Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Optimasi Formula Gel Serbuk Getah Ashitaba (Angelica keiskei Koidzumi) dan Uji Aktivitas Terhadap Lama Penyembuhan Luka Eksisi pada Kelinci Ittiqo, Dzun Haryadi; Wahid, Abdul Rahman
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.894 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v4i2.6258

Abstract

Luka eksisi adalah luka yang diakibatkan terpotongnya jaringan oleh goresan benda tajam. Senyawa golongan flavonoid telah dibuktikan secara pre klinis bisa mempercepat penyembuhan luka. Ashitaba mengandung senyawa golongan flavonoid. Sehingga diperkirakan memiliki potensi sebagai obat penyembuh luka. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, getah ashitaba dibuat sediaan serbuk kering. Optimasi formula gel serbuk getah ashitaba menggunkan metode D-optimal design dengan Software Design Exspert versi 7.1.5. Komponen yang dioptimasi adalah formula standar gel basis natrium karboksimetil selulosa (Na-CMC) dan propilenglikol, respon yang dinilai adalah daya lekat, daya sebar dan pH. Formula optimum yang didapatkan diuji stabilitas. Selanjutnya dilakukan uji efektivitas formula optimum gel terhadap lama penyembuhan luka eksisi pada kelinci. Hewan uji dibagi dalam tiga kelompok penelitian yaitu kelompok kontrol negatif (basis gel), kontrol positif (betadin salap 10%) dan perlakuan menggunakan formula optimum gel serbuk getah ashitaba. Punggung kelinci dibuat luka eksisi sepanjang 3 cm, luka diolesi sampel uji sebanyak tiga kali sehari selama 7 hari. Pengamatan dilakukan dengan mengukur panjang luka selama perlakuan. Data diuji statistik dengan metode ANOVA dilanjutkan dengan uji LSD (Last significant different). Berdasarkan hasil penelitian, kombinasi CMC-Na dan propilenglikol mempengaruhi pH, daya sebar dan daya lekat. Hasil penelitian menunjukkan porsentase formula optimum bahan teroptimasi gel serbuk getah ashitaba yang dihasilkan untuk CMC-Na dan Propilenglikol masing-masing adalah 4,617% dan 10,383% dengan parameter nilai mutu fisik untuk pH 6,08, daya sebar 5,85 cm2, daya lekat 90,44detik. Gel menunjukkan stabiilitas selama proses penyimpanan serta berpotensi sebagai alternatif obat luka eksisiKata kunci: gel, getah ashitaba, luka eksisi, flavonoid
Efek Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis L.) pada Tikus Jantan Galur Sprague Dawley yang Diinduksi Paracetamol (Kajian Aktivitas Enzim Katalase, SGOT dan SGPT) Wahid, Abdul Rahman; Safwan, S
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.779 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v4i2.6259

Abstract

Ekstrak daun gaharu (Aquilaria malaccensis L.) mengandung metabolit sekunder flavonoid yang berfungsi sebagai senyawa antioksidan yang dapat melindungi kerusakan hati. Kerusakan hati selain disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus dan bakteri juga dapat disebabkan oleh obat-obatan dalam dosis toksik seperti parasetamol. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek ekstrak etanol daun gaharu terhadap aktivitas enzim katalase, SGOT dan SGPT tikus putih galur SD (Sprague Dawley) yang diinduksi parasetamol. Penelitian ini menggunakan metode true eksperimental dengan rancangan penelitian post test control group design terdiri dari 5 kelompok perlakuan, yang terdiri dari kelompok kontrol normal yang diberi Na-CMC 0,5%, kelompok kontrol negatif (parasetamol 180 mg/kgBB), dan kelompok perlakuan ekstrak dosis 10 mg/kgBB, 50 mg/kgBB dan 100 mg/kgBB. Perlakuan diberikan selama 7 hari berturut-turut dan pada hari ke-8 dilakukan pengambilan darah melewati vena mata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis ekstrak 100 mg/kgBB dapat mempengaruhi aktivitas enzim katalase tertinggi sebesar (47,500±0.0600) dan mampu mempengaruhi efek aktivitas enzim SGOT dan SGPT terendah sebesar 98,3 ± 47,8 IU/L dan 34,3 ± 8,02 IU/L pada hepar yang diinduksi parasetamol.Kata kunci: Gaharu, Aquilaria malaccensis, antioksidan, SGOT, SGPT
The Effect of Ethanolic Extract of Roselle (Hibiscuss sabdariffa L) on Increasing SOD Activity Abdul Rahman W; Nurkhasanah Nurkhasanah; Nanik Sulistyani
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 5, No 1: March 2016
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.947 KB) | DOI: 10.11591/ijphs.v5i1.4773

