Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ASUPAN KAFEIN DAN GEJALA KAFEIN WITHDRAWAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA Cendranita, Nesya; Silaban, Dorna Yanti Lola
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v7i1.18046

Abstract

Caffeine which is found in coffee, tea, energy drinks, soft drinks and chocolate is psychoactive substance that acts as antagonist to adenosine receptor. The desired effects by student when consuming caffeine are increased alertness and concentration also loss of drowsiness. One of the negative effects of caffeine consumption is caffeine withdrawal which is the appearance of symptoms when you stop caffeine consumption suddenly. Headache, drowsiness, feeling tired, disturbed mood and concentration, flu-like symptoms are caffeine withdrawal symptoms that occur 12-24 hours after the last caffeine consumption and will improve when caffeine is consumed again. The aim of this study is to examine the relationship between caffeine intake and caffeine withdrawal among medical students of Tarumanagara University. This research has obtained permission from the research and community service unit of Faculty of Medicine, Tarumanagara University. The study design was observational analytic cross-sectional. Research subject were 186 people and obtained using simple random sampling. Data were collected through google form (g-form) which was distributed to research subject consisting of basic characteristics data, food frequency questionnaire (FFQ) and caffeine withdrawal questionnaire. Data processing was carried out with spss using Chi-square test. Chi-square test showed there was no relationship between gender (p=0,949) and year class (p=0,302) with caffeine withdrawal. In addition, there was a relationship between age (p=0,047), frequency and amount of caffeine consumption (p<0,001; PR>1) with caffeine withdrawal. The conclusion is there is a relationship between caffeine consumption and caffeine withdrawal among students of Faculty of Medicine, Tarumanagara University. Keywords: caffeine;college students;caffeine withdrawal Abstrak Kafein yang banyak ditemukan pada kopi, teh, minuman energi, minuman bersoda dan cokelat merupakan zat psikoaktif yang bekerja secara antagonis terhadap reseptor adenosine. Efek yang diinginkan oleh mahasiswa saat mengonsumsi kafein ialah meningkatnya kewaspadaan dan konsentrasi serta hilangnya rasa kantuk. Salah satu efek negatif konsumsi kafein ialah terjadinya kafein withdrawal yaitu munculnya gejala-gejala apabila penghentian konsumsi kafein dilakukan secara tiba-tiba. Sakit kepala, mengantuk, merasa lelah, terganggunya mood dan konsentrasi serta flu-like symptoms ialah gejala kafein withdrawal yang dapat muncul 12-24 jam sehabis konsumsi kafein terakhir serta akan membaik apabila kafein kembali dikonsumsi. Tujuan penelitian ini ialah untuk melihat hubungan antara asupan kafein dengan gejala kafein withdrawal pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara (FK UNTAR). Penelitian ini sudah mendapatkan ijin dari unit penelitian dan pengabdian masyarakat FK UNTAR. Desain studi yang digunakan adalah analitik observasional cross-sectional. Subjek dalam penelitian berjumlah 186 orang dan diperoleh dengan menggunakan simple random sampling. Data dikumpulkan melalui google form (g-form) yang disebar kepada subjek penelitian yang terdiri dari data karakteristik dasar, food frequency questionnaire (FFQ) dan kuesioner kafein withdrawal. Pengolahan data dilakukan dengan spss menggunakan uji Chi-square. Uji Chi-square menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin (p=0,949) serta angkatan kuliah (p=0,302) dengan terjadinya gejala kafein withdrawal. Selain itu, terdapat hubungan antara usia (p=0,047), frekuensi dan jumlah konsumsi kafein (p<0,001; PR >1) dengan gejala kafein withdrawal. Kesimpulan dalam penelitian ini ialah adanya hubungan antara asupan konsumsi kafein dengan peristiwa kafein withdrawal pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara.
Hubungan Screen Time Smartphone dengan Kejadian Depresi pada Masyarakat Usia 15-22 Tahun Timotius, Timotius; Cendranita, Nesya; Sunardi, Hendry Purnomo; Elizabeth, Elizabeth; Chyntia, Chyntia
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.598 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.10699

Abstract

Kehidupan masyarakat sehari-hari sekarang sudah tidak dapat terlepas dari penggunaan smartphone. Penggunaan smartphone yang berlebihan diketahui dapat mempengaruhi kesehatan mental. Salah satu kesehatan mental yang dapat dipengaruhi penggunaan smartphone berlebihan dan sedang marak dibicarakan pada zaman modern ini adalah depresi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara screentime smartphone terhadap kejadian depresi. Desain penelitian ini bersifat potong lintang. Pengumpulan data dilakukan secara online melalui Google Form (G-form). Data yang dikumpulkan berupa identitas, screentime dari screenshot smartphone responden, dan tingkat depresi yang diukur menggunakan Zung Depression Scale (ZDS). Terdapat sebanyak 135 responden dalam rentang usia 15-22 tahun. Mayoritas responden menggunakan smartphone selama ≥6 jam/hari (83,7%). Hasil kuesioner ZDS menunjukkan bahwa responden sebagian besar tidak mengalami depresi (71,11%). Uji chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara screentime terhadap tingkat depresi.