Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perkembangan Kawasan Permukiman di Sekitar Titik Transit Kabupaten Bogor Nedalia Wilza; Ernan Rustiadi; Janthy Trilusianthy Hidayat
TATALOKA Vol 24, No 4 (2022): Volume 24 No 4, November 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.24.4.349-365

Abstract

Kabupaten Bogor sebagai salah satu hinterland dalam KSN Jabodetabekpunjur, telah mengalami perkembangan wilayah yang pesat dan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Wilayah ini memiliki jumlah komuter yang tinggi dan terhubung dengan sistem transportasi massal yang terintegrasi di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pertumbuhan kawasan permukiman di kawasan transit pada kurun waktu 2000-2020 dan mengidentifikasi perkembangan ketersediaan fasilitas permukiman melalui analisis hierarki desa di kawasan transit pada tahun 2011-2019. Penelitian ini menggunakan data berupa peta landuse tahun 2000, 2010, 2015, dan 2020 serta data sekunder dari BPS berupa data Potensi Desa (Podes) tahun 2011, 2014, dan 2019. Penelitian dilakukan dengan metode tumpang susun peta dan analisis skalogram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan sekitar stasiun kereta jenis commuter line memiliki laju pertumbuhan permukiman dan kepadatan permukiman yang tinggi pada kurun waktu 2000-2020. Kepadatan dan laju pertumbuhan permukiman tertinggi terjadi di kawasan sekitar Stasiun Citayam, Stasiun Cilebut, dan Stasiun Bojonggede. Sementara itu berdasarkan nilai IPD, kawasan yang memiliki fasilitas permukiman yang baik ditemui di kawasan sekitar Stasiun Cibinong, Stasiun Citayam, Stasiun Bojonggede, Stasiun Cilebut, dan Stasiun Nambo. Secara keseluruhan kawasan transit stasiun commuterline memiliki potensi berkembang menjadi pusat pertumbuhan. Oleh karena itu rencana dan strategi pembangunan daerah dapat mengarahkan kawasan transit cepat tumbuh menjadi pusat-pusat pelayanan baru.
Strategi Pengembangan Kecamatan Cibeureum Sebagai Pusat Pelayanan Kota di Kota Sukabumi. Abdurahman Ibnu Sopian; Janthy Trilusianthy Hidayat; Rudi Mahmud Zafrullah
Syntax Idea 3100-3114
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v6i7.4004

Abstract

Kota Sukabumi sebagai kota menengah telah mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kecamatan Cikole sebagai pusat layanan kota mengalami masalah perkotaan yang kompleks seperti kepadatan penduduk, kemacetan, aksesibilitas dan keterbatasan ruang untuk pembangunan, sehingga diperlukan pusat layanan kota baru. Dengan adanya peraturan daerah baru tentang tata ruang, pusat layanan kota di Sukabumi akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu pusat kota kecamatan Cikole dan pusat kota kecamatan Cibeureum. Berbagai kebijakan pengembangan baru ditujukan untuk Kecamatan Cibeureum, seperti pengembangan kawasan perkantoran, pusat perbelanjaan, pasar grosir, terminal dan fasilitas strategis lainnya. Tujuan penelitian ini adalah (1) Memprediksi kebutuhan sarana dan prasarana di Kecamatan Cibeureum untuk memenuhi kebutuhan pusat pelayanan kota (PPK) baru. (2) Mengidentifikasi berbagai rencana kegiatan pembangunan dan permasalahan tata ruang di Kecamatan Cibeureum. (3) Merumuskan strategi arah pengembangan Kecamatan Cibeureum sebagai pusat pelayanan kota (PPK) baru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan fasilitas di Kecamatan Cibeureum untuk mendukungnya sebagai pusat layanan kota baru masih minim, namun dari sisi indikasi program kebijakan, ada banyak rencana pembangunan yang akan dilakukan di Kecamatan Cibeureum, dari berbagai potensi dan kendala, strategi yang perlu dilakukan untuk pengembangan Kecamatan Cibeureum berpusat pada 5 aspek utama, Yakni aspek kebijakan, pembiayaan pembangunan, pengelolaan transportasi, permukiman, dan pembangunan berwawasan lingkungan (kebencanaan).