Abstract

Free radicals were reactive species caused oxidation of lipids membrane and DNA. Superoxide dismutase (SOD) is one of the primary antioxidants to inhibit free radicals. The purpose of this study was to determine the effect of ethanol extract of roselle calyx on SOD enzyme activity of the Sprague Dawley (SD) rats induced by 7.12-dimethylbenzen[a]anthracene (DMBA). The animals age of four weeks divided in to five groups, groups I were normal group. Group II is the negative control group only induced by DMBA 75 mg/kgBW; and group III ,IV , and V were treatment groups that treated by ethanolic extract of roselle calyx at dose of 10, 50 and 100 mg/kgBW/day for 7 days. After treatment with roselle, animals were induced by DMBA 75 mg/kgBW. On day 8 after DMBA induction, animals were fasted for 16 hours and blood was collected to measured SOD activity. Data were analyzed using One Way Analysis Of Variance (ANOVA) and LSD (P <0.05). The result showed the significancies on increasing of SOD activity at 10 mg/kgBW (50.87±1.98), 50 mg/kgBW (69.98±3.58) and 100 mg/kgBW (73.01±6.95) compared with DMBA (43.74±1.95) (p<0,05).
UJI AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL HASIL FERMENTASI ANGKAK PADA TIKUS GALUR Sprague dawley Abdul Rahman Wahid; Armiyatin Damayanti; Alvi Kusuma Wardani
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v2i2.296

Abstract

Hypercholesterolemia is a condition in which the levels of cholesterol in the blood increases and decreases in HDL cholesterol levels below the normal range. Low levels of HDL cholesterol and high levels of LDL cholesterol can increase the risk of atherosclerosis. Angkak is a fermented product from brown rice using mold Monascus purpureus. Angkak contains secondary lovastatin which functions as an anti-cholesterol. This study aims to determine the effect of the administration of brown rice Angkak to decreasing LDL levels at a dose of 15 mg/200gBB, 40 mg/200gBB, and 65 mg/200gBB in mice induced by high cholesterol feed. This type of research is true experimental laboratory withmethods pre and post test control group design. The results showed that Angkak dosages of 15 mg / 200gBB, 40 mg / 200gBB, and 65 mg / 200gBB were able to reduce levels in rats induced high cholesterol. The conclusion of this study is that red rice Angkak containing lovastatin has an anticolesterol effect on decreasing total cholesterol, LDL, and trigliseride levels in rats.
DAYA HAMBAT BAKTERI Staphylococcus aureus EKSTRAK DAUN GAHARU (Aquilaria malea L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI Abdul Rahman Wahid; Dzun Haryadi Ittiqo
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aquilaria malea L. are spread naturally in several countries, one of them in Indonesia. This plant has many benefits ranging from stems and leaves. Agarwood leaves contain various antibacterial compounds such as flavonoids, alkaloids, saponins and tannins. Staphylococcus aureus is a facultative anaerobic gram-positive bacterium which is the cause of infection in wounds in the form of abscesses or a collection of pus. The study aims to determine the inhibitory strength of Staphylococcus aureus bacteria extract of aloes leaves as anti-bacterial. This type of research is laboratory experimental through the disc diffusion method. The concentration of agarwood leaves used is 300, 350, 400, and 450 mg/ml and positive control Amoxicillin. Data were analyzed using One Way Annova. The results of this study showed the average inhibition zone of agarwood leaf extract against Staphylococcus aureus bacteria with agarwood leaf extract concentration of 300 mg/ml (15.33 ± 2.51), concentration of 350 mg/ml (16.33±2.25), concentration of 400 mg/ml (20.5± 2.17), concentration of 450 mg/ml (21.17±3.32) and inhibition zone of Amoxicillin (37±0.00). This concluded that agarwood leaf extract had inhibitory potential for the growth of Staphylocccus aureus bacteria. The biggest inhibition power of Staphyloccus aureus growth was 450 mg/ml (21.17 ± 3.32).
SKRINING FITOKIMIA SENYAWA METABOLIT SEKUNDER TERHADAP EKSTRAK TANAMAN RANTING PATAH TULANG (EUPHORBIA TIRUCALLI L.) Abdul Rahman Wahid; Safwan Safwan
Jurnal Ulul Albab Vol 23, No 1 (2019): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.574 KB) | DOI: 10.31764/jua.v23i1.1724

