Rachmat Faisal Syamsu
Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kegiatan Pengabdian Sirkumsisi dan Penyuluhan Kesehatan Arni Isnaini Arfah; Nasrudin AM; Ida Royani; Syamsu Rijal; Fendy Dimartyono; Reny Purnamasari Juhamran; Andi Masdipa; Rachmat Faisal Syamsu; Utomo Andi Pangnguriseng; Dahlia Dahlia; Sigit Dwi Pramono; Zulfitriani Murfat; Dian Fahmi Utami; Muh. Mursyid; Agung Dirgantara; Armanto Makmun; Farah Ekawati Mulyadi
Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia Vol 2 No 2 (2021): September 2021 (Reuploaded Article Due to Website Crushed Down Months Ago)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (974.532 KB) | DOI: 10.33096/jpki.v2i2.178

Abstract

Kegiatan yang berorientasi kepada masyarakat merupakan merupakan salah satu tridarma perguruan dibidang pengabdian. Dukungan dari berbagai pihak yang mengajak kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UMI untuk mengadakan kegiatan bakti sosial dalam rangka Milad UMI ke 67 tahun dan Milad Fakultas Kedokteran ke 29 tahun. Oleh karena itu, kami dari Fakultas Kedokteran UMI bekerjasama dengan LPkM UMI, RS Ibnu Sina, dan Forum Komunikasi (Forkom) Kelapa Tiga menyalurkan bantuan tenaga dan materi di lokasi wilayah Kelapa Tiga Makassar berupa Sirkumsisi Massal dan Penyuluhan Kesehatan. Kegiatan ini diagendakan pada tanggal 19 Juni 2021yang bertempatkan di Mesjid Al-Hilal, Jl.Kelapa Tiga. Kel.Ballaparang, Makassar, Sulawesi Selatan. Pelaksanaan kegiatan Sirkumsisi dengan jumlah total peserta sirkumsisi ada 44 orang dari 45 peserta yang mendaftar, untuk pergantian verban setelah sirkumsisi, kami arahkan anak-anak ke pihak Puskesmas setempat dengan kebutuhan bahan kami sediakan dari FK UMI. Penyuluhan Kesehatan dengan judul Demam Berdarah dan PHBS dengan peserta penyuluhan ada 55 orang. Untuk kegiatan penyuluhan dihadiri oleh orang tua anak-anak yang disirkum serta warga sekitar lokasi kegiatan. Tema penyuluhan membahas tentang penyakit demam berdaarah dan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, sesuai keadaan saat ini kondisi cuaca yang kurang baik sehingga penyakit DBD dapat terjadi serta kondisi pandemik sekarang sehingga PHBS sangat penting untuk menjaga diri, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Hubungan Body Mass Index (BMI) terhadap Kejadian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Prema Hapsari Hidayati; Andi Ambar Yusufputra; Asrini Safitri; Nurfachanti; Rachmat Faisal Syamsu
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 5 No 2 (April 2022)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woh.v5i02.15

