Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemberdayaan Kader Kesehatan Masyarakat dalam Perawatan Paliatif di Wilayah Kerja Puskesmas Babakan Sari Kota Bandung Popy Siti Aisyah; Shella Febrita; Yayat Hidayat
Intervensi Komunitas Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32546/ik.v1i2.645

Abstract

Tingginya angka kejadian penyakit paliatif di Puskesmas Babakan Sari Kota Bandung dari tahun ke tahun membutuhkan suatu upaya promotif dan rehalibitatif dalam penanganan paliatif yang melibatkan peranserta masyarakat. Oleh karena itu, intervensi perlu dilakukan dalam bentuk kegiatan pengabdian masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan peranserta kader kesehatan wilayah kerja Puskesmas Babakan Sari RW 11 dalam peningkatan pengetahuan dalam perawatan paliatif. Metode kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan pendidikan kesehatan masyarakat terhadap 24 orang kader kesehatan wilayah kerja Puskesmas Babakan Sari di RW 11. Kegiatan dilaksanakan bulan Agustus 2019. Pendidikan kesehatan yang akan diberikan kepada kader adalah mengenai konsep perawatan paliatif di Indonesia, tugas dan fungsi keluarga dalam perawatan paliatif, gangguan psikologis dan pemenuhan kebutuhan psikologis pasien dan keluarga serta pemenuhan kebutuhan spiritual pasien dan keluarga dalam perawatan paliatif. Evaluasi keberhasilan kegiatan menggunakan Uji wilcoxon dengan tingkat signifikansi 0,001 (p<0,05). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemberdayaan kader melalui pendidikan kesehatan sangat membantu dalam meningkatkan pengetahuan kader dalam perawatan paliatif. Diharapkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat meningkatkan pelayanan paliatif di pelayanan kesehatan tatanan komunitas khususnya wilayah kerja puskemas Babakan Sari.
Assistance For Early Detection Of 2-Minute Assessment in Narcotic Correctional Institution Shella Febrita Puteri Utomo; Eli Lusiani; Nurul Latifah Sidiq
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2023): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v6i1.2800

Abstract

A correctional institution is a place to guide individuals who violate the law. Policies in correctional institutions include restrictions on the fulfillment of human rights, which all convicts experienced. This issue will almost certainly have an impact on his biological, social, and spiritual well-being. Health issues involving physical and psychological complaints are difficult to distinguish, making it difficult for nurses in correctional institutions to determine the appropriate treatment. Physical complaints that are experienced repeatedly without any improvement become a debate between physical and psychological issues. Due to time constraints and a limited number of assessors, nurses face difficulties in conducting assessments. Early detection is one of the initial assessment efforts to identify problems so that appropriate interventions can be chosen. Based on the problems listed above, an early detection assessment method using the 2-minute method can be used to help nurses quickly make a diagnosis and determine the best referral path
EFEKTIFITAS TERAPI QUR’ANIC HEALING TERHADAP HALUSINASI PENDENGARAN PADA SKIZOFRENIA Shella Febrita Puteri Utomo; Popy Siti Aisyah; Gilang Tresna Andika
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.527 KB) | DOI: 10.33867/jka.v8i1.250

Abstract

Skizofrenia merupakan kerusakan pada proses pikir, ditandai oleh gejala negatif dangejala positif. Prevalensi tertinggi masalah keperawatan pada gangguan jiwa yaituhalusinasi. Pendekatan spiritual sebaiknya diberikan untuk mengurangi gejala halusinasi.Terapi Qur’anic Healing digunakan kerena merupakan salah satu terapi modalitas denganpendekatan spiritual yang memiliki manfaat dan dapat dilakukan di rumah sakit jiwadalam memberikan asuhan dengan mendengarkan ayat suci Al-Qur’an. Tujuan penelitianini untuk mengetahui efektifitas Terapi Qur’anic Healing terhadap halusinasi padaskizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Rancangan penelitian menggunakanMetode Quasi Eksperimen Pretest- Posttest with Control Design. Penelitian dilakukanterhadap 36 responden yaitu 18 kelompok kontrol dan 18 kelompok intervensi. Teknikpengambilan sampel dengan purposive sampling. Kriteria inklusi yaitu pasien skizofreniadengan halusinasi, skor RUFA (Respon Umum Fungsi Adaptif) III, beragama Islam,di ruang perawatan hari ke-1, usia >18 tahun. Terapi dilakukan selama 6 hari dengandurasi 15 menit dengan Terapi Qur’anic Healing kemudian dilakukan posttes di akhirsesi. Instrumen yang digunakan yaitu AHRS (Auditory Hallucinations Rating Scale).Hasil penelitian terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan intervensi sebelumdan setelah pemberian terapi dengan nilai p-value= 0,000. Dapat disimpulkan TerapiQur’anic Healing efektif diberikan pada pasien halusinasi pada skizofrenia.
Mindfulness-Based Asmaul Husna and changes in general adaptive function response among schizophrenia: A Quasi-experimental study Inggriane Puspita Dewi; Hartiah Haroen; Hanna Rizmadewi Agustina; Tuti Pahria; Shella Febrita Putri Utomo; Popy Siti Aisyah; Icih Susanti
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkp.v12i2.2506

