Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sosialisasi Technopreneurship dan Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah Terhadap Siswa – siswi SMP Roudlotul Ulum Bangil, Pasuruan Rosada Yulianti Naulina; Lintang Alivia Anggerta; Aulia Firda Alfiana; Ninik Nigusti Ayu Sunardi; Handik Hendratama; Daning Kinanti Sutama; Diana Novita Sari; Listiyana Candra Dewi
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 3, No 1 (2023): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v3i1.413

Abstract

Minyak goreng adalah minyak nabati yang dimana memiliki masa penggunaan yang terbatas dalam pemakaiannya.Oleh karena itu, minyak goreng yang melewati masa pengunaannya harus digantikan dengan minyak goreng yang baru. Minyak goreng yang tidak bisa dipakai inilah yang biasa disebut dengan minyak jelantah. Salah satu bentuk pemanfaatan minyak jelantah dengan cara mengolahnya kembali untuk pembuatan sabun padat. Sabun padat dihasilkan dari proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu untuk mengembangkan pengetahuan siswa siswi SMP Roudlotul Ulum Bangil, Pasuruan mengenai Technopreneurship. Technopreneurship itu sendiri yaitu penggabunga teknolgi dalam pembentukan sebuah usaha atau kewirausahaan. Salah satunya yaitu dengan mengolah limbah yang menjadi bahan yang terbuang yang banyak orang tidak mengetahui bahwa bila ddiproses dengan baik akan menghasilkan produk dengan nilai ekonomi yang tinggi. Metode yang kami gunakan yaitu pengumpulan minyak jelantah, pembutan sabun dari minyak jelantah,tahap analisa dan tahap pengenalan produk. Didapatkan produk sabun dari minyak jelantah dengan branding ‘Sabun MJ’ dengan kelayakan analisa usaha dari BEP dalam banyaknya produk terjual sebesar 42 pcs dan BEP dalam rupiah sebesar Rp.112.200. Kegiatan menyelaraskan teknologi dan enterpreneurship dalam pelatihan pemberdayaan masyarakat terutama dikalangan siswa – siswi SMP Roudlotul Ulum Bangil memberikan hasil yang baik. Dimana segala sumber dalam membangun kewirausahaan dengan teknologi tepat guna telah dilakukan. Dari proses pembuatan sabun dari minyak jelantah, analisa SWOT, analisa keuangan hingga analisa marketing telah di rancang dan dilakukan dengan baik.
PEMANFAATAN DAUN PINUS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PULP MENGGUAKAN NATRIUM HIDROKSIDA Hendratama, Handik; Lintang Alivia Anggerta; Aulia Firda Alfiana
Ekliptika : Jurnal Inovasi Teknologi Berkelanjutan Vol. 3 No. 01 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55757/ekliptika.v3i01.135

Abstract

Kebutuhan akan kertas meningkat dari tahun ke tahun dengan nilai kebutuhan 13,4 juta ton pada tahun 2014. Berdasarkan hal tersebut penelitian bahan baku pembuatan pulp yang murah terus dikembangkan. Penelitian ini menganalisa potensi daun pinus sebagai bahan pembuatan pulp melalui 3 tahapan proses yaitu, tahap persiapan bahan, proses pulping dan dilanjutkan dengan tahapan analisa kadar selulosa. Penelitian ini menghasilkan rendemen pulp tertinggi sebesar 57,14 % dengan kandungan selulosa dalam pulp sebesar 59,14 %. Hasil ini menunjukkan bahwa secara linier konsentrsi NaOH mempengaruhi kadar selulosa pada pulp dengan tingkat kepercayaan 18,79. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa daun pinus berpotensi untuk dijadikan bahan baku dalam pembuatan pulp
Sintesis Silika dari Abu Terbang (Fly Ash) Batubara PT YTL Paiton secara Batch Rizkita, Nadya; Diana Novita Sari; Aulia Firda Alfiana; Theresia Dea Randha Rosalina
Ekliptika : Jurnal Inovasi Teknologi Berkelanjutan Vol. 5 No. 1 (2024): Terbitan Juli 2024
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55757/ekliptika.v5i1.456

Abstract

Fly ash, as waste from burning coal, contains dominant amounts of silica (SiO2), so it can be used as a source of silica. Silica synthesis can be done by reacting fly ash with an alkaline solution and precipitating the silica with an acidic solution. In this research, the variables used are the type of reactant, process temperature and the mass ratio of the raw material to the reactant, with the aim of knowing the silica yield produced. Silica synthesis was carried out using 3M NaOH and KOH with variations in temperature (75, 85, 95, 105 oC), mole ratio of fly ash to NaOH (1:10.09; 1:12.61; 1:15.13) and KOH ( 1:7.34; 1:9.17). The initial fly ash content was carried out by XRF analysis and the silica resulting from the extraction process was calculated by % yield and SEM analysis. The research shows that the highest % yield at a temperature of 950C and mole ratio of 1:15.13 is 105.6% using NaOH solvent and a raw material: reactant ratio of 1:11 of 1.184 grams with yield of 43.05% using KOH solvent, Yields that exceed 100% are caused by impurities that are taken in during the silica extraction process. The silica results in both reactant type variables have an average particle size of 36 -77 nm.
A COMPARISON OF MACERATION AND SOCKLETATION EXTRACTION METHODS ON FLAVONOID CONTENTS OF BELUNTAS LEAF EXTRACT Aulia Firda Alfiana; Handik Hendratama; Diana Novita Sari; Alifatun Nada
Ekliptika : Jurnal Inovasi Teknologi Berkelanjutan Vol. 5 No. 2 (2024): Terbitan Januari 2024
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55757/ekliptika.v5i2.576

Abstract

This research aims to analyze the flavonoid compound of beluntas leaves (Pluchea indica L) using maceration and soxhletation extraction methods. Extraction uses 96% methanol solvent with a ratio of 1:10, 1:15, 1:20 w/v and with a soxhletation extraction time of 60 minutes, 120 minutes, 180 minutes at a temperature of 80oC, while the maceration time is 3 days at room temperature. Qualitative testing of flavonoid compounds uses the Shinoda test which is characterized by a change in the color of the sample to yellow or red-orange. The test results of all samples used showed the presence of flavonoid compounds which were characterized by changes in the color of the samples from yellow to red-orange. The research results showed that the best flavonoid content using the maceration extraction method was 51.52 mg QE/g at a ratio of 1:20 w/v, while the flavonoid content using the soxhletation extraction method was 53.96 mg QE/g at a ratio of 1:20 w/v.