Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

BIMBINGAN KONSELING MELALUI LAYANAN INFORMASI DALAM PROSES MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MANUNGGAL JAYA Silawati Silawati; Aslati Aslati; Windi Soraya Ferucca; Khairunnas Jamal; Mochammad Novendri S
Kutubkhanah Vol 22, No 2 (2022): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/kutubkhanah.v22i2.17985

Abstract

Counseling guidance through information services is very much needed during the Covid-19 pandemic in implementing health protocols. The background of this research is based on information obtained from the Village Unit Cooperative officers. This research refers to how the process of information services in implementing health protocols during the Covid-19 pandemic in the Manunggal Jaya Village Unit (KUD) cooperative, Trimanunggal Village, Tapung District, Kampar Regency. The purpose of this study is to determine the process in providing these services. This research is included in the field research research, namely field research. Data collection was taken using interview, observation, and documentation techniques. This study has four (4) informants. The results of this study are that the counseling guidance through information services in implementing health protocols during the Covid-19 pandemic at the Manunggal Jaya Village Unit Cooperative (KUD) Trimanunggal Village, Tapung District, Kampar Regency is as follows: implementers prepare information to be conveyed and know the source of information so that it is more accurate, information is conveyed through discussion and through social media such as facebook and whatsapp group, make an appeal, carry out the discussion, convey information about the Covid-19 outbreak, how to prevent it and the impact if exposed to this outbreak, information is conveyed in a language that can be understood without being complicated, as well as in the implementation of the discussion, the executor invites the staff to ask questions that have not been understood.Keywords: Counseling Guidance, Information Services, Covid-19
NILAI TAUHID DALAM DASA DARMA PRAMUKA MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR’AN Nelvawita Nelvawita; Gusma Afriani; Khairunnas Jamal; Mochammad Novendri S
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 1 No. 12: Agustus 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v1i12.3418

Abstract

Abstract: Gerakan pramuka bukan semata mendatangkan keseruan dalam bercanda, atau seperti tuduhan sebagai orang di atas, namun gerakan ini bisa menjadi sebab-sebab seseorang mengenal kedewasaan, mandiri dan arti hidup. Pramuka tidak hanya membawahi aspek-aspek kemanusiaan dan pengembangan individu, namun juga membawahi nilai dan esensi tauhid. Maka penelitian ini akan mengkaji tentang bagaimana nilai-nilai tauhid yang terkandung dalam Dasa Darma Pramuka menurut persepktif al-Qur’an. Penelitian ini akan memaparkan mengenai nilai tauhid dalam Dasa Darma yang tertuang dalam ayat dan penafsiran al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif, dengan merujuk ke sumber data primer dan sekunder, kemudian dianalisis dengan metode tahlili secara analisis konten. Maka diperoleh hasil dalam penelitian ini bahwa nilai tauhid dalam dasa darma pramuka menurut perspektif al-Qur’an ialah dapat dikelompokkan menjadi tiga garis besar yaitu pertama dengan tunduk dan patuh Tuhan yang maha esa, yang merupakan cerminan dalam surah al-Ikhlas ayat 1 dan surah Taha Ayat 14. Kedua adalah bersikap loyalitas seperti dalam surah al-Mumtahanah ayat 1 yang merupakan aktualisasi dari Dasa Darma kedua, ketiga dan kedelapan. Ketiga adalah bersikap berlepas diri seperti dalam surah al-Mumtahanah ayat 4 sebagai implementasi dari dasa darma kelima, dan kesembilan.
NILAI TAUHID DALAM DASA DARMA PRAMUKA MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR’AN Nelvawita Nelvawita; Gusma Afriani; Khairunnas Jamal; Mochammad Novendri S
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 1: September 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i1.3516

