Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Struktur dan Distribusi Senyawa yang Diisolasi dari Berbagai Bagian Tanama Kadara (Caesalpinia bonduc): Review safwan safwan; Sucilawaty Ridwan; Abdul Rahman Wahid
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i1.13245

Abstract

Kebiul atau Kadara (Caesalpinia bonduc) merupakan tanaman yang tumbuh di daerah yang lebih panas dan telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Beberapa daerah di Indonesia seperti Bima dan Dompu, tanaman kadara sangat banyak digunakan dalam formulasi obat tradisional seperti obat tradisional penambah nafsu makan. Beberapa laporan menunjukan, tanaman kadara mengandung berbagai senyawa yang memiliki aktivitas biologis. Ulasan penelitian ini melaporkan struktur dan distribusi senyawa yang telah diisolasi dari berbagai bagian dari tanaman kadara. Semua data ulasan diambil dari database Reaxys yang diseleksi berdasarkan kriteria inklusi-eksklusi dengan kata kunci Caesalpinia bonduc, new compound, tanpa batasan waktu. Hasil pengumpulan data diperoleh sebanyak 18 artikel yang sesuai kriteria. Hasil pengolahan data dari 18 artikel yang diperolah, sebanyak 98 struktur senyawa dari 5 bagian tanaman, terdistribusi sebanyak 53 dari daging buah, 13 dari akar, 12 dari barang, 10 dari daun, dan 10 dari kulit biji. Semua senyawa dari bagian daging buah dan akar teridentifikasi sebagai golongan diterpenoid sementara bagian laiinya dari golongan flavonoid, fenilpropanoid, polifenol, dan kuinon. Umumnya senyawa-senyawa tersebut diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan melarut metanol atau etanol dan difraksinasi menggunakan pelarut etil asetat, serta diisolasi menggunakan KLT dan HPLC semi-preparatif.
Edukasi terkait langkah pengembangan formula dan registrasi kosmetik melalui webinar Sucilawaty Ridwan; Wahida Hajrin; Windah Anugrah Subaidah; Eskarani Tri Pratiwi
INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/indra.v4i1.200

Abstract

Indonesia is a potential market for cosmetics. Students and lecturers at Departments of Pharmacy developed various cosmetic formulas, but limited to research or publications only. Lack of knowledge about the stages of developing good cosmetic formulas, good manufacturing cosmetics, and the steps in registration of cosmetic preparations is the main cause in developing cosmetic products. The method used in this community service is online conference. The participants were given a pretest and posttest to determine their level of understanding about cosmetics formula development and registration. About 190 participants attended the conference. Assessment by pretest and posttest obtained an average result of 50.22 ± 13.36 and 70.05 ± 18.97 respectively. The results show that there is a significant difference between pretest and posttest. The conference was considered good by the participants with an average score of 3.68 of 4. This conference provided increased knowledge to participants regarding the development of cosmetic formulas and the steps in cosmetic registration.
NANOEMULSION EXTRACT ETHANOL Brucea javanica (L) Merr. FORMULATION USING TWEEN 20 & TWEEN 80 AS EMULGATOR Windah Anugrah Subaidah; Wahida Hajrin; Eskarani Tri Pratiwi; Sucilawaty Ridwan
JURNAL KATALISATOR Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Katalisator Volume 8 No. 1, April 2023
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.255 KB) | DOI: 10.62769/katalisator.v8i1.1923

Abstract

Brucea javanica (L) Merr. has the potential to be developed as a topical application as a result of its high flavonoid content. However, advancements in pharmaceutical preparation are constrained by the chemicals' poor bioavailability when prepared conventionally. Nanoemulsion preparation has been an efficient method for enhancing topical preparation absorption. The previous studies show that the stable formulation of nanoemulsion depends on emulgator, especially tween. This study's objective is to create an ethanol extract of Brucea javanica (L) Merr. using tween 20 and tween 80 as emulsifying agent. A pseudo-ternary phase diagram was utilized to formulate the nanoemulsion formula. Physical characteristics such as particle size, polydispersity index, zeta potential, percent transmittance, drug load, viscosity, and pH were then analyzed for the nanoemulsion. At 15 sampling points, the formula tween 20 (surfactant):PEG 400 (cosurfactant) in a 1:1 ratio did not produce a clear preparation. In contrast, tween 80 with the same cosurfactant and ratio formed a formula that was transparent. The formula was then examined for its physical parameters, which included a particle size of 17.90.14 nm, a polydispersity index of 0.0970.012, a zeta potential of 84.63% transmittance, a drug load of 99.97%, a viscosity of 240 cp, and a pH of 7.194. According to the results, tween 80 is the most suited emulsifier for the production of Brucea javanica (L) Merr extract nanoemulsion. The study of physical attributes reveals that the nanoemulsion generated satisfies the criteria for nanoemulsions with desirable physical properties. Furthermore, the study provides data required for the development of a nanoemulsion of ethanol extract of Brucea javanica.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI BERBAGAI BAGIAN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) Meutia Yusnitasari; Citra Aulia; Sucilawaty Ridwan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.20982