Abstract

Tanaman patah tulang termasuk dalam famili Euphorbiaceae, merupakan jenis tanaman kebun yang tumbuh tegak hingga setinggi 2-6m. Kandungan senyawa metabolit sekunder tanaman Euphorbia tirucalli L yaitu flavonid, fenol, saponin, dan tanin Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan daun ranting tanaman patah tulang. Senyawa metabolit sekunder diperoleh dari proses ekstraksi dengan pelarut etanol menggunakan metode maserasi dan partisi. Skrining fitokimia dilakukan dengan uji warna menggunakan berbagai pereaksi. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian Pada skrining fitokimia diperoleh positif flavonoid, tanin dan steroid sedangkan alkaloid, saponin dan triterpenoid negatif. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tanaman patah tulang mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, tanin dan steroid
UJI EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN SAWO (MANILKARA ZAPOTA L.) TERHADAP MENCIT JANTAN DENGAN METODE TRANSIT INTESTINAL Abdul Rahman Wahid; Alvi Kusuma Wardani; Rindi Astuti
Jurnal Ulul Albab Vol 22, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.059 KB) | DOI: 10.31764/jua.v22i2.587

Abstract

Abstrak: Diare adalah suatu keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi frekuensi normal dengan konsistensi feases yang encer [1]. Dehidrasi akibat diare merupakan merupakan salah satu penyebab kematian penting pada anak-anak [2]. Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan terutama di negara-negara berkembang salah satunya Indonesia. Dasar pengobatan diarea dalah pemberian cairan, dietetik, dan obat-obatan termasuk obat tradisional [3]. Salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai obat adalah sawo manila (Manilkara zapota L.). Tanaman sawo mengandung senyawa-senyawa kimia meliputi flavonoid, saponin dan tanin [4]. Tanin merupakan salah satu zat yang berkhasiat sebagai adstringensia sehingga diduga mampu memberikan efek antidiare. Metode yang digunakan untuk menguji efek antidiare ekstrak etanol daun sawo manila yakni menggunakan metode transit intestinal. Berdasarkan hasil yang didapatkan pada uji aktivitas antidiare ekstrak etanol daun sawo manila dapat diketahui bahwa ekstrak daun sawo manila memiliki efek sebagai antidiare yang ditunjukkan dengan nilai rasio transit intestinal mendekati nilai rasio kelompok normal pada dosis 100mg/KgBB dan 150 mg/KgBB.Kata Kunci: Antidirae; Manicara Zapota L.;Rat
EDUKASI BIJAK DALAM MEMILIH DAN MENGGUNAKAN SUPLEMEN PADA MASA PANDEMI COVID-19 Baiq Nurbaety; Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Nurul Qiyaam; Alvi Kusuma Wardani; Anna Pradiningsih; Abdul Rahman Wahid
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.328 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4482

