Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PKM Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Saintifik bagi Kelompok KKG SD Kabupaten Takalar Rohana Rohana; Syamsiah D.; Bhakti Prima Findiga H.; Andi Makasau; Fathun Fatimah Azahrtah; Nurilah Fitrah
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 11
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu buku teks pegangan guru dan siswa. Bahan ajar berbasis saintifik merupakan bahan ajar yang di dalamnya mengandung tahapan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. PKM Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar berbasis Saintifik Bagi Kelompok KKG SD Kabuparten Takalar ini bertujuan untuk meningkatan pengetahuan dan kemampuan guru merancang dan menghasilkan perangkat pembelajaran berupa bahan ajar cetak (buku) yang mempunyai karakteristik pendekatan saintifik, menuntut adanya pemerataan sistem khususnya dalam meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran seperti perangkat pembelajaran. Pengadaan perangkat pembelajaran yang berkarakteristik merdeka belajar , hal ini merupakan suatu tuntutan kurikulum yang harus segera dipenuhi. Metode yang digunakan dalam PKM ini workshop dan pelatihan  pengembangan dengan model yang sesasui dengan kebutuhan yaitu Model Hannafin dan Peck. PKM ini dihadiri oleh 25 orang guru KKG SD Kabupaten Takalar , Desa Galesong, PKM  ini menghasilkan draft produk bahan ajar cetak dan artikel yang di publikasikan . Kesimpulan dari hasil PKM ini yang didapat bahwa PKM berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi penambahan pengetahuan bagi guru KKG SD untuk merancang dan membuat serta menghasilkan bahan ajar cetak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.  Kata kunci : Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Saintifik, KKG SD, Takalar
Budaya Adab Kesantunan Berbahasa Dalam Masyarakat Indonesia Rohana Rohana; Muhammad Irfan; Rahmawati Patta; Fatun Fatimah Azahrah; Nurilah Fitrah
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2022 : PROSIDING EDISI 10
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.057 KB)

Abstract

Abstract. The aim of this research is to describe the realization of language politeness based on (1) maxim of wisdom; (2) language politeness based on generosity maxim; (3) appreciation maxim; (4) simplicity maxim; (5) consensus maxim; and (6) sympathy maxim. The data in this study are the utterances of the general public which are then categorized as polite if they comply with the maxim assessment indicators. The data collection techniques used in this study were observing techniques, note-taking techniques, and data reduction. The analysis techniques used are: 1) identifying the existence of types of politeness maxims in each utterance data; 2) analyze the speech data based on the criteria for assessing language politeness from Leech's theory; and 4) describe the results of speech data analysis. The results of the study show that there are speeches that comply with Leech's politeness maxims, and the results of the analysis of the 6th maxim of speech have benefits for the politeness of the speaker and the speech is detailed as follows: Based on the results of the analysis conducted by the researcher, it can be concluded that politeness according to Leech's speech 6 utterances were found consisting of 5 wisdom maxims, 1 generosity maxim, 5 appreciation maxims, 1 modesty maxim, 2 consensus maxims and 2 maxims. The results of the analysis also show violations of the maxims. These violations include violations of the maxim of wisdom, the maxim of generosity, the maxim of modesty, the maxim of agreement, and the maxim of sympathy.  Keywords: Language Politeness Culture, Indonesian Society