Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA SISTEM PERPIPAAN GEDUNG MENARA IQRA KAMPUS UNISMUH MAKASSAR Abd. Rakhim; Nurnawaty Nurnawaty; Rian Sophian; Habibur Fathur Rahman
TEKNIK HIDRO Vol 13, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v13i2.5184

Abstract

Menara Iqra adalah gedung perkuliahan dan perkantoran Universitas Muhammadiyah Makassar berlantai 17, pemakaian air bersih merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan setiap harinya sehingga ketersediaannya sangat penting unuk diperhaikan mengingat aktifitas kehidupan pada mayarakat kampus yang dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit kebutuhan air dan meninjau sistem distribusi air bersih yang ada pada gedung berlantai 17. Sumber air berasal dari air PDAM dan air tanah menggunakan sumur bor ditampung pada reservoir bawah dan dipompa menuju reservoir atas dan di distribusikan ke toilet di setiap lantai pada gedung tersebut. Analisia distribusi air bersih jaringan perpipaan pada penelitian ini menggunakan perhitungann manual dengan metode Hardy Cross dengan 6 loop. Hasil penelitian menunjukan besarnya debit kebutuhan air bersih berdasarkan metode plambing yakni setiap bagian pipa dijumlahkan besar unit beban dari alat plambing yang dilayani sebesar 39,6 m3/jam
ANALISIS REMBESAN PADA BENDUNGAN TIPE URUGAN (UJI SIMULASI LAB) Nurnawaty Nurnawaty; Suhardiman Suhardiman; Ihwan Ihwan
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 1 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.484 KB) | DOI: 10.26618/th.v11i1.2436

Abstract

Bendungan adalah sebuah struktur konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air dari sisi hulu ke hilir. Salah satu masalah pada bendungan adalah rembesan. Rembesan didefenisikan sebagai sifat bahan berpori yang memungkinkan cairan yang berupa air atau minyak mengalir melewati rongga pori. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi tinggi hidrostatis terhadap rembesan yang terjadi pada tubuh bendungan. Material pembentuk tubuh bendungan adalah jenis tanah lempung organik. Penelitian ini meninjau pola rembesan dan debit rembesan terhadap variasi tinggi hidrostatis. Debit rembesan (Qf) dihitung menggunakan 3 metode yaitu metode Dupuit, metode Schaffernak, dan  metode Cassagrande. Variasi tinggi hidrostatis yang ditinjau adalah H10, H15, dan H20. Pada metode Cassagrande memperlihatkan debit yang tertinggi untuk H10 dan H15, pola rembesan yang terjadi tidak signifikan, karena waktu rembesannya sangat lambat, akibatnya debit rembesan yang dihasilkan pun sangat kecil.  Sedangkan pada tinggi hidrostatis H20  metode Schaffernak memperlihatkan debit yang tertinggi. Berbeda dengan variasi tinggi H20 pola rembesan yang terjadi sangat signifikan, Karena waktu rembesannya sangat cepat, akibatnya debit rembesan yang dihasilkan pun sangat besar.  Kata kunci : Rembesan, Tinggi Hidrostatis, Bendungan Urugan
LONCATAN HIDROLIK PADA HILIR PINTU SORONG DENGAN DAN TANPA AMBANG AKIBAT VARIASI TINGGI BUKAAN PINTU Nurnawaty Nurnawaty; Abd. Rakhim; Mirna Safitri; Muhaemina Muhamemina
TEKNIK HIDRO Vol 14, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v14i1.6010