Abstract

Gerakan pramuka bukan semata mendatangkan keseruan dalam bercanda, atau seperti tuduhan sebagai orang di atas, namun gerakan ini bisa menjadi sebab-sebab seseorang mengenal kedewasaan, mandiri dan arti hidup. Pramuka tidak hanya membawahi aspek-aspek kemanusiaan dan pengembangan individu, namun juga membawahi nilai dan esensi tauhid. Maka penelitian ini akan mengkaji tentang bagaimana nilai-nilai tauhid yang terkandung dalam Dasa Darma Pramuka menurut persepktif al-Qur’an. Penelitian ini akan memaparkan mengenai nilai tauhid dalam Dasa Darma yang tertuang dalam ayat dan penafsiran al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif, dengan merujuk ke sumber data primer dan sekunder, kemudian dianalisis dengan metode tahlili secara analisis konten. Maka diperoleh hasil dalam penelitian ini bahwa nilai tauhid dalam dasa darma pramuka menurut perspektif al-Qur’an ialah dapat dikelompokkan menjadi tiga garis besar yaitu pertama dengan tunduk dan patuh Tuhan yang maha esa, yang merupakan cerminan dalam surah al-Ikhlas ayat 1 dan surah Taha Ayat 14. Kedua adalah bersikap loyalitas seperti dalam surah al-Mumtahanah ayat 1 yang merupakan aktualisasi dari Dasa Darma kedua, ketiga dan kedelapan. Ketiga adalah bersikap berlepas diri seperti dalam surah al-Mumtahanah ayat 4 sebagai implementasi dari dasa darma kelima, dan kesembilan
Relevansi Keshalehan Orang Tua dengan Kegemilangan Generasi Perspektif Al-Qur’an (Studi terhadap Surah Al-Kahfi Ayat 82) Hidayatullah Ismail; Surbakti Amin; Dasman Yahya Ma’ali; Mochammad Novendri S
AL-FIKRA Vol 21, No 1 (2022): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v21i1.16570

Abstract

The glory of a generation is inseparable from what is composed and built by the parents, one of the most influential is the piety of the parents. This article deals with how the relevance of parental piety to the glory of the child in the study of surah al-Kahfi verse 82. This paper uses a thematic tafsir approach with several sources and references. As for the discussion, it is mentioned that among the parents as a good example and character shaper starting from the selection of a partner must be the aspect that is assessed is the piety of the prospective father or mother of the children later. Then maintain a good relationship with his god and teach the family in knowing God and religion. The power of parental prayer is an no less important aspect that parents must do. Then love and tenderness, in surah al-Kahfi verse 82 it is seen that a pious grandfather has thought of his grandchildren and descendants to become a glorious generation. Next is to pay attention to alimony from halal or haram sources to the family. Also give a good name to the child as in surah al-Kahfi the child is named by his parents with Sharim which means firm and sharp reflects the character of wise yet intelligent and Ashram which means holy place.
Reaktualisasi Moderasi Islam Terhadap Problematika Syariah Pada Era 4.0 Mochammad Novendri S; Hidayatullah Ismail; Dasman Yahya Maali
An-Nida' Vol 46, No 1 (2022): January - June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v46i1.19227

