Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Variasi Kemiringan Peluncur Mercu Ogee Terhadap Panjang Loncatan Hidrolik Andi Nurannisa; Yunita Afliani Rahayu; Nurnawaty Nurnawaty; Fauzan Hamdi
HEXAGON Vol 7, No 2 (2022): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v7i2.8930

Abstract

 Loncatan hidrolik terjadi apabila adanya perubahan kecepatan serta perbedaan tinggi muka air yang diakibatkan antara lain kemiringan bentuk permukaan hilir mercu yang menyebabkan aliran deras di bagian hilir, sehingga dapat terjadi gerusan yang bisa merusak dasar saluran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui panjang loncatan hidrolis, jenis loncatan hidrolis dan kehilangan energi dengan variasi kemiringan hilir mercu. Metode yang dilakukan adalah uji laboratorium menggunakan type mercu ogee dengan dua variasi kemiringan peluncur mercu yaitu 1:1 dan 1:2. Untuk kemiringan hilir  mercu 1:1 panjang loncatan hidrolik sebesar 0,078 m dan kemiringan hilir mercu 1:2 panjang loncatan hidrolik sebesar 0,060 m . Kemiringan hilir mercu berbanding lurus dengan panjang loncatan hidrolik dimana semakin curam (1:1) nilai kemiringan hilir mercu maka semakin besar pula nilai panjang loncatan hidrolik yang dihasilkan. Jenis loncatan hidrolik pada kemiringan 1:1 pada titik y2 menghasilkan jenis loncatan berombak karena nilai bilangan sebesar 1,166 (Fr 1 – 1,7) dan jenis loncatan hidrolik pada kemiringan 1:2 pada titik y4 menghasilkan jenis loncatan tidak terbentuk karena nilai bilangan Fr sebesar 0.808 (Fr 1). Kehilangan energi pada kemiringan hilir 1:1 menghasilkan kehilangan energi terbesar 0,017 m dan kemiringan hilir 1:2 menghasilkan kehilangan energi terbesar 0,010 m. Kemiringan hilir mercu berbanding lurus dengan kehilangan energi dimana semakin curam kemiringan peluncur maka semakin besar pula kehilangan energi yang dihasilkan. 
PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK KERJA IV MELALUI PENGOLAHAN LIMBAH SERBUK GERGAJI SEBAGAI MULSA RAMAH LINGKUNGAN Vivi Evira Ekawati; Muh. Safar; Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Andi muhamad Iqbal Akbar Asfar; Nurlia; Andi Nurannisa
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Sawdust is a waste that is quite common in Batulappa Village, Patimpeng District, Bone Regency. Sawdust that is not managed properly can cause air and environmental pollution, because sawdust contains dangerous chemical compounds such as formaldehyde, phenols and aromatic hydrocarbons which can cause health problems if inhaled in the long term. This community service program is carried out by involving partners fully (society participation) in all stages of implementation which includes counseling, training, and mentoring. The program implementing partner is Working Group IV of Batulappa Village, Patimpeng District, Bone Regency, South Sulawesi with a focus on processing sawdust waste into environmentally friendly mulch with the aim of overcoming the problem of sawdust waste as well as increasing partners' knowledge and skills. The results of the implemented program show an increase in partners' knowledge and skills in processing sawdust waste into environmentally friendly mulch products that have high economic value. The positive impact of the implementation of this community service is that it can build an entrepreneurial spirit, and make environmentally friendly mulch a potential product as a superior village product with high commercial value, which is typical of Batulappa Village. Abstrak Serbuk gergaji merupakan limbah yang cukup banyak ditemukan di Desa Batulappa Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone. Serbuk gergaji yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan pencemaran udara dan lingkungan, karena serbuk gergaji mengandung senyawa kimia berbahaya seperti formaldehida, fenol, dan hidrokarbon aromatik yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jika terhirup dalam jangka panjang. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan melibatkan mitra secara penuh (society parcipatory) dalam semua tahapan pelaksanaan yang meliputi penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan. Adapun mitra pelaksana program yaitu Kelompok Kerja IV Desa Batulappa, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dengan fokus kegiatan pengolahan limbah serbuk gergaji menjadi mulsa ramah lingkungan dengan tujuan untuk menanggulangi permasalahan akan limbah serbuk gergaji sekaligus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra. Hasil program yang dilaksanakan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah limbah serbuk gergaji menjadi produk mulsa ramah lingkungan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Dampak positif dari pelaksanaan pengabdian ini, yakni dapat membangun jiwa enterpreneurship (wirausaha), serta menjadikan mulsa ramah lingkungan sebagai produk potensial sebagai produk unggul desa yang bernilai komersil tinggi berciri khas Desa Batulappa.
INOVASI SABUN BAMBOO CHARCOAL: SOLUSI RAMAH LINGKUNGAN UNTUK KESEHATAN KULIT DAN UMKM DI DESA BELLU Ayu Handira; Sri Wahyuni; Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Andi Muhammad Iqbal Akbar Asfar; Andi Nurannisa; Jasmin; Mutmainnah
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The charcoal soap development program from bamboo stem waste in Desa Bellu has successfully created an innovative product that not only benefits skin health but also contributes to environmental conservation and community empowerment. By utilizing the ABCD method, this program has successfully transformed waste into a sustainable business opportunity, increasing the economic value of the community, and providing a solution to hard water problems. Laboratory test results show that the produced charcoal soap has a high antioxidant content, is effective in cleansing the skin, and is safe to use. The success of this program opens up opportunities for product innovation development and market expansion, thus providing a broader impact on the community of Desa Bellu. Keywords: charcoal; waste; UMKM; antioxidant; hard water Abstrak Program pengembangan sabun charcoal soap dari limbah batang bambu di Desa Bellu telah berhasil menciptakan produk inovatif yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan kulit, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan memanfaatkan metode ABCD, program ini berhasil mengubah limbah menjadi peluang bisnis yang berkelanjutan, meningkatkan nilai ekonomi masyarakat, serta memberikan solusi bagi permasalahan air sadah. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa sabun charcoal soap yang dihasilkan memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, efektif dalam membersihkan kulit, dan aman digunakan. Keberhasilan program ini membuka peluang untuk pengembangan inovasi produk dan perluasan pasar, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat Desa Bellu. Kata Kunci: charcoal; limbah; UMKM; antioksidan; air sadah