Abstract

Untuk mengatur debit intake pada saluran irigasi biasanya digunakan pintu sorong (sluice gate) karena kemudahan perencanaan dan pengoperasiaanya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tinggi bukaan pintu sorong terhadap profil muka air dan juga hubungan antara debit aliran terhadap panjang loncatan air dengan dan tanpa menggunakan ambang pada dasar saluran tepat di bawah pintu sorong.. Penelitian ini dilakukan dengan cara variasi tinggi bukaan pintu (a), 5 cm, 7 cm 9 cm dan 12 cm dan besarnya debit  aliran (Q) 0,30 , 0,20 dan 0,15 cm3/det Hasil eksperimen menunjukkan variasi bukaan pintu berpengaruh pada  fluktuasi  muka air di  hilir pintu  menggunakan ambang dibandingkan dengan saluran tanpa ambang, sedangkang kenaikan debit aliran akan berbanding lurus dengan panjang loncatan air akibat kenaikan tinggi bukaan pintu baik pada saluran menggunakan ambang maupun tanpa ambang
UJI MODEL PENGARUH BENTUK PELIMPAH TERHADAP KARAKTERISTIK PENGALIRAN Fenty Daud S; Nurnawaty Nurnawaty; Andi Reza Gifari; Andi Asmi Rani
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 1 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v11i1.2437

Abstract

Tujuan dari penelitian kali ini adalah Untuk mengetahui pengaruh perubahan bentuk pelimpah terhadap tinggi muka air,kecepatan dan karakteristik pengaliran. Metode peneltian dilakukan dengan model fisik di laboratorium. Berdasarkan pada pengukuran  dan perhitungan meliputi : debit yaitu (0,00009 m3/det  0,00052 m3/det) dengan h (hulu 0,0840, di atas pelimpah 0,0440 dan hilir 0,0047) kecepatan (0,00009 m3/det  0,00052 m3/det)  pada semua bentuk pelimpah, untuk di hulu dan di atas pelimpah terjadi jenis dalam kondisi aliran sub-kritis (Fr 1) sedangkan di hilir pelimpah terjadi jenis dalam kondisi aliran super-kritis (Fr 1). Serta hasil  penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kecepatan aliran di hulu (V0) dengan bilangan Froude (Fr) untuk semua bentuk pelimpah berbanding lurus, dimana semakin cepat aliran di hulu yang terjadi maka semakin besar pula nilai bilangan Froude yang dihasilkan di hulu pelimpah.   Kata kunci : Saluran Terbuka, Pelimpah, Bilangan Froude
ANALISIS PERUBAHAN TINGGI TEKANAN AKIBAT SUDUT BELOKAN 90˚ DAN 45˚ DENGAN MENGGUNAKAN FLUID FRICTION APPARATUS Nurnawaty Nurnawaty; sumardi Sumardi
TEKNIK HIDRO Vol 13, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v13i1.3980

Abstract

Head losses atau kehilangan tinggi tekanan merupakan suatu fenomena rugi-rugi aliran di dalam sistem perpipaan. Head losses sangat merugikan dalam aliran fluida di dalam sistem perpipaan, karena head losses dapat menurunkan tingkat efesiensi aliran fluida. Head losses yang terjadi pada prinsipnya dapat dinyatakan dalam dua bagian besar, yaitu minor losses dan mayor losses. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya kehilangan nilai tinggi tekanan akibat sudut belokan dan juga nilai penurunan tekanan (pressure drop) pada belokan 90˚ dan 45˚. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengalirkan fluida pada rangkaian pipa (fluid friction apparatus) yang mengalami melokan 90˚ dan 45˚. Dengan menggunakan persamaan mayor losses dan minor losses akan didapat nilai perubahan tinggi tekanan. Hasil eksperimen menunjukkan nilai perubahan tinggi tekanan terbesar terjadi pada sudut 90˚ sebesar 41.685 cm dan nilai perubahan tinggi tekanan terendah terjadi pada sudut 450 sebesar 27.790 cm. Sedangkan untuk nilai pressure drop tertinggi terjadi pada sudut 90˚ sebesar 5.8 N/cm2 terendah terjadi pada sudut 45˚ sebesar 3.4 N/m2. Semakin tinggi nilai sudut belokan maka semakin tinggi pula nilai kehilangan tinggi tekanan yang terjadi. Kehilangan tinggi tekanan terjadi karena adanya gesekan yang tejadi antara partikel air dan dinding pipa dan juga sudut beokan yang menyebabkan terjadi perubahan aliran pada aliran air sehingga menyebabkan terjadinya gelembung90˚
Pengaruh Variasi Kemiringan Peluncur Mercu Ogee Terhadap Panjang Loncatan Hidrolik Andi Nurannisa; Yunita Afliani Rahayu; Nurnawaty Nurnawaty; Fauzan Hamdi
HEXAGON Vol 7, No 2 (2022): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v7i2.8930

