Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NAHDLOTUL ULAMA’ DAN PILKADA KABUPATEN TUBAN 2020 Sri Musrifah
KOLONI Vol. 1 No. 1 (2022): MARET 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.986 KB) | DOI: 10.31004/koloni.v1i1.91

Abstract

This study aims to analyze the participation of Nahdlotul Ulama' (NU) in the regional head election (Pilkada) of Tuban Regency 2020. Through a participation approach, located in the PKB DPC of Tuban Regency, the NU DPC of Tuban Regency and the Tuban Regency KPU, qualitative and in-depth methods were used. dept-interview, direct observation and documentation in data collection. With informants of Nahdlotul Ulama cadres who occupy public positions (chairman of the Tuban Regency DPRD, members of KPU commissioners and lecturers). This research results in an analysis that Nahdlotul Ulama' (NU) will remain a socio-religious organization, but frees its cadres from politics, actively participates in the Tuban district election stage, in the sense of personal politics.  Keywords: Nahdlotul Ulama', Pilkada, Tuban Regency
Menatap Masa Depan Pariwisata Kabupaten Tuban Pasca Pandemi Covid-19 Sri Musrifah; Hasanul Bulqiyah; Sri Ulandari; Bagus Ade Wijaya; M. Davis Andreyansyah Pratama
POLIGOVS Vol 1 No 2 (2023): JOURNAL OF POLITICAL AND GOVERNMENT ISSUES : (NOVEMBER) 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas PGRI Ronggolawe Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0005/poligovs.v1i2.1096

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa masa depan pariwisata Kabupaten Tuban pasca Pandemi Covid-19 Dengan menggunakan pendekatan kebijakan, berlokasi di kabupaten Tuban, khususnya pada sembilan puliuh satu (91) lokasi pariwisata yang ada, serta metode kuantitatif dalam pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah berdampak secara ekonomi dan sosial terhadap sektor pariwisata kabupaten Tuban. Secara ekonomi, terjadi penurunan kunjungan wisata selama 2020 atau awal pandemi Covid-19, anjlok hingga 2,8 juta kunjungan saja. Baru di tahun 2021 ada kenaikan lebih dari 500 ribu kunjungan. Tempat-tempat wisata sebagian besar tutup karena mengikuti regulasi, sehingga masyarakat mengalami penurunan pendapatan. Secara sosial, kemudian terjadi pengurangan jumlah karyawan dan tidak dibayarkannnya Tunjangan Hari Raya. Pandemi Covid-19 merupakan krisis makro yang merugikan pariwisata. Sehingga diperlukan manajemen krisis pariwisata multisektor untuk menanganinya. Menyiapkan organisasi dan manual untuk menanganinya, kapasitas dalam menjalankan organisasi, lembaga terkait uantuk merespon setiap krisis, serta membangun jaringan krisis pariwisata
Mewujudkan Kota Layak Anak Melalui Program Kolaborasi Guru, Orang Tua dan Pengasuh (KoGuRuPa) di Kota Surabaya Rizca Yunike Putri; Sri Musrifah; Heru Dwi Herbowo; Septiana Syahra Choiriyah; Enik Purwati; Caroline Nur Halizah; Ainun Tafsil Mufidah; Raka Bayu Cahyarie Siva
Prosiding Seminar Nasional Kusuma Vol 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Kusuma
Publisher : LPPM UWKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Indonesia melalui Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 12 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Layak Anak secara tidak langsung berusaha mewujudkan kota dan kabupaten Layak Anak dengan sistem pembangunan yang menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan. Kota Surabaya dalam mewujudkan Permen PPPA Nomor 12 melakukan implementasi dengan program Kelurahan Ramah Anak yang efektif berjalan sejak tahun 2021. Tujuan: Program ini merupakan turunan dari Kebijakan Perda Kota Surabaya Nomor 6 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak dan memiliki satgas di setiap kelurahan untuk melakukan kontrol implementasi program, kordinasi dengan lembaga kampung serta sekolah-sekolah yang ada di wilayah kelurahan. Sekolah sebagai mitra dalam mewujudkan Surabaya Kota Layak Anak dan Kelurahan Ramah Anak memegang peranan sangat penting khususnya dalam hal edukasi, sosialisasi, serta kontrol sosial terhadap perilaku anak. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dengan siswa usia 3-7 tahun atau Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini memiliki tantangan tersendiri untuk melakukan 3 fungsi tersebut. Khususnya di era para orang tua milenian dan Gen-Z yang berfikiran terbuka, memilih berkakrir prosfesional, dan mempercayakan anaknya kepada lembaga sekolah tidak hanya untuk masalah pendidikan tapi juga pengasuhan. Sekolah PAUD bertranformasi menjadi lembaga pendidikan sekaligus pengasuhan anak yang memberikan pendidikan serta menjaga siswa terhitung dari selesainya kegiatan belajar hingga sore hari. Sekolah dengan fasilitas program pendidikan sekaligus pengasuhan tidak lepas dari potensi kekerasan terhadap anak. Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan pendekatan PRA (Participatory Rural Appraisal). Hasil: Kekerasan yang terjadi pada anak tidak hanya perilaku perundungan yang dilakukan oleh teman sebayanya, namun juga pihak sekolah, pengasuh, keluarga bahkan kerabat. Edukasi dan keselamatan diri yang diberikan kepada anak usia dini di Kota Surabaya salah satunya bisa melalui kerjasama antara sekolah, wali murid dan pengasuh anak yang disebut sebagai Program Kolaborasi Guru, Orang Tua dan Pengasuh (KoGuRuPa). Kesimpulan: Program KoGuRuPa berhasil memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya bahaya serta potensi kekerasan bagi anak-anak, orang tua, guru, dan pengasuh.