Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BISNIS ARISAN SEPEDA MOTOR SISTEM LELANG MERUPAKAN SUBSIDI SILANG ANTAR ANGGOTA Juwarta, Juwarta
Orbith Vol 11, No 3 (2015): November 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mendirikan organisasi arisan sepeda motor sangat membutuhkan perencanaan yang matang untukmempersiapkan segala sesuatu yang mendukung.  Pertama-tama langkah yang diperlukan adalahmengumpulkan anggota sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan.  Langkah selanjutnya adalahpelaksanaan arisan sepeda moptor sistem lelang dengan jangka waktu tertentu sampai dengan semuaanggota melaksanakan kewajiban dan memperoleh hak sesuai dengan Anggaran Dasar dan AnggaranTumah Tangga sangat diperlukan guna memperlancar kegiatan arisan.  Kebiasaan yang terjadikarenasistem arisan sepeda motor tersebut sistem lelang yang mengambil dulu memberi subsidi kepada yangmengambil haknya lebih belakangan, karena pengeluaran sampai dengan selesai lebih banyak yangmengambil haknya terlebih dahulu.
STRATEGI BISNIS GUNA MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN Juwarta, Juwarta
Orbith Vol 11, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strategi bisnis adalah suatu teknik manajemen untuk mengembangkan dalam bidang usaha agar dicapai hasil yang lebih optimal dalam waktu mendatang. Strategi bisnis ini bertujuan upaya manajemen mengarahkan aspek strategi dalam bisnis, sehingga lebih profitabel. Ada empat (4) macam strategi bisnis yang dapat diterapkan di dalam mengembangkan kewirausahaan antara lain : Pertama, strategi exspansi yaitu memperluas usaha baru dengan menambah fungsi baru, produk, dan atau pasar baru. Kedua,strategi stabilitas berarti mempertahankan bisnis yang ada dengan tingkat usaha yang sama. Ketiga, strategi penciutan berarti memperkecil bisnis yang telah digeluti. Keempat, strategi kombinasi berarti melakukan lebih dari satu strategi atau merupakan gabungan strategi pertama, kedua, dan ketiga.
PEMUTUS TENAGA SISTEM HEMBUS PADA RANGKAIAN TRANSMISI LISTRIK Juwarta, Juwarta
Orbith Vol 11, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya lokasi sumber energi primer konvensional tidak selalu dekat dengan pusat beban sehingga pusat pembangkit tenaga listrik dibangun di lokasi yang terpisah (jauh) dari pusat beban dan penyaluran daya dilakukan melalui instalasi penyaluran (saluran transmisi gardu induk). Gardu induk merupakan suatu instalasi yang terdiri dari peralatan yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkantegangan sistem pengukuran, pengawasan operasi serta pengaturan pengamanan dari system tenaga listrik dan mengatur penyaluran daya ke gardu lain melalui jaringan transmisi. Di dalam suatu gardu induk terdiri dari berbagai macam peralatan tegangan tinggi, salah satu diantaranya adalah pemutus tenaga (PMT) / circuit breaker, yang merupakan saklar yang dapat digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan arus beban dan arus gangguan. Pada jaringan transmisi sangat dibutuhkan peralatan yang disebut dengan pemutus tenaga system hembus.
BERBAGAI JENIS PELELANGAN PEKERJAAN PROYEK YANG LAZIM DILAKUKAN DI NEGARA INDONESIA Juwarta, Juwarta
Orbith Vol 12, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara umum pelelangan pekerjaan dapat ditinjau dari dua segi yaitu dari jenis pekerjaan dan dari jenispelelangan.  Jenis pekerjaan yang dilelangkan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:Pertamapelelangan bangunan, dalam pelelangan ini, jenis pekerjaan ya ng dilelangkan adalah pekerjaan yangmenyangkut pembuatan suatu bentuk bangunan. Kedua pelelangan peralatan, dalam pelelangan ini, jenispekerjaan yang dilelangkan adalah pekerjaan yang berhubungan dengan penyediaan suatu peralatantertentu. Ketiga pelelangan perawatan, dalam pelelangan ini jenis pekerjaanyang dilelangkan adalahsuatu pekerjaan yang merupakan perawatan suatu bentuk bangunan yang sudah ada.Sedangkan jenispelaksanaan pelalangan pekerjaan proyek dapat juga dibedakan menjadi tiga yaitu:Pertama pelalanganumum, proses pelaksanaan pelelangan ini dilaksanakan secara terbuka, dengan pengertian bahwa setiapkontraktor yang berminat dapat memasukkan penawaran secara tertulis.Kedua pelelangan terbatas,proses pelaksanaan pelelangan ini pemilik pekerjaan mempunyai kriteria tertentu, terhadap kontraktoryang akan memasukkan penawaran.Ketiga pelelangan penunjukkan langsung, proses pelaksanaanpelelangan ini pemilik pekerjaan menunjuk kontraktor atau rekanan sebagai pelaksanaan pekerjaan.
Rancang Bangun Trainer Pembelajaran Kendali PID (Proportional Integral Derivative) Kecepatan Motor DC Berbasis PLC dan HMI Arvin Karuniawan, Eriko; Hari Riyadi, Aji; Juwarta, Juwarta; Santoso, Ari; Syahid, Syahid
Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/saintek.v6i1.3177