Abstract

Background. Poor functional capacity is one of the factors that increase the risk of recurrence of positive and negative symptoms in schizophrenia. Mindfulness is a treatment potentially help patients become fully accepting of their conditions and conscious of it, allowing them to regulate unpleasant emotions and increase awareness of positive emotions. Methods. This study aimed to investigate effect of mindfulness-based Asmaul Husna on the overall adaptive functioning of individuals with schizophrenia. This quasi-experiment times series study involved 36 participants selected with simple random sampling. The inclusion criteria of participants were adult Muslim with schizophrenia who had a PANSS-EC score <10, mild symptoms, risk of violent behavior. Participants with severe symptoms and complications from other diseases were excluded. Mindfulness-based Asmaul Husna consisted of Musyahadah-witnessing, tassawur-imagination, tafakkur-contemplation, tadabbur-reflection, and muhasabah-self-introspection was given to each participant over five days. A modified-Global Assessment Functioning (m-GAF) scale used to measure participants' general adaptive functional responses before and after intervention including follow-up at the first and second month after the intervention. Results. There was a significant increase of the m-GAF score (p < 0.001) and a chi-square value of 177.2 after the implementation of mindfulness-based Asmaul Husna intervention. The highest mean score difference was observed at the first and second follow-ups, conducted one and two months after the interventions. The effect size calculated using Kendall’s Wa indicates a significant effect (0.821). Conclusion. The study suggests there is a positive effect of the mindfulness-based Asmaul Husna intervention on adaptive functioning of people with schizophrenia.
Cooperative Learning and Case-Based Learning to Improve Spiritual Care Competency in Nursing Students Aisyah, Popy Siti; Dewi, Inggriane Puspita; Utomo, Shella Febrita Puteri; Hashim, Noraini
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 7, No 2 (2022): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.149 KB) | DOI: 10.24990/injec.v7i2.516

Abstract

Introduction: Spiritual care of patients in health services that are not yet optimal needs to be anticipated by nursing education institutions to increase the competence of graduates in spiritual careMethod: Research design used Classroom Action Research (CAR). The study was conducted in three cycles. Each cycle consisted of planning, implementation, observation, and reflection steps. Implementation step used case-based learning. Learning process was performed in the second grade nursing students with lessons about Islamic Spiritual Care and included 19 students and 3 collaborators. Students participated in this study with total sampling method. Successful research was indicated by 85% of students achieving mastery in learning on concept understanding as well as psychomotor aspects. Data collection was performed using documentation method by knowledge test, psychomotor test, observations, and interview. Data were analyzed quantitatively and qualitatively.Results: The results show that all aspects of the spiritual competency nursing student assessed including cognitive, psychomotor, and affective at the end cycle were in good category (100%). The results of the cognitive level test before cooperative learning and case-based learning showed a significant difference with p < 0.001.Conclusion: The implementation of case-based and cooperative learning provides a positive experience for students to more easily understand the application of nursing processes in spiritual care. 
Pendampingan Narapidana dalam Menurunkan Tingkat Stress di Lembaga Pemasyarakatan Dewi, Inggriane Puspita; Utomo, Shella Febrita Putri; Gartika, Nina; Aisyah, Popy Siti; Triyana, Asep; Buchori, Farhan; Awaludin, Muhammad
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v8i1.7252

Abstract

Narapidana narkotika rentan memiliki masalah psiko-sosial dan spiritual, seperti kecemasan, stress dan depresi, hal ini karena perubahan lingkungan yang dihadapi narapidana. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk pendamping­an narapidana narkotika dalam terapi self-help dengan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) untuk membangun kapasitas para narapidana untuk menolong dirinya agar dapat mencegah kekambuhan, dengan mengelola emosi yang negatif menjadi positif. Pelaksanaan PKM meliputi kegiatan pra pelaksanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pra pelaksanaan kegiatan diawali dengan survey lokasi, analisis kebutuhan dan koordinasi. Tahap pelaksanaan kegiatan dibagi dalam dua fase, yaitu fase awal pemberian pendampingan hanya pada kelompok kecil untuk mengetahui efek SEFT terhadap penurunan kecemasan, tahap kedua adalah pendam­pingan dalam skala besar yaitu seluruh populasi narapidana narkotika lapas. Tahap berikutnya adalah evaluasi melalui dua cara yaitu secara kuantitatif, dengan perhitungan independent T-Test dan tahap kedua secara kualitatif melalui FGD. Hasil menunjukan perubahan skor cemas, yaitu terjadi penurunan skor cemas, dan nilai p sebesar <0,001, dengan effect size sebesar 3,57 (sangat berpengaruh). Secara kualitatif narapidana menyebutkan SEFT memberikan ketenangan dan rasa optimis untuk menghadapi masalah dikemudian hari.