dan sesudah terapi, dipakai untuk memperoleh data. Hasil-hasil menunjukkan bahwa terapi kendali diri memiliki dampak signifikan dalam membantu remaja penyandang DM 1 untuk mengubah perilaku ke diet yang lebih baik.