Abstract

 Loncatan hidrolik terjadi apabila adanya perubahan kecepatan serta perbedaan tinggi muka air yang diakibatkan antara lain kemiringan bentuk permukaan hilir mercu yang menyebabkan aliran deras di bagian hilir, sehingga dapat terjadi gerusan yang bisa merusak dasar saluran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui panjang loncatan hidrolis, jenis loncatan hidrolis dan kehilangan energi dengan variasi kemiringan hilir mercu. Metode yang dilakukan adalah uji laboratorium menggunakan type mercu ogee dengan dua variasi kemiringan peluncur mercu yaitu 1:1 dan 1:2. Untuk kemiringan hilir  mercu 1:1 panjang loncatan hidrolik sebesar 0,078 m dan kemiringan hilir mercu 1:2 panjang loncatan hidrolik sebesar 0,060 m . Kemiringan hilir mercu berbanding lurus dengan panjang loncatan hidrolik dimana semakin curam (1:1) nilai kemiringan hilir mercu maka semakin besar pula nilai panjang loncatan hidrolik yang dihasilkan. Jenis loncatan hidrolik pada kemiringan 1:1 pada titik y2 menghasilkan jenis loncatan berombak karena nilai bilangan sebesar 1,166 (Fr 1 – 1,7) dan jenis loncatan hidrolik pada kemiringan 1:2 pada titik y4 menghasilkan jenis loncatan tidak terbentuk karena nilai bilangan Fr sebesar 0.808 (Fr 1). Kehilangan energi pada kemiringan hilir 1:1 menghasilkan kehilangan energi terbesar 0,017 m dan kemiringan hilir 1:2 menghasilkan kehilangan energi terbesar 0,010 m. Kemiringan hilir mercu berbanding lurus dengan kehilangan energi dimana semakin curam kemiringan peluncur maka semakin besar pula kehilangan energi yang dihasilkan. 
Tinjauan Perencanaan Check Dam Bonto Cani Kab. Bone Provinsi Sulawesi Selatan Berni Satria Gemilang; Mohamad Munawir; Nurnawaty Nurnawaty; Fausiah Latief; Syafa’at S. Kuba; Mahmuddin Mahmuddin; Andi Bunga Tongeng Anas
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i1.7315

Abstract

Check Dam atau Dam Penahan adalah suatu bangunan yang dibangun di lembah sungai yang cukup dalam untuk menahan, menampung dan mengendalika sedimen agar jumlah sedimen yang mengalir menjadi lebih kecil atau sebagai sarana untuk usaha melestarikan sumber-sumber air dan pengendalian sedimen. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui besar debit banjir rencana yang terdapat pada check dam Bonto Cani dan mengetahui kondisi eksisting bangunan check dam Bonto Cani.Langka awal dalam perencanaan check dam ini yaitu analisis hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana digunakan 3 stasiun data pencatatan curah hujan, dimana stasiun Pallattae, stasiun Camba, dan stasiun Malino, dengan masing-masing data yang digunakan 30 tahun dimulai dari tahun 1991 sampai tahun 2020. Hasil analisa debit banjir rencana selanjutnya digunakan untuk analisis hidrolis check dam dan struktur check dam yang meliputi tinggi Main dam, panjang lantai, dan Subdam. Luas DAS Bonto Cani 459,26 km2, Panjang sungai Utama ± 69,169 km
Analisis Karakteristik Aliran pada Sungai Jeneberang di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa dengan Menggunakan HEC-RAS 6.0 Indah Fadhilah Isha; Andi Rini Septiani; Nurnawaty Nurnawaty; Farida Gaffar; Kasmawati Kasmawati; Indriyanti Indriyanti; Fithriyah Arief Wangsa; Marupah Marupah
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i1.7309