Abstract

Artikel ini membahas tentang reaktualisasi moderasi Islam terhadap problematika syariah pada era 4.0. Problematika syariah adalah permasalahan yang tiap hari berada dilingkungan kaum muslimin , baik berupa muamalah maupun ibadah. Maka penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai moderasi islam terhadap problematika syariah pada era 4.0. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka. Metode pengumpulan data pada penelitian ini meliputi buku-buku dari data primer dan data sekunder, serta sumber lainnya. Metode analisis dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan konten analisis. Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa moderasi Islam perspektif syari’ah dapat dikelompokkan dalam bentuk tiga aspek diantaranya dengan meringakan beban (taklil al-taklif), mempermudah urusan (‘adam al-harj) dan pelaksanaan hukum dengan bertahap (al-tadarraj al-tasyri’). Reaktulisasi moderasi Islam di era 4.0 adalah sebagai perwujudan dari implementasi konsep moderasi Islam berbasis syariah dalam mengikuti kemajuan zaman, dengan memperhatikan aspek prinsip dan dasar dalam memahami agama Islam.
Typology of Learning The Meaning of Hadith on Yusuf Al-Qaradhawiy Perspective Eli Sabrifha; Khairunnas Jamal; Mochammad Novendri S
Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 2 No. 2 (2022): Pendidikan Agama Islam dalam Era Merdeka Belajar
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article is entitled typology of learning the meaning of hadith according to Yusuf Al-Qardhawi in his book entitled Kaifa Nata'amal Ma al-Sunnah Al-Nabawiyah. In understanding a hadith text, al-Qardhawi also often uses several approaches in explaining the meaning of sentences both in text and context. This article examines how al-Qardhawi applies methods to differences in understanding hadith, and how al-Qardhawi's method resolves dualism of opinion in one hadith text and meaning in its interpretation. Using a descriptive-analytical approach, this article examines the basic concepts of different ways of understanding hadith, looks for the roots of the character's thoughts, explains the advantages and disadvantages of the method including its implications. From the results of the discussion, it can be concluded that the patterns used include studying the meaning of hadith according to the instructions of the Qur'an, analyzing the opposite of a hadith with the Qur'an, collecting hadith in one theme, merging and interpreting hadith, understanding hadith historically, paying attention to the meaning of haqiqi and majazi and ascertaining the meaning and connotation of words in the hadith.
Strategi Sultan Syarif Kasim II (1915-1945) Terhadap Pemeberdayaan Perempuan Berbasis Pendidikan Aslati Aslati; M Khairul Amri; Silawati Silawati; Mochammad Novendri S
AL-QOLAM : Jurnal Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6, No 2 (2022): AL QOLAM: Jurnal Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pemberdayaan perempuan berbasis pendidikan yang dilakukan oleh Sultan Syarif  Kasim II. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah enabling, empowering, dan mandiri. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif berbasis library research dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, pengamatan, studi dokumentasi, dan lembaran-lembaran atau buku yang sudah ditulis dan diterbitkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada sejarah pemberdayaan perempuan melalui pendidikan di Siak Sri Indrapura, hal ini hanya dapat berupa orang-orang tua dahulu yang hidup pada zaman itu yang masih hidup dan dituangkan dalam bentuk tulisan atau buku, Pendidikan perempuan hadir di Siak yaitu menyelamatkan anak Siak dari kebodohan, menyelamatkan anak perempuan yang terikat dengan adat. Maka straegi dalam pemberdayaan perempuan adalah dengan meningkatkan mutu jaminan pendidikan nya agar perempuan bisa menjadi mandiri dan kemandirian nya. Jika tidak ada pendidikan perempuan di Siak maka rakyat siak akan merasakan kebodohan. Sultan Syarif Kasim II adalah salah sebagai tokoh pejuang Siak bersama permaisuri pertama dan kedua untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan perempuan ini.Kata Kunci: Pemberdayaan, Pendidikan, Sultan Syarif Kasim II
HERMENEUTICS AND ITS IMPLICATIONS FOR UNDERSTANDINGTHE PRELIMINARY HADITS Hidayatullah Ismail; Dasman Yahya Ma’ali; Mochammad Novendri S; Helmi Basri
Salwatuna : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 3 (2022): INTERNALISASI TOLERANSI DALAM HALAQOH KEBANGSAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

