Taryadi Taryadi
STMIK Widya Pekalongan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS SPASIAL PENGARUH INDUSTRI KREATIF SUBSEKTOR KULINER DALAM MENGATASI PENGANGGURAN TERBUKA Tory Ariyanto; Taryadi Taryadi; Era Yunianto
IC-Tech Vol 15 No 2 (2020): IC-Tech Volume XV No.2 Oktober 2020
Publisher : STMIK WIDYA PRATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.854 KB) | DOI: 10.47775/ictech.v15i2.129

Abstract

Kemiskinan di Indonesia menjadi salah satu masalah yang dihadapi dan perlu penanganan yang dan komprehensif, kemiskinan salah satunya diesebabkan karena angka pengangguran yang tinggi. Dengan tingginya pengangguran menyebabkan pendapatan menjadi rendah dan menurunkan kemampuan daya beli masyarakat serta pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Salah satu bidang yang diharapkan mampu untuk menanggulangi pengangguran adalah dengan industri kreatif. Industri kreatif di Indonesia terdapat 18 subsektor yang dapat menyediakan lapangan kerja yang lebih luas. Subsektor yang paling banyak menyumbangkan PDB adalah fashion, kerajinan, periklanan dan kuliner. Studi ini melakukan analisis industri kreatif mempengaruhi tingkat pengangguran di Kabupaten Pekalongan dengan menggunakan analisis regresi spasial. Dengan menggunakan data pengangguran di tiap kecamatan di Kabupaten Pekalongan maka didapatkan hasil analisis bahwa uji likehood rasio test sebesar 6.049 dengan nilai p-value sebesar 0.01501 yang artinya terdapat korelasi spasial antar wilayah. Uji Breusch-Pagan digunakan untuk menguji model secara simultan dan individu dangan dengan penujian Wald menghasilkan kesimpulkan bahwa keduanya signifikan. Hasil pengujian dengan menggunakan Breusch-Pagan didapatkan sebesar 6.6994 dengan nilai p-value = 0.009511 dan analisis statistik sebesar 7,0238 dan p-value sebesar 0.007943. penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara industri kreatif dan pengangguran di Kabapaten Pekalongan memiliki relasi secara spasial.Keywords: Industri Kreatif, Spatial Autocorrelation, Pengangguran
STRATEGI PEMILIHAN EMARKETPLACE MENGGUNAKAN METODE ARAS ( ADDITIVE RATIO ASSESSMENT ) era yunianto; Taryadi Taryadi; Nur Ika Royanti
IC-Tech Vol 17 No 1 (2022): IC-Tech Volume XVII No. 1 April 2022
Publisher : STMIK WIDYA PRATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.026 KB) | DOI: 10.47775/ictech.v17i1.237

Abstract

COVID-19 menyebabkan perubahan pola pembelian konsumen. Terjadi peningkatan transaksi emarketplace lebih dari 50%. UMKM harus dapat menfaatkan emarketplace sebagai salah satu strategi pemasaran. Emarketplace berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas, namun pelanggan memiliki kriteria dalam memilih emarketplace. Banyaknya kriteria terkadang membingungkan dalam memilih emarketplace. UMKMĀ  harus pandai dalam memilih emarketplace yang tepat, karena pemilihan emarkeplace yang tepat berpengaruh terhadap profitabilitas. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengembangan metode ARAS (Additive Ratio Assessment) untuk memilih alternatif emarketplace terbaik dalam menentukan strategi pemasaran. Dari 17 kriteria yang menjadi pertimbangan pelanggan dalam dalam memilih emarketplace, kriteria yang paling berpengaruh yaitu informasi produk dengan bobot 7.6%. Kemudian diikuti dengan promo/discount/bonus/cupon/free shipping, kelengkapan produk dan UI/UX dengan bobot masing-masing 7%. Dari proses perangkingan , alternatif Tokopedia memiliki keseimbangan optimal sebesar 98% dan alternatif Shoope memiliki nilai keseimbangan optimal sebesar 92%, sedangkan alternatif Lazada memiliki keseimbangan optimal sebesar 87%. Sehingga Tokopedia merupakan alternatif terbaik dalam strategi pemilihan emarketplace dengan metode ARAS. Hasil penelitian dapat dijadikan referensi dalam pemilihan emarketplace. Kata kunci: Pemilihan, emarketplace, ARAS