Abstract

Alpukat (Persea americana Mill)  merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat pada berbagai bagian, seperti pada bagian daging buah, kulit, biji, serta daun. Menurut beberapa penelitian, alpukat memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, saponin, dan flavonoid. Kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam bagian tanaman alpukat memiliki manfaat sebagai antibakteri. Akan tetapi, terdapat variasi kandungan metabolit sekunder pada berbagai bagian tanaman alpukat serta perbedaan metode ekstraksi seperti menggunakan cara panas (refluks dan sokletasi) dan cara dinggin (maserasi dan perkolasi .  menyebabkan perbedaan efektivitas antibakteri. Keberadaan bakteri jahat dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, contoh nya bakteri akteri Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi terbanyak di dunia. Ulasan review ini melaporkan mengenai aktivitas antibakteri disertai metode ekstraksinya dari berbagai bagian dari tanaman alpukat. Semua data ulasan dari database google scholar dan Reaxys yang diseleksi berdasarkan kata kunci Persea americana Mill dan antibacterial activity ,  dengan batasan waktu 10 tahun terakhir.  Pertimbangan pemilihan di lihat dari tahun terbitnya jurnal yakni 10 tahun terakhir serta dilihat dari kesamaan jurnal yang membahas mengenai aktivitas antibakteri dari bagian tanaman alpukat disimpulkan bahwa bagian tumbuhan alpukat yang memiliki aktivitas antibakteri paling baik adalah bagian biji Alpukat dengan nilai Konsentrasi hambat minimum <500 mikrogram/mL dengan daya hambat.
Formulasi dan Karakterisasi Fitosom Ekstrak Biji Buah Makasar (Brucea Javanica (L) Merr) dengan Metode Pembuatan Hidrasi Lapis Tipis: Formulation and Characterization of Phytosome Extract Makassar Fruit Seeds (Brucea Javanica (L) Merr) with the Method of Manufacturing Thin Layer Hydration Nur Amalina Sabdarrifa; Windah Anugrah Subaidah; Sucilawaty Ridwan; Wahida Hajrin
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v7i1.2392

Abstract

Brucea javanica seeds hold promise as a powerful antioxidant source, boasting a high phenol content (61.1927±0.1560 mg GAE/g sample) and an IC50 value of 64,703 ppm. However, the inherent polar and bulky nature of these phenols limits their absorption in the body, hindering their effectiveness. This research introduces phytosomes, a potential solution, derived from Brucea javanica seed extract. The phytosomes are prepared using sonication and thin-film hydration techniques, with optimized parameters for phospholipid concentration, processing speed, and rotary evaporator temperature. Different ratios of phospholipid to Brucea javanica extract (1:1, 1:2, 1:3, and 2:1) are evaluated to determine the optimal phytosome formulation. Encapsulation efficiency serves as the primary parameter for selection. Finally, the most promising phytosome is characterized for particle size, polydispersity index, vesicle morphology, and the complexity of the formed compounds using infrared spectroscopy. This study strives to develop an optimal phytosome formulation from Brucea javanica seeds with superior absorption, aiming to enhance the antioxidant's pharmacological effects and open new avenues in the healthcare field. Keywords:          Brucea javanica, antioxidants, phenols, phytosomes, hydration of thin films   Abstrak Biji Brucea javanica kaya fenol (61,1927±0,1560 mg GAE/g sampel) dengan nilai IC50 64,703 ppm. Sifat polar dan bermolekul besar fenol menghambat absorpsinya. Penelitian ini menghadirkan fitosom dari ekstrak biji Brucea javanica untuk meningkatkan absorpsi. Fitosom diolah dengan metode sonikasi dan hidrasi lapis tipis, dengan optimasi konsentrasi fosfolipid, kecepatan, dan suhu rotary evaporator. Berbagai perbandingan fosfolipid dan ekstrak Brucea javanica (1:1, 1:2, 1:3, dan 2:1) dievaluasi untuk menentukan formula fitosom terbaik. Efisiensi penjerapan menjadi parameter utama. Fitosom dengan formula terbaik dikarakterisasi untuk mengetahui ukuran partikel, indeks polidispersitas, morfologi vesikel, dan kompleksitasnya dengan spektroskopi inframerah. Penelitian ini diharapkan menghasilkan formulasi fitosom optimal dari biji Brucea javanica dengan daya serap tinggi, meningkatkan efek farmakologisnya, dan membuka peluang baru di bidang kesehatan. Kata Kunci:         Brucea javanica, antioksidan, fenol, fitosom, hidrasi lapis tipis