: This article is entitled the hermeneutic method and its implications for understanding hadith. In understanding the hadith, there are hadiths that are not the same as the Koran, both at the level of certainty of the presence of the text (qaṭ'ī al-wurūdah) and at the level of certainty of the argument (qaṭ'ī al-dalālah). This article examines how the presentation of hermeneutics and its implications for the understanding of hadith. Using a descriptive-analytical approach, this study examines the basic concept of an interpretive approach to understanding a hadith. From the results of the discussion, it can be concluded that the hadith sciences that have been relied on so far, will be more evident in their effectiveness when complemented by a hermeneutic approach that examines not only the horizon of the text, but also the horizons of the initiator (Prophet), readers (rijal al-hadis, mukharrij al-hadith) and mufassir), and its contextuality. The hermeneutic approach in the interpretation of hadith can be carried out through three layers of interpretation, namely: (2) interpretation from "inside" the hadith text (meaning within the text); (2) interpretation of the things surrounding the hadith text (meaning behind the text); and, (3) critical interpretation of hadith texts (meaning in front of the text). These three layers of interpretation have focuses, goals, and methods that complement one another. Interpretation of hadith with a hermeneutic approach is felt to be able to generate meanings that combine the elements of textuality and contextuality of hadith at once, bearing in mind that a text can only find its meaning in context.
Implikasi Konsep Naskh Dan Mansukh Terhadap Istimbat Hukum Eli Sabrifha; Mochammad Novendri S
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 16, No 6 : Al Qalam (November 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i6.1840

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai implikasi konsep naskh dan Mansukh terhadap istinbath hukum. Hukum Islam selalu mendialogkan al-Qur’an sebagai teks yang terbatas dengan berbagai problem yang dihadapi. Ulama berbeda pendapat tentang bagaimana cara menghadapi ayat-ayat yang sepintas menunjukan adanya gejala kontradiksi. Dari situlah munculnya pembahasan tentang nasakh dan Mansukh. Maka tulisan ini bertujuan untuk menganalisa mengenai implikasi konsep naskh dan Mansukh terhadap istimbat hukum. Adapun hasil pembahasan yang dapat disimpulkan bahwa naskh dan Mansukh secara teks dapat dikelompookan atas empat metode, naskh dari teks ayat al-Qur’an dengan teks ayat al-Qur’an, dari teks ayat al-Qur’an dengan teks hadis atau sunnah. Dari dari teks sunnah dengan dari teks ayat al-Qur’an, dan dengan dari teks sunnah dengan teks sunnah sendiri. Secara ideal naskh erat kaitannya dengan hukum, maka hanya pada wilayah kalimat yang mengandung perintah dan larangan. Kontroversi tentang ada tidaknya teori naskh akhirnya mencuat ke permukaan dan menjadi isu yang tak kunjung berakhir, hingga melahirkan isu revisi terhadap dalil. Namun, implikasi tersebut bukanlah sebagai bentuk revisi, akan tetapi sebagai prosesi dalam penerapan hukum dengan menimbang kepada aspek psikolog dan sosio masyarakat ketika dalil tersebut diwahyukan
Digital Augmented Reality (AR) Tahsin Development of Makharijul-Huruf Learning Nelvawita Nelvawita; Idria Maita; Mochammad Novendri S
AJIS: Academic Journal of Islamic Studies Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/ajis.v8i1.6660

Abstract

The activity of reading the Al-Qur’an is an important lesson that must be understood by every Muslim because it is a guide in life and is of value in worship. The process of learning to read the Al-Qur’an is currently often ignored because it is covered by technological dynamics and is considered not too important with Latin readings. So this study is intended to present products in media development in learning makharijul than al-Qur'an letters with the Tahsin Digital Augmented Reality android application platform. This research goes through the stages of conducting research with the type of R&D and the Borg and Gall model. After going through several processions, it can be found in the results of this study that the media developed in the procession of learning makharijul letters in this Augmented Reality digital tahsin application can be accessed on the Play Store on the Android platform. Based on comments from experts, namely tahsin experts and experts in the field of technology, it has been shown that this application can be categorized as very valid and can be used in supporting the learning of makharijul letters, because of Augmented Reality technology which is unique in the delivery of each letter, then also equipped with animations and audio samples from scientifically verified experts. The Tahsin Digital Augmented Reality application can be used by anyone from basic education to higher education.