Anik Kusmiatun
Politeknik Kelautan Dan Perikanan Jembrana

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PREVALENSI ORGANISME PENEMPEL PADA INDUK TIRAM MUTIARA (Pinctada maxima) Diah Ayu Satyari Utami; Anik Kusmiatun; Anisa Sufiati; Komang Sika Wati; Ricky Djauhari
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v11i2.5297

Abstract

Salah satu masalah utama yang dihadapi dalam budidaya tiram mutiara (Pinctada maxima) adalah adanya organisme penempel yang melekat pada keranjang maupun pada cangkang tiram mutiara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi organisme penempel pada induk tiram mutiara yang dipelihara dengan metode long line. Obyek penelitian yang diamati adalah induk tiram mutiara yang dipelihara dengan metode long line pada kedalaman 3-5 m. Induk tiram mutiara yang diamati sebanyak 46 induk yang berumur 3-14 tahun dengan panjang, lebar, dan ketebalan cangkang 11-16,5 cm, 11,8-17,5 cm, dan 0,21-0,40 cm. Induk tiram mutiara yang diambil sebagai sampel diambil secara acak dengan mengambil 1 sampel induk/pocket net. Parameter kualitas air yang diamati terdiri atas suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, kecerahan, total amoniak nitrogen (TAN), nitrit, nitrat, dan fosfat. Organisme penempel yang menyerang induk tiram mutiara selama penelitian terdiri atas Polydora sp., Balanus sp., Ascidian sp., Nereis sp., Cliona sp., dan Mytilus sp. Organisme penempel yang memiliki prevalensi tinggi pada induk tiram mutiara yaitu Ascidian sp. (85%), kemudian diikuti oleh Polydora sp., Balanus sp., dan Nereis sp. dengan prevalensi 80%. Cliona sp. dan Mytilus sp. menunjukkan prevalensi yang rendah pada induk tiram mutiara yaitu 37,5 dan 10%. Kualitas air pada lahan pemeliharaan induk tiram mutiara berada pada kisaran normal untuk pemeliharaan tiram mutiara.
IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DI SMART FISHERY VILLAGE (SFV) PENGAMBENGAN, KABUPATEN JEMBRANA, PROVINSI BALI Annisa Khairani Aras; Ilham; Mohsan Abrori; I Nyoman Sudiarsa; Liga Insani; Arie Kiswanto; Diah Ayu Satyari Utami; Anik Kusmiatun; Andina Chairun Nisa; Diklawati Jatayu; Amiqatul Fikriyah; Muhammad Chaidir Undu
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Panrita Abdi - April 2024
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v8i2.30103

Abstract

This community service activity in the aquaculture community at SMART Fishery Village (SFV) Pengambengan aims to increase understanding and management skills of institutional administration and the formation of the SFV Pengambengan secretariat. The problems faced by partners are the lack of insight and knowledge of the group in advancing the business, the implementation of institutional administration that is less than optimal and not yet neatly arranged, and the absence of a permanent SFV Pengambengan secretariat. The method for implementing this service is to provide technical guidance regarding institutional administration management through the preparation of simple financial reports and partner participation by providing improvements to the SFV Pengambengan secretariat facilities that are more appropriate. The result of this community service activity is that partners experience increased understanding and skills in managing institutional administration in the form of preparing simple financial reports. Partners understand the types of costs, identify financial transactions in vaname shrimp cultivation activities, can keep financial journals, and can make simple financial reports per production cycle. The Pengambengan SFV secretariat can be formed permanently, making it easier for all members to gather, monitor, and assist ongoing production activities.  ||  Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada Pokdakan di SMART Fishery Village (SFV) Pengambengan ini bertujuan adalah untuk peningkatan pemahaman dan keterampilan pengelolaan administrasi kelembagaan dan pembentukan sekretariat SFV Pengambengan. Masalah yang dihadapi mitra adalah minimnya wawasan dan pengetahuan kelompok dalam memajukan usaha, pelaksanaan administrasi kelembagaan yang kurang optimal dan belum tertata rapi serta belum adanya sekretariat SFV Pengambengan yang permanen. Adapun metode pelaksanaan pengabdian ini yakni bimbingan teknis tentang pengelolaan administrasi kelembagaan melalui pembuatan laporan keuangan sederhana dan partisipasi mitra dengan menyediakan perbaikan fasilitas sekretariat SFV Pengambengan yang lebih layak. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa mitra mengalami peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam pengelolaan administrasi kelembagaan berupa pembuatan laporan keuangan sederhana. Mitra memahami jenis biaya, mengidentifikasi transaksi keuangan di kegiatan budidaya udang vaname, mampu membuat jurnal keuangan serta mampu membuat laporan keuangan sederhana per siklus produksi. Sekretariat SFV Pengambengan dapat terbentuk secara permanen dan memudahkan seluruh anggota untuk berkumpul, memonitoring dan pendampingan kegiatan produksi yang berlangsung.
APLIKASI PROBIOTIK MULTISPESIES KOMERSIAL UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERTUMBUHAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) Anik Kusmiatun; Ilham Ilham; Mohsan Abrori; I Nyoman Sudiarsa; Andina Chairun Nisa; Annisa Khairani Aras; Liga Insani; Wahyu Wahyu; Diklawati Jatayu; Amiqatul Fikriyah; Arie Kiswanto; Muhammad Chaidir Undu; Diah Ayu Satyari Utami
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.402

Abstract

Probiotik adalah mikroba yang dapat diberikan ke lingkungan budidaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan meningkatkan kecernaan pakan. Penggunaan probiotik tidak hanya satu jenis saja, tetapi juga dapat menggunakan campuran dari berbagai spesies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi probiotik multispesies komersial melalui pakan untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan udang vaname. Penelitian ini dilakukan melalui Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu kontrol (pakan tanpa campuran probiotik), A (pakan dicampur 0,2% probiotik multispesies komersial Bacillus sp.), B (pakan dicampur 0,2% probiotik multispesies komersial Lactobacillus sp.), C (pakan dicampur 0,2% probiotik multispesies komersial mix bacteria). Perlakuan tersebut diberikan pada udang uji selama 40 hari. Parameter yang diamati selama penelitian terdiri atas bobot akhir, pertumbuhan bobot harian, panjang akhir, pertumbuhan panjang harian, tingkat kelangsungan hidup, rasio konversi pakan, dan kualitas air. Bobot udang vaname tertinggi diperoleh pada perlakuan A (9,1100 ± 0,0100 g) yang diikuti perlakuan C (8,8767 ± 0,0153 g) dan perlakuan B (8,6100 ± 0,0100 g). Rasio konversi pakan terendah ditunjukkan oleh perlakuan A (1,43 ± 0,13) yang berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan kontrol, B, dan C. Tingkat kelangsungan hidup tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan A (85,00 ± 7,50%) yang berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan kontrol, B, dan C. Aplikasi probiotik multispesies komersial dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan udang vaname. Hasil terbaik diperoleh pada udang vaname yang diberi probiotik multispesies komersial jenis Bacillus sp.