Abstract

ABSTRAKNovel coronavirus (COVID-19) saat ini telah menjadi pandemi dan masalah kesehatan dunia sehingga diperlukan upaya pengendalian dan pencegahan COVID-19. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan ketahanan masyarakat, melalui kesehatan tubuh perorangan. Informasi mengenai suplemen kesehatan sangat diperlukan agar masyarakat dapat memilih dan menggunakan suplemen secara  bijak untuk menghadapi COVID-19. Edukasi terkait penggunanaan suplemen kesehatan bertujuan untuk memberikan informasi yang benar, objektif dan tidak menyesatkan untuk menghadapi COVID-19 sehingga masyarakat dapat lebih memahaminya. Metode yang dilakukakan dengan memberikan sebanyak 30 booklet dan suplemen kesehatan kepada warga masyarakat Singasari, Puyung, Lombok Tengah. Wawasan masyarakat tentang penggunaan suplemen kesehatan meningkat setelah pemberian edukasi yang ditandai dengan masyarakat mampu mengulang kembali informasi yang sudah diberikan. Masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara penggunaan suplemen yang tepat sehingga tidak salah dalam mengkonsumsi produk suplemen yang beredar dipasaran. Kata kunci: covid-19; booklet; suplemen ABSTRACTThe novel coronavirus (COVID-19) has now become a pandemic and a world health problem, so efforts to control and prevent COVID-19 are needed. One of the preventive efforts that can be done is to increase community resilience through the health of the individual body. Information about health supplements is needed so that people can choose and use supplements wisely to deal with COVID-19.Education related to the use of health supplements aims to provide correct, objective and not misleading information to deal with COVID-19 so that the public can better understand it. The method is carried out by providing as many as 30 booklets and health supplements to residents of the Singasari community, Puyung, Central Lombok. Public awareness about the use of health supplements increased after the provision of education, which was marked by the community being able to repeat the information that had been given. The public can find out how to use the right supplement so that there is no mistake in consuming supplement products on the market. Keywords: covid-19; booklet; supplement
PEMBAGIAN FACE SHIELD SEBAGAI PENCEGAHAN CORONA Anna Pradiningsih; Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.06 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2946

Abstract

ABSTRAKKeterbatasan APD (Alat Pelindung Diri) semakin memprihatinkan, sehingga perlunya pemasokan APD pada fasilitas kesehatan guna untuk mencegah pemaparan peyebaran covid-19 pada tenaga kesehatan. Dengan adanya kelangkaan alat pelindung diri, alternatif lain dalam perlindungan diri minimal untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini adalah dengan menggunakan Face shield. Tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang secara langsung memberikan pelayanan masyarakat memiliki resiko tinggi terkena penyebaran covid-19. Oleh karena itu, perlunya melakukan kegiatan dalam membantu penyediaan APD di fasilitas kesahatan salah satu nya adalah Face shield. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk membantu tenaga kesehatan dalam pencegahan penyebaran covid-19. Pada pengabdian masyarakat ini pembagian face shield dilakukan pada sejumlah puskesmas dan klinik antara lain Puskesmas Labuapi, Puskesmas Banyumulek, Puskesmas Perampuan dan Klinik An Nur. Metode pelaksanaan dilakukan secara langsung dengan jumlah total 50 buah face shield. Kata kunci: face shield; pencegahan covid-19; Universitas Muhammadiyah Mataram ABSTRACTThe limitation of PPE (Personal Protective Equipment) is increasingly alarming, so the need for PPE supply in health facilities in order to prevent exposure to covid-19 distribution to health workers. Due to the scarcity of personal protective equipment, another alternative to minimal self-protection to prevent the spread of Covid-19 is to use a Face Shield. Health workers in health facilities that directly provide community services have a high risk of contracting co-19. Therefore, the need to carry out activities to help provide PPE in health facilities, one of which is Face Shield. The purpose of this community service is to help health workers in preventing the spread of covid-19. In this community service, the division of face shields was carried out in a number of puskesmas and clinics including Labuapi Puskesmas, Banyumulek Puskesmas, Perampu Puskesmas and An Nur Clinic. The method of implementation is carried out directly with a total of 50 face shields. Keywords: face shield; Covid-19 prevention; University of Muhammadiyah Mataram
PEMBUATAN SHORT MOVIE EDUKASI COVID-19 MENGGUNAKAN BAHASA SASAK UNTUK MASYARAKAT DI PULAU LOMBOK Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Nurul Qiyaam; Anna Pradiningsih; Baiq Nurbaety; Cyntiya Rahmawati; Abdul Rahman Wahid
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6506