Abstract

Sungai Jeneberang merupakan salah satu sungai yang ada di Sulawesi Selatan, dan memiliki panjang 78,75 km. Sungai Jeneberang memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) sekitar 782,85 km². Tujuan penelitian ini untuk mengetahui debit maksimum yang melewati Sungai Jeneberang dan mengetahui hasil analisis karakteristik aliran pada sungai dengan menggunakan HEC-RAS 6.0. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan melakukan pengumpulan data sekunder seperti peta DAS, data curah hujan, data cross section, dan long section. Hasil penelitian ini menghasilkan nilai debit maksimum yang diperoleh dari nilai metode HSS nakayasu, karena memiliki nilai yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan metode yang lain artinya nilai debit ini dapat mencakup nilai debit yang lebih kecil. Nilai debit maksimum berturut-turut yaitu : 486,811; 577,485; 631,897; 683,278; 694,044; 737,010; 777,541 dan 816.585 m3/detik. Analisis karakteristik aliran dengan menggunakan software HEC-RAS 6.0 pada aliran Sungai Jeneberang diperoleh suatu hasil analisis karakteristik aliran dimana STA 0 adalah aliran kritis, sedangkan STA 1 s/d 62 merupakan aliran subkritis (Fr 1,0).
Perbandingan Parameter Hidrograf Satuan Sintesis Terhadap Hidrograf Satuan Amatan Collins pada Das Bialo Khafifa Khafifa; Yusril Yusril; Abd. Rakhim Nanda; Agusalim Agusalim; Nurnawaty Nurnawaty; Andi Bunga Tongeng; Kasmawati Kasmawati
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i2.10269

Abstract

Banjir rencana (design flood) adalah salah satu klasifikasi besaran rencana untuk pembuatan struktur atau bangunan hidrolik, yang keberadaannya (fungsi dan kestabilannya) dipengaruhi oleh karakteristik aliran banjir. Banjir rencana dapat diperoleh melalui kegiatan analisis hidrologi yang hasilnya biasanya dapat berupa debit banjir maksimum, volume banjir atau hidrografi banjir. Tujuan untuk mengetahui keandalan metode Hidrograf Satuan Sintetis pada daerah aliran sungai (DAS) Bialo dan metode collins sebagai pembandingnya. Metode penelitian yang direncanakan akan memberikan informasi tentang parameter yang berpengaruh dalam menghitung hidrograf satuan. Adapun hasil penelitian dalam perhitungan metode HS amatan dan HSS yang diamati keduanya menggunakan persamaan empiris, perbedaan yang paling signifikan membedakan adalah waktu mencapai puncak (Tp).
Pengaruh Perubahan Bentuk Bangunan Peralihan Saluran Terbuka Terhadap Energi Spesifik dan Kehilangan Energi Andi Ulfa Mutiah; Nirwana Nilan Ramdhani; Fauzan Hamdi; Nurnawaty Nurnawaty; Nenny Karim; Mahmuddin Mahmuddin
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 2, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i3.10155

Abstract

Saluran terbuka adalah saluran dimana air yang mengalir mempunyai permukaan bebas yang langsung berhubungan dengan udara luar. Pada saluran teruka sangat umum dijumpai banguna peralihan dan penyempitan, peralihan bangunan dan penyempitan akan membuat tinggi muka air, kecepatan, debit dan energi berubah. Oleh karena itu dilakukan penelitian terkait energi spesifik dan kehilangan energi pada 3 bentuk bangunan peralihan yakni segitiga, segiempat dan streamline. Adapun metode penelitian yang dilakukan yaitu uji laboratorium dengan menggunakan 3 variasi debit pada masing-masing bentuk bangunan peralihan. Adapun hasil penelitian yang didapatkan yaitu energi spesifik terbesar pada bangunan peralihan segiempat sedangkan yang terkecil pada bangunan peralihan streamline. Lalu titik tinjauan untuk kehilangan energi terbesar ada pada daerah peralihan ke penyempitan pada setiap bentuk peralihan. Dan dari tiga bentuk bangunan peralihan tersebut, dapat disimpulkan besar debit sangat menentukan nilai energi spesifik maupun kehilangan energi.