Meri Susanti
UIN Imam Bonjol Padang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kecanduan Belanja Online: Analisis Perilaku Kaum Rebahan di Lingkungan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang Afrita Melani Putri; Wanda Fitri; Meri Susanti; Lusi Tania Agustin
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi VOLUME 9 NOMOR 2 TAHUN 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v9i2.5706

Abstract

Perilaku belanja online ini menjadi gaya baru dalam hidup masyarakat di era digital saat ini. Bahkan gaya hidup ini berkembang pesat selama masa pandemi COVID 19. Dengan hanya menunggu di rumah seeorang dapat memesan barang dan belanja dengan mudah hanya melalui sebuah aplikasi. Perilaku seseorang seperti ini akhrnya dikenal dengan istilah perilaku rebahan. Maksudnya hanya sambil rebahan saja di tempat tidur atau di rumah seseorang bisa melakukan aktivitas apa saja yang biasanya hanya dilakukan di luar rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku belanja online ini berkembang di kalangan mahasiswa yang merupakan bagian dari generasi rebahan tersebut. Perilaku belanja online ini akan dianalisis melalui aspek kognitif, afektif, dan konatif dengan menggunakan metode penelitian kualitatitf. Informan dipilih melalui teknik snowball sampling dan alat pengumpul datanya adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perilaku belanja online dilihat dari aspek kognitif memperlihatkan bahwa semua informan memiliki ketertarikan yang besar terhadap aplikasi belanja online yang ada. Hal itu dibuktikan dengan pengetahuan dan pengalaman yang cukup baik dalam berbelanja secara online. Dari segi afektif, semua informan yang melakukan belanja online merasa puas dalam melakukan transaksi selama ini. menurut mereka belanja secara online sangat mudah, cepat, dan menyenangkan. hal itu ditunjukan dengan rasa puas terhadap proses dan produk-produk yang diterima. Selanjutnya dari aspek konatif, dengan alasan kepuasan dan kemudahan tersebut maka hampir semua kegiatan belanja di lakukan secara online. Temuan ini juga menjelaskan bahwa belanja online dikalangan mahasiswa adalah bagian dari gaya hidup. Karena belanja online dapat memberikan kepuasan secara psikologis dan sosial. Dengan demikian menjadi generasi rebahan bukan hal yang negatif karena menurut mereka perilaku tersebut sesuai dengan perkembangan zamannya.
FENOMENA PERCERAIAN PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI KOTA PADANG Aqilah Aqilah; Abd. Rahman; Meri Susanti
Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 12, No 2 (2021): Volume 12 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jbki.v12i2.3701

Abstract

Covid-19 terjadi sejak akhir 2019 yang menjadi isu kesehatan paling menghebohkan termasuk Indonesia. Sebagai pemutus mata rantai penyebaran Covid-19, pemerintah telah membuat kebijakan “Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)” yang berisikan tentang bekerja dan belajar dari rumah.Akibat dari kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah banyak sekali dampak yang timbul termasuk kepada kesejahteraan keluarga, dimana pada saat pandemi covid 19 berlangsung terjadi peningkatan angka perceraian. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji bagaimana fenomena perceraian pada masa pandemi covid 19 di Kota Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk perceraian, dan apa saja faktor penyebab perceraian pada masa pandemi Covid 19. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek penelitian ini adalah pasangan suami istri yang ingin bercerai di Kantor Pengadilan Padang dan sebagai subjek pendukung yaitu Ketua Majelis. Teknik pengambilan sampel melalui purposive sampling dengan jumlah 5 informan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan observasi dan wawancara.Temuan penelitian adalah: (1) Bentuk perceraian pada masa Covid-19, yakni yang pertama yaitu, cerai gugat dari bentuk fasakh, yaitu sebab-sebab syar’i yang mungkin merugikan pihak perempuan. Dari bentuk khuluq’, yaitu talak yang diucapkan oleh istri dengan mengembalikan mahar yang pernah dibayarkan oleh suaminya. Bentuk yang kedua yaitu cerai talak.dari bentuk talak bain sughra, yaitu perceraian yang dilakukan oleh suami dengan mengucapkan (melafazkan) talak satu atau talak dua kepada isterinya dan dari bentuk bain qubra, yaitu perceraian di mana suami mengucapkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya. (2) Faktor penyebab perceraian yakni, faktor ekonomi, karena banyak sekali pengangguran yang mengakibatkan perselisihan di keluarga karena tidak tercukupinya kebutuhan keluarga.Kedua, ketidakharmonisan, terjadinya perselisihan antara suami dan istri yang terjadi setiap hari yang mengakibatkankan pertengkaran di antara mereka.Ketiga, orang ketiga (perselingkuhan), karena sudah merasa tidak nyaman dengan pasangan, dan sudah merasa bosan bertengkar dengan pasangan yang mengakibatkan perselingkuhan terjadi.
FUNGSI LAYANAN INFORMASI DALAM MEMBERIKAN PEMAHAMAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL KEPADA ANAK Meri Susanti; Fakhrurozi Onan
Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 13, No 1 (2022): Volume 13 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jbki.v13i1.4213

Abstract

Pelecehan seksual merupakan perilaku yang bersifat seksual yang tidak diinginkan dan tidak dikehendaki oleh penerima atau korbannya dan berakibat mengganggu diri penerima pelecehan. Perilakunya yang dapat digolongkan sebagai tindakan pelecehan seksual seperti pemaksaan melakukan kegiatan seksual, pernyataan merendahkan yang berorientasi seksual atau seksualitas, lelucon yang berorientasi seksual, permintaan melakukan tindakan seksual yang disukai pelaku dan juga ucapan atau perilaku yang berkonotasi seksual, tindakan-tindakan tersebut dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung (implicit), N.K. Endah Triwijati (2017). Orang tua dan masyarakat secara umum, termasuk juga anak, perlu diberikan informasi tentang pelecehan seksual pada anak dan upaya pencegahannya, salah satu cara melalui layanan informasi. Metode penelitian ini adalah pustaka (library research) dengan mengunakan analisis isi buku(content analyses), Suharsimi Arikunto (2010:16)Hasil dari penelitian ini yaitu; Fungsi pemahaman yang diberikan dalam layanan informasi berupa pengetahuan dan informasi mengenai pelecehan seksual pada anak yang dapat menghasilkan pemahaman kepada individu yang bersangkutan. Pemahaman tersebut juga dapat meliputi pemahaman tentang diri, pemahaman lingkungan (keluarga, sekolah, dan masyarakat), dan pemahaman terhadap cara-cara penyesuaian dan pengembangan diri secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki anak. Fungsi pencegahan yang dapat dilakukan dengan layanan informasi yaitu dengan memberikan pendidikan seks pada anak dimulai sejak anak usia dini dengan menjelaskan fungsi alami seks sebagai bagian diri mereka, serta konsekuensinya jika salah dipergunakan. Demikian anak dapat mengetahui perilaku mana saja yang tergolong pada pelecehan seksual, sehingga anak dapat tercegah terhindar terhindar dari pelecehan seksual yang dapat mengakibatkan permasalahan yang mungkin timbul dan dapat mengganggu, menghambat, atau menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tersebut dalam proses perkembangannya.