Anisa Sufiati
Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kinerja Reproduksi dan Produksi Benih Ikan Kerapu Hibrida (Epinephelus sp.) yang Diproduksi Oleh Unit Pembenihan Di Bali Utara Diah Ayu Satyari Utami; Alfandi Fatchur Rizki; Anisa Sufiati; Hakimatul Azizah Ainun Riyadi; Arief Angga Maulana; Masya Dina Fardhani
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v17i2.9244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja reproduksi dan kinerja produksi benih ikan kerapu hibrida yang diproduksi oleh unit pembenihan di Bali Utara. Penelitian ini dilakukan pada beberapa unit pembenihan yang memproduksi larva ikan kerapu hibrida seperti ikan kerapu cantang dan ikan kerapu cantik yang terletak di Bali Utara yang terdiri atas unit pembenihan di Desa Gerokgak, Desa Penyabangan, dan Desa Sanggalangit. Parameter yang diamati meliputi kriteria induk, jumlah telur, derajat pembuahan, derajat penetasan, kualitas air, perkembangan larva, dan kinerja produksi. Perkembangan larva dan kinerja produksi diamati hingga umur pemeliharaan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah telur yang dihasilkan oleh ikan kerapu cantang mencapai 4.605.600 butir/induk ikan kerapu macan dengan derajat pembuahan dan derajat penetasan 60 dan 86%, sedangkan ikan kerapu cantik menghasilkan 4.651.200 butir/induk ikan kerapu macan dengan derajat pembuahan dan derajat penetasan 93 dan 55%. Kinerja produksi pada pembenihan ikan kerapu cantang menunjukkan tingkat kelangsungan hidup 38,25%, panjang akhir 0,91 cm, dan bobot akhir 0,02 g, sedangkan kinerja produksi pada pembenihan ikan kerapu cantik menunjukkan tingkat kelangsungan hidup 56%, panjang akhir 1,86 cm, dan bobot akhir 1,25 g. Hal ini menunjukkan bahwa ikan kerapu cantik memiliki kinerja reproduksi dan kinerja produksi yang lebih tinggi dibanding ikan kerapu cantang.
PREVALENSI ORGANISME PENEMPEL PADA INDUK TIRAM MUTIARA (Pinctada maxima) Diah Ayu Satyari Utami; Anik Kusmiatun; Anisa Sufiati; Komang Sika Wati; Ricky Djauhari
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v11i2.5297

Abstract

Salah satu masalah utama yang dihadapi dalam budidaya tiram mutiara (Pinctada maxima) adalah adanya organisme penempel yang melekat pada keranjang maupun pada cangkang tiram mutiara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi organisme penempel pada induk tiram mutiara yang dipelihara dengan metode long line. Obyek penelitian yang diamati adalah induk tiram mutiara yang dipelihara dengan metode long line pada kedalaman 3-5 m. Induk tiram mutiara yang diamati sebanyak 46 induk yang berumur 3-14 tahun dengan panjang, lebar, dan ketebalan cangkang 11-16,5 cm, 11,8-17,5 cm, dan 0,21-0,40 cm. Induk tiram mutiara yang diambil sebagai sampel diambil secara acak dengan mengambil 1 sampel induk/pocket net. Parameter kualitas air yang diamati terdiri atas suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, kecerahan, total amoniak nitrogen (TAN), nitrit, nitrat, dan fosfat. Organisme penempel yang menyerang induk tiram mutiara selama penelitian terdiri atas Polydora sp., Balanus sp., Ascidian sp., Nereis sp., Cliona sp., dan Mytilus sp. Organisme penempel yang memiliki prevalensi tinggi pada induk tiram mutiara yaitu Ascidian sp. (85%), kemudian diikuti oleh Polydora sp., Balanus sp., dan Nereis sp. dengan prevalensi 80%. Cliona sp. dan Mytilus sp. menunjukkan prevalensi yang rendah pada induk tiram mutiara yaitu 37,5 dan 10%. Kualitas air pada lahan pemeliharaan induk tiram mutiara berada pada kisaran normal untuk pemeliharaan tiram mutiara.