Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

CARA KERJA COMMUNITY DEVELOPMENT DALAM MENUMBUHKAN DAN MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT Yulia Annisa; Wanda Fitri
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi VOLUME 8 NOMOR 2 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v8i2.3586

Abstract

Secara umum community development dipahami sebagai kegiatan pengembangan masyarakat yang diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat dalam mencapai kondisi sosial-ekonomi-budaya yang lebih baik. Prinsip kerja konsep community development adalah masyarakat menjadi lebih mandiri dengan kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik karena mampu memanfaatkan  sumber daya yang tersedia di sekitar mereka. Program community development memiliki tiga karakter utama yaitu berbasis masyarakat (community based), berbasis sumber daya setempat (local resource based), dan berkelanjutan (sustainable) dengan sasaran capaian yaitu menumbuhkan potensi masyarakat dengan kapasitasnya sendiri. Kapasitas masyarakat dapat dicapai melalui upaya pemberdayaan (empowerment), kemanan (security), kesetaraan  (equity), keberlanjutan (sustainability), dan kerjasama (cooperation). Pada tahap pemberdayaan, anggota masyarakat dapat ikut dalam proses produksi atau institusi penunjang dalam proses produksi. Kelima upaya tersebut harus berjalan secara simultan. Masyarakat sebagai suatu sistem sosial yang besar yang di dalamnya berisikan unit-unit sosial yang kecil yang disebut kelompok/komunitas, maka dalam praktiknya pengembangan masyarakat sesungguhnya bukanlah kerja yang mudah. Oleh karenanya diperlukan upaya dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada pada mereka sehingga menjadi sebuah masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Cara kerjanya tetap memperhatikan kelompok-kelompok kecil dalam masyarakat kemudian mengembangkannya sehingga  terbentuk jaringan yang saling bersinergi. Dengan demikian pengorganisasian dan pengembangan masyarakat menjadi lebih penting.
PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) IMAM BONJOL PADANG YANG BERLATAR BELAKANG PENDIDIKAN AGAMA DAN UMUM mansyur Mansyur S; Wanda Fitri; Muhammad Fauzi; Siska Novra Elvina
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi VOLUME 9 NOMOR 1 TAHUN 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v9i1.4311

Abstract

Penelitian ini adalah tentang perilaku beragama mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang yang dilihat dari latar belakang pendidikan terakhir (agama dan umum). Perilaku beragama yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku yang tampak melalui kegiatan ibadah sehari-hari. Adapun batasan masalahnya adalah bagaimana perilaku beragama mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang dilihat melalui aspek kesalehan individu dan kesalehan sosial serta bagaimana implikasinya terhadap bimbingan konseling agama Islam. enelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, teknik pengumpulan datanya adalah observasi dan wawancara. Subjekpenelitian ini adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang berjumlah11 orang. Teknik penetapan subjek dalam penelitian ini  menggunakan teknik snowball sampling. Teknik ini dipilih karena jumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padangyang begitu banyak dan terbatasnya waktu izin penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Perilaku beragama mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang jika dilihat melalui aspek kesalehan individu adalah seperti melaksanakan shalat berjamaah di masjid kampus, menunaikan ibadah puasa, dan melaksanakan dzikir. Namun ada perbedaan antara mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan agama dan umum. Mahasiswa berlatar belakang pendidikan agama lebih mampu menjelaskan dan memberikan pemaknaan tentang hakikat dari ritual keagamaan yang dilakukan. 2) Perilaku beragama mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang jika dilihat melalui aspek kesalehan sosial adalah seperti memiliki solidaritas sosial, memiliki sikap toleransi, mutualitas atau saling tolong menolong, berperilaku adil dan seimbang dan menjaga stabilitas lingkungan. 3) Kesalehan individu dan sosial dapat dibangun melalui layanan bantuan bimbingan konseling agama Islam yang proporsional dan professional
Widow Psychological Well-Being During Covid-19 Pandemic At Nagari Tandikat, Patamuan, Padang Pariaman Regency Ilmiyanti Refi Fadila; Wanda Fitri; Jemkhairil Jemkhairil; Siska Novra Elvina
AGENDA: Jurnal Analisis Gender dan Agama Vol 4, No 1 (2022): AGENDA: Jurnal Analisis Gender dan Agama
Publisher : State Institute of Islamic Studies Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.187 KB) | DOI: 10.31958/agenda.v4i1.5888

