Agus Antara, Agus
Bagian/SMF Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar Bali

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KORELASI KUALITAS TIDUR DENGAN NYERI KEPALA PRIMER PADA SISWA-SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 AMLAPURA KABUPATEN KARANGASEM Antara, Agus; Adnyana, I Made Oka; Samatra, Dewa Putu Gede Purwa
Medicina Vol 46 No 3 (2015): September 2015
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.826 KB)

Abstract

Nyeri kepala primer dan gangguan tidur sering dijumpai pada remaja. Kedua fenomena ini mempunyai hubungan yang resiprokal. Prevalens nyeri kepala primer pada remaja cukup tinggi. Beberapa faktor yang berhubungan dengan timbulnya nyeri kepala primer, yaitu kualitas tidur yang buruk, obesitas, depresi, kecemasan, stres, dan kelelahan. Nyeri kepala primer dan gangguan tidur pada remaja berkaitan dengan penurunan prestasi belajar dan rendahnya angka kelulusan. Belum banyak data mengenai hubungan kualitas tidur dengan nyeri kepala primer pada remaja, khususnya di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi kualitas tidur dengan nyeri kepala primer pada remaja. Penelitian potong lintang ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Amlapura Kabupaten Karangasem pada bulan September 2014. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi ada sebanyak 96 orang. Sampel diambil secara simple random sampling.Kualitas tidur dinilai denganThe Pitssburg Sleep Qualiy Index (PSQI).Hasilnya menunjukkan proporsi nyeri kepala primer pada remaja adalah sebanyak 85,42%. Terdapat korelasi yang bermakna secara statistik antara kualitas tidur buruk dengan nyeri kepala primer {P<0,0001, koefisien korelasi(r)=0,421}.Dapat disimpulkan bahwa kualitas tidur buruk berkorelasi(nilai korelasi lemah) dengan timbulnya nyeri kepala primer pada remaja. [MEDICINA 2015;46:156-61].Primary headache and sleep disturbance are common in adolescence. Those two phenomenas correlate reciprocally. The prevalence of primary headache in adolescents was high. Several factors are associated with primary headache among others, poor sleep quality, obesity, depression, anxiety, stress, and fatique. Primary headache and sleep disturbance in adolescents related with decrease of school performance and low graduation rate. Lack of data about the relationship between sleep and primary headache especially in Bali. The aim of this study is to measure the correlation between primary headache and sleep quality in adolescents.This cross sectional study was conducted in Amlapura1 Public Senior High School on September 2014. We collected 96 samples by simple random sampling and met the inclusion and exlusion criteria. Sleep quality has been assessed by The Pitssburg Sleep Qualiy Index (PSQI).The result of the study showed proportion of primary headache was 85.42%. The correlation between poor sleep quality and primary headache were statistically significant {P<0.0001, correlation coefficient (r)=0.421}. It can be concluded that poor sleep quality showed weak correlation with primary headache in adolescents. [MEDICINA 2015;46:156-61].
The Management of Occupational Diseases among Farmer Groups in Bedugul Tourism Village, Tabanan Regency Krisna, Luh Ade Wilan; Ratih, Gusti Ayu Made; Suryaningsih, Putu Ayu; Antara, Agus
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences - Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpkmt.v5i3.168

Abstract

Petani sebagai pekerja sektor informal di Indonesia mengalami berbagai masalah kesehatan terkait Penyakit Akibat Kerja (PAK). Kurangnya sosialisasi kesehatan tentang pentingnya penggunaan APD merupakan permasalahan yang perlu ditindaklanjuti. Pemberdayaan masyarakat khususnya kelompok tani di bidang kesehatan bertujuan agar petani mampu secara mandiri mengatasi permasalahan kesehatan pasca pandemi Covid-19. Total responden dalam kegiatan ini adalah 30 orang anggota kelompok tani Muda Mandiri. Kegiatan PKM dimulai dengan memberikan penyuluhan mengenai PAK dan pola hidup sehat berkualitas, pemeriksaan skrining kesehatan, dan memberikan bantuan berupa APD standar untuk petani. Kegiatan PKM berhasil meningkatkan pemahaman tentang penggunaan APD secara lengkap dalam upaya pencegahan keracunan pestisida pada petani. Tindak lanjut kegiatan adalah perlunya pendampingan berkelanjutan kepada khalayak sasaran untuk mencegah ataupun mengurangi risiko (PAK).