Abstract

Kurangnya pemahaman mendalam mengenai algoritma PID di kalangan siswa dan tenaga pengajar, yang sering mengakibatkan penerapan yang kurang optimal dalam sistem kontrol otomatisasi. Oleh karena itu, pengembangan trainer pembelajaran PID sangat penting untuk menyediakan pemahaman teoritis dan praktik yang lebih baik, sehingga meningkatkan kompetensi dalam kontrol otomatisasi. Penelitian ini mengembangkan modul pembelajaran yang bertujuan untuk membantu mahasiswa atau pelajar dalam mempelajari kendali PID secara lebih efektif. Diharapkan kontribusinya dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis dalam bidang kendali PID dan sistem otomatisasi. Melalui trainer kendali kecepatan motor DC yang dibuat, pengujian dilakukan dengan parameter Kp=1, Ki=0,5, dan Kd=0,5, yang menghasilkan rata-rata overshoot sebesar 21%, waktu penyelesaian 2,106 detik, dan error steady state sebesar 20%. Temuan ini menunjukkan potensi pengembangan alat pengendalian sistem pada skala industri lebih lanjut dan pembuatan trainer untuk konsep-konsep kendali yang lebih kompleks di masa mendatang.
Penerapan Rancang Bangun PLTS Sistem Off-Grid Sebagai Kendali Penyiraman Otomatis Berbasis PLC Pada Perkebunan Widuri di Desa Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang Wasono, Adi; Arvin Karuniawan, Eriko; Hardito, Achmad; Ridlo Pramurti, Adeguna; Jamaah, Akhmad; Adiwismono, Agus; Triyani, Endang; Juwarta, Juwarta; Chambali, Moch.; Setijasa, Hery; Badruzzaman, Yusnan
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3145

Abstract

Kawasan Produksi Widuri yang terletak di Desa Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang merupakan sebuah Kawasan Perkebunan yang sebagian besar peralatan penyiraman masih mengandalkan suplai daya dari PLN. Untuk menunjang kebutuhan kegiatan penyiraman tanaman, kelompok pengabdian dosen Politeknik Negeri Semarang telah membuat dan memasang sistem PLTS yang bertujuan sebagai suplai daya utama dalam penyiraman tanaman di Kawasan Produksi Widuri. Total beban 315,8 Wh disuplai menggunakan baterai sebagai sumber utama berkapasitas 200 Ah serta dengan pengisian menggunakan panel surya berkapasitas 500Wp. Pada kegiatan pengabdian ini menggunakan LVD (Low Voltage Disconnect) untuk mekanisme perpindahan suplai energi dari baterai atau PLN untuk ke beban. Hasil dari pengukuran besaran listrik dapat dipantau menggunakan PZEM-015 dan P06S-100. Energi pengisian baterai tertinggi terjadi pada rentang waktu 11.30 – 12.00 sebesar 73.98 Wh dan total rata – rata per hari mencapai 932,32 Wh. Rata – rata pengisian energi baterai sebesar 68,75 Ah atau setara dengan 34% kapasitas baterai. Dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan PLTS Off-Grid dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap energi listrik PLN serta dapat menjadi percontohan pemanfaatan energi listrik dalam rangka mendorong kemandirian energi nasional.