Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERENCANAAN ALAT UKUR CLEARANCE UNTUK MAIN ROTATING BEARING (MRB) PADA SINGLE POINT MOORING (SPM) anastas rizaly
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2022): Motor Bakar: Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v6i2.7261

Abstract

Single Point Mooring (SPM) atau yang sering kita sebut dengan Single Buoy Mooring (SBM) adalah Buoy terapung yang berlabuh di lepas pantai yang merupakan sarana bertambatnya kapal tanker di laut, yang sekaligus berfungsi sebagai penyalur muatan cair seperti produk minyak bumi   dari   atau   ke kapal tanker. Terletak pada jarak beberapa kilometer dari fasilitas offshore dan terhubung menggunakan sub-sea dan jalur pipa bawah laut.Dikarenakan kebutuhan yang sangat penting untuk transportasi laut dalam muatan cair dan gas, SPM harus dalam keadaan yang baik dan siap untuk beroperasi. MRB sebagai sumber tenaga utama yang sangat penting, apabila mengalami kerusakan pada MRB, maka akan berdampak pada menurunnya produktifitas operasi. Oleh karena itu untuk mencegah adanya kerusakan pada Main Rotating Bearing (MRB) diperlukan pengecekan clearance pada bearing setiap 5 tahun                    sekali.Untuk mempermudah mengambil data ukur clearance, maka dibuatkan desain alat bantu. Setelah dilakukan proses jack load pada MRB dengan alat bantu didapatkan hasil ukur clearance yaitu 0,03 mm, sedangkan  pada batasan maksimal ukur clearance sesuai dengan regulasi pemeliharaan SPM adalah 0,1 mm. dari hasil pengukuran clearance tersebut masih dalam batas standar atau dinyatakan masih dalam kondisi baik.Kata kunci: SPM, MRB, Clearance, Jack Load, Bearing 
PENGEMBANGAN MIKROBA EM4 UNTUK FERMENTASI PUPUK ORGANIK DI DESA CARANG WULUNG WONOSALAM Ponidi Ponidi; Anastas Rizaly
Jurnal Kreativitas dan Inovasi (Jurnal Kreanova) Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24034/kreanova.v3i2.5547

Abstract

Pupuk organik merupakan bahan yang berasal dari sisa-sisa tanaman dan hewan, seperti pupuk kandang, kompos, pupuk hijau, jerami, dan bahan lain yang dapat berperan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Bahan organik tidak dapat menggantikan peran dari pupuk anorganik sebagai pemasok hara, karena kandungan unsur hara dalam bahan organik relatif rendah, namun demikian bahan organik dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik. Selain dapat menyelesaikan permasalahan pemenuhan kebutuhan pupuk pemanfaatan pupuk organik dapat mengatasi limbah peternakan yang dihasilkan berupa feses ternak, urine, dan sisa makanan ternak. Pemanfaatan limbah kotoran ternak dapat dikelola dengan melakukan proses fermentasi dengan bakteri EM4. Desa Carang Wulung Kecamatan Wonosalam adalah salah satu desa yang mengalami permasalahan tersebut, di mana desa tersebut memiliki potensi melimpahnya kotoran ternak yang dihasilkan dari kotoran peternak sapi perah, peternak kambing etawa dan peternak kelinci. Dengan kondisi yang demikian peneliti mempunyai rencana melakukan penelitian dengan memanfaatkan bakteri EM 4 untuk mempercepat proses fermentasi komposisi campuran material pupuk organik dengan tingkat keberhasilan 90 %.
ANALISA MUTU PADA REDESIGN ALAT PIROLISIS PENGUBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR CAIR M. Rizqi Al Farabi; Moh. Arif Batutah; Ponidi; Anastas Rizaly
Rekayasa Sistem Energi dan Manufaktur (ReSEM) Vol 1 No 1 (2023): Journal Rekayasa Sistem Energi dan Manufaktur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/resem.v1i1.20258

Abstract

Plastik pada dasarnya diwujudkan dari minyak alam, maka  sungguh  mengharuskan guna  mengembalikannya ke bentuk awal  yakni  dengan metode pirolisis. Pirolisis adalah teknologi metamorphosis yang sesuai  buat  menangani  keburukan ilmu lingkungan  serta hambatan kawasan  yang dikarenakan oleh pengurusan  pra atau sesudah pemakaian kotoran plastik yang tidak efisien serta akumulasi massal. teknik pirolisis adalah mengkonversi sesuatu materi organik pada hawa teratas serta mendetail  jadi hubungan  unsur  yang lebih kecil. Hasil pirolisis yakni produk cair, yakni bahan bakar cair. Dalam penelitian ini menggunakan plastik jenis polypropylene (PP) tidak berwarna dan berwarna. Untuk plastik yang tidak berwarna menghasilkan 58 ml, dan untuk yang berwarna menghasilkan 78 ml, masing – masing membutuhkan waktu pembakaran 200 menit, dengan temperature maksimal 175°C. Kata Kunci: sampah plastik, pirolisis, bahan bakar cair
ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN BRUSH PADA MESIN BELT SANDER UNTUK MENGHILANGKAN BURRY PADA MATERIAL KZ009 DI PT XYZ Bayu Aditya; Hadi Kusnanto; Anastas Rizaly; Ilyas Sofana
Rekayasa Sistem Energi dan Manufaktur (ReSEM) Vol 1 No 1 (2023): Journal Rekayasa Sistem Energi dan Manufaktur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/resem.v1i1-5.20260