Abstract

Prevalensi GERD di dunia cukup tinggi, di Amerika Utara angka kejadian GERD 18.1%-27.8%, Amerika Selatan 23.0%, Eropa 2.5%-7.8%, Australia 11.6%, Timur Tengah 8.7%-33.1%, dan Asia tahun 2014 2.5%-7.8%, termasuk Indonesia data terakhir menunjukkan bahwa prevalensinya semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perubahan gaya hidup yang meningkatkan seseorang terkena GERD, seperti merokok dan obesitas. Penyakit refluks gastroesofagus Gastroesofageal Reflux Disease (GERD)adalah suatu keadaan patologis akibat refluks isi lambung ke dalam esophagus. Pada orang obesitas, terjadi peningkatan tekanan intraabdomen. Hal ini terjadi karena akumulasi lemak di jaringan adiposa perut. Peningkatan tekanan intraabdomen ini meregangkan LES sehingga memungkinkan terjadinya refluks esofagus yang menyebabkan mukosa esofagus terekspos oleh isi lambung. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control berdasarkan fakta yang telah terjadi dan tercatat pada data di bagian rekam medis Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar 2018 - 2020. Populasi penelitian ini190 orang dimana orang-orang dengan diagnosis GERDatau NONGERD dengan Body Mass Index yang lengkap. Sampel didapatkan pada pasien GERD 95 orang dan NONGERD sebanyak 95 orang sebagai sampel kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek penelitian ini berjenis kelamin perempuan (68.4%), berusia 18-35 tahun (47.4%). Data distribusi Body Mass Index terlihat bahwa dengan kategori underweight sebanyak 10 responden (10.5 %) ,normal sebanyak 45 responden (47.4%), overweight sebanyak 17 responden (17.9%), Obesitas 1 sebanyak 17 responden (17.9%), dan Obesitas 2 sebanyak 6 responden (6.3%). Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada penelitian selanjutnya untuk menambahkan penunjang endoskopi untuk diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Karakteristik dan efek samping pemberian vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan Rachmat Faisal Syamsu; Innayaturrahmatiah Innayaturrahmatiah; Eny Arlini Wello; Indah Lestari Daeng Kanang; Imran Safei
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 2 (2024): Volume 18 Nomor 2
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i2.267

Abstract

Background: On January 13 2021, Indonesia authorized the Covid-19 vaccine for emergency use and started a national vaccination program. The Ministry of Health, with support from UNICEF and WHO, carried out an online survey to understand the public's views, perceptions and concerns regarding Covid-19 vaccination. The results obtained showed that 8% of them refused, the remaining 27% expressed doubts about this vaccination, so there is a need for outreach to the public regarding the importance of vaccination, as well as its safety, the type of vaccine used and knowing the side effects felt by each individual who has had it. get vaccinated. Purpose: To determine the characteristics and side effects of administering Covid-19 vaccination to health workers Method: This research is observational analytic with a cross sectional method using a questionna ire filled out by health workers at RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon who has taken part in stages 1 and 2 of vaccination with the brand Sinovac (coronavac), numbering 173 people. Results: As many as 80% of respondents did not experience post-vaccination side effects, 20% experienced at least one local symptom and systemic symptoms which were mostly experienced by female health workers in the 26-35 year age group. Conclusion: Ages 26-35 years, female, and nursing staff constitute the majority of respondents who did not experience side effects after stages 1 and 2 of Covid-19 vaccination.   Keywords: Adults; Covid-19; Hospital; Vaccination.   Pendahuluan: Pada 13 Januari 2021, Indonesia telah mengesahkan vaksin Covid-19 untuk penggunaan darurat dan memulai program vaksinasi nasional. Kementerian kesehatan dengan dukungan dari UNICEF dan WHO, melaksanakan survei daring untuk memahami pandangan, persepsi, dan kekhawatiran publik terkait vaksinasi Covid-19. Hasil yang didapat menunjukan bahwa 8% di antaranya menolak, 27% sisanya menyatakan ragu dengan vaksinasi ini, sehingga perlu adanya sosialisasi ke masyarakat mengenai penting nya melakukan vaksinasi, serta keamanannya, jenis vaksin yang digunakan dan mengetahui efek samping yang dirasakan pada setiap individu yang telah melakukan vaksinasi. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik dan efek samping pemberian vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan Metode: Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan metode cross sectional menggunakan kuesioner yang diisi oleh tenaga kesehatan di RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon yang telah mengikuti vaksinasi tahap 1 dan 2 dengan merek sinovac (coronavac) yaitu berjumlah 173 orang. Hasil: Sebanyak 80% responden tidak mengalami efek samping pasca vaksinasi, 20% mengalami setidaknya satu gejala lokal dan gejala sistemik yang banyak dialami oleh tenaga kesehatan perempuan dengan kelompok usia 26-35 tahun. Simpulan: Usia 26-35 tahun, jenis kelamin perempuan, dan tenaga perawat merupakan mayoritas responden yang tidak mengalami efek samping pasca vaksinasi Covid-19 tahap 1 dan 2.   Kata Kunci: Covid-19; Orang Dewasa; Rumah Sakit; Vaksinasi.