Abstract

The emergence of COVID-19 has brought many changes in society. Therefore, this research focuses on discussing the psychological well-being of widows during the COVID-19 period in Nagari Tandikat, Patamuan districts, Padang Pariaman regency. The theoretical perspective uses Ryff's theory of psychological well-being consisted six basic dimensions. It uses a qualitative method with descriptive analysis. Observation and interviews were conducted in collecting data. The sampling technique used were purposive sampling for six widows as the informants. The result showed that most widows have a good psychological well-being in Nagari Tandikat. The informants meet all dimensions of psychological well-being such as have good self-acceptance, make their own living, are able to utilize human resources and natural resources, have directed life goals, and make the past as a lesson. However, there is one informant who has less positive relationship with another person.
Kecanduan Belanja Online: Analisis Perilaku Kaum Rebahan di Lingkungan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang Afrita Melani Putri; Wanda Fitri; Meri Susanti; Lusi Tania Agustin
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi VOLUME 9 NOMOR 2 TAHUN 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v9i2.5706

Abstract

Perilaku belanja online ini menjadi gaya baru dalam hidup masyarakat di era digital saat ini. Bahkan gaya hidup ini berkembang pesat selama masa pandemi COVID 19. Dengan hanya menunggu di rumah seeorang dapat memesan barang dan belanja dengan mudah hanya melalui sebuah aplikasi. Perilaku seseorang seperti ini akhrnya dikenal dengan istilah perilaku rebahan. Maksudnya hanya sambil rebahan saja di tempat tidur atau di rumah seseorang bisa melakukan aktivitas apa saja yang biasanya hanya dilakukan di luar rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku belanja online ini berkembang di kalangan mahasiswa yang merupakan bagian dari generasi rebahan tersebut. Perilaku belanja online ini akan dianalisis melalui aspek kognitif, afektif, dan konatif dengan menggunakan metode penelitian kualitatitf. Informan dipilih melalui teknik snowball sampling dan alat pengumpul datanya adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perilaku belanja online dilihat dari aspek kognitif memperlihatkan bahwa semua informan memiliki ketertarikan yang besar terhadap aplikasi belanja online yang ada. Hal itu dibuktikan dengan pengetahuan dan pengalaman yang cukup baik dalam berbelanja secara online. Dari segi afektif, semua informan yang melakukan belanja online merasa puas dalam melakukan transaksi selama ini. menurut mereka belanja secara online sangat mudah, cepat, dan menyenangkan. hal itu ditunjukan dengan rasa puas terhadap proses dan produk-produk yang diterima. Selanjutnya dari aspek konatif, dengan alasan kepuasan dan kemudahan tersebut maka hampir semua kegiatan belanja di lakukan secara online. Temuan ini juga menjelaskan bahwa belanja online dikalangan mahasiswa adalah bagian dari gaya hidup. Karena belanja online dapat memberikan kepuasan secara psikologis dan sosial. Dengan demikian menjadi generasi rebahan bukan hal yang negatif karena menurut mereka perilaku tersebut sesuai dengan perkembangan zamannya.
Psychological Well-Being Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Belajar Daring Selama Pandemi Di Kenagarian Kapa Kecamatan Luhak Nan Duo Pasaman Barat Jannatul Maqwa; Wanda Fitri; Nasril Nasril; Siska Novra Elvina
Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 13, No 1 (2022): Volume 13 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jbki.v13i1.4278

Abstract

Sesuai kebijakan pemerintah untuk melaksanakan belajar di rumah secara daring selama masa covid-19, hal ini mempengaruhi peran orang tua di rumah dengan menampingi anak belajar secara intens. Banyak orang tua yang merasa tidak siap menjadi “guru” bagi anak-anaknya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kondisi psychological well-being orang tua dalam mendampingi anak belajar daring selama pandemi di Kenagarian Kapa Kecematan Luhak Nan Duo Pasaman Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan penelitian sebanyak 6 orang. Teknik penentuan informan menggunakan teknik snowball sampling dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Penerimaan diri pada mayoritas informan rendah, informan cenderung menyerah dengan keadaan yang ada, hanya sebagian kecil yang ikhlas menerima keadaan. (2) Hubungan positif dengan orang lain pada mayoritas informan cenderung menunjukkan hal negatif, terlihat ketika meluapkan emosi yang tidak terkontrol. (3) pada aspek otonom, seluruh informan tidak mampu hidup mandiri, mereka membutuhkan orang lain. (4) Penguasaan lingkungan, mayoritas informan tidak mampu menguasai lingkungannya dan hanya sebagian kecil saja yang mampu. (5) Informan memiliki tujuan hidup yang rendah, tidak memikirkan masa depan dan tidak memiliki cita-cita. (6) mayoritas informan tidak mampu beranjak dari masa lalu dan perubahan dirinya kepada pribadi yang buru, hanya sebagian yang mampu beranjak dari masa lalu dan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.