Abstract

ABSTRAKDesa Suradadi merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur. Karena letaknya yang termasuk didaerah pedesaan, warga desa Suradadi lebih banyak menggunakan bahasa daerah yakni bahasa sasak dalam kegiatan sehari-harinya dan tidak sedikit dari warga desa Suradadi yang tidak memahami bahasa Indonesia. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa bahasa yang digunakan oleh pemerintah terkait edukasi Covid-19 kepada masyarakat masih menggunakan bahasa yang kurang dipahami oleh awam terlebih yang berada di daerah. Bahasa yang disampaikan oleh pemerintah masih menyasar pada masyarakat perkotaan terdidik yang berasal dari kelas menengah. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat short video edukasi Covid-19 berbahasa Sasak dengan melibatkan warga Desa Suradadi. Desa Suradadi merupakan wilayah dengan angka kejadian nol Covid-19. Keberhasilan ini menjadi dasar pemilihan desa Suradadi sebagai pilot project pembuatan short movie edukasi Covid-19 berbahasa Sasak. Short movie ini akan menjadi media sosialisasi dan informasi Covid-19 serta upaya-upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di kalangan masyarakat. Sasaran short movie ini ialah masyarakat di pulau Lombok yang kurang paham bahkan tidak mengerti Bahasa Indonesia. Short movie edukasi Covid-19 yang diberi judul “ITE PEDULI” ini telah disebarluaskan melalui akun youtube FIK UMMAT agar bisa dilihat oleh masyarakat. Harapannya setelah video ini disaksikan, masyarakat akan lebih memahami pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Kata kunci: film pendek; edukasi; covid-19; sasak; pulau Lombok.  ABSTRACTSuradadi village is a village located in Terara District, East Lombok Regency. It is located in a rural area so that Suradadi villagers use more of the regional language, namely the Sasak language in their daily activities and not a few of the Suradadi villagers who do not understand Bahasa Indonesia. There are many opinions state that the language used by the government regarding Covid-19 education for the public still uses language that is not understood by the layman, especially those in the regions. The language spoken by the government is still targeting educated urban communities who come from the middle class. This activity aimed to make a covid-19 educational short movie in Sasak language by involving the residents of Suradadi Village. Suradadi Village is an area with zero Covid-19 incidence. This success became the basis for choosing Suradadi village as a pilot project for making of Covid-19 educational short movie in Sasak language. This short movie will serve as a media for socializing and informing Covid-19 as well as efforts to prevent and control Covid-19 in the society. The target of this short movie is the people on the Lombok Island who do not even understand Bahasa Indonesia. The covid-19 educational short movie entitled "ITE PEDULI" has been disseminated through the FIK UMMAT youtube account so that it can be seen by the public. After watching this video, the public will more understand the importance of application health protocols to break the chain of spread of COVID-19. Keywords: short movie; education; covid-19; sasak; lombok island.