Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implikasi Konsep Naskh Dan Mansukh Terhadap Istimbat Hukum Eli Sabrifha; Mochammad Novendri S
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 16, No 6 : Al Qalam (November 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i6.1840

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai implikasi konsep naskh dan Mansukh terhadap istinbath hukum. Hukum Islam selalu mendialogkan al-Qur’an sebagai teks yang terbatas dengan berbagai problem yang dihadapi. Ulama berbeda pendapat tentang bagaimana cara menghadapi ayat-ayat yang sepintas menunjukan adanya gejala kontradiksi. Dari situlah munculnya pembahasan tentang nasakh dan Mansukh. Maka tulisan ini bertujuan untuk menganalisa mengenai implikasi konsep naskh dan Mansukh terhadap istimbat hukum. Adapun hasil pembahasan yang dapat disimpulkan bahwa naskh dan Mansukh secara teks dapat dikelompookan atas empat metode, naskh dari teks ayat al-Qur’an dengan teks ayat al-Qur’an, dari teks ayat al-Qur’an dengan teks hadis atau sunnah. Dari dari teks sunnah dengan dari teks ayat al-Qur’an, dan dengan dari teks sunnah dengan teks sunnah sendiri. Secara ideal naskh erat kaitannya dengan hukum, maka hanya pada wilayah kalimat yang mengandung perintah dan larangan. Kontroversi tentang ada tidaknya teori naskh akhirnya mencuat ke permukaan dan menjadi isu yang tak kunjung berakhir, hingga melahirkan isu revisi terhadap dalil. Namun, implikasi tersebut bukanlah sebagai bentuk revisi, akan tetapi sebagai prosesi dalam penerapan hukum dengan menimbang kepada aspek psikolog dan sosio masyarakat ketika dalil tersebut diwahyukan
The Influence of Education and Mental Health on the Choice of Sports Recreation by Adolescents Nugroho, Budi Sulistiyo; Kusumawati, Prima Dewi; Br Sembiring, Lisma Natalia; Eli Sabrifha; Arlia
International Journal of Public Health Excellence (IJPHE) Vol. 4 No. 1 (2024): June-December
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijphe.v4i1.912

Abstract

The present study aimed to investigate the relationship between participation in sport and mental health through a literature review. While sport has long been recognized for its physical benefits, its impact on mental health has recently attracted greater attention. In order to analyze the literature addressing how sport affects mental health, both negatively and positively, a comprehensive search was conducted using data from journal articles, books as well as research reports published in the last two decades. It is crucial to maximize the benefits of exercise while minimizing the risks. This review reaffirms the significance of exercise as an efficacious intervention for mental health, underscoring the necessity for a balanced and informed approach to managing risks. Further research recommendations include longitudinal investigations of the long-term effects of exercise on mental health and studies of the psychological mechanisms behind its benefits. It is crucial to optimize exercise benefits while minimizing risks. This review corroborates the efficacy of exercise as an effective intervention for mental health and emphasizes the need for a balanced and informed approach to risk management. Further research is warranted to examine the long-term effects of exercise on mental health and to elucidate the underlying psychological mechanisms associated with its benefits.
Pendidikan Karakter Berbasis Islam: Strategi Kebijakan Dalam Membentuk Generasi Berakhlak Eli Sabrifha
Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 4 (2025): Pendidikan Agama Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/3jthmz18

Abstract

This study aims to analyze the strategy of Islamic-based character education policies in shaping a generation with moral character amidst a moral crisis. Using qualitative literature study methods, this study examines government policies, journals, books, and trusted media reports through a documentation approach and systematic searches on Google Scholar, Garuda, and the Ministry of Religious Affairs portal. Data are analyzed thematically with a focus on the concept of character education, policy implementation, and implementation challenges. The results show that although the government has launched programs such as the Character Education Strengthening Movement (PPK) and religious moderation, their implementation is still hampered by a lack of policy integration between the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology and the Ministry of Religious Affairs, minimal coordination, and overlapping training and evaluation. Furthermore, the role of teachers as agents of change is suboptimal due to the dominance of theoretical learning methods and a lack of training in contextual approaches. The implementation of character education is often ceremonial, without an integrated moral evaluation system. In conclusion, the effectiveness of Islamic-based character education requires synergistic policy integration, strengthening teacher competencies, and a holistic approach that addresses the affective and psychomotor dimensions. Thus, character education can transform from merely an administrative activity into a real and sustainable moral formation process. Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi kebijakan pendidikan karakter berbasis Islam dalam membentuk generasi berakhlak di tengah krisis moral. Menggunakan metode studi literatur kualitatif, penelitian ini mengkaji kebijakan pemerintah, jurnal, buku, dan laporan media terpercaya melalui pendekatan dokumentasi dan pencarian sistematis di Google Scholar, Garuda, dan portal Kemenag. Data dianalisis secara tematik dengan fokus pada konsep pendidikan karakter, implementasi kebijakan, dan tantangan pelaksanaan. Hasil menunjukkan bahwa meskipun pemerintah telah meluncurkan program seperti Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan moderasi beragama, implementasinya masih terkendala oleh ketidakpaduan kebijakan antara Kemendikbudristek dan Kemenag, minimnya koordinasi, serta tumpang tindih dalam pelatihan dan evaluasi. Selain itu, peran guru sebagai agen perubahan belum optimal karena dominasi metode pembelajaran yang teoritis dan kurangnya pelatihan dalam pendekatan kontekstual. Pelaksanaan pendidikan karakter pun kerap bersifat seremonial, tanpa sistem evaluasi akhlak yang terintegrasi. Kesimpulannya, efektivitas pendidikan karakter berbasis Islam memerlukan integrasi kebijakan yang sinergis, penguatan kompetensi guru, serta pendekatan holistik yang menyentuh dimensi afektif dan psikomotorik. Dengan demikian, pendidikan karakter dapat bertransformasi dari sekadar kegiatan administratif menjadi proses pembentukan moral yang nyata dan berkelanjutan.