Abstract

Penelitian ini dilakukan di suatu perusahaan yang memproduksi part automotive, Pada waktu proses sander dengan menggunakan amplas, Terdapat burry di suatu produk yang mengakibatkan produk itu harus di rework (Pengerjaan ulang). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan brush pada area mesin belt sander yang melibatkan beberapa variabel. Variabel bebas yaitu belt sander dengan penambahan brush untuk mengilangkan burry, sedangkan untuk variabel kontrolnya berupa bahan pembuatan produk KZ009 yang terdiri dari plat besi koil yang berbentuk gulungan yang terbuat dari galvalume atau baja yang dilapisi oleh crome. Dari hasil analisis tersebut ditemukan perbedaan antara sebelum dan sesudah penambahan brush, dengan adanya brush dapat meningkatkan efisiensi dari 73% ke 95,9%. Kata Kunci : Brush, Efisiensi, Rework, Belt Sander
ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN KOPLING MANUAL PADA MOTOR SUPRA X 125 TAHUN 2010 Yusuf Dwi Janarko; Hadi Kusnanto; Anastas Rizaly; Ilyas Sofana
Rekayasa Sistem Energi dan Manufaktur (ReSEM) Vol 1 No 1 (2023): Journal Rekayasa Sistem Energi dan Manufaktur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/resem.v1i1.20265

Abstract

Perkembangan teknologi khususnya di bidang transportasi mengalami perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal ini dibuktikan dengan semakin beragamnya tipe kendaraan yang beredar di pasar Indonesia khususnya sepeda motor. Kopling berperan penting dalam pemindahan transmisi. Penambahan kopling manual ini bertujuan mengetahui hasil perbedaan terhadap akselerasi,daya dan torsi. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen terhadap sepeda motor Supra X 125 2010 dengan melakukan penambahan kopling manual. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil modifikasi sistem kopling otomatis ke sistem kopling manual terhadap akselerasi, daya dan torsi sepeda motor Supra X 125  2010. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil percepatan pada Sepeda Motor Supra X 125 2010 yang menggunakan sistem kopling otomatis memiliki nilai rata-rata 0,926 m/s2, sedangkan pada Sepeda Motor Supra X 125 2010 yang menggunakan sistem kopling manual memiliki nilai percepatan rata-rata 1,082 m/s2. Hasil pengujian diperoleh selisih sebesar 0,156 m/s2, dimana kopling manual lebih unggul dibandingkan kopling otomatis. Kata Kunci: Akselerasi, kopling, otomatis, manual, daya dan torsi
PENINGKATAN NILAI KONSTANTA KEKAKUAN PADA SHOCK ABSORBER BEKAS SEPEDA MOTOR DENGAN PROSES ANNEALING Hadi Kusnanto; Anastas Rizaly; Mochamad Adhita Pangestu F
Rekayasa Sistem Energi dan Manufaktur (ReSEM) Vol 2 No 1 (2024): Journal Rekayasa Sistem Energi dan Manufaktur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Spring is generally used in various machine development, in its use the spring must provide appropriate power, dampen impact, assimilate and store energy to dampen vibration. In this study, an annealing spring combustion process was carried out with large variations in temperature and burning time, then cooled using the normalizing technique. The spring used is the mio soul shockbreaker. The difference in combustion temperature used is 400, 450, 500, with constant testing using a dynamic pressure test. From the research results, it can be seen that there is a change in the value of the stiffness constant due to changes in the annealing heating temperature. When W is 1000N, the annealing temperature is 400 °C : 2500 N/m, 450 °C : 2875 N/m, 500 °C : 2272N/m. The heating temperature that produces the right stiffness constant value is found at a temperature of 450 °C with a constant value at W 1000 N 2875 N/m. Keywords: Spring Constant, Annealing, Shock breaker.
Simulasi Numerik dan Modifikasi Desain Sesuai Regulasi Shell Eco Marathon Performa Aerodinamika Pada Mobil Urban Consept Anastas Rizaly; Febri Riyan Romadhoni
Rekayasa Sistem Energi dan Manufaktur (ReSEM) Vol 2 No 2 (2024): Vol 2 No 2 (2024): Journal Rekayasa Sistem Energi dan Manufaktur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Shell Eco Marathon merupakan ajang kompetisi yang digelar tiap tahun dan peserta dari berbagai sekolah maupun universitas di penjuru dunia sebagai ajang untuk inovasi mobil agar tercapai efisiensi kendaraan yang optimum dan terutama hemat bahan bakar dengan menggunakan simulasi desain bodi menggunakan metode computational fluid dynamics. Hasil simulasi menunjukkan desain bodi 2 memiliki koefisien drag lebih rendah 0.011699 - 0.013979 (11,8% - 14,23%) di 3 variasi kecepatan iinlet dari pada desain bodi 1. Dari desain bodi 2 didapatkan nilai downforce yang lebih baik sehingga traksi mobi lebih baik saat di kendarai dengan penurunan gaya lift di bandingkan bodi 1 dengan nilai selisih koefisien lift sebesar 0.001395 - 0.003878 (57,42%- 85,40%). Dengan hasil yang dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bodi 2 memiliki bodi yang lebih aerodinamis serta karena downforce yang dihasilkan lebih baik maka traksi, kesetabilan saat dikendarai dan daya cengkraman ban lebih baik dibandingkan desain bodi 1.